- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(Islam Inside) Kebenaran 3 Masjid Islam yang coba ditutup-tutupi..!!!


TS
widimon
(Islam Inside) Kebenaran 3 Masjid Islam yang coba ditutup-tutupi..!!!





Contohnya yang pertama seperti di Masjid AL-Aqsa, yang punya 1000 macam rahasia yang sengaja di tutupi sama yahudi


Berikut Beritanya sebenarnya :
1. Masjid AL-Aqsa
Quote:
Masjidil Aqsa sebagaimana telah kita ketahui merupakan kiblat pertama Umat Islam sebelum dipindahkan oleh Rasullullah SAW. ke Baitullah sekarang. Disini pulalah (Masjidil Aqsa) Rasullulalah SAW. dalam peristiwa Isra'-Mi'raj memulai perjalanan Mi'raj ke Sidratul Muntaha dengan ditemani oleh Malaikat Jibril AS. menghadap Allah SWT. dan menerima perintah Shalat 5 (lima) waktu. Serta dalam satu hadits yg shahih, disebutkan merupakan salah satu dari 3 (tiga) masjid yang dianjurkan untuk diziarahi.
Tapi tahukah anda bahwa bentuk / wujud sebenarnya dari Masjidil Aqsa? Adapun bentuk / wujud yang banyak beredar luas di berbagai media, bahkan mungkin telah terpajang di dinding-dinding rumah umat Muslim di seluruh dunia adalah bukanlah bentuk / wujud sebenarnya dari Masjidil Aqsa, tetapi melainkan Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra).

Entah sejak kapan berkembang bahwa anggapan bahwa Masjidil Aqsa yang begitu bersejarah dan sakral oleh Umat Islam di seantero duni ini adalah sebuah mesjid indah dengan kubah berwarna keemasan berbentuk segi enam ini. Hal ini berkembang dengan sangat cepat melalui gambar-gambar yg indah melalui, kartu pos, kalender, maupun buku-buku panduan turis. Mesjid yang dimaksud adalah Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) atau Dome Of The Rock.
Mesjid sebagaimana terlihat pada gambar adalah sebuah masjid dengan kubah berwarna keemasan dengan bentuk segi enam. Masjid ini dibangun pada masa Bani Ummayah berkuasa, yaitu oleh Khalifah Abdul Malik Bin Marwan (646-705) yang merupakan Khalifah ke 5 Bani Ummayah. Tujuan dari pembangunan masjid ini adalah untuk memelihara atau menjaga batu (Shakhrah) yang merupakan tempat dimana Rasullullah SAW. berangkat melakukan Mi’raj ke Sidratul Muntaha dengan ditemani oleh Malaikat Jibril AS. Batu (Shakhrah) itu sendiri berada dalam lingkaran (haram) Al-Aqsa, dan bukanlah Masjidil Aqsa dengan kata lain bahwa masjid inilah yang sering diduga sebagai Masjidil Aqsa.

Pada akhirnya umat Muslim sering dibuat bingung dengan kedua masjid tersebut, sehingga mereka mendapat referensi yang salah tentang bentuk / wujud Masjidil Aqsa yang sebenarnya. Banyak orang yang menyangka bahwa Masjidil Aqsa adalah sebuah masjid yang memiliki kubah berwarna keemasan di atasnya, yang berdiri tepat di samping tembok ratapan Umat Yahudi. Dan sesungguhnya yang disebut Tembok Ratapan oleh Umat Yahudi tersebut adalah tembok tempat dimana Rasullullah SAW. mengikat Buraq, kendaraan Beliau dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Tapi sekarang dikuasai oleh Israel yang kemudian dijadikan Tembok Ratapan. Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan letak dari kedua buah masjid tersebut :

Pada gambar diatas dapat dilihat secara jelas letak dimana Masjidil Aqsa berada dan dimana Masjid Qubbatus Shakhrah. Pada gambar itu juga dapat dilihat Tembok yang berdiri kokoh memagari komplek Masjidil Aqsa biasa disebut Batas Lingkar Komplek Masjidil Aqsa (Harom Masjidil Aqsa). Yang disebut dengan komplek Masjidil Aqsa adalah daerah yang berada di dalam pagar tersebut. Pagar itu dahulu terbuat dari tanah, kemudian pada masa khilafah Utsmaniyah dibangun tembok dari batu dengan maksud agar daerah komplek Masjidil Aqsa tidak dicaplok oleh kaum Yahudi.

Pada gambar di atas tersebut dapat dilihat posisi letak masing-masing Masjid dan Bangunan lainnya yang ada dalam Lingkar Komplek Masjidil Aqsa (Harom Masjidil Aqsa) :
1. Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra)
2. Masjidil Aqsa
3. Al Madrasa An-Nahawiah
4. Al Musalla Al-Marwani
Masjidil Aqsa adalah sebuah masjid kedua yang memiliki kubah berwarna hijau, masjid lainnya adalah Masjid Nabawi yang terletak di Madinah al Munawaroh. Masjidil Aqsa awalnya dibangun oleh Nabi Adam AS lalu bangunan rubuh seiring dengan waktu berjalan. Kemudian dibangun kembali oleh Nabi Daud AS.Dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman AS. Oleh kaum Yahudi Masjidil Aqsa ingin dirubuhkan, karena menurut mereka Masjidil Aqsa didirikan diatas apa yang disebut Haikal Sulaiman. Berbagai cara ditempuh oleh Kaum Yahudi dewasa ini utuk merubuhkannya dimulai sejak Palestina jatuh ke tangan mereka. Kemudian mereka mendirikan negara Zionis Israel diatas tanah warga Palestina.
Pada tahun 1967 mereka perlakukan Masjidil Aqsa dengan sewenang-wenang, seperti dengan membebaskan siapa saja untuk masuk ke dalam masjid. Hingga tidak jarang pemandangan orang yahudi yang berpacaran atau turis-turis yang menggunakan pakaian seadanya berseliweran di lingkungan masjid. Pada Tahun 1969, sebuah mimbar megah yg dibuat oleh Shalahuddin Al Ayubi (saat Beliau berhasil merebut kembali Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna memperingati Isra Mi’raj di lingkungan masjid) dibakar oleh kaum Yahudi. Peristiwa pembakaran mimbar tersebut memicu untuk bersatunya kaum Muslimin di seluruh dunia guna memerangi Kaum Yahudi.

Inilah bentuk / wujud dari Masjidil Aqsa yang sesungguhnya, jika dilihat dari dekat :

Dan ini bentuk / wujud Masjidil Aqsa jika dilihat dari depan :

Cara yang lain adalah dengan menyebarkan pengetahuan yang keliru bahwa yang dimaksud Masjidil Aqsa adalah Masjid Qubbatus Shakhrah (masjid berkubah warna keemasan). Meskipun Masjid Qubbatus Shakhrah berada dalam komplek Masjidil Aqsa tapi bukan merupakan masjid sebenarnya. Sementara itu kaum Yahudi secara diam-diam menggali bawah Masjidil Aqsa yang sebenarnya.
Sebelum kekeliruan pengetahuan ini menyebar luas di kalangan Umat Muslim dan akhirnya tiada yang menyadari bahwa Masjidil Aqsa yang sebenarnya telah dihancurkan. Maka melalui kesempatan yang baik ini Umat Muslim dapat memberikan pengetahuan yang benar kepada generasi penerus. Sehingga generasi Umat Muslim selanjutnya dapat mengetahui Mana Bentuk / Wujud Masjidil Aqsa yang sebenarnya. Disamping itu juga kita harus selalu waspada akan segala bentuk tipu daya orang-orang kafir.

Tapi tahukah anda bahwa bentuk / wujud sebenarnya dari Masjidil Aqsa? Adapun bentuk / wujud yang banyak beredar luas di berbagai media, bahkan mungkin telah terpajang di dinding-dinding rumah umat Muslim di seluruh dunia adalah bukanlah bentuk / wujud sebenarnya dari Masjidil Aqsa, tetapi melainkan Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra).

Entah sejak kapan berkembang bahwa anggapan bahwa Masjidil Aqsa yang begitu bersejarah dan sakral oleh Umat Islam di seantero duni ini adalah sebuah mesjid indah dengan kubah berwarna keemasan berbentuk segi enam ini. Hal ini berkembang dengan sangat cepat melalui gambar-gambar yg indah melalui, kartu pos, kalender, maupun buku-buku panduan turis. Mesjid yang dimaksud adalah Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) atau Dome Of The Rock.
Mesjid sebagaimana terlihat pada gambar adalah sebuah masjid dengan kubah berwarna keemasan dengan bentuk segi enam. Masjid ini dibangun pada masa Bani Ummayah berkuasa, yaitu oleh Khalifah Abdul Malik Bin Marwan (646-705) yang merupakan Khalifah ke 5 Bani Ummayah. Tujuan dari pembangunan masjid ini adalah untuk memelihara atau menjaga batu (Shakhrah) yang merupakan tempat dimana Rasullullah SAW. berangkat melakukan Mi’raj ke Sidratul Muntaha dengan ditemani oleh Malaikat Jibril AS. Batu (Shakhrah) itu sendiri berada dalam lingkaran (haram) Al-Aqsa, dan bukanlah Masjidil Aqsa dengan kata lain bahwa masjid inilah yang sering diduga sebagai Masjidil Aqsa.

Pada akhirnya umat Muslim sering dibuat bingung dengan kedua masjid tersebut, sehingga mereka mendapat referensi yang salah tentang bentuk / wujud Masjidil Aqsa yang sebenarnya. Banyak orang yang menyangka bahwa Masjidil Aqsa adalah sebuah masjid yang memiliki kubah berwarna keemasan di atasnya, yang berdiri tepat di samping tembok ratapan Umat Yahudi. Dan sesungguhnya yang disebut Tembok Ratapan oleh Umat Yahudi tersebut adalah tembok tempat dimana Rasullullah SAW. mengikat Buraq, kendaraan Beliau dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Tapi sekarang dikuasai oleh Israel yang kemudian dijadikan Tembok Ratapan. Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan letak dari kedua buah masjid tersebut :

Pada gambar diatas dapat dilihat secara jelas letak dimana Masjidil Aqsa berada dan dimana Masjid Qubbatus Shakhrah. Pada gambar itu juga dapat dilihat Tembok yang berdiri kokoh memagari komplek Masjidil Aqsa biasa disebut Batas Lingkar Komplek Masjidil Aqsa (Harom Masjidil Aqsa). Yang disebut dengan komplek Masjidil Aqsa adalah daerah yang berada di dalam pagar tersebut. Pagar itu dahulu terbuat dari tanah, kemudian pada masa khilafah Utsmaniyah dibangun tembok dari batu dengan maksud agar daerah komplek Masjidil Aqsa tidak dicaplok oleh kaum Yahudi.

Pada gambar di atas tersebut dapat dilihat posisi letak masing-masing Masjid dan Bangunan lainnya yang ada dalam Lingkar Komplek Masjidil Aqsa (Harom Masjidil Aqsa) :
1. Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra)
2. Masjidil Aqsa
3. Al Madrasa An-Nahawiah
4. Al Musalla Al-Marwani
Masjidil Aqsa adalah sebuah masjid kedua yang memiliki kubah berwarna hijau, masjid lainnya adalah Masjid Nabawi yang terletak di Madinah al Munawaroh. Masjidil Aqsa awalnya dibangun oleh Nabi Adam AS lalu bangunan rubuh seiring dengan waktu berjalan. Kemudian dibangun kembali oleh Nabi Daud AS.Dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman AS. Oleh kaum Yahudi Masjidil Aqsa ingin dirubuhkan, karena menurut mereka Masjidil Aqsa didirikan diatas apa yang disebut Haikal Sulaiman. Berbagai cara ditempuh oleh Kaum Yahudi dewasa ini utuk merubuhkannya dimulai sejak Palestina jatuh ke tangan mereka. Kemudian mereka mendirikan negara Zionis Israel diatas tanah warga Palestina.
Pada tahun 1967 mereka perlakukan Masjidil Aqsa dengan sewenang-wenang, seperti dengan membebaskan siapa saja untuk masuk ke dalam masjid. Hingga tidak jarang pemandangan orang yahudi yang berpacaran atau turis-turis yang menggunakan pakaian seadanya berseliweran di lingkungan masjid. Pada Tahun 1969, sebuah mimbar megah yg dibuat oleh Shalahuddin Al Ayubi (saat Beliau berhasil merebut kembali Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna memperingati Isra Mi’raj di lingkungan masjid) dibakar oleh kaum Yahudi. Peristiwa pembakaran mimbar tersebut memicu untuk bersatunya kaum Muslimin di seluruh dunia guna memerangi Kaum Yahudi.

Inilah bentuk / wujud dari Masjidil Aqsa yang sesungguhnya, jika dilihat dari dekat :

Dan ini bentuk / wujud Masjidil Aqsa jika dilihat dari depan :

Cara yang lain adalah dengan menyebarkan pengetahuan yang keliru bahwa yang dimaksud Masjidil Aqsa adalah Masjid Qubbatus Shakhrah (masjid berkubah warna keemasan). Meskipun Masjid Qubbatus Shakhrah berada dalam komplek Masjidil Aqsa tapi bukan merupakan masjid sebenarnya. Sementara itu kaum Yahudi secara diam-diam menggali bawah Masjidil Aqsa yang sebenarnya.
Sebelum kekeliruan pengetahuan ini menyebar luas di kalangan Umat Muslim dan akhirnya tiada yang menyadari bahwa Masjidil Aqsa yang sebenarnya telah dihancurkan. Maka melalui kesempatan yang baik ini Umat Muslim dapat memberikan pengetahuan yang benar kepada generasi penerus. Sehingga generasi Umat Muslim selanjutnya dapat mengetahui Mana Bentuk / Wujud Masjidil Aqsa yang sebenarnya. Disamping itu juga kita harus selalu waspada akan segala bentuk tipu daya orang-orang kafir.

Contoh yang kedua adalah Masjidil Haram, mungkin yang ana fokusin adalah Ka'Bah dan Kota Mekkah, ini juga termasuk salah satu banyak kebenaran di tempat ini namun ditutupi oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Berikut Berita sebenarnya :
2. Masjidil Haram-Ka'Bah-Mekkah
Quote:
Ka'bah, rumah Allah dimana sejuta ummat Islam merindukan berkunjung dan menjadi tamu - tamu Allah Sang Maha Pencipta. Kiblatnya (arah) ummat Islam dalam melaksanakan shalat, dari manapun semua ibadah shalat menghadap ke kiblat ini.Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia (QS. Al-Ma’idah: 97)
Wafer bisa yang ini
Istilah Ka'bah adalah bahasa al quran dari kata "ka'bu" yg berarti "mata kaki" atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. QS al-Ma'idah 5:6 dalam Al-quran menjelaskan istilah itu dengan "Ka'bain" yg berarti 'dua mata kaki' dan ayat QS al-Ma'idah 5:95-96 mengandung istilah 'ka'bah' yang artinya nyata "mata bumi" atau "sumbu bumi" atau kutub putaran utara bumi.
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, "Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?."

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka'bah di planet Bumi dengan Ka'bah di alam akhirat.

Makkah Pusat Bumi
Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia. Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi. Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan. Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam al-Qur'an al-Karim sebagai berikut:
'Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..' (QS asy-Syura 26: 7)
Kata 'Ummul Qura' berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata 'ibu' memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.
Makkah atau Greenwich ?
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah , membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Greenwich di UK adalah tempat asal Greenwich Mean Time (GMT) sejak tahun 1884. GMT kadang disebut Greenwich Meridian Time karena diukur dari garis Greenwich Meridian Line di Institut Observatoru (the Royal Observatory) di Greenwich. Greenwich adalah patokan zona-zona waktu dunia yang saat ini masih digunakan. nah, ini tambahan dari saya, Imam Ja’far bersabda: Ka’bah diberi nama Ka’bah karena ia adalah pusat dunia.(wasail syiah- kalo ga salah, tapi yang pasti ana pernah menemukan ini) wahai umat islam harusnya penghitungan waktu kita, bukan dari greenwich, tapi dari ka’bah.
Bayangkan jika titik nol nya bukan dari greenwich tapi dari ka’bah,?!! Jelas penghitungan waktu kita tidak seperti sekarang. lebih dalam lagi, persoalan sholat jumat. jika hari ini kita sholat Jumat di Indonesia sementara di Arab saudi masih hari Kamis dalam hitungan GMT, padahal kita dilarang mendahului Imam. maka harusnya mulai sekarang kita sholat jumatnya hari sabtu dalam hitungan GMT.
GMT merupakan perhitungan waktu yang digagas oleh para penjajah /neo imperialis pada zaman dahulu, apabila sudah tidak sesuai dan ditemukan fakta-fakta baru harusnya kita berubah ke arah yang benar. Seperti halnya Teori Evolusi yang sudah sangat banyak dibantah para ahli kebenaranya. Tetapi hal yang sulit untuk kita sebagai manusia adalah mengakui kebenaran dan merubah ke arah yang benar.

Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit
Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman :
'Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.'(QS ar-Rahman 55:33)
Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata 'qutr' yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter. Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka'bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi).
Letak Geografis Kota Makkah dan Misteri Bilangan Fibonacci 1.618
Jika kita mengukur jarak Kota Makkah ke arah Kutub Utara, diperoleh angka 7631.68 km, sedangkan jika ke arah Kutub Selatan, diperoleh angka 12348.32 km. Apabila kedua angka tersebut kita diperbandingkan :
12348.32 km / 7631.68 km = 1.618


Angka 1.618 di dalam matematika, dikenal sebagai Bilangan Fibonacci, yang didefinisikan dengan rumus sebagai berikut:




Istilah Ka'bah adalah bahasa al quran dari kata "ka'bu" yg berarti "mata kaki" atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. QS al-Ma'idah 5:6 dalam Al-quran menjelaskan istilah itu dengan "Ka'bain" yg berarti 'dua mata kaki' dan ayat QS al-Ma'idah 5:95-96 mengandung istilah 'ka'bah' yang artinya nyata "mata bumi" atau "sumbu bumi" atau kutub putaran utara bumi.
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, "Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?."

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka'bah di planet Bumi dengan Ka'bah di alam akhirat.

Makkah Pusat Bumi
Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia. Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi. Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan. Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam al-Qur'an al-Karim sebagai berikut:
'Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..' (QS asy-Syura 26: 7)
Kata 'Ummul Qura' berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata 'ibu' memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.
Makkah atau Greenwich ?
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah , membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Greenwich di UK adalah tempat asal Greenwich Mean Time (GMT) sejak tahun 1884. GMT kadang disebut Greenwich Meridian Time karena diukur dari garis Greenwich Meridian Line di Institut Observatoru (the Royal Observatory) di Greenwich. Greenwich adalah patokan zona-zona waktu dunia yang saat ini masih digunakan. nah, ini tambahan dari saya, Imam Ja’far bersabda: Ka’bah diberi nama Ka’bah karena ia adalah pusat dunia.(wasail syiah- kalo ga salah, tapi yang pasti ana pernah menemukan ini) wahai umat islam harusnya penghitungan waktu kita, bukan dari greenwich, tapi dari ka’bah.
Bayangkan jika titik nol nya bukan dari greenwich tapi dari ka’bah,?!! Jelas penghitungan waktu kita tidak seperti sekarang. lebih dalam lagi, persoalan sholat jumat. jika hari ini kita sholat Jumat di Indonesia sementara di Arab saudi masih hari Kamis dalam hitungan GMT, padahal kita dilarang mendahului Imam. maka harusnya mulai sekarang kita sholat jumatnya hari sabtu dalam hitungan GMT.
GMT merupakan perhitungan waktu yang digagas oleh para penjajah /neo imperialis pada zaman dahulu, apabila sudah tidak sesuai dan ditemukan fakta-fakta baru harusnya kita berubah ke arah yang benar. Seperti halnya Teori Evolusi yang sudah sangat banyak dibantah para ahli kebenaranya. Tetapi hal yang sulit untuk kita sebagai manusia adalah mengakui kebenaran dan merubah ke arah yang benar.

Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit
Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman :
'Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.'(QS ar-Rahman 55:33)
Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata 'qutr' yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter. Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka'bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi).
Letak Geografis Kota Makkah dan Misteri Bilangan Fibonacci 1.618
Jika kita mengukur jarak Kota Makkah ke arah Kutub Utara, diperoleh angka 7631.68 km, sedangkan jika ke arah Kutub Selatan, diperoleh angka 12348.32 km. Apabila kedua angka tersebut kita diperbandingkan :
12348.32 km / 7631.68 km = 1.618


Angka 1.618 di dalam matematika, dikenal sebagai Bilangan Fibonacci, yang didefinisikan dengan rumus sebagai berikut:

Quote:
Keterangan :
Barisan ini berawal dari 0 dan 1, kemudian angka berikutnya didapat dengan cara menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya.
Dengan aturan ini, maka barisan bilangan Fibonaccci diperoleh :
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946…
Barisan bilangan Fibonacci dapat dinyatakan sebagai berikut:
Fn = (x1n – x2n)/ sqrt(5)
dimana :
Fn adalah bilangan Fibonacci ke-n
x1 dan x2 adalah penyelesaian persamaan x2-x-1=0
Perbandingan antara Fn+1 dengan Fnhampir selalu sama untuk
sembarang nilai n dan mulai nilai n tertentu, perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan itu disebut Golden Ratio (Rasio Emas) yang nilainya mendekati 1,618.
Diolah dari berbagai Sumber.
Barisan ini berawal dari 0 dan 1, kemudian angka berikutnya didapat dengan cara menambahkan kedua bilangan yang berurutan sebelumnya.
Dengan aturan ini, maka barisan bilangan Fibonaccci diperoleh :
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946…
Barisan bilangan Fibonacci dapat dinyatakan sebagai berikut:
Fn = (x1n – x2n)/ sqrt(5)
dimana :
Fn adalah bilangan Fibonacci ke-n
x1 dan x2 adalah penyelesaian persamaan x2-x-1=0
Perbandingan antara Fn+1 dengan Fnhampir selalu sama untuk
sembarang nilai n dan mulai nilai n tertentu, perbandingan ini nilainya tetap. Perbandingan itu disebut Golden Ratio (Rasio Emas) yang nilainya mendekati 1,618.
Diolah dari berbagai Sumber.
Fakta-Fakta Bilangan Fibonacci
1. Jumlah Daun pada Bunga (petals)
Mungkin sebagian besar tidak terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu menganut deret fibonacci. contohnya:
- jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
- jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
- jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
- jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
- jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
- jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family
Ingin lihat buktinya? silahkan diamati beberapa gambar berikut :


Lanjut yups Gan-GanWati... 



Ana Terima





Diubah oleh widimon 27-12-2013 09:09
0
24.8K
Kutip
107
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan