Ratu Atut Dimintai Sumbangan oleh Preman Rutan, sudah Punya dua orang Korve

JAKARTA, baranews.co – Ratu Atut yang biasanya meminta “sumbangan” (alias jatah) dari pemenang proyek di Banten, kali ini menjadi sasaran sesama tahanan. Atut dimintai sumbangan (uang) oleh para tahanan.

“Ratu Atut sudah punya korve, istilah di dalam penjara yang berarti sebagai pembantu. Biasanya, yang menjadi korve adalah dari golongan ekonomi kurang mampu,” ungkap seorang sumber baranews.co di Rutan Pondok Bambu, Minggu (22/12). Kedua korve inilah yang akan melayani segala keperluan Atut.

Dijelaskan, kehidupan di dalam penjara hampir sama saja dengan kehidupan di luar. Makanan yang sangat tidak layak, membuat tahanan mampu membeli makanan dari luar atau memasak sendiri.

Sedangkan tahanan/narapidana yang tidak mampu, menjadi korve (pembantu), supaya bisa mendapat makanan yang layak (dari hasil gaji sebagai korve).

Selain menjadi korve bagi narapidana kaya, bisa juga dengan menjadi korve untuk kamar, yaitu membersihkan dan mengepel kamar, kemudian semua penghuni kamar patungan membayar korve. Ada juga yang menjadi tamping, yaitu membantu staf administrasi Rutan/LP.

“Selain sudah mempunyai korve, Atut sudah mulai didatangani preman-preman Rutan. Biasalah, minta sumbangan atau uang, dengan berbagai alasan,” jelasnya.

Ditanya, apakah Petugas Rutan tidak mengawasi keadaan di mana preman memeras narapidana kaya, sumber menjelaskan, kondisi demikian sulit dipantai petugas. “Petugas kan di luar kamar, sedangkan tahanan di dalam kamar, jadi tak semua bisa dipantau,” katanya.

Kondisi Ratu Atut, diperoleh informasi, sangat stres dan masih susah tidur. "Mayoritas penghuni kamar bersahabat dengan Atut, karena Atut membagi makanan yang didatangkan dari luar. Tetapi ada saja yang berusaha memanfaatkan situasi, seperti dia dilakukan Atut di luar," katanya. (uc)

sumber:
http://baranews.co/web/read/1208/rat...e#.UraWes6qpdg