- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Outdoor Adventure & Nature Clubs
Seorang pelajar SMA ShizukoRizmadhani meninggal diGunung Gede


TS
BetawiForever
Seorang pelajar SMA ShizukoRizmadhani meninggal diGunung Gede
apdet!! kronologis dr relawan montana
[URL= https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=583451595066233&id=169667009778029&refid=17&ref=stream]sumber[/URL]
apdet!! dr fb INDONESIAN GREEN RANGER
kronologi dari pihak TNGGP..
Untuk mengimbangi berita yg beredar, cek chipstory kawan kita yg menangani beliau dari koma sampai sakratul maut ->
@ndaychyd

berita merdeka.com
http://m.merdeka.com/peristiwa/seora...nung-gede.html
http://m.merdeka.com/peristiwa/teman...nung-gede.html
Inna lillahi wa inna ilahi roji'un.. Al-Fatihah..
[URL= https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=583451595066233&id=169667009778029&refid=17&ref=stream]sumber[/URL]
Quote:
KRONOLOGIS EVAKUASI SHIZUKO RISMADANI (15 Thn) Versi
Sukarelawan MONTANA.
Gunung Gede-Pangrango, jalur pendakian Cibodas, 24 Desember
2013
08.30
- Teman korban lapor ke Pos Cibodas.
- Menyerahkan Simaksi (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi
TNGP).
- Teman korban melaporkan kondisi temannya yang sakit, posisi
korban dan rombongannya di Kandang. Badak (7 KM dari pos
Cibodas). Teman korban bertanya apa ada tandu yang bisa
digunakan untuk mengevakuasi temannya. Tandu milik pos
Cibodas belum kembali setelah dipergunakan. Oleh salah seorang
petugas (Yang juga sbg anggota tim SAR TNGP) lalu diberikan
bambu sebagai pengganti tandu.
- Mereka juga hendak turun ke bawah (Parkiran) mengurus
kendaraan truck yg akan membawa mrk pulang.
- Saya dan Kemi sdg bersiap patroli ke blok Pasarean.
(Mt. 079)
- Saya sedang persiapan mengikuti patroli.
- Rekan korban melapor ke petugas perihal temannya yg sakit di
Kandang Badak. Dijawab oleh salah seorang petugas jika saat itu
petugas di pos Cibodas sdg persiapan patroli. Tidak ada personil
untuk melakukan evakuasi. Petugas tersebut memberikan bambu
sebagai alat untuk dijadikan tandu.
Pada saat tsb saya menawarkan diri untuk membantu evakuasi
korban tapi diminta untuk ikut patroli oleh petugas.
(Kemi, simpatisan Montana)
10.00
- Dua teman korban kembali ke pos, melapor untuk kembali ke
Kandang Badak.
- Salah seorang teman korban menanyakan apakah ada personil
dari TNGP yang akan ikut naik (Maksudnya membantu evakuasi).
Dijawab personil sukarelawan sdg ikut patrol bersama petugas.
Petugas ada 1 org. Dijanjikan akan segera mengirim personil
relawan jika sdh ada yg datang ke sekertariat.
- 2 org teman korban kembali naik menuju ke Kandang Badak
sambil membawa 2 batang bambu untuk digunakan sbg tandu.
(Mt.078)
14.00
- Menanyakan kpd pendaki lain yang turun apakah mengetahui
keberadaan korban dan rombongannya? Dijawab oleh pendaki yg
turun, bahwa korban dan rombongannya msh di Kandang Batu.
(Mt.079)
17.00
- 5 orang rekan korban tiba di pos Cibodas. Lalu disusul
temannya yg lain sebanyak 8 org.
- Rekan2 korban yg telah tiba di pos Cibodas, diistirahatkan di
sekertariat Montana.
(Mt. 079)
18.30
- Ada rekan korban yang sedang melapor ke petugas di Pos.
Disampaikan oleh rekan korban bahwa korban telah meninggal.
(Mt.079)
18.48
- Sukarelawan; Kemi, Yuda, mang Gandi dan 1 org berangkat
menuju Kandang Batu untuk mengevakuasi korban.
(Mt.079)
21.00
- Tiba di Kandang Batu
- Korban ditemani oleh 1 org temannya. Posisi teman diluar
tenda.
- Posisi korban di dalam tenda. Pakaian yang dikenakan dan
sleeping bag dalam kodisi basah. Kedua telapak tangan dan
telapak kaki dibungkus plastik yang di beri karet gelang (FYI.
Menurut rekan korban, plastik dipasang oleh seseorang yang
memberikan pertolongan. Rombongan pendaki lain yg berjumlah
3 org).
- Melepas plastik yg membungkus telapak tangan.
- Melakukan cek tanda2 vital kehidupan. Tidak ada tanda
kehidupan lagi. Saya pikir korban sdh meninggal.
- Keadaan korban : 1. Mulut mengeluarkan busa, 2. Badan Kaku,
3. Perut membesar, 4. Pucat seluruh badan.
- Menurut rekan korban, korban diperkirakan meninggal pukul
17.00.
- Mendokumentasikan kodisi korban dgn menggunakan camera
BB.
- Mengganti baju korban yang basah dengan bantuan anggota
wanita dari rombongan pendaki dari SMA Cigombong, Sukabumi.
(Kemi, simpatisan Montana)
21.15
- Mengkoordinir team evakuasi untuk prosedur penurunan korban
dari Kandang Batu.
- Turun menuju pos Cibodas bersama rekan korban untuk
menyiapkan team evakuasi ke 2 dan sarana transportasi menuju
RS.
(Kemi, simpatisan Montana)
23.00
- Lapor ke petugas di resort Cibodas. Meminta disiapkan sarana
transportasi untuk membawa korban ke RS Cimacan. Meminta
personil tambahan untuk team evakuasi ke 2.
- Melapor ke sekre Montana. Dan membantu persiapan anggota
Sukarelawan Montana yg akan menjadi team evakuasi ke 2.
(Kemi, Simpatisan Montana)
23.00
- Kemi dan 1 org rekan korban tiba di pos Cibodas, untuk
meminta tenaga evakuasi tambahan untuk mengantikan team
evakuasi pertama.
(Mt.048)
23.15
- Berangkat dari sekre Sukarelawan Mt. bersama 4 org (Boli, Ade
jenggot, Ambon dan Hendar) menuju Kd. Batu.
(Mt.048)
25 Desember 2013
00.30
- Bertemu team evakuasi korban di Rawa Denok 1.
- Korban sdg dalam posisi ditandu.
- Mengambil alih tandu.
- Memperbaiki tandu di Pos Panyancangan.
(Mt.048)
03.00
- Tiba di Pos Cbs. Lalu lsg menuju Ktr BBTNGP.
- Lapor ke petugas di Poskodal. Di poskodal diterima oleh Pak
Asep dan Pak Khoirudin. Minta bantuan transportasi untuk
membawa korban ke RS. Kemudian pak Ardi datang.
03.30
- Ambulan datang untuk menjemput korban.
- Rudi (Mt.068), Anto, Yuda, pak Endah dan pak Ardi
mengantarkan korban ke RS Cimacan.
- Kembali ke sekre Mt.
(Mt.048)
Team Evakuasi :
- Sukarelawan Montana (Cole Croll, Ade Jenggot, Boli dan Kemi
Irdian)
- Sukarelawan GPO (Ambon)
- Green Ranger (Yuda & 3 org)
- Masyarakat (Mang Gandi)
- Pamswakarsa (Hendar)
Kronologis disusun berdasarkan penuturan dari anggota dan
simpatisan Sukarelawan Montana.
Penyusun Kronologis : Rahadian Ahmad Firdaus, Mt.050.
Tertanda,
Ketua Sukarelawan Montana
Indra Aji Wirawan, Mt.070
Sukarelawan MONTANA.
Gunung Gede-Pangrango, jalur pendakian Cibodas, 24 Desember
2013
08.30
- Teman korban lapor ke Pos Cibodas.
- Menyerahkan Simaksi (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi
TNGP).
- Teman korban melaporkan kondisi temannya yang sakit, posisi
korban dan rombongannya di Kandang. Badak (7 KM dari pos
Cibodas). Teman korban bertanya apa ada tandu yang bisa
digunakan untuk mengevakuasi temannya. Tandu milik pos
Cibodas belum kembali setelah dipergunakan. Oleh salah seorang
petugas (Yang juga sbg anggota tim SAR TNGP) lalu diberikan
bambu sebagai pengganti tandu.
- Mereka juga hendak turun ke bawah (Parkiran) mengurus
kendaraan truck yg akan membawa mrk pulang.
- Saya dan Kemi sdg bersiap patroli ke blok Pasarean.
(Mt. 079)
- Saya sedang persiapan mengikuti patroli.
- Rekan korban melapor ke petugas perihal temannya yg sakit di
Kandang Badak. Dijawab oleh salah seorang petugas jika saat itu
petugas di pos Cibodas sdg persiapan patroli. Tidak ada personil
untuk melakukan evakuasi. Petugas tersebut memberikan bambu
sebagai alat untuk dijadikan tandu.
Pada saat tsb saya menawarkan diri untuk membantu evakuasi
korban tapi diminta untuk ikut patroli oleh petugas.
(Kemi, simpatisan Montana)
10.00
- Dua teman korban kembali ke pos, melapor untuk kembali ke
Kandang Badak.
- Salah seorang teman korban menanyakan apakah ada personil
dari TNGP yang akan ikut naik (Maksudnya membantu evakuasi).
Dijawab personil sukarelawan sdg ikut patrol bersama petugas.
Petugas ada 1 org. Dijanjikan akan segera mengirim personil
relawan jika sdh ada yg datang ke sekertariat.
- 2 org teman korban kembali naik menuju ke Kandang Badak
sambil membawa 2 batang bambu untuk digunakan sbg tandu.
(Mt.078)
14.00
- Menanyakan kpd pendaki lain yang turun apakah mengetahui
keberadaan korban dan rombongannya? Dijawab oleh pendaki yg
turun, bahwa korban dan rombongannya msh di Kandang Batu.
(Mt.079)
17.00
- 5 orang rekan korban tiba di pos Cibodas. Lalu disusul
temannya yg lain sebanyak 8 org.
- Rekan2 korban yg telah tiba di pos Cibodas, diistirahatkan di
sekertariat Montana.
(Mt. 079)
18.30
- Ada rekan korban yang sedang melapor ke petugas di Pos.
Disampaikan oleh rekan korban bahwa korban telah meninggal.
(Mt.079)
18.48
- Sukarelawan; Kemi, Yuda, mang Gandi dan 1 org berangkat
menuju Kandang Batu untuk mengevakuasi korban.
(Mt.079)
21.00
- Tiba di Kandang Batu
- Korban ditemani oleh 1 org temannya. Posisi teman diluar
tenda.
- Posisi korban di dalam tenda. Pakaian yang dikenakan dan
sleeping bag dalam kodisi basah. Kedua telapak tangan dan
telapak kaki dibungkus plastik yang di beri karet gelang (FYI.
Menurut rekan korban, plastik dipasang oleh seseorang yang
memberikan pertolongan. Rombongan pendaki lain yg berjumlah
3 org).
- Melepas plastik yg membungkus telapak tangan.
- Melakukan cek tanda2 vital kehidupan. Tidak ada tanda
kehidupan lagi. Saya pikir korban sdh meninggal.
- Keadaan korban : 1. Mulut mengeluarkan busa, 2. Badan Kaku,
3. Perut membesar, 4. Pucat seluruh badan.
- Menurut rekan korban, korban diperkirakan meninggal pukul
17.00.
- Mendokumentasikan kodisi korban dgn menggunakan camera
BB.
- Mengganti baju korban yang basah dengan bantuan anggota
wanita dari rombongan pendaki dari SMA Cigombong, Sukabumi.
(Kemi, simpatisan Montana)
21.15
- Mengkoordinir team evakuasi untuk prosedur penurunan korban
dari Kandang Batu.
- Turun menuju pos Cibodas bersama rekan korban untuk
menyiapkan team evakuasi ke 2 dan sarana transportasi menuju
RS.
(Kemi, simpatisan Montana)
23.00
- Lapor ke petugas di resort Cibodas. Meminta disiapkan sarana
transportasi untuk membawa korban ke RS Cimacan. Meminta
personil tambahan untuk team evakuasi ke 2.
- Melapor ke sekre Montana. Dan membantu persiapan anggota
Sukarelawan Montana yg akan menjadi team evakuasi ke 2.
(Kemi, Simpatisan Montana)
23.00
- Kemi dan 1 org rekan korban tiba di pos Cibodas, untuk
meminta tenaga evakuasi tambahan untuk mengantikan team
evakuasi pertama.
(Mt.048)
23.15
- Berangkat dari sekre Sukarelawan Mt. bersama 4 org (Boli, Ade
jenggot, Ambon dan Hendar) menuju Kd. Batu.
(Mt.048)
25 Desember 2013
00.30
- Bertemu team evakuasi korban di Rawa Denok 1.
- Korban sdg dalam posisi ditandu.
- Mengambil alih tandu.
- Memperbaiki tandu di Pos Panyancangan.
(Mt.048)
03.00
- Tiba di Pos Cbs. Lalu lsg menuju Ktr BBTNGP.
- Lapor ke petugas di Poskodal. Di poskodal diterima oleh Pak
Asep dan Pak Khoirudin. Minta bantuan transportasi untuk
membawa korban ke RS. Kemudian pak Ardi datang.
03.30
- Ambulan datang untuk menjemput korban.
- Rudi (Mt.068), Anto, Yuda, pak Endah dan pak Ardi
mengantarkan korban ke RS Cimacan.
- Kembali ke sekre Mt.
(Mt.048)
Team Evakuasi :
- Sukarelawan Montana (Cole Croll, Ade Jenggot, Boli dan Kemi
Irdian)
- Sukarelawan GPO (Ambon)
- Green Ranger (Yuda & 3 org)
- Masyarakat (Mang Gandi)
- Pamswakarsa (Hendar)
Kronologis disusun berdasarkan penuturan dari anggota dan
simpatisan Sukarelawan Montana.
Penyusun Kronologis : Rahadian Ahmad Firdaus, Mt.050.
Tertanda,
Ketua Sukarelawan Montana
Indra Aji Wirawan, Mt.070
apdet!! dr fb INDONESIAN GREEN RANGER
Quote:
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh
Dengan perasaan yang mendalam dan hati yang terus berusaha
lapang, akhirnya saya tulis teknis kejadian dilapangan.
Sesungguhnya kebaikan Almarhum lebih penting dan Do'a yang
kami panjatkan bersama tepat pada tanggal 29 Desember 2013 |
Tepat di hari Ulang Tahun Almarhum |Operasi Bersih IGREEAC
27-30 Desember 2013 |, Semoga menjadi keikhlasan bagi kami
dan seluruh keluarga yang ditinggalkan, dan semoga menjadi
kebaikan bagi Almarhum di alam sana.
"Telah di angkat pena dan Telah kering tinta".
24-12-2013|18.00| Kami Indonesian Green Ranger dapat kabar
dari Mang Gandi (masyarakat Cibodas) untuk menolong orang
sakit di Kandang Batu.
18.00-18.20|
Menyiapkan dua ring untuk berangkat menuju ke Kandang Batu.
Ring 1 (Yudha Febrian/Elang Rimba| Q-think/Gurila)
Ring 2 (Buyung/Chomolungma| Rilwan/Macan Kumbang| David/
Serigala merah)
Menyiapkan Logistik untuk keberangkatan.
Ring 1 menuju Resort Jagawana untuk menemui si pelapor (SMA
6 Bekasi) dan mengkordinasi penjemputan korban.
19.00 | Start dari Pos Montana
Personil
Mang Gandi ( Penduduk setempat)
Yudha Febrian (IGREEAC)
Q-Think (IGREEAC)
Kemi (Montana)
Agal (Alumni SMA 6)
20.00 | Bertemu Team Sweeper di Batu tulis II dan mendapatkan
informasi bahwa korban dan satu temannya berada di Kandang
Batu.
21.00 | Tiba di Kandang Batu dan langsung mencari dan menemui
teman korban atas nama Jampang
Dialog :
YF : Bro gimana keadaan lu?
Jmp : Sedikit drop bang
YF : Terus Shizuko dimana?
Jmp : Di tenda biru (Coleman) ban. Posisi tenda tepat berada di
depan tenda pendaki yang berasal dari Cigombong.
YF : Sama siapa dia di tenda?
Jmp : Sendiri bang
YF : Loh kok sendiri ?
Jmp : Gak berani bang, takut.
Gw (Yudha Febrian) Langsung nyamperin ke tenda biru (Coleman)
yang didalamnya terdapat korban. Pas Gw buka tendanya,
ternyata korban sudah terbujur kaku dengan busa hampir
diseluruh wajahnya. Lalu Gw bersihin busa tersebut. Setelah
bersih, Gw coba melakukan pengecekan kesehatan terhadap
korban (sebenarnya Gw sadar kalo Korban sudah meninggal, tapi
entah mengapa Gw selalu menganggap kalo Dia (Shizuko) belum
meninggal). Gw cek nadinya dan ternyata kedua tangannya
ditutupi plastik yang diikat oleh karet gelang. Kakinya juga
ditutup plastik dan celananya basah. Pada saat berhadapan
dengan korban di dalam tenda, cuma ada Gw (Yudha Febrian)
dan didepan tenda ada Mang Gandi, Agal, Q-Think, dan Kemi.
Kemi pun langsung memfoto Korban.
Gw keluar sebentar, tiba-tiba di panggil Kemi yang sudah berdiri
bersama Mang Gandi
Dialog :
Kemi : Gimana nih der (Brother) ?
YF : Udah kosong bang. Nadinya gak reaksi dan sekujur tubuhnya
udah kaku
Mang Gandi : Terus kumaha atuh ?
YF : Ya mau gak mau kita harus turunin korban hari ini juga
Kemi : Yaudah Gw turun duluan dan sekalian suruh team dua
untuk nyusul
Mang Gandi : ???, Sambil natap Gw
YF : Yaudah lo turun gapapa bang, asal di bawah udah disiapin
Ambulance, biar gak ribet. Jadi pas udah di bawah langsung
masuk Ambulance
Kemi : Yaudah Ok. ntar gw naik lagi sama team dua yang nyusul.
YF : Siap bang, lo turun bareng Jampang aje
Kemi : Oke der (Brother).
Kemi turun kebawah dan kami pun masak kopi dulu. Setelah
masak dan minum Kopi, Kami persiapan turun kebawah
Dialog :
YF : Oke kita bawa turun yuk
Mang Gandi : Sok atuh
Q-Think : Tandunya mana ?
YF: Lah kan katanya ada di Kandang Batu (Info Montana) ?
Mang Gandi : Iya terus mana
Pendaki asal Cigombong : Gak ada bang, tandunya di kasih sama
Montana cuma dua batang bambu doang (sambil nunjuk bambu
tersebut tepat di depan tenda mereka)
YF : Buset deh gini doang ???, yaudah Gw gendong aja. tapi Gw
butuh temen buat back up nih. Dan ada yang mau bantu dari
pendaki Cigombong, Atas nama Awal.
YF : Yaudah keluarin dulu si korban, terus gemblokin aja di
belakang. Empat orang mengangkat si korban dan memposisikan
di belakang Gw. Tiba-tiba Gw mau jatuh, karena terdorong badan
korban yang sudah kaku.
YF : Yaudah kita buat tandu.
Q-Think membuat tandu dari dua bambu, 6 webbing, 1 matras, 1
sleepingbag milik pendaki asal Cigombong.
23.00 | Menuju tempat yang telah di sepakati dengan Kemi
Kami : Yudha Febrian, Mang Gandi, Q-Think, Agal, dan Awal
menandu korban secara bergantian.
Setelah melewati Pos Rawa Denok agak kebawah, gw ketemu
sama team yang nyusul. Kole, Boli, Ambon, Jenggot, dan satu
lagi Gw lupa namanya.
Dialog :
Kole : Yud Rolling Yud ?
Yudha : Yaudah Bang Siap
Pada saat team dua meminta untuk rolling, Mang Gandi kasih tau
Gw supaya jangan kasih sama mereka, tapi Gw sadar kalo fisik
ngerasa lelah.
25-12-13 | 01.00 | Tiba di Pos Panyancangan, break sambil
membenahi tandu yang terlihat kendor (Kole, Jenggot). dan Gw
bertemu saudara Gw, Buyung, Rilwan, dan David. Setelah tandu
aman kami saling bergantian membawa sampai Pos Montana
01.45 | Tiba di Pos Montana
Dialog :
YF : Mau di bawa kemana ini bang ?
Kole : Di Pos bawah aja.
YF : Oke siap.
Pas sampai di jembatan bawah Ambulance pun belum datang.
Sambil menunggu Ambulance. Korban kami taro di atas meja
warung yang berada di di dekat Pos loket masuk Cibodas.
Beberapa menit menunggu ternyata Ambulance tidak kunjung
datang. Dan kami bawa lagi menuju halaman TNGGP. Akhirnya
Ambulance pun datang, dan korban langsung di masukan ke
dalam Ambulance. Gw (Yudha Febrian) dan Mang Gandi bersama
Pak Anto dan Pak Ardi ngawal Ambulance ke RSUD Cimacan.
Sampe RSUD Cimacan Gw ngopi-ngopi, terus balik lagi di antar
Pak Ardi ke Cibodas, dan Gw balik ke Basecamp IGREEAC.
08.00 | Gw di panggil jadi saksi di Polsek Pacet untuk dimintai
keterangan
14.00 | Selesai di Interogasi, Gw balik ke Basecamp IGREEAC dan
tidur.
Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh
Dengan perasaan yang mendalam dan hati yang terus berusaha
lapang, akhirnya saya tulis teknis kejadian dilapangan.
Sesungguhnya kebaikan Almarhum lebih penting dan Do'a yang
kami panjatkan bersama tepat pada tanggal 29 Desember 2013 |
Tepat di hari Ulang Tahun Almarhum |Operasi Bersih IGREEAC
27-30 Desember 2013 |, Semoga menjadi keikhlasan bagi kami
dan seluruh keluarga yang ditinggalkan, dan semoga menjadi
kebaikan bagi Almarhum di alam sana.
"Telah di angkat pena dan Telah kering tinta".
24-12-2013|18.00| Kami Indonesian Green Ranger dapat kabar
dari Mang Gandi (masyarakat Cibodas) untuk menolong orang
sakit di Kandang Batu.
18.00-18.20|
Menyiapkan dua ring untuk berangkat menuju ke Kandang Batu.
Ring 1 (Yudha Febrian/Elang Rimba| Q-think/Gurila)
Ring 2 (Buyung/Chomolungma| Rilwan/Macan Kumbang| David/
Serigala merah)
Menyiapkan Logistik untuk keberangkatan.
Ring 1 menuju Resort Jagawana untuk menemui si pelapor (SMA
6 Bekasi) dan mengkordinasi penjemputan korban.
19.00 | Start dari Pos Montana
Personil
Mang Gandi ( Penduduk setempat)
Yudha Febrian (IGREEAC)
Q-Think (IGREEAC)
Kemi (Montana)
Agal (Alumni SMA 6)
20.00 | Bertemu Team Sweeper di Batu tulis II dan mendapatkan
informasi bahwa korban dan satu temannya berada di Kandang
Batu.
21.00 | Tiba di Kandang Batu dan langsung mencari dan menemui
teman korban atas nama Jampang
Dialog :
YF : Bro gimana keadaan lu?
Jmp : Sedikit drop bang
YF : Terus Shizuko dimana?
Jmp : Di tenda biru (Coleman) ban. Posisi tenda tepat berada di
depan tenda pendaki yang berasal dari Cigombong.
YF : Sama siapa dia di tenda?
Jmp : Sendiri bang
YF : Loh kok sendiri ?
Jmp : Gak berani bang, takut.
Gw (Yudha Febrian) Langsung nyamperin ke tenda biru (Coleman)
yang didalamnya terdapat korban. Pas Gw buka tendanya,
ternyata korban sudah terbujur kaku dengan busa hampir
diseluruh wajahnya. Lalu Gw bersihin busa tersebut. Setelah
bersih, Gw coba melakukan pengecekan kesehatan terhadap
korban (sebenarnya Gw sadar kalo Korban sudah meninggal, tapi
entah mengapa Gw selalu menganggap kalo Dia (Shizuko) belum
meninggal). Gw cek nadinya dan ternyata kedua tangannya
ditutupi plastik yang diikat oleh karet gelang. Kakinya juga
ditutup plastik dan celananya basah. Pada saat berhadapan
dengan korban di dalam tenda, cuma ada Gw (Yudha Febrian)
dan didepan tenda ada Mang Gandi, Agal, Q-Think, dan Kemi.
Kemi pun langsung memfoto Korban.
Gw keluar sebentar, tiba-tiba di panggil Kemi yang sudah berdiri
bersama Mang Gandi
Dialog :
Kemi : Gimana nih der (Brother) ?
YF : Udah kosong bang. Nadinya gak reaksi dan sekujur tubuhnya
udah kaku
Mang Gandi : Terus kumaha atuh ?
YF : Ya mau gak mau kita harus turunin korban hari ini juga
Kemi : Yaudah Gw turun duluan dan sekalian suruh team dua
untuk nyusul
Mang Gandi : ???, Sambil natap Gw
YF : Yaudah lo turun gapapa bang, asal di bawah udah disiapin
Ambulance, biar gak ribet. Jadi pas udah di bawah langsung
masuk Ambulance
Kemi : Yaudah Ok. ntar gw naik lagi sama team dua yang nyusul.
YF : Siap bang, lo turun bareng Jampang aje
Kemi : Oke der (Brother).
Kemi turun kebawah dan kami pun masak kopi dulu. Setelah
masak dan minum Kopi, Kami persiapan turun kebawah
Dialog :
YF : Oke kita bawa turun yuk
Mang Gandi : Sok atuh
Q-Think : Tandunya mana ?
YF: Lah kan katanya ada di Kandang Batu (Info Montana) ?
Mang Gandi : Iya terus mana
Pendaki asal Cigombong : Gak ada bang, tandunya di kasih sama
Montana cuma dua batang bambu doang (sambil nunjuk bambu
tersebut tepat di depan tenda mereka)
YF : Buset deh gini doang ???, yaudah Gw gendong aja. tapi Gw
butuh temen buat back up nih. Dan ada yang mau bantu dari
pendaki Cigombong, Atas nama Awal.
YF : Yaudah keluarin dulu si korban, terus gemblokin aja di
belakang. Empat orang mengangkat si korban dan memposisikan
di belakang Gw. Tiba-tiba Gw mau jatuh, karena terdorong badan
korban yang sudah kaku.
YF : Yaudah kita buat tandu.
Q-Think membuat tandu dari dua bambu, 6 webbing, 1 matras, 1
sleepingbag milik pendaki asal Cigombong.
23.00 | Menuju tempat yang telah di sepakati dengan Kemi
Kami : Yudha Febrian, Mang Gandi, Q-Think, Agal, dan Awal
menandu korban secara bergantian.
Setelah melewati Pos Rawa Denok agak kebawah, gw ketemu
sama team yang nyusul. Kole, Boli, Ambon, Jenggot, dan satu
lagi Gw lupa namanya.
Dialog :
Kole : Yud Rolling Yud ?
Yudha : Yaudah Bang Siap
Pada saat team dua meminta untuk rolling, Mang Gandi kasih tau
Gw supaya jangan kasih sama mereka, tapi Gw sadar kalo fisik
ngerasa lelah.
25-12-13 | 01.00 | Tiba di Pos Panyancangan, break sambil
membenahi tandu yang terlihat kendor (Kole, Jenggot). dan Gw
bertemu saudara Gw, Buyung, Rilwan, dan David. Setelah tandu
aman kami saling bergantian membawa sampai Pos Montana
01.45 | Tiba di Pos Montana
Dialog :
YF : Mau di bawa kemana ini bang ?
Kole : Di Pos bawah aja.
YF : Oke siap.
Pas sampai di jembatan bawah Ambulance pun belum datang.
Sambil menunggu Ambulance. Korban kami taro di atas meja
warung yang berada di di dekat Pos loket masuk Cibodas.
Beberapa menit menunggu ternyata Ambulance tidak kunjung
datang. Dan kami bawa lagi menuju halaman TNGGP. Akhirnya
Ambulance pun datang, dan korban langsung di masukan ke
dalam Ambulance. Gw (Yudha Febrian) dan Mang Gandi bersama
Pak Anto dan Pak Ardi ngawal Ambulance ke RSUD Cimacan.
Sampe RSUD Cimacan Gw ngopi-ngopi, terus balik lagi di antar
Pak Ardi ke Cibodas, dan Gw balik ke Basecamp IGREEAC.
08.00 | Gw di panggil jadi saksi di Polsek Pacet untuk dimintai
keterangan
14.00 | Selesai di Interogasi, Gw balik ke Basecamp IGREEAC dan
tidur.
kronologi dari pihak TNGGP..
Quote:
Jakarta - Shizuko Rizmadhani (15) meninggal
dunia dalam pendakian di Gunung Gede. Siswi SMA 6 Bekasi ini
mengalami hipotermia. Dia meninggal pada Selasa (24/12)
malam. Perlengkapan yang kurang dan ketidaksiapan fisik
menjadi kendala. "Agar memakai pakaian dan perlengkapan
pendakian yang memadai, personal use, peralatan dan
obat-obatan pribadi. Punya pengetahuan yang cukup tentang
pendakian, bisa dibuktikan dengan KTA pecinta alam, dan
lainnya," saran Kepala Polisi Hutan TNGP Ida Rohaida kepada
pendaki pemula saat berbincang dengan detikcom, Jumat
(27/12/2013). Para pendaki sebenarnya bisa meminta bantuan
dari relawan, polisi hutan atau ranger, yang biasa berada di
Gunung Gede untuk menemani pendakian. "Dalam tim pendaki
harus ada P3K dan pengetahuan yang cukup untuk penanggulangan
keadaan darurat pendakian. Membawa alat komunikasi bisa HP
atau HT," imbuh pria yang belasan tahun menjadi polisi hutan
ini. Berikut kronologi meninggalnya Shizuko dari data polisi
hutan TNGP: 1. Korban adalah siswa kelas X SMAN 6 Kota Bekasi
yang melakukan pendakian pada 22–23 Desember 2013, terdaftar
sebagai salah satu pendaki yang telah mendapat persetujuan
orang tua, karena sesuai ketentuan simaksi (surat ijin masuk
kawasan konservasi) pendakian di Gn. Gede Pangrango harus
minimal 17 tahun, jika tidak ada surat pernyataan dari orang
tua/wali. 2. Menurut laporan rekan korban a.n. Mohammad
Renaldi yang melaporkan kondisi korban ke Resort Mandalawangi
pada hari Selasa 24 Desember pukul 18.30 WIB, korban sudah
tidak sadarkan diri sejak pukul 16.30 WIB di jalur pendakian
Kandang Batu sekitar ketinggian 2.500 meter dpl. Pelapor juga
menyatakan sejak Senin malam korban berteriak-teriak
kesurupan, meronta-ronta dan kadang tidak sadarkan diri dalam
keadaan kedinginan (cuaca ekstrim hujan besar disertai
angin). Kejadian berulang sampai hari Selasa pukul 16.30 WIB
korban tidak sadarkan diri dan kaku sampai rekan-rekan
rombongan panik dan memutuskan 4 orang dari 27 orang
rombongan melaporkan kejadian dan meminta bantuan ke pintu
masuk pendakian (Resort PTN Mandalawangi). 3. Hari Selasa
sekitar pukul 19.00 WIB tim SAR TNGGP (5 personil terdiri
dari petugas, masyarakat, volunteer Montana) bergerak naik ke
lokasi untuk mengecek laporan dan tiba pukul 21.00 WIB
dilanjutkan pemeriksaan kondisi korban. Keadaan korban sudah
tidak bernapas, denyut nadi tidak terasa, badan kaku dan
membiru serta dari hidung dan mulut mengeluarkan busa. Tim
memperkirakan korban sudah meninggal dunia dan segera
melaporkan kejadian ke Resort PTN Mandalawangi untuk segera
dilakukan evakuasi. 4. Kemudian tim membawa jenazah korban
turun ke Kantor TNGGP dan tiba hari Rabu pukul 03.00 WIB dan
langsung memberitahukan ke pihak Polsek Pacet, yang segera
ditangani Polisi pukul 05.00 WIB dilanjutkan visum di Rumah
Sakit Cimacan. Kejadian juga diberitahukan ke pihak keluarga
(orang tua korban bernama Ananto Haryono) yang langsung
menuju rumah sakit. 5. Kami melaporkan kejadian tersebut dan
dilanjutkan pemeriksaan di Polsek Pacet dengan saksi-saksi
dari rekan korban dan Tim SAR TNGGP yang melakukan evakuasi
didampingi Kepala Satgas Polhut TNGGP (saya sendiri Ida
Rohaida). Pihak keluarga menghendaki proses penyidikan di
Polsek tidak dilanjutkan dan meminta segera membawa jenazah
korban dan rekan-rekannya pulang. Atas pertimbangan tersebut
Polisi segera menyelesaikan pemeriksaan dan mengizinkan para
pihak meinggalkan Polsek Pacet pukul 13.00 WIB.
dunia dalam pendakian di Gunung Gede. Siswi SMA 6 Bekasi ini
mengalami hipotermia. Dia meninggal pada Selasa (24/12)
malam. Perlengkapan yang kurang dan ketidaksiapan fisik
menjadi kendala. "Agar memakai pakaian dan perlengkapan
pendakian yang memadai, personal use, peralatan dan
obat-obatan pribadi. Punya pengetahuan yang cukup tentang
pendakian, bisa dibuktikan dengan KTA pecinta alam, dan
lainnya," saran Kepala Polisi Hutan TNGP Ida Rohaida kepada
pendaki pemula saat berbincang dengan detikcom, Jumat
(27/12/2013). Para pendaki sebenarnya bisa meminta bantuan
dari relawan, polisi hutan atau ranger, yang biasa berada di
Gunung Gede untuk menemani pendakian. "Dalam tim pendaki
harus ada P3K dan pengetahuan yang cukup untuk penanggulangan
keadaan darurat pendakian. Membawa alat komunikasi bisa HP
atau HT," imbuh pria yang belasan tahun menjadi polisi hutan
ini. Berikut kronologi meninggalnya Shizuko dari data polisi
hutan TNGP: 1. Korban adalah siswa kelas X SMAN 6 Kota Bekasi
yang melakukan pendakian pada 22–23 Desember 2013, terdaftar
sebagai salah satu pendaki yang telah mendapat persetujuan
orang tua, karena sesuai ketentuan simaksi (surat ijin masuk
kawasan konservasi) pendakian di Gn. Gede Pangrango harus
minimal 17 tahun, jika tidak ada surat pernyataan dari orang
tua/wali. 2. Menurut laporan rekan korban a.n. Mohammad
Renaldi yang melaporkan kondisi korban ke Resort Mandalawangi
pada hari Selasa 24 Desember pukul 18.30 WIB, korban sudah
tidak sadarkan diri sejak pukul 16.30 WIB di jalur pendakian
Kandang Batu sekitar ketinggian 2.500 meter dpl. Pelapor juga
menyatakan sejak Senin malam korban berteriak-teriak
kesurupan, meronta-ronta dan kadang tidak sadarkan diri dalam
keadaan kedinginan (cuaca ekstrim hujan besar disertai
angin). Kejadian berulang sampai hari Selasa pukul 16.30 WIB
korban tidak sadarkan diri dan kaku sampai rekan-rekan
rombongan panik dan memutuskan 4 orang dari 27 orang
rombongan melaporkan kejadian dan meminta bantuan ke pintu
masuk pendakian (Resort PTN Mandalawangi). 3. Hari Selasa
sekitar pukul 19.00 WIB tim SAR TNGGP (5 personil terdiri
dari petugas, masyarakat, volunteer Montana) bergerak naik ke
lokasi untuk mengecek laporan dan tiba pukul 21.00 WIB
dilanjutkan pemeriksaan kondisi korban. Keadaan korban sudah
tidak bernapas, denyut nadi tidak terasa, badan kaku dan
membiru serta dari hidung dan mulut mengeluarkan busa. Tim
memperkirakan korban sudah meninggal dunia dan segera
melaporkan kejadian ke Resort PTN Mandalawangi untuk segera
dilakukan evakuasi. 4. Kemudian tim membawa jenazah korban
turun ke Kantor TNGGP dan tiba hari Rabu pukul 03.00 WIB dan
langsung memberitahukan ke pihak Polsek Pacet, yang segera
ditangani Polisi pukul 05.00 WIB dilanjutkan visum di Rumah
Sakit Cimacan. Kejadian juga diberitahukan ke pihak keluarga
(orang tua korban bernama Ananto Haryono) yang langsung
menuju rumah sakit. 5. Kami melaporkan kejadian tersebut dan
dilanjutkan pemeriksaan di Polsek Pacet dengan saksi-saksi
dari rekan korban dan Tim SAR TNGGP yang melakukan evakuasi
didampingi Kepala Satgas Polhut TNGGP (saya sendiri Ida
Rohaida). Pihak keluarga menghendaki proses penyidikan di
Polsek tidak dilanjutkan dan meminta segera membawa jenazah
korban dan rekan-rekannya pulang. Atas pertimbangan tersebut
Polisi segera menyelesaikan pemeriksaan dan mengizinkan para
pihak meinggalkan Polsek Pacet pukul 13.00 WIB.
Untuk mengimbangi berita yg beredar, cek chipstory kawan kita yg menangani beliau dari koma sampai sakratul maut ->
@ndaychyd
Quote:
Original Posted By meru.outdoor►Ada chirp dari rekan (bukan se team) yang mencoba membantu ybs
http://chirpstory.com/li/178744
http://chirpstory.com/li/178744

berita merdeka.com
http://m.merdeka.com/peristiwa/teman...nung-gede.html
Inna lillahi wa inna ilahi roji'un.. Al-Fatihah..

Diubah oleh BetawiForever 06-01-2014 15:03
0
20.4K
Kutip
149
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan