- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Melihat “Facebook” Versi Manusia Gua


TS
bilitonese
Melihat “Facebook” Versi Manusia Gua
Spoiler for segel:

Spoiler for klik:
Sejak zaman dahulu, setiap makhluk hidup memang saling berkomunikasi. Komunikasi juga terkait dengan cara berhubungan dengan makhluk hidup lain. Di zaman sekarang sangat mudah menjalin hubungan dengan orang lain. Boffins Cambridge kini tengah mempelajari ‘Prehistoric version of Facebook‘ (‘versi prasejarah dari Facebook’), hal ini dilakukan Untuk mendapatkan wawasan yang unik tentang bagaimana kehidupan sehari-hari nenek moyang kita. Ada dua lokasi yang di jadikan tempat analisis bagi para ilmuan yakni di Zalavruga di Rusia dan Ndmforsen di Swedia utara. Di masing-masing lokasi terdapat sebuah batu granit yang berukuran layaknya lapangan sepak bola. Pada batu granit tersebut, juga dijumpai sekitar 2500 gambar atau simbol.

Para arkeolog juga mempercayai bahwa goresan-goresan yang diaplikasikan melalui batu, merupakan cara yang dijadikan sebagai jaringan sosial untuk berkomunikasi bagi manusia-manusia kuno yang hidup di zaman perunggu. Cara ini juga digunakan untuk membangun berbagi pengetahuan dalam hal berburu serta cara memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup. Suku-suku yang hidup di masa itu, selama ribuan tahun telah terus kembali ke lokasi yang sama guna menjalin hubungan dan berkomunikasi. Hal ini disebabkan karena Lokasi yang sama diyakini dapat memberikan rasa nyaman. Mark Sapwell, Seorang arkeolog dari Cambridge menganalisis simbol-simbol yang menggambarkan berbagai makhluk hidup seperti hewan, manusia, kapal serta orang-orang yang tengah berburu itu, dengan menggunakan perangkat lunak analitis. Ia mengatakan, bahwa simbol-simbol yang dibuat oleh orang terdahulu merupakan suatu seni yang menggambarkan ekspresi diri mereka. “Saya pikir setiap orang yang pergi kesana pasti karena mereka tahu sudah ada yang pernah mengunjungi tempat itu sebelumnya” jelasnya. “Seperti sekarang, orang selalu ingin bisa terhubung degan siapa saja, simbol-simbol yang terdapat batu juga merupakan bentuk ekspresi dari setiap manusia yang belum mengenal tulisan” lanjutnya. “Mereka akan membuat seni sebagai undangan terbuka, hal itu merupakan akumulatif. Seperti halnya status pada facebook yang mengundang seseorang untuk berkomentar, tulisan pada batu juga merupakan sebagai undangan agar semakin banyak yang meninggalkan pesan pada batu tersebut.” jelasnya kembali. Para ilmuan menjelaskan bahwa media batu merupakan awal seni prasejarah yang dikembangkan., yang berlanjut secara ‘mobile’ sehingga tercipta berbagai alat.

Para arkeolog juga mempercayai bahwa goresan-goresan yang diaplikasikan melalui batu, merupakan cara yang dijadikan sebagai jaringan sosial untuk berkomunikasi bagi manusia-manusia kuno yang hidup di zaman perunggu. Cara ini juga digunakan untuk membangun berbagi pengetahuan dalam hal berburu serta cara memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup. Suku-suku yang hidup di masa itu, selama ribuan tahun telah terus kembali ke lokasi yang sama guna menjalin hubungan dan berkomunikasi. Hal ini disebabkan karena Lokasi yang sama diyakini dapat memberikan rasa nyaman. Mark Sapwell, Seorang arkeolog dari Cambridge menganalisis simbol-simbol yang menggambarkan berbagai makhluk hidup seperti hewan, manusia, kapal serta orang-orang yang tengah berburu itu, dengan menggunakan perangkat lunak analitis. Ia mengatakan, bahwa simbol-simbol yang dibuat oleh orang terdahulu merupakan suatu seni yang menggambarkan ekspresi diri mereka. “Saya pikir setiap orang yang pergi kesana pasti karena mereka tahu sudah ada yang pernah mengunjungi tempat itu sebelumnya” jelasnya. “Seperti sekarang, orang selalu ingin bisa terhubung degan siapa saja, simbol-simbol yang terdapat batu juga merupakan bentuk ekspresi dari setiap manusia yang belum mengenal tulisan” lanjutnya. “Mereka akan membuat seni sebagai undangan terbuka, hal itu merupakan akumulatif. Seperti halnya status pada facebook yang mengundang seseorang untuk berkomentar, tulisan pada batu juga merupakan sebagai undangan agar semakin banyak yang meninggalkan pesan pada batu tersebut.” jelasnya kembali. Para ilmuan menjelaskan bahwa media batu merupakan awal seni prasejarah yang dikembangkan., yang berlanjut secara ‘mobile’ sehingga tercipta berbagai alat.

jangan lupa Tinggalkan








tkp
Diubah oleh bilitonese 31-12-2013 12:38
0
1.7K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan