- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Miris, bunga langka yang dibantu punah. pecinta alam silakan masuk.


TS
walkity
Miris, bunga langka yang dibantu punah. pecinta alam silakan masuk.
sebelumnya silakan rate bintang 5 dulu gan, biar yang lain pada masuk.
Langsung aja gan.
ane nemuin ini di FB gan.
ini komentar2 yang ane liat dari si pembantu kepunahan.
ini link fotonya gan.
Langsung aja gan.
ane nemuin ini di FB gan.
Spoiler for miris:

ini komentar2 yang ane liat dari si pembantu kepunahan.
Spoiler for coment:

ini link fotonya gan.
Spoiler for link:
Spoiler for edelweis:
Edelweis adalah bunga yang pasti sudah tak asing lagi bagi para penggiat alam bebas mendaki gunung, karena bunga abadi ini saat ini hanya mampu tumbuh dan besar di ketinggian gunung dan memerlukan sinar matahari penuh. Bunga cantik ini memang akrab dengan para pendaki dan mengilhami banyak orang melalui keindahan dan keabadian yang ditampilkannya. Tak heran kalau bunga ini disebut sebagai bunga abadi, karena mekar dalam waktu yang cukup lama.
Bunga edelweis asli atau yang sering disebut dengan Everlasting Flower sebenarnya adalah bunga Leontopodium yang hanya ada di pegunungan alpen, bukan bunga Edelweis Jawa atau Anaphalis javanica. Tapi apa daya sudah terlanjur, karena bunga ini yang sebenarnya bunga adalah serbuk kuning yang dalam waktu 1 - 3 hari setelah mekar akan rontok dan menyisakan kelopak bunganya saja.
Kelopak bunga yang tahan lama inilah yang sering 'dicolong" oleh para pendaki gunung. Dan mereka pun akhirnya kecolongan karena hanya membawa kelopak bunga abadi. Bunga Edelweiss merupakan spesies tanaman berbunga endemik yang banyak ditemukan di daerah pegunungan di Jawa, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Lombok.
Bunga Edelweiss yang menyukai sinar matahari penuh ini dalam ukuran dewasa dapat mencapai 8 meter tingginya, tapi pada umumnya hanya mencapai tinggi kurang dari satu meter. Bunga edelweiss umumnya terlihat antara bulan April – Agustus, dimana pada sekitar akhir Juli – Agustus merupakan fase mekar terbaiknya.
Bunga Edelweiss ( Anaphalis javanica ) sangat popular dikalangan wisatawan. Bunga ini dikeringkan dan dijual sebagai souvenir. Kondisi ini menyebabkan spesies tanaman ini mengalami kelangkaan . Di wilayah gunung Bromo – Tengger Jawa Timur, tanaman ini dianggap punah. Jumlahnya yang terus menurun membuat tanaman ini termasuk yang dilindungi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango , Jawa Barat. Larangan untuk memetik bunga ini terpampang jelas, namun kerap kali pemetikan bunga Edelweiss sulit dihindarkan dari tangan - tangan jahil yang mencoba menyelundupkan bunga tersebut.
Kabar gembiranya, bunga Edelweis Jawa ( Anaphalis Javanica ) ini sudah banyak dibudidayakan oleh para petani di daerah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah. Para petani ini membudidayakannya dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya serta ditanam di daerah dataran tinggi lebih dari 1000 mdpl, pada tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH ( keasaman tanah ) antara 4 - 7.
Kemauan dan kesadaran yang gigih dari kita untuk membuat Edelweis tetap menjadi bunga abadi dan tumbuh di alamnya. Biarkan dia disana untuk menyambut para pendaki dengan indahnya. Jaga Edelweis dari hati.
Edelweis (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m.
Di balik keindahan dari bunga edelweis ternyata tersimpan sebuah mitos, dimana bagi yang memberikan bunga ini kepada pasangannya, maka cintanya akan abadi. Tidak sedikit para pencinta yang menjadikan bunga abadi ini menjadi salah satu hadiah spesial bagi pasangannya. Konon, hal itu dimaksudkan agar cintanya abadi.
Siapa yang nggak tahu bunga edelweis, atau banyak orang yang memberikan istilah dengan bunga abadi. Kalau dilihat dari bentuknya bunga ini sangat cantik, dan di balik kecantikannya itu tersimpan makna ataupun mitos yang cukup banyak mempercayainya. Butuh perjuangan untuk mendapatkannya, karena bunga yang satu ini biasanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung.
Oleh karena itu kamu bisa membayangkan betapa susahnya untuk bisa memetik si bunga abadi ini. Orang bilang, “Untuk mendapatkan bunga edelweis yang indah, maka semakin besar resiko yang dihadapi”, karena nyawa adalah tantangannya. Mengingat bahwa bunga edelweis telah menjadi bunga yang langka dan dilindungi, razia juga salah satu resiko yang harus ditanggung.
Tapi.., fenomena yang ada sekarang ini justru mengharuskan kita agar dapat bijaksana dan membuat benang merah agar bunga edelweis tetap ada sebagai pelepas dahaga jika seandainya suatu saat kita berdiri di sebuah puncak yang tinggi, dimana sekeliling kita adalah hamparan bunga abadi ini. Save Edelweis!
Bunga edelweis asli atau yang sering disebut dengan Everlasting Flower sebenarnya adalah bunga Leontopodium yang hanya ada di pegunungan alpen, bukan bunga Edelweis Jawa atau Anaphalis javanica. Tapi apa daya sudah terlanjur, karena bunga ini yang sebenarnya bunga adalah serbuk kuning yang dalam waktu 1 - 3 hari setelah mekar akan rontok dan menyisakan kelopak bunganya saja.
Kelopak bunga yang tahan lama inilah yang sering 'dicolong" oleh para pendaki gunung. Dan mereka pun akhirnya kecolongan karena hanya membawa kelopak bunga abadi. Bunga Edelweiss merupakan spesies tanaman berbunga endemik yang banyak ditemukan di daerah pegunungan di Jawa, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Lombok.
Bunga Edelweiss yang menyukai sinar matahari penuh ini dalam ukuran dewasa dapat mencapai 8 meter tingginya, tapi pada umumnya hanya mencapai tinggi kurang dari satu meter. Bunga edelweiss umumnya terlihat antara bulan April – Agustus, dimana pada sekitar akhir Juli – Agustus merupakan fase mekar terbaiknya.
Bunga Edelweiss ( Anaphalis javanica ) sangat popular dikalangan wisatawan. Bunga ini dikeringkan dan dijual sebagai souvenir. Kondisi ini menyebabkan spesies tanaman ini mengalami kelangkaan . Di wilayah gunung Bromo – Tengger Jawa Timur, tanaman ini dianggap punah. Jumlahnya yang terus menurun membuat tanaman ini termasuk yang dilindungi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango , Jawa Barat. Larangan untuk memetik bunga ini terpampang jelas, namun kerap kali pemetikan bunga Edelweiss sulit dihindarkan dari tangan - tangan jahil yang mencoba menyelundupkan bunga tersebut.
Kabar gembiranya, bunga Edelweis Jawa ( Anaphalis Javanica ) ini sudah banyak dibudidayakan oleh para petani di daerah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah. Para petani ini membudidayakannya dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya serta ditanam di daerah dataran tinggi lebih dari 1000 mdpl, pada tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH ( keasaman tanah ) antara 4 - 7.
Kemauan dan kesadaran yang gigih dari kita untuk membuat Edelweis tetap menjadi bunga abadi dan tumbuh di alamnya. Biarkan dia disana untuk menyambut para pendaki dengan indahnya. Jaga Edelweis dari hati.
Edelweis (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m.
Di balik keindahan dari bunga edelweis ternyata tersimpan sebuah mitos, dimana bagi yang memberikan bunga ini kepada pasangannya, maka cintanya akan abadi. Tidak sedikit para pencinta yang menjadikan bunga abadi ini menjadi salah satu hadiah spesial bagi pasangannya. Konon, hal itu dimaksudkan agar cintanya abadi.
Siapa yang nggak tahu bunga edelweis, atau banyak orang yang memberikan istilah dengan bunga abadi. Kalau dilihat dari bentuknya bunga ini sangat cantik, dan di balik kecantikannya itu tersimpan makna ataupun mitos yang cukup banyak mempercayainya. Butuh perjuangan untuk mendapatkannya, karena bunga yang satu ini biasanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung.
Oleh karena itu kamu bisa membayangkan betapa susahnya untuk bisa memetik si bunga abadi ini. Orang bilang, “Untuk mendapatkan bunga edelweis yang indah, maka semakin besar resiko yang dihadapi”, karena nyawa adalah tantangannya. Mengingat bahwa bunga edelweis telah menjadi bunga yang langka dan dilindungi, razia juga salah satu resiko yang harus ditanggung.
Tapi.., fenomena yang ada sekarang ini justru mengharuskan kita agar dapat bijaksana dan membuat benang merah agar bunga edelweis tetap ada sebagai pelepas dahaga jika seandainya suatu saat kita berdiri di sebuah puncak yang tinggi, dimana sekeliling kita adalah hamparan bunga abadi ini. Save Edelweis!
Save Edelweis!
Spoiler for diperkirakan punah:
Keberadaan bunga edelweis di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terancam punah.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memperkirakan bungka khas dari dataran tinggi itu akan punah dalam tempo lima hingga sepuluh tahun mendatang.
"Perburuan edelweis oleh manusia untuk diperjualbelikan cukup banyak terjadi," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo, Ayu Dewi Utari kepada Tempo, Kamis 1 November 2012.
Menurut dia, banyak pengunjung yang tak mempunyai kesadaran untuk tetap menikmati keindahan edelweis tanpa harus memetiknya. Selain itu, lanjut Ayu, faktor anomali cuaca juga dapat membuat tanaman dengan nama Latin Anaphalis Javanica itu terancam punah.
Soal rendahnya kesadaran pengunjung taman nasional Bromo dalam melestarikan edelweis, Ayu mengatakan, mereka umumnya memetik bunga itu untuk disimpan sebagai kebanggaan, ditaruh di kamar atau ruang tamu sebagai hiasan, atau dijadikan oleh-oleh bagi orang terkasih.
Kebiasaan ini dipicu anggapan bahwa edelweis perlambang keabadian, ketulusan cinta, dan pengorbanan karena hanya tumbuh di ketinggian pucuk atau lereng gunung.
Edelweis tumbuh liar merata di seluruh kawasan taman nasional Bromo Tengger Semerus seluas 50.276 hektare. Bila disatukan, sebaran tanaman edelweis ditaksir hanya seluas 1.000 hektare.
Pengawasan terhadap keberadaan flora dan fauna di taman nasional ini rutin dilakukan dengan patroli. Pengelola juga tak bosan-bosannya mengingatkan pengunjung untuk tidak mengambil dan membawa pulang apapun dari dalam taman nasional tanpa izin.
"Namun tetap saja banyak pengunjung yang bandel. Ada yang mengaku pecinta alam, tapi ulahnya justru merusak alam," ujar Ayu.
Untuk menyelamatkan tanaman edelweis dari ancaman kepunahan sekaligus supaya pengunjung dapat menikmati keindahan bunga itu, pengelola taman nasional berencana membuat taman konservasi edelweis seluas 1 hektare di wilayah Ranu Regulo, yang berjarak sekitar 300 meter dari Pos Ranu Pani.
Taman konservasi yang dibangun bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) itu rencananya akan membudidayakan seratusan pohon edelweis untuk tahap awal. Sayangnya, hingga kini hanya 5 pohon yang bertahan hidup, selebihnya sekarat dan mati.
Ayu mengatakan cuaca ekstrem sepanjang Juni hingga Agustus membuat temperatur udara di taman nasional bisa mencapai minus tiga derajat Celsius pada malam hari. Akibatnya, muncul bunga-bunga es di pucuk-pucuk pohon, ilalang, dan rerumputan yang bentuknya mirip salju tipis. "Tanaman edelweis sulit tumbuh di saat suhu ekstrem dingin," ujarnya. "Di musim kering edelweis mati suri dan hidup lagi di musim hujan."
sumber
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memperkirakan bungka khas dari dataran tinggi itu akan punah dalam tempo lima hingga sepuluh tahun mendatang.
"Perburuan edelweis oleh manusia untuk diperjualbelikan cukup banyak terjadi," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo, Ayu Dewi Utari kepada Tempo, Kamis 1 November 2012.
Menurut dia, banyak pengunjung yang tak mempunyai kesadaran untuk tetap menikmati keindahan edelweis tanpa harus memetiknya. Selain itu, lanjut Ayu, faktor anomali cuaca juga dapat membuat tanaman dengan nama Latin Anaphalis Javanica itu terancam punah.
Soal rendahnya kesadaran pengunjung taman nasional Bromo dalam melestarikan edelweis, Ayu mengatakan, mereka umumnya memetik bunga itu untuk disimpan sebagai kebanggaan, ditaruh di kamar atau ruang tamu sebagai hiasan, atau dijadikan oleh-oleh bagi orang terkasih.
Kebiasaan ini dipicu anggapan bahwa edelweis perlambang keabadian, ketulusan cinta, dan pengorbanan karena hanya tumbuh di ketinggian pucuk atau lereng gunung.
Edelweis tumbuh liar merata di seluruh kawasan taman nasional Bromo Tengger Semerus seluas 50.276 hektare. Bila disatukan, sebaran tanaman edelweis ditaksir hanya seluas 1.000 hektare.
Pengawasan terhadap keberadaan flora dan fauna di taman nasional ini rutin dilakukan dengan patroli. Pengelola juga tak bosan-bosannya mengingatkan pengunjung untuk tidak mengambil dan membawa pulang apapun dari dalam taman nasional tanpa izin.
"Namun tetap saja banyak pengunjung yang bandel. Ada yang mengaku pecinta alam, tapi ulahnya justru merusak alam," ujar Ayu.
Untuk menyelamatkan tanaman edelweis dari ancaman kepunahan sekaligus supaya pengunjung dapat menikmati keindahan bunga itu, pengelola taman nasional berencana membuat taman konservasi edelweis seluas 1 hektare di wilayah Ranu Regulo, yang berjarak sekitar 300 meter dari Pos Ranu Pani.
Taman konservasi yang dibangun bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) itu rencananya akan membudidayakan seratusan pohon edelweis untuk tahap awal. Sayangnya, hingga kini hanya 5 pohon yang bertahan hidup, selebihnya sekarat dan mati.
Ayu mengatakan cuaca ekstrem sepanjang Juni hingga Agustus membuat temperatur udara di taman nasional bisa mencapai minus tiga derajat Celsius pada malam hari. Akibatnya, muncul bunga-bunga es di pucuk-pucuk pohon, ilalang, dan rerumputan yang bentuknya mirip salju tipis. "Tanaman edelweis sulit tumbuh di saat suhu ekstrem dingin," ujarnya. "Di musim kering edelweis mati suri dan hidup lagi di musim hujan."
sumber
Spoiler for komen agan:
Spoiler for komen:
Quote:
Original Posted By defhawk►Itu mah perusak alam gan,
ane kadang ngesot kegunung jadi miris liat ulah beginian.
Jujur, ane belum bisa menjadi seorang pencinta alam, tapi lebih tepatnya penikmat alam. Karena belum ada aksi ane yang layak dikatakan sebagai pencinta alam.
Dan sebagai penikmat alam, ane hanya bisa menikmati tanpa merusak gan. Saran ane buat penggiat alam laiinnya cuma lirik lagu ini :
Pendaki gunung, sahabat alam sejati
Jaketmu penuh lambang, lambang kegagahan
memploklamirkan dirimu pecinta alam
sementara maknanya belum kau miliki
Ketika aku daki dari gunung ke gunung
Disana ku temui kejanggalan makna
Banyak pepohonan merintih kepedihan
Dikuliti pisaumu yang tak pernah diam
Batu batu cadas merintih kesakitan
ditikam belatimu yang bermata ayal
hanya untuk mengumumkan pada khalayak
bahwa disana ada kibar bendera mu
Oh alam, korban keangkuhan
Maafkan mereka yang tak mengerti arti kehidupan
Ini tambahan foto yang ane ambil sendiri saat ngesot:
Ingat!!!!
Tidak mengambil sesuatu apapun,
Kecuali foto atau gambar


ane kadang ngesot kegunung jadi miris liat ulah beginian.
Jujur, ane belum bisa menjadi seorang pencinta alam, tapi lebih tepatnya penikmat alam. Karena belum ada aksi ane yang layak dikatakan sebagai pencinta alam.
Dan sebagai penikmat alam, ane hanya bisa menikmati tanpa merusak gan. Saran ane buat penggiat alam laiinnya cuma lirik lagu ini :
Pendaki gunung, sahabat alam sejati
Jaketmu penuh lambang, lambang kegagahan
memploklamirkan dirimu pecinta alam
sementara maknanya belum kau miliki
Ketika aku daki dari gunung ke gunung
Disana ku temui kejanggalan makna
Banyak pepohonan merintih kepedihan
Dikuliti pisaumu yang tak pernah diam
Batu batu cadas merintih kesakitan
ditikam belatimu yang bermata ayal
hanya untuk mengumumkan pada khalayak
bahwa disana ada kibar bendera mu
Oh alam, korban keangkuhan
Maafkan mereka yang tak mengerti arti kehidupan
Ini tambahan foto yang ane ambil sendiri saat ngesot:
Ingat!!!!
Tidak mengambil sesuatu apapun,
Kecuali foto atau gambar


Spoiler for komeng:
Quote:
Original Posted By wyrazt►Jangan kau ambil sesuatu kecuali GAMBAR
Jangan kau buru sesuatu kecuali WAKTU
Jangan kau tinggalkan sesuatu kecuali JEJAK
Ini kode etik Pecinta Alam Gan..kalau gak salah namanya TRIKOTIPA...ane pernah dapet waktu ikut pecinta alam dulu buat pembekalan waktu pendakian...ini semata-mata upaya kita untuk menjaga alam kita agar senantiasa lestari...SAVE EDELWEIS! SALAM LESTARI...
Jangan kau buru sesuatu kecuali WAKTU
Jangan kau tinggalkan sesuatu kecuali JEJAK
Ini kode etik Pecinta Alam Gan..kalau gak salah namanya TRIKOTIPA...ane pernah dapet waktu ikut pecinta alam dulu buat pembekalan waktu pendakian...ini semata-mata upaya kita untuk menjaga alam kita agar senantiasa lestari...SAVE EDELWEIS! SALAM LESTARI...
Spoiler for komeng:
Quote:
Original Posted By zambronx►Barang siapa dengan sengaja mengambil, menebang, memiliki, merusak, memusnahkan, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan tumbuhan yang dilindungi atau bagian-bagiannya dalam keadaan hidup atau mati; (Pasal 21 (1) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa)
Pekiwan, gan!!!
Pekiwan, gan!!!
Quote:
Original Posted By onne►ini anak PA (Perusak Alam),.
sekarang malah lebih banyak yang merusaknya,.dimana peCINTA ALAM nya
neh ada pidionya buat yang ngakunya anak2 yang suka naek gunung tapi malah ngeRUSAK alam
[youtube]UysRcU6VETQ
[/youtube]
sekarang malah lebih banyak yang merusaknya,.dimana peCINTA ALAM nya
neh ada pidionya buat yang ngakunya anak2 yang suka naek gunung tapi malah ngeRUSAK alam
[youtube]UysRcU6VETQ


Quote:
Original Posted By ayiman►
HUKUM LINGKUNGAN - UU No 23 TH 97 UNDANG-UNDANG LINGKUNGAN HIDUP
BAB IX KETENTUAN PIDANA Pasal 4
(1) Barang siapa yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan orang mati atau luka berat, pelaku tindak pidana diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun dan denda paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
lengkapnya di sini http://www.academia.edu/4006514/HUKU...NGKUNGAN_HIDUP

HUKUM LINGKUNGAN - UU No 23 TH 97 UNDANG-UNDANG LINGKUNGAN HIDUP
BAB IX KETENTUAN PIDANA Pasal 4
(1) Barang siapa yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan orang mati atau luka berat, pelaku tindak pidana diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun dan denda paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
lengkapnya di sini http://www.academia.edu/4006514/HUKU...NGKUNGAN_HIDUP
Diubah oleh walkity 24-12-2013 17:06


nona212 memberi reputasi
1
18.7K
Kutip
279
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan