Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sam.al.jawaAvatar border
TS
sam.al.jawa
3 Penyanyi Indonesia yang Meninggal Saat Popularitanya Lagi Naik Daun
Mau share aja nih gan tentang beberapa penyanyi Indonesia yang meninggal pas dia sedang populer. Alhasil mereka tak lama menikmati kepopulerennya tersebut.

Sebelumnya mohon bantu emoticon-Rate 5 Stardulu yaa...

Siapa sajakah penyanyi tersebut:

1. Abiem Ngesti

3 Penyanyi Indonesia yang Meninggal Saat Popularitanya Lagi Naik Daun

Doi adalah Raja Dangdut di era 90-an. Doi meninggal pada tanggal 19 Agustus 1995 di usianya yang ke 22. Abiem Ngesti meninggal karena kecelakaan mobil di jalan tol Jakarta-Cikampek. Turut tewas bersamanya adalah ibundanya Yuli Ismawati (39 tahun); adiknya, Sakti (6 tahun); dan pamannya, Kaswito (43 tahun) beserta anak Kaswito, Prima (10 tahun).

Sementara tiga lainnya, yakni adik Abiem, Maharani (10 tahun), anak Kaswito, Vita (5 tahun); dan istri Kaswito, Lies Mardianti (36 tahun) lolos dari maut.

Menurut surat laporan Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jakarta-Cikampek, kecelakaan tragis tersebut terjadi akibat Suzuki Carry H8207E yang dikemudikan paman korban, Kaswito, menabrak bagian belakang truk gandengan Mitsubishi yang sedang parkir di tempat istirahat kilometer 42 tol Jakarta-Cikampek. Sehingga, bagian depan mobil Carry melesak ke dalam, sedangkan truk gandengan patah tak bisa jalan.

Dalam kejadian itu Abiem, Yuli, dan Kaswito tewas di tempat. Sedangkan Sakti dan Prima menghembuskan nafas terakhir di RS. Bayukerta, Karawang. “Menurut laporan ini, mobil Carry melaju dengan cepat dari arah Cikampek menuju Jakarta. Lalu, akibat supirnya ngantuk mobil tersebut berbelok ke arah kiri jalan dan menghantam truk gandengan yang sedang parkir di bahu jalan,” ujar petugas PJR lebih lanjut.

Lagu dari doi yang paling ane demenin adalah "BUKAN TANDA JASA"emoticon-Malu (S)

2. Nike Ardila

3 Penyanyi Indonesia yang Meninggal Saat Popularitanya Lagi Naik Daun

Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi meninggal pada tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike Ardilla tewas dalam sebuah kecelakaan tunggal. Mobil Honda Civic berwarna biru metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di jalan RE. Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi yang berada disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal. Nike mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya. Nike yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang di antaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mobil dengan keadaan mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum jus jeruk. Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike. Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla, menurut saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi lain mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.

Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Tak lama setelah kematianya nama Nike Ardilla justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla. Majalah Asia Week menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir "In Dead She Soared" atau "Dalam Kematian Dia Bersinar". Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam Nike Ardilla Fansclub melakukan ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike. Sebuah museum juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung. Semua barang-barang Nike tersimpan disana, seperti pakaian yang dikenakannya saat kejadian dan replika kamar Nike Ardilla. Selain itu, hampir semua album rekaman lagu-lagu Nike berhasil memperoleh penghargaan, terutama dari segi penjualan. Dalam rentang waktu yang relatif pendek, dia berhasil mengembangkan demikian jauh popularitas dan fanatisme penggemarnya bahkan melampaui apa yang diperoleh penyanyi terkenal yang sudah berkiprah puluhan tahun di dunianya.
Di Sulawesi Barat terdapat sebuah rumah makan dengan nama Rumah Makan Nike Ardila yang berlokasi di Wonomulyo, Polewali Mandar. Setiap harinya, rumah makan tersebut memutarkan lagu-lagu Nike.

Beberapa penghargaan yang diraih sama Nike Ardila:
  1. Penghargaan nternasional [10]
  2. GOLD Prize Asian Song Festival 1991,
  3. Best Indonesian Selling Album in Malaysia Anugerah Musik 1994, Duri Terlindung Album
  4. 2nd Runner Up Best Performer – ABU Golden Kite World Song Festival Kuala Lumpur Malaysia 1994
  5. Nike Ardilla Stamp had been released in Russia (Abkasia and Tauva Region), 1996.
  6. Golden Prize Malaysia Music Awards for 10 Tahun Koleksi terunggul Album, 2005.
  7. Penghargaan nasional
  8. 1st Champion "Lagu Pilihanku", TVRI Jakarta, 1980.
  9. 1st Champion Pop Singing HAPMI, 1985 Bandung.
  10. 3rd winner "TERUNA Festival Indonesia", 1986.
  11. 1st Champion " 3 Genre Singing Festival West Java", 1987.
  12. Multi-platinum Awards for Seberkas Sinar Album, 1989.
  13. Best Selling Album, BASF Awards 1990, For Bintang Kehidupan Album.
  14. The Best Performer – Indonesian Popular Song Festival 1990.
  15. Best Selling Album, BASF Awards 1991, For Nyalakan Api Album.
  16. Multi-platinum Awards for Matahariku Album, 1992.
  17. Best Selling Album, BASF Awards, for Biarlah Aku Mengalah Album, 1993.
  18. Multi-platinum Awards for The Best Of (Tinggalah Aku Sendiri) Album, 1993.
  19. Best Selling Album, HDX Awards, for Biarkan Cintamu Berlalu Album, 1994.
  20. Best Selling Album, HDX Awards, for Sandiwara Cinta Album, 1995.
  21. Biggest Omzet Album, HDX Awards, for Sandiwara Cinta Album, 1995.
  22. Best Selling Album, HDX Awards, for Suara Hatiku Album, 1996.
  23. Music Mingguan Awards ANTeve, Best Selling Album for Suara Hatiku Album, 1996.
  24. Best Selling Album, HDX Awards, for The Best (Deru Debu) Album, 1996.
  25. Triple Platinum Album, BASF Awards, for Mama Aku Ingin Pulang Album, 1996.
  26. Multi-platinum Awards for The Best of Panggung Sandiwara Album, 1997.
  27. Multi-platinum Awards for The Best of Cinta Di antara Kita Album, 1997.
  28. Multi-platinum Awards for The Best of Ingin Ku Lupakan Album, 1998.
  29. Multi-platinum Awards for The Best of Belenggu Cinta Album,1999.
  30. Multi-Platinum Awards for The Best of Volume II Album, 2000.
  31. Multi-Platinum Awards for The Best Beat Album, 2002.
  32. Multi-platinum Awards for Best of The Best Album,2004.
  33. Multi-platinum Awards for Golden Memories Album, 2005.
  34. Multi-platinum Awards for 11 tahun Nike Ardilla Album, 2006.
  35. Multi-platinum Awards for Lagu Pilihan Fans Album, 2007.
  36. Multi-platinum Awards for The Best Of Tinggalah Ku Sendiri CDAlbum, 2008.
  37. Multi-platinum Awards for Number One RBT Album, 2009.
  38. Triple Platinum Awards for Koleksi Lengkap Album, 2010. In 2 days album sold 500.000 copies.
  39. Video Music Awards
  40. Video Musik Indonesia, Video Favorite of The Month Tinggallah Aku Sendiri, 1993.
  41. Video Musik Indonesia, Video Favorite of The Month Biarkan Cintamu Berlalu, 1994.
  42. Video Musik Indonesia, Video Favorite of The Year, Director Ria Irawan, BIarkan Cintamu Berlalu, 1994.
  43. Best Female Video, MTV Viewer Choice Indonesia, 1997.
    Television Awards
  44. Dunia Bintang SCTV Awards 1995, Favorite Viewer Artis.
  45. Dunia Bintang SCTV Awards 1995, Favorite Journalist Artis.
  46. Silet Infotainment Highest 2nd Rating " Nike Ardilla Episode", 2003
  47. SCTV Programme Eko Patrio Show, BEST Legend, mengalahkan Titiek Puspa and Benyamin S, Viewers Choice, 2005
  48. Modeling, Magazine, Tabloid, and Newspaper
  49. Cover SAHABAT PENA Magazine, 1986.
  50. 3rd Winner LA Clerk Model Contest, 1989.
  51. GADIS SAMPUL Favorit, 1990.
  52. Best Performer on TV – from Monitor Magazine 1990
  53. Best actress, readers choice Tabloid Citra 30th TVRI Anniv.1992. (LTB)
  54. Most Wanted Actress, readers choice Tabloid Nyata (Jawa Pos), 1993.
  55. Most Popular Artis, Popular Magazine, 1994.
  56. URTV Magazine favorite Cover, 1994.
  57. Indonesian Most Dedicated and Creative Singer – 1994
  58. Indonesian Best Female Singer – from CITRA Magazine 1995
  59. Nike Ardilla Stamp and Post Card edition, Tribute, from PT.POS Indonesia,1996.
  60. Best Selling Cover Tabloid Nova for Nike Ardilla Cover Headline, sold 850.000 eksemplar, 2007.
  61. Musisi Paling Fenomenal Versi Tabloid Bintang Indonesia, 2008.


Lagunya yang sampai sekarang ane gal bosen-bosen buat dengerin adalah "MAMA AKU INGIN PULANG"emoticon-Malu (S)

3. Mbah Surip

3 Penyanyi Indonesia yang Meninggal Saat Popularitanya Lagi Naik Daun

Urip Achmad Rijanto (lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 6 Mei 1957 – meninggal di Jakarta, 4 Agustus 2009 pada umur 52 tahun) atau lebih populer sebagai Mbah Surip, adalah seorang penyanyi Indonesia. Ia populer karena gaya dan tertawanya yang unik, dan karena lagu Tak Gendong dari albumnya pada tahun 2003 yang juga berjudul Tak Gendong.

Mbah Surip pernah mendapatkan penghargaan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk kategori menyanyi terlama. Ia pernah ikut membintangi beberapa film dan beberapa kali tampil di televisi. Sebelum menjadi seniman, Mbah Surip mengaku pernah menjalani berbagai macam profesi.
Mbah Surip dikenal dengan pengakuannya di media massa yang sering terdengar bercanda. Dia mengaku pernah bekerja di bidang pengeboran minyak serta tambang berlian. Dia juga mengklaim memiliki gelar Doktorandus, Insinyur, dan MBA, serta pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California. Menurut Mbah Surip, dia menciptakan lagu Tak Gendong saat berada di Amerika Serikat, bertemakan kerjasama saling bahu membahu dan belajar salah.

Mbah Surip tutup usia pada hari Selasa tanggal 4 Agustus 2009 pukul 10.30 WIB pagi, di puncak kepopulerannya di kancah musik Indonesia. Dia meninggal dunia akibat gagal jantung dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusdikkes TNI AD, Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut bagian rekam medik RS Pusdikkes, jenazah Mbah Surip sempat berada selama satu jam di RS Pusdikkes. Jenazah kemudian langsung diambil oleh kerabat yang membawanya yaitu Mamiek Prakoso. Menurut berita, serangan jantung tersebut disebabkan kebiasaan meminum kopi dan merokok Mbah Surip yang berat. Kejadian tersebut diberitakan karena Mbah Surip tiba-tiba meminum air dingin, sehingga menyebabkan jantungnya bekerja labil.
Jenazah Mbah Surip dimakamkan pada hari yang sama, Selasa malam tanggal 4 Agustus 2009, di pemakaman keluarga W.S. Rendra, di Depok, Jawa Barat yang lokasinya berdekatan dengan lokasi Bengkel Teater Rendra di Kampung Rawa RT 002/05 Cipayung Jaya, Cipayung, Depok, Jawa Barat.



Pembaca yang budiman selalu meninggalkan jejaknyaemoticon-I Love Indonesia (S)
0
8.1K
27
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan