Ind - Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Selatan akan mengembangkan tambak udang superintensif pertama di Indonesia dengan nilai anggaran sebesar Rp275 miliar untuk tambak seluas 100 hektar.
Kepala Bidang Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel, Sulkaf S. Latief mengatakan inovasi baru budidaya udang ini dapat meningkatkan produksi udang.

Sulkaf mengatakan, “Jika program ini berhasil maka bisa menghasilkan 8,4 ton udang per 1.000 meter persegi. Dari 100 hektar ini bisa menghasilkan Rp252 miliar sekali panen”.
Sulkaf menyatakan bahwa tambak udang yang tidak produktif akan direvitalisasi sehingga bisa berproduksi kembali sehingga kejayaan produksi udang Sulsel akan bangkit kembali dan dapat berkontribusi terhadap perekonomian daerah.

Peneliti Balai Riset Budidaya Air Payau Maros, Dr. Rahmansyah mengatakan bahwa tambak superitensif ini menggunakan kedalaman air hingga 3 meter, sedangkan kedalaman tambak tradisonal hanya 70 cm. Ia juga mengatakan bahwa tambak modern ini dapat meningkatkan produksi hingga lima kali lipat dari sistem tradisional.



SUMBER