# 1 - Gandhi Adalah Pemalu


Gandhi pemalu dan introvert ketika masih muda

Dia mungkin akan diingat sebagai pemimpin yang berani dan blak-blakan dari gerakan kemerdekaan India. Namun, sebagai anak laki-laki, dia cukup pemalu dan introvert. Bahkan, ia biasa melarikan diri dari sekolahnya karena ia merasa terlalu malu untuk berbicara dengan orang lain. Dia tidak menyukai berbicara di depan umum dan difoto. Pada tahun 1931, ia membuat siaran radio pertamanya di Amerika Serikat dan hal pertama yang ia katakan "Apakah saya harus berbicara ke benda ini?"

# 2 - Gandhi Menikah di Usia Dini


Gandhi menikah pada usia 13

Mohandas baru berusia 13 tahun ketika ia menikahi Kasturbai Makhanji. Kasturba saat itu berusia 14 tahun. Mereka memiliki anak pertama mereka ketika ia berusia 15 tahun. Namun, anak ini tidak bertahan hidup lama. Kasturba akhirnya memiliki empat anak, Harilal, Manilal, Ramdas dan Devdas. Harilal, putra sulungnya (yang bertahan hidup) lahir pada tahun 1888, ketika Mohandas berusia 19 tahun.

# 3 - Fakta Menarik tentang Gandhi di London


Gandhi mencoba untuk mengadopsi budaya Inggris selama tinggal di London

Mohandas menerima pendidikan hukum di University College London, Inggris. Menariknya, ia tiba di London pada tahun 1888, tahun yang cukup terkenal karena pembunuhan aneh dari Jack the Ripper. Gandhi bersumpah kepada ibunya untuk tidak menyentuh daging dan alkohol dan menghindari pergaulan bebas dan dia memenuhi janjinya. Namun, dia melakukan yang terbaik untuk mengadopsi budaya Inggris pada awal ia tinggal dengan mengambil pelajaran biola dan tari, mengenakan topi dan pakaian sutra, dan bahkan belajar bahasa Prancis. Di sanalah ia bergabung dengan London Vegetarian Society dan berkenalan dengan penulis seperti Leo Tolstoy dan Henry David Thoreau.

# 4 - Satyagraha yang Lahir di Afrika Selatan


Gerakan non-kekerasan Gandhi sebenarnya lahir di Afrika Selatan

Gandhi tiba di Afrika Selatan pada kontrak satu tahun dengan sebuah perusahaan India. Namun, ia tinggal di negeri ini selama 21 tahun. Selama tinggal, ia menghadapi diskriminasi rasial dan ditangkap berkali-kali. Dia bekerja keras untuk hak-hak orang India yang menetap di Afrika Selatan dan tak lama kemudian dia menjadi pemimpin komunitas India. Ini adalah di mana dia mengembangkan konsep perlawanan non-kekerasan atau Satyagraha (Bahasa Sansekerta untuk "kekuatan kebenaran"). The Satygraha House di Johannesburg adalah tempat yang wajib dikunjungi bahkan sampai saat ini untuk penggemar sejarah yang ingin menelusuri kembali langkah-langkah non-kekerasan gerakan pemberontakan sipil Gandhi.

# 5 - Gandhi Suka Sekali Berjalan Kaki


Gandhi berjalan 241 mil pada usia 60 di Salt March

Gandhi menganggap berjalan sebagai "pangeran" dari segala olahraga. Dia memulai kebiasaan berjalan ketika muda dan biasa berjalan delapan sampai sepuluh mil setiap hari selama belajar hukum di London. Dunia pun terkejut ketika ia, bersama dengan banyak pejuang kemerdekaan India lainnya, berjalan 241 mil dari Sabarmati Ashram ke Dandi. Dikenal sebagai Salt March atau Dandi March, ia berusia 60 tahun pada waktu itu.

# 6 - Gandhi Mengambil Sumpah Brahmacharya


Gandhi mengambil Sumpah Brahmacharya untuk fokus pada pekerjaannya sebagai advokat hak publik

Pada usia 37, Gandhi mengambil sumpah pantang dari hubungan seksual, bahkan dengan istrinya. Sumpah, yang disebut sebagai brahmacharya dalam bahasa Sansekerta, juga membuatnya membatasi dietnya. Dia beralih ke makanan yang biasanya mentah dan hambar. Dietnya sebagian besar terdiri dari buah-buahan, sayuran, dan susu kambing. Dia percaya bahwa dengan mengambil Sumpah Brahmacharya ia akan dapat sepenuhnya tetap fokus pada misinya sebagai advokat publik.

# 7 - Gandhi Memakai Gigi Palsu


Gandhi memakai gigi palsu ketika makan

Mahatma Gandhi selalu terlihat memakai kain pinggang. Tapi apakah Agan tahu bahwa ia membawa satu set gigi palsu di kain pinggang nya? Giginya hanya terlihat ketika ia makan makanan nya. Dia akan melepas gigi palsu tersebut setelah makan, mencucinya, kemudian meletakkannya kembali di lipatan kain pinggang nya.

# 8 - Gandhi Tidak Pernah Memenangkan Nobel Perdamaian


Gandhi tidak pernah menerima Hadiah Nobel Perdamaian

Mengingat fakta bahwa perjuangan Mahatma Gandhi untuk kebebasan adalah salah satu contoh terbaik dari sebuah gerakan perdamaian, cukup mengejutkan bahwa ia tidak menerima Hadiah Nobel Perdamaian. Ia dinominasikan lima kali di tahun 1937, 1938, 1939, 1947 dan 1948. Dia dibunuh pada tahun 1948, kelima kalinya ia dinominasikan untuk penghargaan. Namun, komite Nobel tidak bisa mencapai kesepakatan tentang pemberian Hadiah Perdamaian kepadanya. Bahkan, karena rasa hormat kepadanya, penghargaan tidak diberikan kepada siapa pun pada tahun 1948.

# 9 - Gandhi Berbicara bahasa Inggris dengan Aksen Irlandia


Gandhi berbicara bahasa Inggris dengan aksen Irlandia

Orang-orang yang mendengar Gandhi berbicara dalam bahasa Inggris tidak bisa gagal untuk melihat aksen Irlandia-nya. Guru bahasa Inggris pertamanya adalah orang Irlandia dan ini adalah di mana ia mendapat aksennya. Bahkan, guru Irlandia yang lain pernah memberinya latihan untuk meningkatkan bahasa Inggris-nya, termasuk menyalinthe Sermon on the Mount. The Sermon on the Mount dan Bhagavad Gita adalah dua kitab suci agama yang Gandhi baca setiap hari selama pagi dan ketika meditasi malam dan tidak ada keraguan bahwa filsafat yang dianjurkan dalam buku-buku agama memiliki pengaruh besar pada cara-cara damai nya berjuang untuk keadilan.

# 10 - Spinning Wheel Gandhi Dilelang pada Harga £ 110.000


Spinning Wheel Gandhi Dilelang pada Harga £ 110.000

Pada November 2013, Charkha Gandhi dilelang di Inggris pada £ 110.000. Charkha ini digunakan oleh dia di Penjara Yerwada, Pune, India ketika ia ditangkap sebagai bagian dari Gerakan Quit India. Keinginan terakhirnya, ditulis dalam Bahasa Gujarat, di Sabarmati Ashram dijual £ 20.000 juga.

RINGKASAN
Meski dululnya seorang pemalu, tapi dia punya keinginan untuk belajar dan belajar, sehingga dia bisa berubah dan agar dia bisa membantu banyak orang.
Meski tidak ada penghargaan yang ia dapatkan, tapi jasanya selalu diingat meski jasadnya sudah tidak ada.

sumur
supported by