2. Krisis Sandera Manila (2010)



Mantan polisi, Rolando Mendoza membuat geger satu negara karena melakukan penyanderaan selama sepuluh jam penuh di sebuah bis. Aksi nekadnya tersebut membuat resah satu negara karena setiap detik penyanderaannya disiarkan secara live oleh stasiun televisi dan juga internet.
Marah karena dipecat, Rolando membajak sebuah bus. Saat melihat saudaranya ditangkap untuk diinterogasi, ia malah kalap dan menembaki para sandera di dalam bus. Ia terlibat dalam baku tembak dan akhirnya tertembak mati.

3. Serangan 11 September 2001



Momen ketika pesawat terbang yang dibajak menabrak menara kembar WTC tersiar secara langsung melalui siaran televisi. Tak selang beberapa lama dari tabrakan pertama, televisi menangkap dengan jelas momen tabrakan yang kedua di menara Selatan. Ini tentu momen yang tak bisa dilupakan banyak pemirsa televisi.
Siaran yang terus meliput detik-detik pasca tabrakan pun kini menjadi standar peliputan kecelakaan dalam media TV Amerika Serika hingga kini.

4. Pembunuhan Lee Oswald (1963)



Setelah penembakan JFK, televisi menyiarkan secara live proses peradilan Lee Oswald yang dituduh menjadi pembunuh JFK tersebut. Dengan adanya televisi, orang bisa mengikuti perkembangan kasus peradilan tersebut.
Tidak akan ada yang menyangka bahwa dalam siaran secara live tersebut, masyarakat Amerika bakal mengetahui detik-detik penembakan
sang tersangka. Salah satu televisi bahkan menyiarkan dengan jelas betapa fatalnya tembakan tersebut.

5. Los Angeles Riot 1992



Kerusuhan South Central di Los Angeles adalah kerusuhan paling besar yang pernah terjadi di Amerika Serikat. Masyarakat Los Angeles begitu marah saat juri kasus pemukulan Rodney King oleh oknum polisi akhirnya membebaskan tersangka. Kebanyakan juri berkulit putih. Tensi menjadi tegang.
Kerusuhan pun berlangsung selama 6 hari lamanya. Sebuah stasiun TV lokal menyiarkannya secara langsung. Hal tersebut dipercaya menjadi pemicu pemberontakan di beberapa daerah di Amerika lainnya.