CERMIS (CERITA MISTERI) OHH TERNYATA GA SEREM !! UPDATE (GA REPOST GAN) DIJAMIN HERAN
TS
haryxcore
CERMIS (CERITA MISTERI) OHH TERNYATA GA SEREM !! UPDATE (GA REPOST GAN) DIJAMIN HERAN
okeeehhh ini edisi cermis..
inget gan cermis (cerita misteri) bukan cerita dewasa yg plin plan oh yes oh no :/
ya walaupun ini malam sunah :3
malam pecinta oh yes oh no.. dan malam pecinta togel ..
kita ganti sama malam misteri hhahaa
ketawa dong wooi !!! -_-
mau ceritanya ngaur, serem , lucu , gokil , ga nyambung , garing dan sampai selesai (NGEGANTUNG)..
suka" gw dong..
yg penting ini cerita yg ketik jari gw
insya allah ga repost !!
sertidaknya agan" bisa ngehargai aja .. bukan dengan uang.. ya setidaknya ngasih klo lebih bagus kasih atau
tp jgn atau yaaa ;(
ok tanpa memperpanjang mukodimah.. langsung aja yak !!!
yuuukk merapat.. jreeeenggg jreeeng.. panggung dibuka.. layar tersibak .. cermis dimulai ..!!
CEKICROOOTT !!! AHH SHHH AHHH
#LUPAKAN
Hm,,, mau cerita apa ya., bingung juga sih.
Eh iya! Gue inget. Gue mau cerita
horor nih. Ayok merapat di ketek emak
masing2 ;p.
Jadi ceritanya begini,,
Dulu, jaman nya nenek gue masih remaja,, masih jomblo,, masih unyu, dan pastinya dadanya masih rata. Nenek gue cerita, waktu nenek umur 9 tahunan gitu,, nenek gue pernah ngalamin pengalaman spiritual gituh.
Suatu senja yang temaram * ciyee * nenek gue beserta geng nya main petak
umpet di sekitar kebun belakang rumah.
Nah, di kebun itu jaman dulunya ada pohon tinggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii banget.
Mungkin setinggi monas kali ya, kalau gue ngebayangin.
Nah, pas lagi asyik asyik nya nenek and the geng main petak umpet, gak kerasa
nih, waktu terus berjalan. Udah mulai mau magriban gitu kan. Sementara
permainan makin seru nih.
Tibalah giliran nenek gue yg ngumpet. Eh,, pas ngumpet sih nenek kayak berasa cuma ngumpet selama 5 menit.
Tapi anehnya,, beda lagi sama orang2. Kata nya sih,,, waktu itu orang2 mengira nenek telah hilang.
Orang2 sibuk nyari nenek sampe tengah malam. Gak nemu nemu juga. Kaum ibu
pun sibuk memukul mukul ember dan
nampan *tempat beras pake sendok nasi. Di pukul pukul sambil manggil nama nenek.
" Asmirandaaaahhh''!!
" Asmirandaahh kamu dimanaa!!"
* nama samaran.
Setelah 5 hari lamanya, barulah nenek
ditemukan dalam keadaan berpeluh peluh,,
di temukan tepat di samping pohon
gedeeeeee banget.
Anehnya, nenek ngerasa dia cuma
ngumpet selama 5 menit. Menurut cerita org jaman dulu, nenek di umpetin wewe gombel gitu deh., di bawah NENEN nya yg gundal gandul.
Sejak itu, nenek gue kapok main petak
umpet lagi ;/
udah gtu aja nenek gw ceritanya..
dia langsung tidur -___-
Spoiler for ( update II ) ikan haruan:
Jadi,, malam Jumat ya sekarang?? Edisi
cermis kan? Yaa jumat kemaren kan gw
gak ngasih cerita cermis ya berhubung gue males. Tapi sekarang kayaknya gue mulai ada cerita lagi deh. Bentar mikir dulu...
Emmmm cerita apa ya.. Emmmmmm
emmmmm emmmmm.... -_-
Ohiya. Gue inget sekarang. Begini
ceritanya..
Tau ikan Haruan??? Kalau bahasa
Indonesianya sih,, namanya Ikan Gabus.
Ikan gabus ini hidupnya di air tawar
terutama di sumur, di perairan sawah, atau
dirawa rawa.
Ikan ini bentuknya seperti ikan lele, cuma
tidak memiliki kumis. Sisiknya seperti ular.,
warnanya hitam, besarnya bisa mencapai 5
kilo hingga 10 kilo.
Ikan ini proteinnya sangat tinggi. Sangat
cocok untuk balita dan ibu hamil. *wow!!
Gaya gue udah kayak pedagang ikan aja*
Keluarga gue, semua suka makan ikan
Haruan ini. Kecuali gue,, dan ibu,,, yang
seumur hidup gak akan pernah memakan
ikan ini.
Bagaimana bisa??? Beginilah asal
muasalnya.
Ibu,, gue gak tau sejak kapan ibu gak mau
makan ikan itu. Kalau gak salah,, sudah
sejak lama. Tapi lupakan tentang Ibu.
Karna dicerita ini, pemeran ceritanya
adalah gue,, bukan ibu.
Lalu sejak kapan gue mulai gak makan ikan
Haruan? Itu terjadi sejak nenek bercerita.
Suatu hari nenek mengajak gue
membersihkan ikan haruan yg besar besar.
Kata nenek, ikan itu akan di gunakan untukacara selametan. Waktu itu gue sudah siap membantu nenek. Dan saat gue melihattangan nenek penuh dengan sisik dandarah ikan, gue tersentak. Gue merasabegitu jijik melihat ikan ikan itu.
Nenek bertanya, 'kenapa harry?'
Gue hanya menjawab,, 'kenapa ikannya
mirip ular?, ah aku jijik nek'
Nenek lalu menghentikan pekerjaannya dan menatap kearah gue.
" kemari har, nenek punya cerita
untukmu., dengar baik baik''
Begini ceritanya...
Dahulu kala, ada sebuah rumah di sebuah
desa yang kecil. Desa itu begitu terpencil.
Saking terpencilnya, sangat sulit bagi
pemerintah untuk mengakses segala bahan
pokok ke desa itu. Akhirnya, penduduk
hanya makan apa yg ada aja.
Yang mengherankan, didesa itu meski
kekurangan bahan pokok,, namun
penduduknya selalu tidak pernah
kekurangan makanan.
Lalu darimana mereka bisa memperoleh
makanan untuk mengenyangkan perut
mereka.?
* sampai disitu gue bertanya sama nenek gue 'ada apa dgn kampung itu nek?' kata gue*
jadi beginilah hal ihwalnya..
Di desa itu, hiduplah seorang nenek yg
sudah renta bersama anak cucu dan
cicitnya. Nenek itu semakin lama semakin
tua, semakin peot,, semakin ringkih..
Bahkan untuk berjalan pun ia sudah tidak
mampu. Makan, tidur, dan buang hajat, ia
lakukan di tempat duduknya.
Suatu hari, cucu si nenek itu berkata,,
" nenek, mari kita ke sungai sebentar
untuk membersihkan diri nenek''
Katanya.
Si nenek pun di gotonglah ke sungai.
Namun apa yg terjadi?? Bukannya
dibersihkan, si nenek malah diletakkan di
dalam jala penangkap ikan dan di biarkan
mengapun di permukaan sungai.
Si cucu lalu meninggalkan si nenek seorang
diri, yg dengan mata kaburnya menatap
sedih.
Singkat cerita, si nenek pun dibiarkan
tinggal dijala itu sendirian agar tidak
merepotkan. Jika tiba jam makan, cucu
cucu si nenek datang mengantar makanan.
Si nenek sangat sedih, karena dimasa
tuanya, anak cucunya malah membuangnya
karena merasa telah direpotkan.
Si nenek menangis siang malam,,
memohon pada Tuhan agar meskipun ia
seorang nenek, ia ingin tetap menjadi org
yg berguna dan bermanfaat bagi anak
cucunya.
Malam itu, petir menyambar, hujan turun,
kilat memancar dengan ngerinya sepanjang
malam...
Si nenek,,, terus berdoa..
Keesokan paginya, cuaca cerah,, hari yg
ceria.
Seperti biasa, cucu cucu nenek itu datang
ke sungai mengantarkan sarapan. Alangkah
terkejutnya si cucu,karna dijaring itu
neneknya sudah tidak ada. Dan berganti
lah.... IKAN. Ikan Haruan.
Sejak itu, ikan itu pun diambillan.
Dipelihara, dan berbibit bertelur, lalu
menjadi banyak. Dan berkat ikan itulah,
kebutuhan makanan cucu cucunya tdk lagi
kekurangan. Karna sekarang mereka mulai
memakan ikan2 itu.
Nah, gitu deh ceritanya.
Pas nenek gue cerita itu,, sumpah guys.,
gue sedih dan nangis. Gue langsung meluk
nenek gue dan berjanji dlm hati, sampai
kapanpun,, gak akan mau durhaka sama
nenek seperti cerita dongeng. Meski sudah
tua, cerewet, dan merepotkan, toh karna
neneklah kita ada didunia ini.
Cerita itu mungkin hanya dongeng. Tapi
sarat dengan makna.
Bodohnya, sejak itu, gue malah makin gakmau makan ikan haruan,, karna gue selalukeinget cerita nenek. Hihihi
Nah, itu cerita guS E N S O R.
Eh eh,, ikan apa yg bisa nyanyi hayoo??
Jawabannya IkanG Fauzi. Hahaha
Lucu kan?? Oohh Garing ya
Ya udah. Tidur dulu aaahh
Spoiler for (update III) harimau jadi"an:
Ehm ehm... Hampir lupa gue kalo ini
malam tuh malam Jumat. Malamnya edisi khusus cermis . Bukan edisi
DEWASA ya mblo, edisi dewasa cukup
dinikmati sendiri aja d kamar, gak usah d share dimari juga kalee ;p
Oke, tanpa banyak cincong. Gue mulai aja ceritanya. Endingnya ntar ngegantung atau apalah biar jadi urusan belakangan. Yg
penting dengerin baik baik cerita gue, cuci kaki, cuci tangan, trus duduk manis dekat gue. Itu tolong yg mangap mulutnya d tutup dulu. Ntar kemasukan buaya!!
Jadi ceritanya begini. Ini cerita biasalah...
Emak gue yg punya cerita ini. Kata emak
gue, duluuuu di kampung dayak pinggiran
di kota gue, ada sebuah rumah yg dihuni
satu keluarga. Di dalemnya ada suami, istri,
dan 6 orang anak yg masih kecil kecil.
Kisaran usia rata rata 5 bulan sampe 5
tahunan.
Nah, keluarga ini tinggal di gubuk yg
sederhana.. Bisa dikategorikan miskin.
Kesian mblo...;'((
Suatu hari, si suami pergi kerja. Biasanya
kan kalau org dayak itu kerjanya dulu
berburu hewan buruan,, atau mencari
rotan ke hutan buat di jual lagi. Nah, si
suami kan pergi tuh ke hutan sama
rombongannya org2 dari desa itu juga.
Di tinggallah si istri ini sendirian sama 6 org
anaknya d rumah.
Sehari, seminggu, sebulan, si suami tidak
ada kabarnya. Si istri mulai lelah
menunggu. Suatu senja antara petang
hendak magrib,, duduklah si istri menanti
nanti di jalan. Siapa tau ada suaminya
muncul dgn tidak terduga. Dalam hati si
istri menggerutu dan terlontarlah kalimat
dr bibir nya '' seandainya ada suami ku
disini''
Eh, tak d nyana.. Dari kejauhan, muncullah
sosok sang suami. Betapa girang dan
riangnya si istri. Ia menyambut sang suami
dgn mesra, membawakan barangnya, dan
membimbing suami masuk rumah. Saat itu,
si suami langsung masuk dan duduk di
POJOK RUANGAN.
Sejam berlalu, si suami tidak bergerak juga
dari duduknya di POJOKkan. Ia hanya asyik
menghisap roko linting daun jagung kering.
Si istri mulai curiga. Ia lantas masuk
kekamar anak anak, menggantung
kelambu, dan menidurkan anak anak itu.
Istri lantas keluar, membawa KANCIP
( pisau alat pemotong pinang, biasanya d gunakan para wanita dayak untuk
menginang ,pengupas pinang )
Ia kemudian diam diam menjatuhkan
kancip itu di lubang kecil.
" Ayah.. Ibu tdk sengaja menjatuhkan sirih,
ibu ambil dulu ya Yah '' ujarnya.
Si istri bergegas ke bawah tangga rumah.
Dari kolong rumah, ia melihat buntut
panjang menjuntai keluar dari atas lantai
rumah tepat di posisi pojokan suaminya
berada ( karena rumah dayak berbentuk
rumah panggung, jd kolong rumah bisa
muat unt org berdiri)
Nah. Saat itu dgn cekatan si istri
memotong buntut si suami dgn kancip.
Lalu terdengarlah lenguhan panjang dr dlm
rumah,,,terlihatlah pemandangan yg
mengejutkan,,, ternyata sosok suami tadi
berubah menjadi macan kumbang yg telah
meregang nyawa. Maka matilah macan itu.
* catatan :
Sosok macan jadi jadian ini bisa muncul
menyerupai siapa saja yg ada d lamunan
org jaman dulu, itu sebabnya mengapa org
tua kita melarang kita melamun saat senja
petang menjelang magrib... Adapun sang
suami yg asli, pulang krumah beberapa
kemudian. Dan mereka pun hidup seperti
biasanya.
Udah deh mblo critanya
Spoiler for (update IV)perempuan beramput panjang:
Aduhh hampir aja gw lupa kalo malam
ini tuh edisi Cermisnya malam Jumat.
Untung di ingetin ..
Hm.. Cerita apa ya.. Udah banyak banget
cerita misteri yg gak serem dan gak lucu yg
udah gue ceritain disini. Dan kayaknya stok
cerita udah mulai menipis nih. Bentar, gue
inget inget lagi cerita peninggalan nenek
gue. Siapa tau ada yg keselip di antara
kenangan para mantan.
Yeah!! Gue ingat sekarang.
Jadi awal ceritanya begini..
Gue kan waktu kecil tinggal di kampung
dayak kan. Nah, setiap senja hari, dikala
matahari sudah mulai sembunyi dibalik
ufuk, dan langit samar mulai berwarna
jingga kemerahan,, itu adalah moment yg
kata orang tua Pamali untuk kita seliweran
di luar rumah. Kira kira waktu tersebut
adalah seperselisih antara senja dan
sebelum magrib.
Gue, pada suatu waktu, duduk duduk di
beranda. Saat senja merah, dan pandangan
alam mulai temaram, terdengar lah suara
HUUKK HUKK, yang panjang dan nyaring.
Itu barusan, adalah suara burung hantu.
Karna gue tipe anak nakal dan agak eror,
gue selalu meniru setiap suara burung itu
terdengar.
Mama memanggil gue keras dari dalam
rumah. Menyuruh masuk, menutup semua
pintu, dan menarik gue ke kamar.
Gue heran, ada apa ma? Tanya gue.
Mama cuma bilang, gak boleh meniru suara
suara burung seperti itu.
Lalu mulailah mama bercerita....
Zaman dahulu kala, ada sebuah keluarga
kecil, di pinggir sungai sana, di pojok
kampung, yang ditinggal suaminya bekerja
jauuuh.
Keluarga kecil itu, menempati sebuah
gubuk kecil, dengan 5 orang anaknya yg
masih kecil kecil.
Suatu senja yg merah dan temaram,
*persis seperti senja yg tengah gue alami
tadi*, si ibu dari anak anak tadi,
menumbuk padi di lesung.
Padi yg ditumbuk masih tanggung, sebentar
lagi selesai, tapi senja keburu datang,,
matahari keburu terbenam,, dan
lembayung dilangit keburu memerah saga.
Si ibu menggerutu, ah, harusnya ia masuk
saja ke dalam, menemui anak anaknya.
Tapi pekerjaan masih tanggung, cukuplah
sepenanak nasi ini akan selesai.
Si ibu terus menumbuk.... Menumbuk...
Tanpa sadar waktu merayap.. Waktu mulai
senyap... Jangkrik mulai berbunyi,, dan
malam semakin pekat.
Aih,, anak anak sudah tenang, sepertinya
telah tertidur di kelambu masing2..
*kampret!!! Gue merinding!!!*
Saat tengah menumbuk,,, terdengarlah
suara burung hantu, persis seperti yg td
gue denger.
Huukkkk huuukkkk...
Huukkk...hukkk..
Si ibu menggerutu. Mengganggu
konsentrasi saja. Nada suaranya yg
sumbang melengking, seolah hendak
merobek senyapnya malam.
Si ibu terus saja menumbuk....
Menumbuk...
Lalu terdengar lagi bunyi itu..
" WOY!! JANGAN BUNYI TERUS DONG!!!
BANTUIN MENUMBUK PADI SINI!!!"
Teriak ibu itu lantang.
Ah,, apalah gunanya berteriak begitu. Tiada
maksud apa, hanya sekedar melampiaskan
rasa penat.
Tapi apa yg terjadi kemudian??
Sesosok perempuan beramput panjang
terurai,,, datang dari arah depan,,, menuju
ke arah ibu itu, dengan membawa sepotong
alu, yg terbuat dari betis manusia.
Perempuan berambut panjang, berbaju
putih,, mendekat ,,, dan...
Mulai menumbuk.... Menumbuk padi...
Si ibu???? Bagaimana ekspresinya??
Si ibu hanya diam. Tidak berani
mendongak. Tidak berani bersuara. Tidak
berani bertanya..
Hanya degup jantungnya yg ia dengar
sendiri. Hanya suara nafas sesaknya yg ia
rasakan sendiri. Hanya matanya yg sedikit
mencuri pandang, ke arah perempuan
berwajah pucat tanpa ekspresi.
Mereka berdua, si ibu dan perempuan
pucat, terus menumbuk... Menumbuk...
Dalam diam,.. Dalam diam... Senyap...
Pekat... Hening,,, Hingga selesai
semuanya.
Setelah selesai, si perempuan pucat
menjauh, dengan tanpa tapak kaki, tanpa
suara, hening... Diam..
Si ibu, pelan menapak tangga beranda,
membuka pintu, menutup dan mengunci
pintu pelan, lalu menghambur masuk
rumah dan memeluk anak anaknya dengan
peluh basah.
Begitulah cerita Emak guS E N S O R
Satu hal yg bisa gue petik, jika telah tiba
waktu magrib, hendaklah masuk rumah.
Jangan seliweran di jalan. Karna saat antara
senja dan magrib, adalah saat Syetan
berkeliaran.
oke sekian dulu ceritanya
tggu malam jum'at depan.. alis malam sunnah
klo boleh ane minta nya dan klo bisa di lebih bagus lagi kalau
asal jgn di atau
ane gaan..