- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Sejarah dan Asal Usul] Tahun Baru di Tanggal Satu Januari


TS
firdausikal
[Sejarah dan Asal Usul] Tahun Baru di Tanggal Satu Januari
Quote:
Quote:
Quote:
31 Desember 2013
Quote:
![[Sejarah dan Asal Usul] Tahun Baru di Tanggal Satu Januari](https://s.kaskus.id/images/2013/12/31/4436038_20131231073022.jpg)
Sebentar lagi, hanya tinggal hitungan jam, tahun 2013 akan segera berakhir, dan tahun 2014 akan segera tiba. Telah banyak kenangan, kejadian, masalah, lika-liku hidup yang kita lalui di tahun ini. Telah banyak pengalaman-pengalaman baru, perbendaharaan-perbendaharaan hidup yang baru, yang menjadikan kita semakin baik di tiap-tiap harinya. Semoga di tahun 2014 nanti, akan banyak amalan yang kita lakukan, banyak kebaikan, dan juga peningkatan diri, sehingga diri kita berubah menjadi lebih baik lagi.
Tapi dibalik semua itu, tahukah bahwa ternyata tahun baru ini ada sejarah dan asal usulnya? Mari kita simak bersama.
Quote:
Sejarah Tanggal Satu Januari
Quote:
Perayaan tahun baru adalah yang perayaan tertua dari semua perayaan dan hari libur yang ada di dunia. Perayaan ini pertama kali terjadi di zaman Babilonia sekitar 4000 tahun yang lalu. Pada sekitar tahun 2000 SM, Tahun Baru Babilonia dimulai ketika terjadi fase bulan baru (New Moon), setelah Vernal Equinox(hari pertama musim semi), bertepatan dengan tanggal antara 23 - 25 Maret di Kalender Julian (Kalender yang sering kita pakai sekarang ini).
Awal musim semi adalah waktu yang logis untuk memulai tahun baru. Setelah semua hal dilalui, musim semi itu seperti musim kelahiran kembali, sebab segalanya baru. Menanam tanaman baru, dan kemudian mekar. Hal ini menunjukan bahwa telah terjadi pertumbuhan yang baru, dan waktunya untuk melihat ke depan demi masa depan. Makna tahun baru zaman dulu ini memiliki arti yang sama dengan makna tahun baru di zaman sekarang. Tanggal 1 Januari, di sisi lain, sebenarnya tidak memiliki makna astronomi maupun pertanian. Ini adalah murni kesewenang-wenangan.
Perayaan tahun baru Babilonia berlangsung selama sebelas hari. Setiap hari memiliki perayaannya sendiri, berbeda dengan perayaan tahun baru zaman sekarang.
Pada zaman Romawi pun demikian. Bangsa Romawi masih melaksanakan Tahun Baru ini pada akhir Maret, tetapi kalender yang mereka gunakan secara terus-menerus dirusak oleh berbagai kaisar sehingga kalender pun menjadi tidak sinkron dengan perputaran matahari.
Demi untuk menyelaraskan dan membuat kalender tepat kembali, salah seorang bangsawan Romawi, pada tahun 153 SM, mendeklarasikan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun yang baru. Penerimaan dari perubahan tanggal ini ternyata tidak serta merta diterima begitu saja, tapi tertunda selama beberapa lama.
Hal ini mungkin disebabkan karena dianggap melenceng, seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Tanggal ini tidak biasa. Sebab, tidak seperti kebiasaan lama, tidak ada kaitan yang signifikan dengan pertanian atau musim yang berhubungan dengannya.
Sebenarnya, hal ini hanya sekedar tindakan politik dari penguasa baru yang telah sehari berkuasa di dalam pemerintahan kekaisaran Romawi. Tapi terdapat masalah yang lebih besar dari perubahan tanggal ini, yaitu kesulitan dalam perhitungan tahun.
Sebagai orang Romawi, perpindahan Hari Tahun Baru ini menyebabkan kalender mereka mundur hampir tiga bulan ke tanggal 1 Januari, sehingga hal ini menyebabkan beberapa penyimpangan pada kalender yang kita pakai hingga sekarang ini.
Bulan September, Oktober, November dan Desember, awalnya masing-masing berarti, bulan ketujuh, bulan kedelapan, bulan kesembilan dan bulan kesepuluh.
Kemudian, banyak para kaisar Romawi telah memberikan nama baru untuk mengganti nama bulan-bulan ini. September diganti dengan nama-nama seperti, "Germanucus", "Antonius" dan "Tacitus". Demikian pula November, mendapatkan nama-nama yang berbeda-beda, yaitu "Domitianus", "Faustinus", dan "Romanus".
Ketidaknyamanan ini lantas membuat Julius Caesar, Kaisar Romawi yang terkenal itu, ingin membuat penanggalan yang benar-benar baru. Caesar ingin mengubah hari Tahun Baru pada tanggal 1 Januari berpindah ke tanggal yang lebih logis, salah satu di sekitar musim dingin atau musim semi.
Bagaimanapun, Julius Caesar menemukan momentum ini pada tanggal 1 januari 45 SM, dimana pada hari ini bertepatan dengan fase Bulan Baru (New Moon). Hanya saja, ini berdampak buruk. Akibatnya, dalam rangka menyelaraskan kalender dengan matahari, Julius Caesar harus membiarkan tahun-tahun sebelumnya kehilangan 445 hari.
Untuk jasa mereformasi kalender ini, petinggi Romawi menghadiahi Julius Caesar sesuatu. Pada salah satu bulan yang merupakan bulan kelahirannya, yang pada awalnya bernama Bulan Quintilis, kini berganti nama menjadi bulan "Juli" (July) untuk menghormati dan mengenang jasanya tersebut.
Cucu lelaki Julius Caesar, yaitu The Emperor Augustus, memiliki kehormatan yang sama yang diberikan kepadanya pada saat dia mengoreksi kesalahan berkenaan dengan tahun kabisat. Pada awalnya, tahun kabisat dihitung dan diamati setiap tiga tahun sekali, padahal seharusnya empat tahun sekali. Dia lalu menghapuskan semua tahun kabisat antara 8 SM dan 8 M. Dengan demikian, dia mendapatkan kehormatan dengan diubahnya nama bulan Sextilis menjadi "Agustus" (August).
Pada awalnya, Bangsa Romawi kuno saling memberikan hadiah Tahun Baru berupa cabang dari pohon suci. Di tahun-tahun berikutnya, mereka memberikan kacang yang dibalut emas atau koin yang dicetak dengan gambar Janus, dewa segala gerbang, pintu, dan kebermulaan. Dan Bulan Januari dinamai dengan dewa ini, Dewa Janus, yang memiliki dua wajah, satu melihat ke depan dan yang lain melihat ke belakang.
Bangsa Romawi juga selalu membawakan hadiah kepada kaisar. Entah bagaimana, Kaisar akhirnya mulai mewajibkan pemberian hadiah ini di tahun-tahun berikutnya. Namun Gereja Kristen melarang kebiasaan ini, dan praktek-praktek kebudayaan pagan lainnya sejak Tahun Baru pada tahun 567 M.
Namun, Gereja Katolik sangat menentang perayaan Tahun Baru Romawi ini, dan menyebutnya sebagai bagian dari paganisme. Gereja terus mengutuk perayaan Tahun Baru ini sepanjang Abad Pertengahan.
Sampai pada akhirnya, di tahun 1500-an akhir, tanggal 1 Januari secara resmi dijadikan hari libur dan dirayakan oleh bangsa-bangsa barat.
Awal musim semi adalah waktu yang logis untuk memulai tahun baru. Setelah semua hal dilalui, musim semi itu seperti musim kelahiran kembali, sebab segalanya baru. Menanam tanaman baru, dan kemudian mekar. Hal ini menunjukan bahwa telah terjadi pertumbuhan yang baru, dan waktunya untuk melihat ke depan demi masa depan. Makna tahun baru zaman dulu ini memiliki arti yang sama dengan makna tahun baru di zaman sekarang. Tanggal 1 Januari, di sisi lain, sebenarnya tidak memiliki makna astronomi maupun pertanian. Ini adalah murni kesewenang-wenangan.
Perayaan tahun baru Babilonia berlangsung selama sebelas hari. Setiap hari memiliki perayaannya sendiri, berbeda dengan perayaan tahun baru zaman sekarang.
Pada zaman Romawi pun demikian. Bangsa Romawi masih melaksanakan Tahun Baru ini pada akhir Maret, tetapi kalender yang mereka gunakan secara terus-menerus dirusak oleh berbagai kaisar sehingga kalender pun menjadi tidak sinkron dengan perputaran matahari.
Spoiler for 1:
Quote:
![[Sejarah dan Asal Usul] Tahun Baru di Tanggal Satu Januari](https://s.kaskus.id/images/2013/12/31/4436038_20131231073835.gif)
Demi untuk menyelaraskan dan membuat kalender tepat kembali, salah seorang bangsawan Romawi, pada tahun 153 SM, mendeklarasikan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun yang baru. Penerimaan dari perubahan tanggal ini ternyata tidak serta merta diterima begitu saja, tapi tertunda selama beberapa lama.
Hal ini mungkin disebabkan karena dianggap melenceng, seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Tanggal ini tidak biasa. Sebab, tidak seperti kebiasaan lama, tidak ada kaitan yang signifikan dengan pertanian atau musim yang berhubungan dengannya.
Sebenarnya, hal ini hanya sekedar tindakan politik dari penguasa baru yang telah sehari berkuasa di dalam pemerintahan kekaisaran Romawi. Tapi terdapat masalah yang lebih besar dari perubahan tanggal ini, yaitu kesulitan dalam perhitungan tahun.
Sebagai orang Romawi, perpindahan Hari Tahun Baru ini menyebabkan kalender mereka mundur hampir tiga bulan ke tanggal 1 Januari, sehingga hal ini menyebabkan beberapa penyimpangan pada kalender yang kita pakai hingga sekarang ini.
Spoiler for 2:
Quote:
Bulan September, Oktober, November dan Desember, awalnya masing-masing berarti, bulan ketujuh, bulan kedelapan, bulan kesembilan dan bulan kesepuluh.
Kemudian, banyak para kaisar Romawi telah memberikan nama baru untuk mengganti nama bulan-bulan ini. September diganti dengan nama-nama seperti, "Germanucus", "Antonius" dan "Tacitus". Demikian pula November, mendapatkan nama-nama yang berbeda-beda, yaitu "Domitianus", "Faustinus", dan "Romanus".
Ketidaknyamanan ini lantas membuat Julius Caesar, Kaisar Romawi yang terkenal itu, ingin membuat penanggalan yang benar-benar baru. Caesar ingin mengubah hari Tahun Baru pada tanggal 1 Januari berpindah ke tanggal yang lebih logis, salah satu di sekitar musim dingin atau musim semi.
Spoiler for 3:
Quote:
![[Sejarah dan Asal Usul] Tahun Baru di Tanggal Satu Januari](https://s.kaskus.id/images/2013/12/31/4436038_20131231072916.jpg)
Bagaimanapun, Julius Caesar menemukan momentum ini pada tanggal 1 januari 45 SM, dimana pada hari ini bertepatan dengan fase Bulan Baru (New Moon). Hanya saja, ini berdampak buruk. Akibatnya, dalam rangka menyelaraskan kalender dengan matahari, Julius Caesar harus membiarkan tahun-tahun sebelumnya kehilangan 445 hari.
Untuk jasa mereformasi kalender ini, petinggi Romawi menghadiahi Julius Caesar sesuatu. Pada salah satu bulan yang merupakan bulan kelahirannya, yang pada awalnya bernama Bulan Quintilis, kini berganti nama menjadi bulan "Juli" (July) untuk menghormati dan mengenang jasanya tersebut.
Cucu lelaki Julius Caesar, yaitu The Emperor Augustus, memiliki kehormatan yang sama yang diberikan kepadanya pada saat dia mengoreksi kesalahan berkenaan dengan tahun kabisat. Pada awalnya, tahun kabisat dihitung dan diamati setiap tiga tahun sekali, padahal seharusnya empat tahun sekali. Dia lalu menghapuskan semua tahun kabisat antara 8 SM dan 8 M. Dengan demikian, dia mendapatkan kehormatan dengan diubahnya nama bulan Sextilis menjadi "Agustus" (August).
Spoiler for 4:
Quote:
![[Sejarah dan Asal Usul] Tahun Baru di Tanggal Satu Januari](https://s.kaskus.id/images/2013/12/31/4436038_20131231073914.gif)
Pada awalnya, Bangsa Romawi kuno saling memberikan hadiah Tahun Baru berupa cabang dari pohon suci. Di tahun-tahun berikutnya, mereka memberikan kacang yang dibalut emas atau koin yang dicetak dengan gambar Janus, dewa segala gerbang, pintu, dan kebermulaan. Dan Bulan Januari dinamai dengan dewa ini, Dewa Janus, yang memiliki dua wajah, satu melihat ke depan dan yang lain melihat ke belakang.
Bangsa Romawi juga selalu membawakan hadiah kepada kaisar. Entah bagaimana, Kaisar akhirnya mulai mewajibkan pemberian hadiah ini di tahun-tahun berikutnya. Namun Gereja Kristen melarang kebiasaan ini, dan praktek-praktek kebudayaan pagan lainnya sejak Tahun Baru pada tahun 567 M.
Namun, Gereja Katolik sangat menentang perayaan Tahun Baru Romawi ini, dan menyebutnya sebagai bagian dari paganisme. Gereja terus mengutuk perayaan Tahun Baru ini sepanjang Abad Pertengahan.
Sampai pada akhirnya, di tahun 1500-an akhir, tanggal 1 Januari secara resmi dijadikan hari libur dan dirayakan oleh bangsa-bangsa barat.
Quote:
Penutup
Quote:
Tahun baru, entah bagaimana asal usulnya, adalah simbol kemajuan, perubahan, serta peningkatan kualitas diri. Akhir kata, selamat tahun baru. Semoga tahun 2014 adalah tahun penuh keberkahan dan rahmat. Amin.
Quote:




Quote:
Diubah oleh firdausikal 31-12-2013 19:51
0
2.5K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan