- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Cara Melawan Dunia Dengan Seni


TS
ReinDhra
5 Cara Melawan Dunia Dengan Seni
Mari kita berkenalan terlebih dahulu, apa itu seni?
Spoiler for seni:
Quote:
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Inilah para pejuang yang melawan dengan seni dan caranya sendiri....
Quote:

1. Pramoedya Ananta Toer
Spoiler for :
Siapa yang tidak kenal dengan Pramoedya Ananta Toer, pria kelahiran Blora (Jawa Tengah) ini yang menghasilkan mahakarya Bumi Manusia. Bumi Manusia adalah buku pertama dari Tetralogi Buru yang pertama kali diterbitkan oleh Hastra Mitra pada tahun 1980. Buku tersebut ditulis Pramoedya Ananta Toer saat masih ditahan di Pulau Buru.
Buku ini merangkumi masa kejadian antara tahun 1898 hingga tahun 1918, masa ini adalah masa munculnya pemikiran politik balas budi dan waktu awal zaman Kebangkitan kebangsaan. Tempoh ini juga menjadi awal kemasukan pemikiran rasional ke Hindia Belanda, masa awal pertumbuhan pertubuhan-pertubuhan moden yang juga merupakan awal kelahiran demokrasi pola Revolusi Perancis. (wikipedia)
Buku ini merangkumi masa kejadian antara tahun 1898 hingga tahun 1918, masa ini adalah masa munculnya pemikiran politik balas budi dan waktu awal zaman Kebangkitan kebangsaan. Tempoh ini juga menjadi awal kemasukan pemikiran rasional ke Hindia Belanda, masa awal pertumbuhan pertubuhan-pertubuhan moden yang juga merupakan awal kelahiran demokrasi pola Revolusi Perancis. (wikipedia)
Quote:

2. Iwan Fals
Spoiler for :
Iwan Fals yang memiliki nama lengkap Virgiawan Listianto adalah penyanyi balada yang telah menjadi legenda di Indonesia. Lagu-lagunya konsisten mengangkat persoalan sosial dan meneropong kaum pinggiran yang dekat dengannya. Sehingga lagu-lagunya ini banyak bermakna kritik yang berdampak 'cekal' baginya di masa Orde Baru.
Pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961 yang pernah menjadi kolumnis beberapa tabloid olah raga ini, menjadi icon jalanan, yang lagu-lagunya kerap dibawakan para pengamen. (http://selebriti.kapanlagi.com/indon...a/i/iwan_fals/)
Pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961 yang pernah menjadi kolumnis beberapa tabloid olah raga ini, menjadi icon jalanan, yang lagu-lagunya kerap dibawakan para pengamen. (http://selebriti.kapanlagi.com/indon...a/i/iwan_fals/)
Quote:

3. Nobertus 'Nano'
Spoiler for :
Lewat teater, Nobertus Riantiarno atau yang kerap disapa Nano Riantiarno melakukan kritik sosial. Tak heran, jika ia sering diperlakukan tidak enak oleh pemerintah Orde Baru.
Seperti saat ia akan mementaskan teater berjudul Suksesi tahun 1990. Suksesi, bercerita tentang pergantian pemimpin di negara yang menganut asas demokrasi. Padahal, saat itu Presiden Soeharto masih bercokol sebagai orang nomor satu di Indonesia. Tak ayal, pendiri sekaligus sutradara Teater Koma ini harus berurusan dengan pihak berwajib, meski sudah dikemas ala kesenian Jawa, ketoprak.
Seperti saat ia akan mementaskan teater berjudul Suksesi tahun 1990. Suksesi, bercerita tentang pergantian pemimpin di negara yang menganut asas demokrasi. Padahal, saat itu Presiden Soeharto masih bercokol sebagai orang nomor satu di Indonesia. Tak ayal, pendiri sekaligus sutradara Teater Koma ini harus berurusan dengan pihak berwajib, meski sudah dikemas ala kesenian Jawa, ketoprak.
Quote:

4. Ryan 'Popo'
Spoiler for :
Ryan Riyadi adalah salah-satu seniman jalanan, atau street artist, yang karya-karyanya banyak menghiasi berbagai tembok di ruang publik di Jakarta yang sebagian berisi kritik sosial.
Selama sekitar dua belas tahun menjadikan tembok sebagai medium artistiknya, pria kelahiran 1980 ini lebih dikenal melalui karakter gambar hasil rekaannya yaitu The Popo.
Ryan lantas menceritakan pengalaman estetikanya saat melukis mural di kawasan Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, sekian tahun silam.
Di sebuah siang, ketika mengendarai sepeda motor melewati jalan raya tersebut, anak bungsu dari tiga bersaudara ini menyaksikan beberapa pohon ditebang untuk kepentingan pembangunan jalan layang (fly over).
"Setiap hari lewat jalan itu, otomatis saya kepanasan dong, karena pohon-pohon itu sudah nggak ada lagi," ungkapnya membuka cerita.
Pengalaman langsung bersentuhan dengan realitas seperti inilah, menurut Ryan, banyak melatari karya-karya grafitinya dalam dua belas tahun terakhir.
"(Secara) Spontan, saya siapkan cat warna merah. Saya (lantas) menulis: 'Demi fly over, pohon game over' dan ada kepala karakter si Popo sebagai teks saya, sebagai tanda saya, sebagai seniman," jelas Ryan, yang pernah ikut dipercaya tampil dalam pameran mural dan instalasi di Singapura ini.
(http://www.bbc.co.uk/indonesia/majal...kismural.shtml)
Selama sekitar dua belas tahun menjadikan tembok sebagai medium artistiknya, pria kelahiran 1980 ini lebih dikenal melalui karakter gambar hasil rekaannya yaitu The Popo.
Ryan lantas menceritakan pengalaman estetikanya saat melukis mural di kawasan Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, sekian tahun silam.
Di sebuah siang, ketika mengendarai sepeda motor melewati jalan raya tersebut, anak bungsu dari tiga bersaudara ini menyaksikan beberapa pohon ditebang untuk kepentingan pembangunan jalan layang (fly over).
"Setiap hari lewat jalan itu, otomatis saya kepanasan dong, karena pohon-pohon itu sudah nggak ada lagi," ungkapnya membuka cerita.
Pengalaman langsung bersentuhan dengan realitas seperti inilah, menurut Ryan, banyak melatari karya-karya grafitinya dalam dua belas tahun terakhir.
"(Secara) Spontan, saya siapkan cat warna merah. Saya (lantas) menulis: 'Demi fly over, pohon game over' dan ada kepala karakter si Popo sebagai teks saya, sebagai tanda saya, sebagai seniman," jelas Ryan, yang pernah ikut dipercaya tampil dalam pameran mural dan instalasi di Singapura ini.
(http://www.bbc.co.uk/indonesia/majal...kismural.shtml)
Quote:

5. Riri Riza
Spoiler for :
Gie (2005) adalah sebuah film garapan sutradara Riri Riza. Gie mengisahkan seorang tokoh bernama Soe Hok Gie, mahasiswa Universitas Indonesia yang lebih dikenal sebagai demonstran dan pecinta alam.
Film ini diangkat dari buku Catatan Seorang Demonstran karya Gie sendiri, namun ditambahkan beberapa tokoh fiktif agar ceritanya lebih dramatis. Menurut Riri Riza, hingga Desember 2005, 350.000 orang telah menonton film ini. Pada Festival Film Indonesia 2005, Gie memenangkan tiga penghargaan, masing-masing dalam kategori Film Terbaik, Aktor Terbaik (Nicholas Saputra), dan Penata Sinematografi Terbaik (Yudi Datau).
Film ini diangkat dari buku Catatan Seorang Demonstran karya Gie sendiri, namun ditambahkan beberapa tokoh fiktif agar ceritanya lebih dramatis. Menurut Riri Riza, hingga Desember 2005, 350.000 orang telah menonton film ini. Pada Festival Film Indonesia 2005, Gie memenangkan tiga penghargaan, masing-masing dalam kategori Film Terbaik, Aktor Terbaik (Nicholas Saputra), dan Penata Sinematografi Terbaik (Yudi Datau).
Quote:
Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni. (Ki Hajar Dewantara)
Diubah oleh ReinDhra 02-01-2014 05:40
0
2.5K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan