- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?


TS
zeroboys
[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?
mohon maaf sebelumnya, thread ini ane buat untuk mengupas budaya masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia, utamanya yang dilakukan di keluarga dan lingkungan masyarakat keturunan Tionghoa di daerah ane.
berhubung hari ini, 22 des 2013 (22-11-4711 dlm chinese lunar calendar) adalah perayaan makan onde-onde ( Dong Zhi Jie) dalam tradisi masyarakat Tionghoa.
pengen tahu aja, masih kah keturunan TIonghoa menjalankan tradisi yang diturunkan oleh nenek moyang kita?
beberapa diantaranya adalah:
Festival makan Onde ini jatuh di tanggal 21-22 des. penanggalan Masehi.
![[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?](https://dl.kaskus.id/titozheng.files.wordpress.com/2011/07/dong_zhi.jpg?w=595)
onde-onde ini dibuat dari campuran beras ketan + air, dibuletin pake tangan trus direbus dalam air hingga matang (ditandai dengan onde-ondenya naik ke permukaan). trus disajikan dengan kuah jahe/gula + kacang yg digiling halus. Rasanya? hmm, yummy.
ada beberapa versi asal-usul festival ini diadakan, yaitu:
oh ya, ada 1 ramalan yang dipercaya oleh orang Tionghoa (ga tahu ini berlaku umum untuk semua orang Tionghoa atau nga), kalau waktu perayaan Onde-Onde ini hujan (seperti yang terjadi hari ini, 22 des. 2013), maka bisa dipastikan waktu perayaan imlek 4712 yang jatuh tanggal 31 Jan. 2014 nanti, cuaca akan cerah. ini adalah kepercayaan turun temurun, yang entah kenapa selalu terbukti kebenarannya. dan ane ga sabar menunggu tanggal 31 Jan. apakah ramalan ini terbukti lagi
kebiasaan di rumah ane, di tiap jendela rumah, ditaruh sepasang Onde merah dan putih di sudut jendela. ane lupa tujuannya untuk apa, tapi yang pasti Onde tsb tersimpan disana sampai perayaan imlek nanti.
yup, Imlek adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh jones, why? ada pembagian angpao yang isinya lumayan untuk menambal dompet
Imlek/Chinese New Year adalah perayan tahun baru menurut kalendar Chinese/bulan, yang jatuh pd tanggal 1 penanggalan Chinese. tahun depan, Imlek jatuh tanggal 31 Januari 2014.
tradisi yang dilakukan adalah, bersih-bersih rumah, trus belanja pakaian/sepatu baru, khusus pakaian, diutamakan yang berwarna merah dan kuning. karena warna merah (Hong) dan kuning (Jin) menurut tradisi orang Tionghoa adalah perlambang dari kemakmuran, kesuksesan, semangat hidup, keberuntungan, dan rezeki berlimpah.
dan di malam Imlek, wajib untuk kumpul bersama keluarga, dan makan malam bersama. oh ya, di keluarga ane, klo malam tahun baru, lampu di rumah itu dinyalain semua, tujuannya untuk menghalau roh jahat yang mau masuk ke dalam rumah. satu lagi, festival kembang api dan lampion yang biasanya diadakan di China town. di pagi hari tanggal 1 Imlek, diwajibkan untuk bangun sepagi mungkin, mandi yang wangi, pake baju baru, trus datang berlutut dihadapan orang tua, salaman, menerima wejangan/nasihat dan tentunya ANGPAO yang sudah disediakan. untuk anak yang sudah menikah, biasanya memberikan Angpao kepada orang tua sebagai tanda bakti anak.
kemudian, wajib untuk makan Mie soa + telur rebus 2 biji sebagai pertanda umur panjang dan kesehatan.
![[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?](https://dl.kaskus.id/dadewira.files.wordpress.com/2012/01/misoa.jpg?w=490&h=367)
bagi yang menganut kepercayaan Kong Fu Tse dan beberapa kepercayaan lainnya, datang ke klenteng di pagi tanggal 1 Imlek, adalah kewajiban, untuk berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan (Thian) untuk tahun yang baru dan rezeki yang baru.
setelah itu, wajib juga untuk berkumpul di rumah saudara tertua/orang tua bagi yang sudah berkeluarga. setelah semua keluarga berkumpul, dimulailah acara penghormatan, dimulai dari orang paling tua dalam keluarga. dilanjutkan dengan makan-makan, umumnya makanan yang disediakan waktu Imlek adalah makanan yang manis, sebagai pengharapan tahun baru ini menjadi tahun yang penuh dengan hal yang manis/berkat, tidak ketinggalan jeruk mandarin, menjadi makanan wajib.
perayaan Imlek dirayakan selama 15 hari sampai tanggal 15 penanggalan Tionghoa, atau yang disebut Cap Go Meh.
di dalam perayaan 15 hari ini, ada 2 hari penting yang dirayakan oleh orang Tionghoa, yaitu:
1. pada tanggal 9 penanggalan Chinese, ada festival Sembahyang Meja Tinggi (Pa'kado tinggi klo bahasa daerah ane) yang bertujuan untuk mengucap syukur kepada Tuhan (Thian Kong). upacara ini ditandai dengan mendirikan Meja/Altar yang berukuran tinggi (rata-rata diatas 2 M) untuk meletakkan Hio/dupa, dan berbagai macam makanan yang manis-manis.
2. Cap Go Meh, yakni perayaan hari/malam tanggal 15 penanggalan Masehi, menandai berakhirnya perayaan tahun baru Imlek. acara ini berlangsung sangat meriah, ditandai dengan festival lampion, kembang api, barongsai dan arak-arakan Dewa-Dewi kepercayaan orang Tionghoa. pengalaman ane, di Makassar diadakan arak-arakan Dewa-Dewi dan pagelaran seni budaya Suku/etnis yang ada di Sul-Sel yang dipusatkan di China Town kota Makassar, tepatnya di jalan Sulawesi-Irian-Sangir-A.Yani, Makassar.
berikutnya adalah tradisi Ceng Beng/ Qing Ming, yaitu ziarah kubur ke makam leluhur/orang tua/keluarga yang telah meninggal.
Tradisi ini dimaksudkan untuk menghormati para leluhur yang sudah meninggal. Kegiatan yang dilakukan pada tradisi ini berkenaan dengan upacara kematian, misalnya mendoakan arwah leluhur, membersihkan makam, memperbaiki makam yang rusak, sampai ada juga orang yang memberikan sesajen dupa, membakar uang, dan menaruh makanan dingin didepan makam leluhur.
Dan bagi yang leluhurnya tidak memiliki makam, mungkin dikremasi dan cuma ditaruh di rumah abu atau altar keluarga, maka perayaan Ceng Beng bisa dilakukan di rumah abu atau di depan altar keluarga. Bisa juga dilakukan di tepi laut, tempat menyebarkan abu leluhur.
Perlu diingat, masyarakat Tionghoa sangat menjunjung tinggi nilai-nilai KEKELUARGAAN, dan menghormati orang tua dan leluhur adalah suatu keharusan. Dan menghormati orang tua bukan sekedar ketika orang tua masih hidup, tapi setelah kematian juga terus dihormati dan dikenang.
Selain tradisi perayaan Tahun Baru Imlek, biasanya pada perayaan tradisi Ceng Beng ini, orang Tionghoa juga bela-belain MUDIK ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga. Jadi tradisi Ceng Beng ini adalah suatu tradisi yang sangat bagus dan HARUS diwariskan dari dulu sampai sekarang. Pada hari Ceng Beng, semua anggota keluarga BERKUMPUL BERSAMA dan menghormati, mengenang, dan mengingat jasa-jasa para leluhur.
Secara tradisi, festival Ceng Beng ini diperingati setiap tahunnya setelah 104 hari setelah titik balik matahari yaitu 21 atau 22 Desember (kalender masehi). Maka dari itu Ceng Beng selalu jatuh pada tgl 5 April,sedangkan pada tahun kabisat berarti 4 April.
Ada satu pantangan yang selalu diingatkan oleh orang tua ane, setelah imlek, sebaiknya menunda bepergian jauh sebelum lewat Ceng Beng jika tidak terlalu penting, karena dipercaya sebelum Ceng Beng, banyak arwah yang berkeliaran dan mengganggu manusia, dikhawatirkan jika melakukan perjalanan jauh bisa menimbulkan malapetaka.
selanjutnya adalah tradisi makan Kue Cang/Bak Cang, yang dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Chinese. perayaan ini dilakukan menyambut panen raya para petani di Tiongkok sebagai ucapan syukur atas panen yang melimpah.
![[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?](https://dl.kaskus.id/titozheng.files.wordpress.com/2011/07/peh_cun_1.jpg?w=595&h=396)
Kue Cang adalah salah satu kuliner khas Tionghoa yang rasanya sangat menggugah selera. terbuat dari beras ketan, yang diisi dengan daging (mohon maaf) babi, jamur, telur dll yang sudah dimasak terlebih dahulu, dibungkus pakai daun bambu, kemudian direbus hingga 8 jam, sebelum Kue Cang siap untuk disantap (ane pengalaman banget nih bikin Kue Cang, soalx mama jualan Kue Cang).
sumpah, proses pembuatannya itu luar biasa makan waktu + tenaga, tapi rasanya yang luar binasa enaknya
bikin lupa capeknya 
namun sekarang ini, sudah banyak dijual Kue Cang dengan isi daging Ayam, maupun daging buatan, untuk Vegetarian dll. tapi tetap tidak mengurangi rasanya. ane sendiri klo makan kue cang buatan mama ane, kuat sampe 4 biji sekali makan gan

Next gan/sist, festival kue bulan, yang jatuh pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan Chinese, tepat di bulan purnama.
latar belakang festival ini cukup membingungkan ane, karena ada banyak versi yang beredar.
tapi yang populer, yakni kisah cinta antara panglima Tian Feng dan putri Chang E. ane yakin yang pernah nonton Sun Go Kong/Kera Sakti sudah kenal dengan 2 nama diatas dan kalimat, "BEGINILAH CINTA, PENDERITAANNYA TIADA AKHIR"

jadi ceritanya itu, panglima Tian Feng (Cu pat kai, murid biksu Tong) yang jatuh cinta kepada putri Chang E, tapi ternyata cinta mereka terlarang, akhirnya mereka dipisahkan, dengan diangkatnya Putri Chang E ke Kahyangan, sementara panglima Tian Feng dikutuk menjadi siluman babi. mereka hanya bisa bertemu disaat bulan purnama di bulan ke 5 penanggalan Tionghoa.
beberapa versi lainnya:
1. Sejarah Perayaan Festival Kue Bulan
Pada zaman Dinasti Shang, leluhur bangsa China masih menganut kepercayaan panganisme dan memuja bulan. Pada tanggal 15 bulan 8, bulan terlihat paling indah dari dataran China. Festival ini dikenal juga dengan sebutan Perayaan Pertengahan Musim Gugur (Zhong Qiu Jie), karena tanggal 15 bulan 8 merupakan pertengahan musim gugur. Pada waktu ini, para petani dalam suasana hati senang dan santai, merayakan hasil panen mereka yang berlimpah.
Semua anggota keluarga berkumpul di halaman rumah, menyajikan kue, buah, dan sayuran hasil panen untuk memuja Dewi Bulan. Pertengahan Musim Gugur merupakan musim untuk berkumpul kembali bersama keluarga, disebut juga Bulan Yang Bulat Sempurna (Yue Yuan), keluarga pun berkumpul bersama (Ren Yuan).
2. Cerita Hou Yi dan Chang E
Suatu ketika di China ada 10 matahari yang bersinar bersamaan dan cuaca sangat panas dan mengakibatkan tanah kering, rumput dan tanaman mati dan sungai pun menjadi kering. Rakyat China menderita di mana-mana.
Pada masa itu, hiduplah seorang yang bernama Hou Yi, seorang pemanah yang kuat dan ia menjinjing busurnya kemudian memanah jatuh ke 9 matahari dan menyisakan 1 yang tetap bersinar menerangi bumi. Ia menyelamatkan banyak orang, Kaisar Langit sangat terkesan dan kemudian menganugrahi dia sebuah obat ramuan ajaib yang berkhasiatkan hidup abadi.
Tapi, Peng Meng, murid Hou Yi yang tamak menginginkan ramuan tsb. Saat Hou Yi meninggalkan rumah pergi berburu, Peng Meng dengan langkah mencuri-curi masuk ke rumah Houyi untuk mengambil obat tsb. Ia kemudian mendesak Chang’e, istri dari Hou Yi untuk menyerahkan obat tsb padanya. Dengan tidak rela dan terpaksa agar Peng Meng tidak mendapatkan obat tsb maka Chang’e meminum habis obat tsb dan seketika ia terbang ke atas langit dan hidup abadi di sana.
Ketika Houyi pulang mendapatkan istrinya telah tiada, ia pun menangis tak henti-hentinya dan menatap ke langit. Seketika itu, ia melihat sekilas bayangan istrinya di bulan. Ia pun bersumpah setia dan mempersembahkan kue dan buah-buahan di meja altar untuk menghormati istrinya.
3. Peringatan Pendirian Dinasti Ming
Pada tahun 1271-1368, dataran China dikuasai oleh bangsa Mongol dan mereka mendirikan Dinasti Yuan. Selama masa pemerintahan Dinasti Yuan, banyak terjadi pemberontakan yang hendak menggulingkan pemerintahan asing dan menegakkan kembali Dinasti Song yang merupakan dinasti orang Han. Namun semua usaha pemberontakan itu gagal.
Pada masa akhir Dinasti Yuan, ada seorang tua dari Dinasti Song, pada beberapa hari sebelum Hari Raya Zhong Qiu, menyebarkan desas-desus kemana-mana: Makanlah kue bulan pada Hari Raya Zhong Qiu, dengan demikian dapat terhindar dari wabah menular!
Sebenarnya ini merupakan sebuah siasat dari orang-orang yang setia kepada Dinasti Song dan hendak menggulingkan Dinasti Yuan. Karena desas desus itu, banyak orang yang membeli kue bulan.
Orang-orang yang setia kepada Dinasti Song ini secara khusus membuat kue bulan dalam jumlah yang sangat banyak dan mengedarkannya ke pasar-pasar. Didalam kue bulan tersebut sudah diselipkan secarik kertas yang bertuliskan “Bunuh orang Mongol pada bulan Purnama”
Dan 4 bulan kemudian, Dinasti Yuan berhasil digulingkan oleh Zhu Yuan Zhang yang kemudian naik tahta menjadi Kaisar dan bergelar Ming Tai Zhu. Kemudian Ming Tai Zhu menjadikan kue bulan sebagai Peringatan Mendirikan Negara [Dinasti Ming = 1368 – 1644], dan menjadikan Hari Raya Zhong Qiu sebagai Hari Raya memulihkan kekuasaan Negara.
Kue Bulan berbentuk bulat sempurna, seperti bulan purnama, dengan isi (pada umumnya)kacang tanah + kuning telur + kacang mede/wijen.
ada 2 jenis kue bulan, ane ga tahu apa istilahnya, tapi gambarnya seperti ini:
![[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?](https://dl.kaskus.id/www.yukmakan.com/images/upload/articles/big1/kue%20bulan.jpg)
kalau yang ini kulitnya berwarna coklat, dan teksturnya lembut, dibuat pake cetakan yang umumnya bermotif bunga/aksara Chinese
![[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/-Nx7683LmwK4/TrtqPe9c97I/AAAAAAAAAew/58KW5IXzRxc/s320/shanghai+mooncake.JPG)
kalau yang ini, kulitnya berlapis-lapis, dengan warna putih kekuning-kuningan, dan umumnya dengan isi kacang tanah/labu putih.
ane pribadi lebih demen yang pertama, karena ada kuning telurnya
demikian tradisi/budaya warisan leluhur yang masih ane dan keluarga jalankan.
mohon maaf klo threadnya kurang rapi, karena ane jarang buat thread.
mohon dibantu rate + komennya, biar lebih banyak yang tahu tentang tradisi Tionghoa yang berkembang dan dijalankan di Indonesia.
kalau ada tambahan dari agan/aganwati tar ane pajang di depan.
terima kasih untuk perhatiannya, selamat membaca dan keep Ngaskus
sumber:
-pengalaman pribadi
-sumber 1
-sumber 2
-wikipedia
berhubung hari ini, 22 des 2013 (22-11-4711 dlm chinese lunar calendar) adalah perayaan makan onde-onde ( Dong Zhi Jie) dalam tradisi masyarakat Tionghoa.
pengen tahu aja, masih kah keturunan TIonghoa menjalankan tradisi yang diturunkan oleh nenek moyang kita?
beberapa diantaranya adalah:
Spoiler for Festival makan Onde (Dong Zhi Jie):
Festival makan Onde ini jatuh di tanggal 21-22 des. penanggalan Masehi.
![[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?](https://dl.kaskus.id/titozheng.files.wordpress.com/2011/07/dong_zhi.jpg?w=595)
onde-onde ini dibuat dari campuran beras ketan + air, dibuletin pake tangan trus direbus dalam air hingga matang (ditandai dengan onde-ondenya naik ke permukaan). trus disajikan dengan kuah jahe/gula + kacang yg digiling halus. Rasanya? hmm, yummy.
ada beberapa versi asal-usul festival ini diadakan, yaitu:
Quote:
VERSI 1: CERITA PEMBANGUNAN ISTANA RAJA
Pada zaman dahulu di negeri Cina, ada seorang Raja hendak membangun istananya. Maka dia memanggil semua tukang di seluruh negeri untuk mewujudkan keinginannya. Ada tukang kayu, tukang batu, tukang cat, tukang meja kursi, dan tukang-tukang lainnya yang masing-masing terbaik dibidangnya.
Kaisar akan menobatkan mereka dengan gelar Da Shi Fu (Guru Handal) jika mereka bisa membuatkan istana yang bagus untuknya. Maka setiap tukang itu mengerjakan istana dengan kemampuan terbaiknya.
Dan berita ini sampai juga di telinga dua orang tukang masak untuk Raja, dan dia ingin meminta Raja untuk menobatkan dirinya menjadi Maha Guru Tukang setelah istana sudah selesai dibangun. Tentu saja permohonan ini dicemooh para tukang, karena tukang masak dianggap tidak layak.
Maka mundurlah tukang masak dengan kecewa.
Saat itu kebetulan sedang musim dingin. Ketika hari sudah mulai menjelang siang dan ditambah udara dingin di luar, dan perut para tukang mulai keroncongan, mereka meninggalkan kerjaan sejenak dan menuju tempat makan. Tapi tidak tersedia satupun makanan diatas meja hidangan. Terpaksa para tukang melanjutkan kerjaan dengan perut lapar dan kedinginan. Banyak yang akhirnya berhenti bekerja, dan pembangunan istana menjadi terhenti.
Maka Raja kembali memanggil tukang masak, untuk membuatkan makanan bagi para tukang, dan dia berjanji memberikan penghargaan Maha Guru Tukang setelah istana selesai dibangun.
Saat itu didapur hanya ada beras ketan dan sejumlah bumbu masak. Maka dengan keterampilan si tukang masak, beras ketan itu ditumbuk menjadi menjadi tepung ketan, dan diolahnya menjadi bola-bola kecil ada yang putih dan sebagian lagi berwarna merah, dan kemudian direbus dan dihidangkan dengan kuah yang manis dan diberi jahe.
Sup bola-bola kecil yang hangat itu terlihat sangat bagus karena perpaduan warna merah dan putih. Kuah yang manis dan hangat membuat para tukang mempunyai tenaga untuk tetap bekerja di musim dingin. Dan dalam sekejab, istana Raja yang indah selesai dibangun sebelum perayaan musim Semi.
Dan sejak saat itu masyarakat Tiongkok mulai memasak sup bola-bola kecil setiap musim dingin, untuk mengingat jasa tukang masak yang telah membantu pembangunan istana Raja.
Pada zaman dahulu di negeri Cina, ada seorang Raja hendak membangun istananya. Maka dia memanggil semua tukang di seluruh negeri untuk mewujudkan keinginannya. Ada tukang kayu, tukang batu, tukang cat, tukang meja kursi, dan tukang-tukang lainnya yang masing-masing terbaik dibidangnya.
Kaisar akan menobatkan mereka dengan gelar Da Shi Fu (Guru Handal) jika mereka bisa membuatkan istana yang bagus untuknya. Maka setiap tukang itu mengerjakan istana dengan kemampuan terbaiknya.
Dan berita ini sampai juga di telinga dua orang tukang masak untuk Raja, dan dia ingin meminta Raja untuk menobatkan dirinya menjadi Maha Guru Tukang setelah istana sudah selesai dibangun. Tentu saja permohonan ini dicemooh para tukang, karena tukang masak dianggap tidak layak.
Maka mundurlah tukang masak dengan kecewa.
Saat itu kebetulan sedang musim dingin. Ketika hari sudah mulai menjelang siang dan ditambah udara dingin di luar, dan perut para tukang mulai keroncongan, mereka meninggalkan kerjaan sejenak dan menuju tempat makan. Tapi tidak tersedia satupun makanan diatas meja hidangan. Terpaksa para tukang melanjutkan kerjaan dengan perut lapar dan kedinginan. Banyak yang akhirnya berhenti bekerja, dan pembangunan istana menjadi terhenti.
Maka Raja kembali memanggil tukang masak, untuk membuatkan makanan bagi para tukang, dan dia berjanji memberikan penghargaan Maha Guru Tukang setelah istana selesai dibangun.
Saat itu didapur hanya ada beras ketan dan sejumlah bumbu masak. Maka dengan keterampilan si tukang masak, beras ketan itu ditumbuk menjadi menjadi tepung ketan, dan diolahnya menjadi bola-bola kecil ada yang putih dan sebagian lagi berwarna merah, dan kemudian direbus dan dihidangkan dengan kuah yang manis dan diberi jahe.
Sup bola-bola kecil yang hangat itu terlihat sangat bagus karena perpaduan warna merah dan putih. Kuah yang manis dan hangat membuat para tukang mempunyai tenaga untuk tetap bekerja di musim dingin. Dan dalam sekejab, istana Raja yang indah selesai dibangun sebelum perayaan musim Semi.
Dan sejak saat itu masyarakat Tiongkok mulai memasak sup bola-bola kecil setiap musim dingin, untuk mengingat jasa tukang masak yang telah membantu pembangunan istana Raja.
Quote:
VERSI 2: SEJARAH PERAYAAN FESTIVAL DONG ZHI
Menurut catatan sejarah, festival ini mulai dirayakan masyarakat Tiongkok sejak masa Dinasti Han. Dasar dari perayaan ini adalah merayakan datangnya keseimbangan kosmos dan alam semesta.
Pada tanggal 21 Desember atau 22 Desember, terjadi peristiwa yang dikenal dengan sebutan TITIK BALIK MATAHARI (http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_balik_matahari). Pada saat festival Dong Zhi dirayakan, sinar matahari merupakan yang paling lemah dan siang sangat pendek. Bagi kita, orang Indonesia yang tinggal di daerah tropis, peristiwa titik balik matahari ini tidak kerasa bedanya.
Sehari setelah perayaan Dong Zhi, matahari berangsur-angsur mulai menguat dan siang menjadi panjang. Dalam filosofi Cina, hal ini merupakan hal yang baik karena ENERGI POSITIF mulai mengalir masuk. Kejahatan dan penderitaan akan berkurang karena matahari menerangi dunia lebih lama.
Pada zaman dahulu, tradisi perayaan ini dimulai dengan adat pemujaan kepada dewata dan leluhur, untuk BERSYUKUR atas energi positif yang akan datang setelah perayaan. Setelah upacara syukuran selesai, orang-orang akan berkumpul bersama keluarga, teman, saudara untuk sama-sama menikmati Sup Onde yang hangat dan manis. Sebagai suatu simbol dari kekeluargaan dan kebersamaan.
Dan Festival Dong Zhi ini menjadi suatu tradisi yang sangat penting bagi masyarakat TIONGHUA PERANTAUAN, karena di tanah perantauan, hal paling utama adalah RASA KEKELUARGAAN DAN KEBERSAMAAN. Sudah terbukti selama beberapa generasi, di tanah perantauan, hanya keluarga dan teman dekat yang bisa membuat kita bertahan hidup dan sukses.
Selamat MENIKMATI ONDE bersama keluarga. Semoga KEBAHAGIAAN, KEHANGATAN dan KEHARMONISAN selalu hadir di dalam keluarga teman-teman semua.
Menurut catatan sejarah, festival ini mulai dirayakan masyarakat Tiongkok sejak masa Dinasti Han. Dasar dari perayaan ini adalah merayakan datangnya keseimbangan kosmos dan alam semesta.
Pada tanggal 21 Desember atau 22 Desember, terjadi peristiwa yang dikenal dengan sebutan TITIK BALIK MATAHARI (http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_balik_matahari). Pada saat festival Dong Zhi dirayakan, sinar matahari merupakan yang paling lemah dan siang sangat pendek. Bagi kita, orang Indonesia yang tinggal di daerah tropis, peristiwa titik balik matahari ini tidak kerasa bedanya.
Sehari setelah perayaan Dong Zhi, matahari berangsur-angsur mulai menguat dan siang menjadi panjang. Dalam filosofi Cina, hal ini merupakan hal yang baik karena ENERGI POSITIF mulai mengalir masuk. Kejahatan dan penderitaan akan berkurang karena matahari menerangi dunia lebih lama.
Pada zaman dahulu, tradisi perayaan ini dimulai dengan adat pemujaan kepada dewata dan leluhur, untuk BERSYUKUR atas energi positif yang akan datang setelah perayaan. Setelah upacara syukuran selesai, orang-orang akan berkumpul bersama keluarga, teman, saudara untuk sama-sama menikmati Sup Onde yang hangat dan manis. Sebagai suatu simbol dari kekeluargaan dan kebersamaan.
Dan Festival Dong Zhi ini menjadi suatu tradisi yang sangat penting bagi masyarakat TIONGHUA PERANTAUAN, karena di tanah perantauan, hal paling utama adalah RASA KEKELUARGAAN DAN KEBERSAMAAN. Sudah terbukti selama beberapa generasi, di tanah perantauan, hanya keluarga dan teman dekat yang bisa membuat kita bertahan hidup dan sukses.
Selamat MENIKMATI ONDE bersama keluarga. Semoga KEBAHAGIAAN, KEHANGATAN dan KEHARMONISAN selalu hadir di dalam keluarga teman-teman semua.
oh ya, ada 1 ramalan yang dipercaya oleh orang Tionghoa (ga tahu ini berlaku umum untuk semua orang Tionghoa atau nga), kalau waktu perayaan Onde-Onde ini hujan (seperti yang terjadi hari ini, 22 des. 2013), maka bisa dipastikan waktu perayaan imlek 4712 yang jatuh tanggal 31 Jan. 2014 nanti, cuaca akan cerah. ini adalah kepercayaan turun temurun, yang entah kenapa selalu terbukti kebenarannya. dan ane ga sabar menunggu tanggal 31 Jan. apakah ramalan ini terbukti lagi

kebiasaan di rumah ane, di tiap jendela rumah, ditaruh sepasang Onde merah dan putih di sudut jendela. ane lupa tujuannya untuk apa, tapi yang pasti Onde tsb tersimpan disana sampai perayaan imlek nanti.
Spoiler for Festival Imlek/Chinese New Year:
yup, Imlek adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh jones, why? ada pembagian angpao yang isinya lumayan untuk menambal dompet

Imlek/Chinese New Year adalah perayan tahun baru menurut kalendar Chinese/bulan, yang jatuh pd tanggal 1 penanggalan Chinese. tahun depan, Imlek jatuh tanggal 31 Januari 2014.
tradisi yang dilakukan adalah, bersih-bersih rumah, trus belanja pakaian/sepatu baru, khusus pakaian, diutamakan yang berwarna merah dan kuning. karena warna merah (Hong) dan kuning (Jin) menurut tradisi orang Tionghoa adalah perlambang dari kemakmuran, kesuksesan, semangat hidup, keberuntungan, dan rezeki berlimpah.
dan di malam Imlek, wajib untuk kumpul bersama keluarga, dan makan malam bersama. oh ya, di keluarga ane, klo malam tahun baru, lampu di rumah itu dinyalain semua, tujuannya untuk menghalau roh jahat yang mau masuk ke dalam rumah. satu lagi, festival kembang api dan lampion yang biasanya diadakan di China town. di pagi hari tanggal 1 Imlek, diwajibkan untuk bangun sepagi mungkin, mandi yang wangi, pake baju baru, trus datang berlutut dihadapan orang tua, salaman, menerima wejangan/nasihat dan tentunya ANGPAO yang sudah disediakan. untuk anak yang sudah menikah, biasanya memberikan Angpao kepada orang tua sebagai tanda bakti anak.
kemudian, wajib untuk makan Mie soa + telur rebus 2 biji sebagai pertanda umur panjang dan kesehatan.
![[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?](https://dl.kaskus.id/dadewira.files.wordpress.com/2012/01/misoa.jpg?w=490&h=367)
bagi yang menganut kepercayaan Kong Fu Tse dan beberapa kepercayaan lainnya, datang ke klenteng di pagi tanggal 1 Imlek, adalah kewajiban, untuk berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan (Thian) untuk tahun yang baru dan rezeki yang baru.
setelah itu, wajib juga untuk berkumpul di rumah saudara tertua/orang tua bagi yang sudah berkeluarga. setelah semua keluarga berkumpul, dimulailah acara penghormatan, dimulai dari orang paling tua dalam keluarga. dilanjutkan dengan makan-makan, umumnya makanan yang disediakan waktu Imlek adalah makanan yang manis, sebagai pengharapan tahun baru ini menjadi tahun yang penuh dengan hal yang manis/berkat, tidak ketinggalan jeruk mandarin, menjadi makanan wajib.
perayaan Imlek dirayakan selama 15 hari sampai tanggal 15 penanggalan Tionghoa, atau yang disebut Cap Go Meh.
di dalam perayaan 15 hari ini, ada 2 hari penting yang dirayakan oleh orang Tionghoa, yaitu:
1. pada tanggal 9 penanggalan Chinese, ada festival Sembahyang Meja Tinggi (Pa'kado tinggi klo bahasa daerah ane) yang bertujuan untuk mengucap syukur kepada Tuhan (Thian Kong). upacara ini ditandai dengan mendirikan Meja/Altar yang berukuran tinggi (rata-rata diatas 2 M) untuk meletakkan Hio/dupa, dan berbagai macam makanan yang manis-manis.
2. Cap Go Meh, yakni perayaan hari/malam tanggal 15 penanggalan Masehi, menandai berakhirnya perayaan tahun baru Imlek. acara ini berlangsung sangat meriah, ditandai dengan festival lampion, kembang api, barongsai dan arak-arakan Dewa-Dewi kepercayaan orang Tionghoa. pengalaman ane, di Makassar diadakan arak-arakan Dewa-Dewi dan pagelaran seni budaya Suku/etnis yang ada di Sul-Sel yang dipusatkan di China Town kota Makassar, tepatnya di jalan Sulawesi-Irian-Sangir-A.Yani, Makassar.
Spoiler for Tradisi Ziarah Kubur/ Ceng Beng/ Qing Ming:
berikutnya adalah tradisi Ceng Beng/ Qing Ming, yaitu ziarah kubur ke makam leluhur/orang tua/keluarga yang telah meninggal.
Tradisi ini dimaksudkan untuk menghormati para leluhur yang sudah meninggal. Kegiatan yang dilakukan pada tradisi ini berkenaan dengan upacara kematian, misalnya mendoakan arwah leluhur, membersihkan makam, memperbaiki makam yang rusak, sampai ada juga orang yang memberikan sesajen dupa, membakar uang, dan menaruh makanan dingin didepan makam leluhur.
Dan bagi yang leluhurnya tidak memiliki makam, mungkin dikremasi dan cuma ditaruh di rumah abu atau altar keluarga, maka perayaan Ceng Beng bisa dilakukan di rumah abu atau di depan altar keluarga. Bisa juga dilakukan di tepi laut, tempat menyebarkan abu leluhur.
Perlu diingat, masyarakat Tionghoa sangat menjunjung tinggi nilai-nilai KEKELUARGAAN, dan menghormati orang tua dan leluhur adalah suatu keharusan. Dan menghormati orang tua bukan sekedar ketika orang tua masih hidup, tapi setelah kematian juga terus dihormati dan dikenang.
Selain tradisi perayaan Tahun Baru Imlek, biasanya pada perayaan tradisi Ceng Beng ini, orang Tionghoa juga bela-belain MUDIK ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga. Jadi tradisi Ceng Beng ini adalah suatu tradisi yang sangat bagus dan HARUS diwariskan dari dulu sampai sekarang. Pada hari Ceng Beng, semua anggota keluarga BERKUMPUL BERSAMA dan menghormati, mengenang, dan mengingat jasa-jasa para leluhur.
Secara tradisi, festival Ceng Beng ini diperingati setiap tahunnya setelah 104 hari setelah titik balik matahari yaitu 21 atau 22 Desember (kalender masehi). Maka dari itu Ceng Beng selalu jatuh pada tgl 5 April,sedangkan pada tahun kabisat berarti 4 April.
Ada satu pantangan yang selalu diingatkan oleh orang tua ane, setelah imlek, sebaiknya menunda bepergian jauh sebelum lewat Ceng Beng jika tidak terlalu penting, karena dipercaya sebelum Ceng Beng, banyak arwah yang berkeliaran dan mengganggu manusia, dikhawatirkan jika melakukan perjalanan jauh bisa menimbulkan malapetaka.
Spoiler for Tradisi makan Kue Cang/ Bak Cang:
selanjutnya adalah tradisi makan Kue Cang/Bak Cang, yang dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Chinese. perayaan ini dilakukan menyambut panen raya para petani di Tiongkok sebagai ucapan syukur atas panen yang melimpah.
![[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?](https://dl.kaskus.id/titozheng.files.wordpress.com/2011/07/peh_cun_1.jpg?w=595&h=396)
Kue Cang adalah salah satu kuliner khas Tionghoa yang rasanya sangat menggugah selera. terbuat dari beras ketan, yang diisi dengan daging (mohon maaf) babi, jamur, telur dll yang sudah dimasak terlebih dahulu, dibungkus pakai daun bambu, kemudian direbus hingga 8 jam, sebelum Kue Cang siap untuk disantap (ane pengalaman banget nih bikin Kue Cang, soalx mama jualan Kue Cang).
sumpah, proses pembuatannya itu luar biasa makan waktu + tenaga, tapi rasanya yang luar binasa enaknya


namun sekarang ini, sudah banyak dijual Kue Cang dengan isi daging Ayam, maupun daging buatan, untuk Vegetarian dll. tapi tetap tidak mengurangi rasanya. ane sendiri klo makan kue cang buatan mama ane, kuat sampe 4 biji sekali makan gan


Spoiler for Festival Moon Cake/ Kue Bulan/ Zhongqiu Jie:
Next gan/sist, festival kue bulan, yang jatuh pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan Chinese, tepat di bulan purnama.
latar belakang festival ini cukup membingungkan ane, karena ada banyak versi yang beredar.
tapi yang populer, yakni kisah cinta antara panglima Tian Feng dan putri Chang E. ane yakin yang pernah nonton Sun Go Kong/Kera Sakti sudah kenal dengan 2 nama diatas dan kalimat, "BEGINILAH CINTA, PENDERITAANNYA TIADA AKHIR"




jadi ceritanya itu, panglima Tian Feng (Cu pat kai, murid biksu Tong) yang jatuh cinta kepada putri Chang E, tapi ternyata cinta mereka terlarang, akhirnya mereka dipisahkan, dengan diangkatnya Putri Chang E ke Kahyangan, sementara panglima Tian Feng dikutuk menjadi siluman babi. mereka hanya bisa bertemu disaat bulan purnama di bulan ke 5 penanggalan Tionghoa.
beberapa versi lainnya:
1. Sejarah Perayaan Festival Kue Bulan
Pada zaman Dinasti Shang, leluhur bangsa China masih menganut kepercayaan panganisme dan memuja bulan. Pada tanggal 15 bulan 8, bulan terlihat paling indah dari dataran China. Festival ini dikenal juga dengan sebutan Perayaan Pertengahan Musim Gugur (Zhong Qiu Jie), karena tanggal 15 bulan 8 merupakan pertengahan musim gugur. Pada waktu ini, para petani dalam suasana hati senang dan santai, merayakan hasil panen mereka yang berlimpah.
Semua anggota keluarga berkumpul di halaman rumah, menyajikan kue, buah, dan sayuran hasil panen untuk memuja Dewi Bulan. Pertengahan Musim Gugur merupakan musim untuk berkumpul kembali bersama keluarga, disebut juga Bulan Yang Bulat Sempurna (Yue Yuan), keluarga pun berkumpul bersama (Ren Yuan).
2. Cerita Hou Yi dan Chang E
Suatu ketika di China ada 10 matahari yang bersinar bersamaan dan cuaca sangat panas dan mengakibatkan tanah kering, rumput dan tanaman mati dan sungai pun menjadi kering. Rakyat China menderita di mana-mana.
Pada masa itu, hiduplah seorang yang bernama Hou Yi, seorang pemanah yang kuat dan ia menjinjing busurnya kemudian memanah jatuh ke 9 matahari dan menyisakan 1 yang tetap bersinar menerangi bumi. Ia menyelamatkan banyak orang, Kaisar Langit sangat terkesan dan kemudian menganugrahi dia sebuah obat ramuan ajaib yang berkhasiatkan hidup abadi.
Tapi, Peng Meng, murid Hou Yi yang tamak menginginkan ramuan tsb. Saat Hou Yi meninggalkan rumah pergi berburu, Peng Meng dengan langkah mencuri-curi masuk ke rumah Houyi untuk mengambil obat tsb. Ia kemudian mendesak Chang’e, istri dari Hou Yi untuk menyerahkan obat tsb padanya. Dengan tidak rela dan terpaksa agar Peng Meng tidak mendapatkan obat tsb maka Chang’e meminum habis obat tsb dan seketika ia terbang ke atas langit dan hidup abadi di sana.
Ketika Houyi pulang mendapatkan istrinya telah tiada, ia pun menangis tak henti-hentinya dan menatap ke langit. Seketika itu, ia melihat sekilas bayangan istrinya di bulan. Ia pun bersumpah setia dan mempersembahkan kue dan buah-buahan di meja altar untuk menghormati istrinya.
3. Peringatan Pendirian Dinasti Ming
Pada tahun 1271-1368, dataran China dikuasai oleh bangsa Mongol dan mereka mendirikan Dinasti Yuan. Selama masa pemerintahan Dinasti Yuan, banyak terjadi pemberontakan yang hendak menggulingkan pemerintahan asing dan menegakkan kembali Dinasti Song yang merupakan dinasti orang Han. Namun semua usaha pemberontakan itu gagal.
Pada masa akhir Dinasti Yuan, ada seorang tua dari Dinasti Song, pada beberapa hari sebelum Hari Raya Zhong Qiu, menyebarkan desas-desus kemana-mana: Makanlah kue bulan pada Hari Raya Zhong Qiu, dengan demikian dapat terhindar dari wabah menular!
Sebenarnya ini merupakan sebuah siasat dari orang-orang yang setia kepada Dinasti Song dan hendak menggulingkan Dinasti Yuan. Karena desas desus itu, banyak orang yang membeli kue bulan.
Orang-orang yang setia kepada Dinasti Song ini secara khusus membuat kue bulan dalam jumlah yang sangat banyak dan mengedarkannya ke pasar-pasar. Didalam kue bulan tersebut sudah diselipkan secarik kertas yang bertuliskan “Bunuh orang Mongol pada bulan Purnama”
Dan 4 bulan kemudian, Dinasti Yuan berhasil digulingkan oleh Zhu Yuan Zhang yang kemudian naik tahta menjadi Kaisar dan bergelar Ming Tai Zhu. Kemudian Ming Tai Zhu menjadikan kue bulan sebagai Peringatan Mendirikan Negara [Dinasti Ming = 1368 – 1644], dan menjadikan Hari Raya Zhong Qiu sebagai Hari Raya memulihkan kekuasaan Negara.
Kue Bulan berbentuk bulat sempurna, seperti bulan purnama, dengan isi (pada umumnya)kacang tanah + kuning telur + kacang mede/wijen.
ada 2 jenis kue bulan, ane ga tahu apa istilahnya, tapi gambarnya seperti ini:
![[PLS no SARA] masihkah agan/wati melaksanakan budaya nenek moyang?](https://dl.kaskus.id/www.yukmakan.com/images/upload/articles/big1/kue%20bulan.jpg)
kalau yang ini kulitnya berwarna coklat, dan teksturnya lembut, dibuat pake cetakan yang umumnya bermotif bunga/aksara Chinese
kalau yang ini, kulitnya berlapis-lapis, dengan warna putih kekuning-kuningan, dan umumnya dengan isi kacang tanah/labu putih.
ane pribadi lebih demen yang pertama, karena ada kuning telurnya

demikian tradisi/budaya warisan leluhur yang masih ane dan keluarga jalankan.
mohon maaf klo threadnya kurang rapi, karena ane jarang buat thread.
mohon dibantu rate + komennya, biar lebih banyak yang tahu tentang tradisi Tionghoa yang berkembang dan dijalankan di Indonesia.
kalau ada tambahan dari agan/aganwati tar ane pajang di depan.
terima kasih untuk perhatiannya, selamat membaca dan keep Ngaskus

sumber:
-pengalaman pribadi
-sumber 1
-sumber 2
-wikipedia
Diubah oleh zeroboys 23-12-2013 00:49
0
4.4K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan