Wearemania.net - Kalau Persebaya tak mau bermain di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang sudah ditunjuk sebagai venue final Piala Gubernur Jatim 2013 sejak awal, lain halnya dengan skuat Singo Edan. Rabu (23/12) malam, Arema bertolak menuju Surabaya untuk mengajari Persebaya bagaimana menjadi laki-laki yang bukan pengecut.

Arema akhirnya dengan sangat terpaksa setuju menjalani partai final melawan Bajul Ijo di Stadion Bumimoro, kompleks AAL Perak Surabaya, Kamis (24/12). CEO Arema, Iwan Budianto menegaskan Arema tak protes atau mengancam tak mau bermain di Surabaya seperti yang dilakukan Persebaya sebelumnya yang menolak main di Malang.

"Apa bedanya kita sama mereka yang pengecut, kalau kita ancam tidak mau ikut pertandingan di Surabaya," tutur pria yang akrab disapa IB ini dikutip dari malangpost.com.

Jika Arema melakukan protes atau menolak main di Surabaya, maka dipastikan ejekan dan olokan dari suporter lawan bakal memerahkan telinga anak asuhan Suharno-Joko Susilo ini. Meski IB memastikan selama di Surabaya maupun dalam perjalanan dipastikan akan diteror suporter lawan, Arema tetap memutuskan berangkat ke medan laga.

"Saya tidak mau Arek Malang diejek dan dihina tidak berani, penakut, dan sebagainya. Itu sama sekali tidak mencerminkan sikap Arek Malang. Yang lain boleh takut, saya sebagai Arek Malang, berani datang ke Surabaya untuk menghadapi pendzoliman," tuturnya.

IB menegaskan bahwa Arema sangat siap main di manapun melawan Persebaya, sekalipun di Surabaya yang notabene bukan tempat netral seperti yang menjadi dalih pihak Persebaya ogah bermain di Stadion Kanjuruhan. CEO flamboyan itu mengungkapkan bahwa harga diri Arek Malang menjadi taruhan dalam gelaran final PGJ ke-11 kali ini.

"Arema akan ajari Persebaya caranya jadi laki-laki yang berani bertanding di manapun tempatnya. Kita pasti akan didzolimi di Surabaya. Ini seperti berangkat perang. Kita tidak takut, kita berani. Harga diri dan reputasi Arek Malang dipertaruhkan," tegas IB.