- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Guyonan Alm Gus Dur yang bikin ngakak Pejabat Negara sampai Pemimpin Negara
TS
willyyans
Guyonan Alm Gus Dur yang bikin ngakak Pejabat Negara sampai Pemimpin Negara
Ini nih gan guyonan ala Gus Dur yang bikin ngakak pejabat negara sampai pemimpin negara.
Langsung aja gan ke TKP
Masih ingatkan dengan yang namanya Shimon Peres? Shimon Peres, tak luput diberi guyonan oleh Gus Dur. "Sebenarnya Gus Dur menyindir Israel, tapi Peres tertawa hingga terbatuk-batuk,” cerita sastrawan Ahmad Tohari.
"Pak Peres, negeri Anda akan kaya raya jika mau mengimpor kutang dari Prancis," usul Gus Dur pada Shimon Peres.
"Kenapa, Pak Gus?" tanya Peres penasaran.
"Imporlah kutang dari Prancis. Sesampai di Israel, kutang itu dipotong jadi dua," Gus Dur menjelaskan. Peres makin penasaran.
"Nah, setelah dipotong jadi dua, baru dijual. Kutang yang aslinya hanya bisa dipakai satu orang, di Israel bisa dipakai dua orang, asal dipotong dulu. Dan itu artinya bisa mendatangkan untung lipat dua. Jangan lupa, tali-tali pengikatnya dibuang dulu," jelas Gus Dur tambah panjang.
"Mana bisa kutang dipotong jadi dua dan mendatangkan untung berlipat???" tanya Peres. Rasa penasarannya makin menjadi-jadi.
"Ya kan kalau sudah jadi dua, namanya bukan kutang lagi. Kalian bisa memakai kutang sebagai topi untuk pergi ke tembok ratapan," terang Gus Dur enteng.
"Hahahaha…hahahahaha….hahahaha…" kali ini Peres paham, dan langsung tertawa terpingkal-pingkal.
Topi Yahudi bernama Kipah. Bentuknya bulat. Dipakai di atas ubun-ubun, agak ke bawah sedikit.
Kisah ini terjadi pada Januari 2000, ketika Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bertemu Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. Pertemuan ini tentu saja banyak diliput oleh wartawan di dunia.
Uniknya, koran-koran di Amerika memuat foto Gus Dur bersama Bill Clinton dalam pertemuan itu dengan gambar Clinton sedang tertawa terbahak sampai kepalanya mendongak. Lalu apa sih yang dikatakan Gus Dur sampai Clinton terpingkal-pingkal begitu?
Menurut Gus Dur, kepada Jaya Suprana, barangkali tentang joke yang disampaikan oleh Presiden John Kennedy. Gus Dur menceritakan, suatu hari Kennedy mengajak serombongan wartawan ke ruang kerja Presiden AS.
Di salah satu dindingnya ada sebuah lubang kecil tempat Presiden Dwight Eisenhower menaruh peralatan golfnya. "Ini lho, perpustakaannya Eisenhower," kata Kennedy mengejek pendahulunya itu. Clinton terpingkal mendengarkan cerita Gus Dur itu.
Dari mana Gus Dur mendapat cerita itu? "Saya baca di buku Ted Sorrensen," kata Gus Dur.
"Lho jadi Presiden Clinton sendiri tidak tahu cerita itu?" tanya Jaya Suprana.
"Ya mungkin nggak tahu, sebab dia nggak baca buku. Mana mungkin Presiden Amerika baca buku? Kalau dia baca buku berarti kelihatan dia nggak punya kerjaan.
Nah, kalau Presiden Indonesia, justru harus baca buku sebab nggak ada kerjaan," timpal Gus Dur.
Kalau kisah ini disampaikan adik kandung Gus Dur, Lily Wahid. Menurut Lily, Gus Dur adalah salah satu orang yang mampu membuat Raja Fahd ngakak. Pertemuan antara Raja Fahd dan Gus Dur diliput media-media Arab Saudi sambil memajang foto keduanya sedang tertawa.
"Hanya Gus Dur yang bisa membuat Raja Fahd ketawa, Gus Dur telah membuat sejarah, selain berhasil membebaskan TKI yang dihukum pancung, Gus Dur juga bisa membuat raja Arab Saudi tertawa terbahak-bahak," kata Lily di Jakarta, Juni 2011.
Hal tersebut tidak pernah terjadi ataupun dibayangkan oleh rakyat Arab Saudi. "Di media Arab Saudi Raja Fahd tertawa terbahak-bahak sampai langit mulut raja kelihatan. Itu tak pernah terjadi," katanya.
Tentu saja, hal itu membuat orang heran. Ketika itu banyak yang bertanya, kok bisa membuat raja tertawa. "Gus Dur mengatakan, ya tentu saja bisa karena raja tetap manusia, Gus Dur bilang mungkin ada sesuatu tidak anda mengerti," kata Lily menirukan ucapan Gus Dur.
Lalu apa yang dikatakan Gus Dur kepada Raja Fahd? Gus Dur ketika itu hanya berkata, "Raja Fahd adalah satu-satunya orang arab yang tidak beristri dua."
Kisah ini terjadi pada 2000 lalu di Hotel Melia Havana, ketika Gus Dur bertemu dengan Presiden Kuba Fidel Castro. Selain menggunakan sendal jepit, Gus Dur juga mampu membuat Castro terpingkal-pingkal.
Kisah ini diceritakan mantan Kepala Protokoler Istana Wahyu Muryadi dalam beberapa acara di televisi. Wahyu saat itu mendampingi Gus Dur bersama rombongan datang ke Havana untuk menghadiri acara KTT Non Blok.
Castro mendadak datang ke hotel tempat Gus Dur menginap. Uniknya, Gus Dur waktu itu masih memakai sandal jepit. Kedatangan Castro jelas membuat Gus Dur panik. Dia bergegas mengenakan celana panjang. Namun, Gus Dur tak sempat memakai sepatu.
Setelah membahas sesuatu yang serius terkait KTT Non Blok selama 30 menit, Gus Dur dan Castro pun beradu lelucon. Ketika bertemu Castro, Gus Dur menyampaikan lelucon tentang presiden-presiden Indonesia yang gila.
Menurut Gus Dur, presiden RI pertama gila wanita, presiden RI kedua gila harta, dan presiden RI ketiga gila teknologi. "Terus presiden yang keempat, coba Pak Castro tebak," kata Gus Dur saat itu. "I don't know," jawab Castro.
"Kalau saya ini yang memilih orang-orang gila," kata Gus Dur. Saat itu Castro yang selalu berpenampilan dengan janggut panjangnya itu langsung terpingkal-pingkal.
Saat kunjungan keliling Eropa pada Februari 2000, Gus Dur bertemu para kepala negara di dunia, salah satunya Presiden Prancis Jacques Chirac. Untuk mencairkan suasana, Gus Dur membuat humor-humor segar. Guyonan yang dia pilih sedikit banyak ada sangkutannya dengan tuan rumah.
Menurut Gus Dur, pada 1970-an di Indonesia mulai diupayakan dialog antaragama. Penggagasnya adalah Prof Mukti Ali, waktu itu menteri agama.
"Saya sangat setuju dengan prinsipnya, tapi tidak setuju dengan contoh yang diberikan Mukti Ali," ujar Gus Dur.
"Mengapa?" tanya Presiden Chirac, mulai heran.
"Menurut Mukti Ali, semua agama itu sama saja; sama bagusnya, sama luhurnya. Ini saya setuju. Tapi dia memberi contoh dengan menyebut anggur. Ini saya tidak setuju. Sebab, kata Mukti Ali, agama-agama itu seperti anggur. Bisa dimasukkan ke gelas yang pendek, yang lonjong, yang bulat dan sebagainya, tapi isinya sama saja; anggur."
"Lho, mengapa Anda tidak setuju?" tanya Chirac, belum paham juga.
"Sebab anggur itu macam-macam, wadahnya juga macam-macam. Tidak bisa sembarangan."
"Ya, betul, betul," kata Chirac sambil tertawa. "Saya tahu benar tentang hal itu sebab saya orang Prancis."
Lalu, tambah Gus Dur kepada Jaya Suprana dalam acara (Talk show TPI, Rabu malam, 26 April). "Pak Mukti Ali ga ngerti soal itu, wong dia ga pernah minum anggur."
Gus Dur sendiri ngerti. Apakah itu artinya dia pernah atau malah sering minum anggur? Jaya Suprana tidak menanyakan hal ini.
KASKUSER yang baik selalu meninggalkan JEJAK. Tapi kalo mau ngasih juga ga apa2. Apalagi kalo mau ngasih . Asal jangan ngasih ane aja ya...
Eksekusi gan..
Langsung aja gan ke TKP
Spoiler for 1. Shimon Peres:
Masih ingatkan dengan yang namanya Shimon Peres? Shimon Peres, tak luput diberi guyonan oleh Gus Dur. "Sebenarnya Gus Dur menyindir Israel, tapi Peres tertawa hingga terbatuk-batuk,” cerita sastrawan Ahmad Tohari.
"Pak Peres, negeri Anda akan kaya raya jika mau mengimpor kutang dari Prancis," usul Gus Dur pada Shimon Peres.
"Kenapa, Pak Gus?" tanya Peres penasaran.
"Imporlah kutang dari Prancis. Sesampai di Israel, kutang itu dipotong jadi dua," Gus Dur menjelaskan. Peres makin penasaran.
"Nah, setelah dipotong jadi dua, baru dijual. Kutang yang aslinya hanya bisa dipakai satu orang, di Israel bisa dipakai dua orang, asal dipotong dulu. Dan itu artinya bisa mendatangkan untung lipat dua. Jangan lupa, tali-tali pengikatnya dibuang dulu," jelas Gus Dur tambah panjang.
"Mana bisa kutang dipotong jadi dua dan mendatangkan untung berlipat???" tanya Peres. Rasa penasarannya makin menjadi-jadi.
"Ya kan kalau sudah jadi dua, namanya bukan kutang lagi. Kalian bisa memakai kutang sebagai topi untuk pergi ke tembok ratapan," terang Gus Dur enteng.
"Hahahaha…hahahahaha….hahahaha…" kali ini Peres paham, dan langsung tertawa terpingkal-pingkal.
Topi Yahudi bernama Kipah. Bentuknya bulat. Dipakai di atas ubun-ubun, agak ke bawah sedikit.
Spoiler for 2. Presiden Amrika Bill Clinton:
Kisah ini terjadi pada Januari 2000, ketika Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bertemu Presiden Amerika Serikat Bill Clinton. Pertemuan ini tentu saja banyak diliput oleh wartawan di dunia.
Uniknya, koran-koran di Amerika memuat foto Gus Dur bersama Bill Clinton dalam pertemuan itu dengan gambar Clinton sedang tertawa terbahak sampai kepalanya mendongak. Lalu apa sih yang dikatakan Gus Dur sampai Clinton terpingkal-pingkal begitu?
Menurut Gus Dur, kepada Jaya Suprana, barangkali tentang joke yang disampaikan oleh Presiden John Kennedy. Gus Dur menceritakan, suatu hari Kennedy mengajak serombongan wartawan ke ruang kerja Presiden AS.
Di salah satu dindingnya ada sebuah lubang kecil tempat Presiden Dwight Eisenhower menaruh peralatan golfnya. "Ini lho, perpustakaannya Eisenhower," kata Kennedy mengejek pendahulunya itu. Clinton terpingkal mendengarkan cerita Gus Dur itu.
Dari mana Gus Dur mendapat cerita itu? "Saya baca di buku Ted Sorrensen," kata Gus Dur.
"Lho jadi Presiden Clinton sendiri tidak tahu cerita itu?" tanya Jaya Suprana.
"Ya mungkin nggak tahu, sebab dia nggak baca buku. Mana mungkin Presiden Amerika baca buku? Kalau dia baca buku berarti kelihatan dia nggak punya kerjaan.
Nah, kalau Presiden Indonesia, justru harus baca buku sebab nggak ada kerjaan," timpal Gus Dur.
Spoiler for 3. Raja Fahd Arab Saudi:
Kalau kisah ini disampaikan adik kandung Gus Dur, Lily Wahid. Menurut Lily, Gus Dur adalah salah satu orang yang mampu membuat Raja Fahd ngakak. Pertemuan antara Raja Fahd dan Gus Dur diliput media-media Arab Saudi sambil memajang foto keduanya sedang tertawa.
"Hanya Gus Dur yang bisa membuat Raja Fahd ketawa, Gus Dur telah membuat sejarah, selain berhasil membebaskan TKI yang dihukum pancung, Gus Dur juga bisa membuat raja Arab Saudi tertawa terbahak-bahak," kata Lily di Jakarta, Juni 2011.
Hal tersebut tidak pernah terjadi ataupun dibayangkan oleh rakyat Arab Saudi. "Di media Arab Saudi Raja Fahd tertawa terbahak-bahak sampai langit mulut raja kelihatan. Itu tak pernah terjadi," katanya.
Tentu saja, hal itu membuat orang heran. Ketika itu banyak yang bertanya, kok bisa membuat raja tertawa. "Gus Dur mengatakan, ya tentu saja bisa karena raja tetap manusia, Gus Dur bilang mungkin ada sesuatu tidak anda mengerti," kata Lily menirukan ucapan Gus Dur.
Lalu apa yang dikatakan Gus Dur kepada Raja Fahd? Gus Dur ketika itu hanya berkata, "Raja Fahd adalah satu-satunya orang arab yang tidak beristri dua."
Spoiler for 4. Presiden Kuba Fidel Castro:
Kisah ini terjadi pada 2000 lalu di Hotel Melia Havana, ketika Gus Dur bertemu dengan Presiden Kuba Fidel Castro. Selain menggunakan sendal jepit, Gus Dur juga mampu membuat Castro terpingkal-pingkal.
Kisah ini diceritakan mantan Kepala Protokoler Istana Wahyu Muryadi dalam beberapa acara di televisi. Wahyu saat itu mendampingi Gus Dur bersama rombongan datang ke Havana untuk menghadiri acara KTT Non Blok.
Castro mendadak datang ke hotel tempat Gus Dur menginap. Uniknya, Gus Dur waktu itu masih memakai sandal jepit. Kedatangan Castro jelas membuat Gus Dur panik. Dia bergegas mengenakan celana panjang. Namun, Gus Dur tak sempat memakai sepatu.
Setelah membahas sesuatu yang serius terkait KTT Non Blok selama 30 menit, Gus Dur dan Castro pun beradu lelucon. Ketika bertemu Castro, Gus Dur menyampaikan lelucon tentang presiden-presiden Indonesia yang gila.
Menurut Gus Dur, presiden RI pertama gila wanita, presiden RI kedua gila harta, dan presiden RI ketiga gila teknologi. "Terus presiden yang keempat, coba Pak Castro tebak," kata Gus Dur saat itu. "I don't know," jawab Castro.
"Kalau saya ini yang memilih orang-orang gila," kata Gus Dur. Saat itu Castro yang selalu berpenampilan dengan janggut panjangnya itu langsung terpingkal-pingkal.
Spoiler for 5. Presiden Prancis Jacques Chirac:
Saat kunjungan keliling Eropa pada Februari 2000, Gus Dur bertemu para kepala negara di dunia, salah satunya Presiden Prancis Jacques Chirac. Untuk mencairkan suasana, Gus Dur membuat humor-humor segar. Guyonan yang dia pilih sedikit banyak ada sangkutannya dengan tuan rumah.
Menurut Gus Dur, pada 1970-an di Indonesia mulai diupayakan dialog antaragama. Penggagasnya adalah Prof Mukti Ali, waktu itu menteri agama.
"Saya sangat setuju dengan prinsipnya, tapi tidak setuju dengan contoh yang diberikan Mukti Ali," ujar Gus Dur.
"Mengapa?" tanya Presiden Chirac, mulai heran.
"Menurut Mukti Ali, semua agama itu sama saja; sama bagusnya, sama luhurnya. Ini saya setuju. Tapi dia memberi contoh dengan menyebut anggur. Ini saya tidak setuju. Sebab, kata Mukti Ali, agama-agama itu seperti anggur. Bisa dimasukkan ke gelas yang pendek, yang lonjong, yang bulat dan sebagainya, tapi isinya sama saja; anggur."
"Lho, mengapa Anda tidak setuju?" tanya Chirac, belum paham juga.
"Sebab anggur itu macam-macam, wadahnya juga macam-macam. Tidak bisa sembarangan."
"Ya, betul, betul," kata Chirac sambil tertawa. "Saya tahu benar tentang hal itu sebab saya orang Prancis."
Lalu, tambah Gus Dur kepada Jaya Suprana dalam acara (Talk show TPI, Rabu malam, 26 April). "Pak Mukti Ali ga ngerti soal itu, wong dia ga pernah minum anggur."
Gus Dur sendiri ngerti. Apakah itu artinya dia pernah atau malah sering minum anggur? Jaya Suprana tidak menanyakan hal ini.
KASKUSER yang baik selalu meninggalkan JEJAK. Tapi kalo mau ngasih juga ga apa2. Apalagi kalo mau ngasih . Asal jangan ngasih ane aja ya...
Eksekusi gan..
Quote:
Original Posted By bezad►cuman 2 presiden yg paling melekat dalem memori ane baik dari baca kisah nya ataupun hidup pada jamannya... yaitu alm Ir Soekarno dan alm Gus Dur...
ane rindu gan ama sosok mereka.... ahhaha semoga indonesia bisa bercermin lagi dalam memilih pemimpin,,,,, taro page one ya gan klo berkenan
ane rindu gan ama sosok mereka.... ahhaha semoga indonesia bisa bercermin lagi dalam memilih pemimpin,,,,, taro page one ya gan klo berkenan
Diubah oleh willyyans 03-01-2014 07:49
0
10.7K
Kutip
81
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan