nusantaralinkAvatar border
TS
nusantaralink
Hermawan Kartajaya, Tolong Cabut Gelar Marketing Champion PT KAI !
CEO PT KAI Ignatius Jonan sudah benar ketika menolak naik panggung dalam ajang penganugerahan Indonesia Marketing Champion di Ritz Carlton Pacific Place, SCBD pada 12 Desember 2013. Ignatius merasa tidak enak naik panggung menerima penghargaan gawean Markplus Inc tersebut karena baru saja terjadi pada 9 Desember 2013.

Markplus Inc menganugerahkan 19 CEO dari 19 perusahaan dalam ajang itu. CEO PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Arief Yahya menyabet gelar Marketeer of the Year 2013, sedangkan 18 CEO lainnya menyabet Indonesia Marketing Champion, sebagai berikut :

  1. Direktur of Micro, Small and Medium Enterprises Business BRI Djarot Kusumayati untuk bidang Commercial Banking.
  2. Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance Wiliam Kuan untuk bidang Insurance.
  3. Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Suwhono untuk di bidang Multifinance.
  4. Direktur Utama PT Telkom Tbk (TLKM) Arief Yahya untuk di bidang telekomunikasi.
  5. Presiden Direktur PT Trikomsel Oke Tbk Sugiono Wiyono untuk di bidang Telco Product Channel.
  6. CEO Trans Media Atiek Nur Wahyuni untuk di bidang Broadcast, Pay TV & Media.
  7. Corporate Director PT Siloam International Hospitals, S Budiharto untuk di bidang Hospitals.
  8. Deputy Director PT Astra International Tbk - Toyota Sales Operation Suparno Djasmin untuk di bidang Automotif.
  9. Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Budi Setiawan untuk di bidang Logistic.
  10. Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan untuk di bidang Transportasi.
  11. Managing Director PT Kimia Farma Apotek Imam Fathorrahman untuk di bidang Pharmaceutical.
  12. Vice President Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Pudjianto untuk di bidang Retail.
  13. CEO Sinar Mas Land Group Michael Widjaja untuk di bidang Property.
  14. Presiden Direktur PT Sinar Sosro, Joseph S Sosrodjojo untuk di bidang Fast Moving Consumer Good.
  15. Direktur Pemasaran & Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya untuk di bidang Resources & Mining.
  16. Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) R J Lino untuk di bidang Infrastructure & Public Utilities.
  17. President Director PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk di bidang Building Materials & Construction.
  18. Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk di bidang Government.


sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/7724...r-terbaik-2013

sumber : http://sumutpos.co/2013/12/71153/dir...-the-year-2013

Saya sejenak berpikir panjang, apa kira-kira alasan MarkPlus Inc milik Hermawan Kartajaya ini sampai bisa memasukkan PT KAI dalam kategori tersebut. Ternyata, keberhasilan CEO PT KAI Ignatius Jonan dalam merevitalisasi PT KAI yang menjadi alasannya.

Ignatius Jonan memang harus diakui berhasil mengembalikan minat masyarakat, khususnya menengah ke atas untuk kembali menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi. Tadinya, layanan kereta api begitu buruk, toilet jorok, kereta penuh berjubel, pintu gerbong tidak ada yang ditutup, jadwal tidak jelas, panas tak ada kipas maupun AC yang nyala, loket tiket seperti tidak perlu dibeli makanya banyak yang naik kereta tak beli tiket, penuh asongan, pengamen, copet dan sebagainya.

Atas alasan itulah, banyak masyarakat kelas menengah ke atas enggan naik kereta api dan pada akhirnya lebih memilih membeli sepeda motor atau mobil pribadi. Kereta api pun seolah hanya menjadi sarana transportasi masyarakat tak mampu yang mau tidak mau harus menerima semua keadaan perkeretaapian yang buruk, jorok juga seram.

Tangan dingin Ignatius Jonan, berhasil memperbaiki kemasan layanan kereta api. Toilet bersih, masih penuh tapi tidak sebejubel dulu, pintu gerbong sebagian besar sudah bisa tertutup, jadwal lumayan rapi meski kadang masih telat, kipas sudah menyala juga AC lebih dingin, loket sudah kelihatan dan mengundang untuk dibeli tiket yang dijualnya, asongan, pengamen dan copet berkurang dan tentunya, kini ada gerbong khusus perempuan. Jempol buat Ignatius Jonan.

Perbaikan layanan-layanan itu berhasil memanjakan pengguna kereta api, sehingga minat masyarakat menggunakan kereta api meningkat. Memang itulah tujuannya, membuat masyarakat kembali menggunakan kereta api.

Masyarakat kembali nyaman menggunakan layanan kereta api sama dengan peningkatan penjualan tiket. Laba yang tinggi di PT KAI tentunya berimplikasi pada naiknya perolehan dividen pemerintah (Kementerian BUMN) sebagai pemilik PT KAI.

Kesuksesan Ignatius Jonan juga menjadi kesuksesan Dahlan Iskan. Itu pula yang membuat Dahlan Iskan hadir dalam acara gawean Markplus Inc ini. Maklum, Menteri BUMN kita ini kan kebelet maju jadi kandidat Capres 2014. Prestasi yang bisa ditonjolkan tentunya apabila kementerian yang dipegangnya memberikan sumbangan dana lebih besar ke kas negara, melalui dividen BUMN, termasuk di dalamnya PT KAI.

Sayang sekali, semua pihak lupa kalau apa yang dikejar oleh mereka tidak lain hanyalah uang (laba BUMN dan kas negara) dan kekuasaan. Dan mereka, Dahlan Iskan dan Ignatius Jonan lupa memberikan jaminan keamanan bagi seluruh penumpang kereta, khususnya menghadapi bahaya terbesar dari layanan kereta api, yaitu kecelakaan kereta api.

Saya kok melihat semua perbaikan Ignatius Jonan pada layanan kereta api PT KAI semata-mata memperbaiki apa-apa yang secara kasat mata mudah dilihat oleh konsumennya, demi tujuan keuntungan juga kekuasaan.

Pintu gerbong tidak terbuka otomatis saat kecelakaan terjadi (seperti penuturan seorang teman yang berada di gerbong perempuan pada kecelakaan Bintaro 9 Desember 2013), padahal penjualan tiket meningkat drastis.

Palu Darurat (didesain khusus untuk menghancurkan kaca jendela dengan mudah apabila pintu gerbong tidak terbuka saat kecelakaan terjadi) juga tidak tersedia, padahal PT KAI meraup laba cukup besar dari peningkatan penjualan tiket.

Juga banyak pintu palang kereta api belum terpasang, padahal angka kecelakaan dan korban jiwa maupun luka tidak sedikit.

Kemana uang-uang hasil penjualan tiket beserta keuntungannya itu?
Apakah pantas Ignatius Jonan dan Dahlan Iskan hanya mengedepankan dividen BUMN demi menambah kas negara dan kursi Capres 2014 lalu mengesampingkan keselamatan masyarakat?

Saya tampilkan foto-foto di bawah supaya semua pihak tahu bahwa masih banyak titik-titik potensi kecelakaan kereta api akibat tidak adanya palang kereta api.

Semua foto yang ditampilkan disini merupakan koleksi pribadi Nusantara Link dari sumbangsih teman-teman di berbagai daerah.


Sumber : Koleksi Pribadi
Lokasi : Bawah Flyover Cikampek


Sumber : Koleksi Pribadi
Lokasi : Pancawati Karawang


Sumber : Koleksi Pribadi
Lokasi : Depan PT INKA, Madiun


Sumber : Koleksi Pribadi
Lokasi : Jalan Sartono (dekat Stasiun Kota Lama), Malang


Sumber : Koleksi Pribadi
Lokasi : Pertigaan Pasar Besar Comboran, Malang


Sumber : Koleksi Pribadi
Lokasi : Jalan Perak Timur, Surabaya


Sumber : Koleksi Pribadi
Lokasi : Belawan, Sumatera Utara


Sumber : Koleksi Pribadi
Lokasi : Jalan Pematang Siantar, Medan

Apabila melihat foto-foto di atas, sungguh besar potensi terjadinya kecelakaan di titik-titik tersebut. Dan ini sedikit saja karena hanyalah sumbangsih dari teman-teman di berbagai daerah. Fakta sebenarnya tentu jauh lebih banyak titik-titik berbahaya seperti ini, tidak ada pintu palang kereta api.

Mudah-mudahan dengan ini Ignatius Jonan, juga Dahlan Iskan tersentuh hatinya. Jangan takut dan ragu mengorbankan kursi Capres juga dividen BUMN (kas negara) asalkan demi masyarakat banyak. Mengedepankan nyawa lebih mulia ketimbang mengedepankan uang dan kekuasaan pak.

Ingin rasanya meminta kepada pimpinan Markplus Inc,

Hermawan Kartajaya ! Tolong Cabut Gelar Marketing Champion PT KAI !
Diubah oleh nusantaralink 19-12-2013 02:19
0
9.1K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan