Kaskus

News

h.c.merchAvatar border
TS
h.c.merch
Essai - Belajar Menulis - Pendidikan - Skripsi Salin Tempel
Skripsi di Balik Salin Tempel

Menulis skripsi merupakan bagian dari kegiatan akademik yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana. Skripsi juga dapat diartikan sebagai tugas akhir atau penulisan laporan penelitian. Penulisan laporan penelitian yang bertujuan untuk menerapkan pemahaman mahasiswa tentang menulis karangan karya ilmiah berdasarkan kegiatan penelitian. Dan dalam kegiatan menulis laporan penelitian, mahasiswa akan dibimbing oleh dua dosen pembimbing. Dengan adanya dosen pembimbing yang membimbing, maka kegiatan penulisan laporan penelitian akan lebih mudah dan akan lebih mengarahkan mahasiswa tersebut dalam melakukan kegiatan menulis laporan penelitiannya. Apabila kegiatan penulisan laporan penelitian ini tidak didampingi oleh dosen pembimbing, maka sudah dapat dipastikan bahwa mahasiswa tersebut tidak mengetahui norma-norma dan etika tentang penulisan karangan karya ilmiah. Karena norma-norma tentang menulis karangan karya ilmiah dan etika keilmuan dalam penelitian harus ditempuh sebagai suatu rangkaian ikhtiar keilmuan seorang ilmuwan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi secara kontekstual. Dan mahasiswa tersebut juga dianjurkan untuk memakai buku referensi sebagai buku sumber panduan yang akan menunjang rangkaian ikhtiar dalam pemecahan persoalan yang diteliti. Namun, jika dilihat dalam kenyataan sekarang ini, peranan dosen pembimbing dan buku referensi hanya dijadikan sebagai pelengkap formalitas saja. Mungkin juga peranan dosen pembimbing pada kemajuan zaman seperti sekarang ini hanya dianggap sebagai juri perevisian skripsi saja, dan buku sumber referensi hanya sebagai hiasan pelengkap yang jika suatu waktu ditanyakan. Karena para mahasiswa yang katanya mahasiswa tingkat akhir yang berdedikasi tinggi, nyatanya mereka lebih berpedoman pada mbah google sebagai dosen pembimbing dan salin tempel (copy paste) sebagai buku sumber referensinya.
Di era-perkembangan zaman seperti sekarang ini, kualitas laporan penelitian atau skripsi sulit untuk dinilai keintelektualannya. Banyak skripsi-skripsi gagah di luar sana yang hasil penelitian atau hasil pemikirannya berasal dari hasil proses kamuflase buah tangan orang lain. Mungkin di era-perkembangan zaman seperti sekarang ini, dapat dihitung berapa banyak mahasiswa yang isi dari hasil skripsinya benar-benar berasal dari hasil pemikiran intelektualnya. Suatu proses pemikiran yang benar-benar alami yang berasal dari hasil menuntut ilmu pada jenjang pendidikan selama 3 tahun ataupun 4 tahun lamanya. Dalam waktu yang cukup lama itu, seharusnya seorang mahasiswa sudah dapat dikatakan mampu untuk menyelesaikan tugas akhirnya tanpa harus berkamuflase. Karena seorang mahasiswa adalah seorang manusia yang mempunyai daya pemikiran yang tinggi, atau juga kata mahasiswa dapat diartikan dari dua suku kata, yaitu maha dan siswa. Yang mana arti dari kata maha ini artinya sesuatu yang besar, dan siswa disini diartikan sebagai seseorang yang mengikuti proses ajar mengajar atau dapat diartikan juga sebagai peserta didik. Maka dapat disimpulkan bahwamahasiswa adalah orang yang mengikuti proses ajar mengajar dalam suatu ruang lingkup yang lebih tinggi. Dan dari definisi mahasiswa itulah, seorang mahasiswa dapat dinyatakan sebagai manusia yang dapat memecahkan segala sesuatunya dengan kemampuan pemikiran intelektualnya, terutama dalam persoalan yang ada dalam penulisan laporan penelitian atau skripsi.
Tradisi salin tempel atau copy paste di kemajuan zaman seperti sekarang ini sedang marak dipergunakan dalam bidang pengetikan ataupun penulisan. Istilah copy paste atau yang biasa disingkat menjadi copas ini berasal dari bahasa Inggris, yang artinya salin & tempel jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Istilah copy paste disini sebenarnya sering dioperasikan dalam sistem komputer untuk mengirim atau memindahkan teks, file, maupun folder. Tetapi seiring berkembangnya kemajuan zaman, istilah copy paste tersebut sudah dapat dioperasikan pada sebuah ponsel, tab, ataupun gadget lainnya. Dan sekarang, kegunaan sistem copy paste lebih sering dipergunakan dalam sebuah penyalinan teks, kalimat, bahkan penyalinan hasil tulisan orang lain. Hal tersebut sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dielakkan lagi keberadaannya. Kini tradisi copy paste merupakan tradisi yang dipergunakan oleh mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia. Pengguna sistem copy paste yang memanfaatkannya sebagai penyalinan dalam penulisan laporan penelitiannya, biasanya individu tersebut enggan untuk berfikir panjang.
Dan kini, fungsi copy paste telah ikut berpartisipasi dalam terselesaikannya penggarapan sebuah skripsi. Telah banyaknya skripsi yang terpajang pada layanan internet, dapat memudahkan bagi para mahasiswa tingkat akhir yang menyalin tempel atau copy paste isi dari hasil laporan penelitian orang lain. Sebagai contoh; pada awal penggarapan skripsi, seorang mahasiswa mulai dibingungkan dalam pemakaian judul skripsi. Mahasiswa tersebut bukan dibingungkan dengan pemakaian judul apa yang sesuai dengan kemampuan dalam penelitiannya, tetapi mahasiswa tersebut bingung dengan pertanyaan “skripsi hasil buah tangan manakah yang isinya hampir sama dengan judul yang akan dipakai?’ Setelah menemukan hasil buah tangan orang lain yang hampir sama dengan judul yang akan dipakainya, lalu mahasiswa tesebut mulai menyalin tempel pembahasan yang menurutnya sukar untuk dipikirkan isinya. Dan biasanya pembahasan yang sukar untuk dipikirkan itu terdapat pada bagian latar belakang masalah, fokus kajian, dan pengolahan data.gagasan-demi-gagasan, definis-demi-definisi, dan istilah-demi-istilah semuanya dilakukan salin tempel dari layanan internet. Begitu mudahnya penggarapan sebuah skripsi di tangan pengguna salin tempel atau copy paste.
Dari contoh di atas sudah sangat jelas, bahwa mahasiswa yang bergantung pada kegunaan copy paste tersebut merupakan individu yang enggan berfikir panjang. Seorang mahasiswa yang tidak menggunakan kemampuan berfikir keintelektualannya sebagai landasan dasar yang mungkin suatu saat akan berguna bagi dirinya, maupun orang banyak. Bahkan, kecanggihan tekhnologi yang merupakan hasil dari suatu bidang pendidikan itu sendiri tidak dapat menghargai sebuah pendidikan yang memajukan zaman tersebut, hingga menjadi era-modern seperti sekarang ini. Keeksistensian cara kerja salin tempel pada kemajuan bidang tekhnologi memang sangat dibutuhkan, tetapi tidak dalam bidang pendidikan yang sifatnya tidak mendidik. Karena hasil dari proses pendidikan itu akan menciptakan pribadi yang akan bermanfaat bagi orang lain, bukan menjadi pribadi yang hanya dapat menikmati hasil karya orang lain.
0
1.1K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan