Ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar minyak (BBM) impor tiap tahun diprediksi akan semakin besar.

Tahun ini saja Indonesia harus menghabiskan Rp 1,4 triliun per hari hanya untuk impor BBM.
"Kebutuhan BBM subsidi kita saat ini tinggi sekali, tahun ini saja per hari kita butuh Rp 1,4 triliun hanya untuk impor BBM subsidi," kata Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (31/12/2013).

"Tahun depan impor BBM kita saya yakin tambah meningkat, uang yang diperlukan bisa mencapai Rp 1,55 triliun per hari, tahun depannya lagi (2016) tambah lagi menjadi Rp 1,78 triliun per hari dan 2018 tambah lagi jadi Rp 2 triliun per hari hanya untuk BBM subsidi," ungkapnya.

Hal tersebut katanya tidak masalah selama Indonesia memiliki uang untuk belanja BBM tiap harinya, namun lain kata jika uang untuk impor tidak ada. "Rp 2 triliun per hari untuk impor BBM saja sih tidak masalah kalau kita punya duit, kalau nggak ada gimana?," katanya.

Untuk itu ia mengharapkan dukungan segenap stakeholder dari pemerintah, pengusaha sampai masyarakat untuk bersama-sama mengalakkan konversi BBM ke BBG, meningkatkan penggunaan Bahan Bakar Nabati, dan bersama-sama memerangi penyelundupan BBM.

"Kita harus cepat pindah dari BBM ke BBG, kita tingkatkan penggunaan BBN yang diharapkan pada 2016 bisa meningkat penggunaanya mencapai 20%, saat ini baru 10%, bersama-sama memerangi penyelundupan BBM, karena jika semua itu gagal kasihan anak cucu kita dan siapapun yang memerintah pada saat itu, bayangkan Rp 2 triliun per hari hanya untuk impor BBM, cari dimana uang sebesar itu," tutupnya.


[url]http://m.detik..com/finance/read/2013/12/31/131243/2454981/1034/impor-bbm-ri-bakal-tembus-rp-2-triliun-hari[/url]