- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Terungkap, Mengapa Jonas Rivanno Ga Jadi Masuk Islam?


TS
keybrain
Terungkap, Mengapa Jonas Rivanno Ga Jadi Masuk Islam?
Spoiler for klik berita:
Pasangan Asmirandah dan Jonas Rivanno akhirnya mengaku telah menikah pada 17 Oktober 2013 setelah Jonas resmi masuk Islam. Dengan itu, mereka meminta maaf secara terbuka kepada penggemar mereka di seluruh Indonesia karena sempat membantah pernikahan mereka.
"Kami minta maaf kepada masyarakat umum dan penggemar kami berdua dalam kaitan dengan pemberitaan ini," kata Asmirandah dalam jumpa pers di Jalan Trans Yogie KM 1 Perumahan Raffles Hills Estate Blok M2 No 14, Cibubur, Jumat malam, 15 November 2013.
Asmirandah berharap para penggemarnya bisa memahami situasi mereka saat ini dan pemberitaan tentang masalah keluarga mereka selesai. Sebab, mereka masih ingin mengembangkan karier mereka di dunia keartisan. Menurut Asmirandah, pemberitaan dalam beberapa hari terakhir cukup intens sehingga membuat penggemarnya bertanya-tanya. "Mungkin ada yang bingung, sakit hati, dan mungkin tidak nyaman dengan pemberitaan ini. Kami minta maaf," katanya.
Meski begitu, Asmirandah juga mengaku memiliki penggemar yang selalu mendukung dia saat menghadapi masalah ini. Menurut dia, dukungan dari penggemar sangat membantu dirinya untuk tetap merasa kuat dan bersabar. "Para penggemar kami yang terus men-support kami, terima kasih atas dukungan kalian. Itu sangat membantu kami," katanya.
Seperti diketahui, Jonas dan Asmirandah mencabut pernyataan mereka sebelumnya yang menerangkan bahwa mereka belum menikah dan Jonas tak pernah masuk Islam, belum mengucap kalimat syahadat, dan masih beragama Kristen. "Pernyataan saya sebelumnya saya cabut. Dan saya membenarkan memang pernah terjadi (mengucap kalimat syahadat) dan saya menjadi mualaf," kata Jonas.
Jonas mengakui telah melukai banyak orang, terutama umat Islam. "Saya minta maaf sedalam-dalamnya," katanya. Ihwal laporan LSM seperti FPI, Jonas menegaskan karena itulah dirinya mencabut pernyataannya yang dianggap FPI melukai umat Islam sehingga dia dilaporkan ke polisi. "Saya minta maaf pada lembaga-lembaga terkait (MUI Depok, KUA, dan Masjid An Nur), pernyataan saya cabut dan saya minta maaf kepada semua orang yang merasa tersakiti dan dirugikan oleh penyataan saya tadi (sebelumnya)."
ember
"Kami minta maaf kepada masyarakat umum dan penggemar kami berdua dalam kaitan dengan pemberitaan ini," kata Asmirandah dalam jumpa pers di Jalan Trans Yogie KM 1 Perumahan Raffles Hills Estate Blok M2 No 14, Cibubur, Jumat malam, 15 November 2013.
Asmirandah berharap para penggemarnya bisa memahami situasi mereka saat ini dan pemberitaan tentang masalah keluarga mereka selesai. Sebab, mereka masih ingin mengembangkan karier mereka di dunia keartisan. Menurut Asmirandah, pemberitaan dalam beberapa hari terakhir cukup intens sehingga membuat penggemarnya bertanya-tanya. "Mungkin ada yang bingung, sakit hati, dan mungkin tidak nyaman dengan pemberitaan ini. Kami minta maaf," katanya.
Meski begitu, Asmirandah juga mengaku memiliki penggemar yang selalu mendukung dia saat menghadapi masalah ini. Menurut dia, dukungan dari penggemar sangat membantu dirinya untuk tetap merasa kuat dan bersabar. "Para penggemar kami yang terus men-support kami, terima kasih atas dukungan kalian. Itu sangat membantu kami," katanya.
Seperti diketahui, Jonas dan Asmirandah mencabut pernyataan mereka sebelumnya yang menerangkan bahwa mereka belum menikah dan Jonas tak pernah masuk Islam, belum mengucap kalimat syahadat, dan masih beragama Kristen. "Pernyataan saya sebelumnya saya cabut. Dan saya membenarkan memang pernah terjadi (mengucap kalimat syahadat) dan saya menjadi mualaf," kata Jonas.
Jonas mengakui telah melukai banyak orang, terutama umat Islam. "Saya minta maaf sedalam-dalamnya," katanya. Ihwal laporan LSM seperti FPI, Jonas menegaskan karena itulah dirinya mencabut pernyataannya yang dianggap FPI melukai umat Islam sehingga dia dilaporkan ke polisi. "Saya minta maaf pada lembaga-lembaga terkait (MUI Depok, KUA, dan Masjid An Nur), pernyataan saya cabut dan saya minta maaf kepada semua orang yang merasa tersakiti dan dirugikan oleh penyataan saya tadi (sebelumnya)."
ember
Mengherankan memang...sudah berikrar syahadat tapi malah membatalkan keislamannya. Yup itulah yang kita lihat dari Pribadi Jonas Rivanno; sosok aktor yang ingin menikahi Asmirandah yang beragama Islam.
Banyak media yang memberitakan pembatalah keislaman Jonas namun belum ada satupun media yang memberitakan alasan mengapa Jonas Rivanno sampai membatalkan keislamannya.
Itulah fakta yang harus dikuak, apa sebab Jonas Rivanno tidak jadi masuk Islam?
Sebagaimana kita ketahui bahwa untuk masuk Islam seorang non muslim haruslah bersyahadat dan langkah ini sudah dilakukan oleh Jonas Rivanno.
Namun ketika ia ingin menikahi wanita Islam, maka tidak cukup dengan syahadat saja ada satu syarat yang benar-benar berat untuk bagi laki-laki non muslim yang lemah imannya untuk terus memeluk Islam.
Syarat inilah yang menurut kabar "burung" sangat ditakuti oleh Jonas Rivanno sehingga ia tidak jadi masuk Islam. lalu apakah syaratnya?
Spoiler for cekicrotz:


Sunat! Yup Inilah syarat yang paling ditakuti oleh seorang calon muallaf, dimana kulup kemaluannya harus dipangkas habis sehingga kepalanya menjadi botak.
Spoiler for ...:
Spoiler for ...:

Entah apa yang terbayang di benak Jonas kala melihat anak kecil yang disunat seperti ini:
Spoiler for ...:

Spoiler for ...:

Spoiler for ...:

maka bagaimana halnya dengan Jonas Rivanno, tentu ia akan lebih mengerang lagi bilamana kulit kulupnya sangat keras sehingga sulit atau tidak bisa dipotong?
Spoiler for ...:

bahkan oleh parang/golok sekalipun!
Terlepas dariapakah Jonas laki-laki pemberani atau cemen, terdapat fakta unik yang menjadi alasan logis kenapa orang tidak mau jadi disunat.
Dan boleh jadi inilah alasan logis kenapa Jonas tidak jadi masuk Islam, melihat dirinya yang tampan, elok sehingga menjadi sayang kalau kenikmatan dunia yang ada pada kulupnya hilang begitu saja dengan keislamannya...
Spoiler for cekidots:
Spoiler for Sekelompok Pria Ini Menyesal Disunat dan Minta Kulupnya Dikembalikan:
Sunat atau khitan sudah dikenal sejak 4.000 tahun silam di berbagai belahan bumi. Tradisi sunat dilakukan dengan berbagai alasan. Di dalam agama Islam misalnya, sunat bagi anak laki-laki adalah kewajiban.
Namun ada juga yang melakukan sunat dengan alasan lain, misalnya kesehatan. Menurut penelitian, sunat baik untuk kesehatan. Sunat disebut mampu mengurangi risiko tertular HIV hingga 50-60 persen.
Namun rupanya tak semua pria yang disunat bisa menerima kondisi daging ujung kemaluannya itu dipotong. Ada juga yang menyesal. Di Inggris misalnya, sekelompok pemuda dilaporkan telah menyesal kemaluan mereka disunat. Para pria itu malu dan marah kulupnya dipotong. Saking malunya, mereka meminta kulupnya dikembalikan dan “dipasang” kembali.
Para pemuda yang menyesal disunat itu berkumpul di sebuah forum dunia maya. Di sana mereka beramai-ramai melampiaskan kemarahannya. Seperti dilaporkan oleh Kernel dan dikutip Daily Mail, para pemuda yang frustasi itu menggunakan website foreskin-restoration.net and circumstitions.com.
Salah seorang anggota forum itu dalam postingannya menulis: “"Saya telah melihat ke dalam apa yang telah dicuri dari saya selama beberapa bulan. Hal ini terus-menerus menjadi pikiran. Perasaan saya sangat hancur, dan saya sangat menyesal.”
Sementara anggota lain di forum itu menulis: "Saya hanya ingin meringkuk menjadi bola dan menghilang. Ini adalah perasaan paling memalukan. Saya sangat marah, sedih, benci, yang pernah saya alami."
Postingan-postingan yang ditulis di forum itu kemudian mendapat berbagai tanggapan. Para anggota forum itu kemudian membahas bagaimana cara mengembalikan kembali kulup yang telah dipotong.
Kernel melaporkan, kebanyakan pria yang mengunjungi situs tersebut adalah orang-orang yang marah atau malu karena telah disunat. Kemarahan itu disebutkan karena mereka merasa tidak lagi lengkap secara seksual, dan tidak dapat mencapai tingkat kepuasaan saat berhubungan intim, seperti yang dapat dirasakan oleh pria yang tidak disunat.
ember
Namun ada juga yang melakukan sunat dengan alasan lain, misalnya kesehatan. Menurut penelitian, sunat baik untuk kesehatan. Sunat disebut mampu mengurangi risiko tertular HIV hingga 50-60 persen.
Namun rupanya tak semua pria yang disunat bisa menerima kondisi daging ujung kemaluannya itu dipotong. Ada juga yang menyesal. Di Inggris misalnya, sekelompok pemuda dilaporkan telah menyesal kemaluan mereka disunat. Para pria itu malu dan marah kulupnya dipotong. Saking malunya, mereka meminta kulupnya dikembalikan dan “dipasang” kembali.
Para pemuda yang menyesal disunat itu berkumpul di sebuah forum dunia maya. Di sana mereka beramai-ramai melampiaskan kemarahannya. Seperti dilaporkan oleh Kernel dan dikutip Daily Mail, para pemuda yang frustasi itu menggunakan website foreskin-restoration.net and circumstitions.com.
Salah seorang anggota forum itu dalam postingannya menulis: “"Saya telah melihat ke dalam apa yang telah dicuri dari saya selama beberapa bulan. Hal ini terus-menerus menjadi pikiran. Perasaan saya sangat hancur, dan saya sangat menyesal.”
Sementara anggota lain di forum itu menulis: "Saya hanya ingin meringkuk menjadi bola dan menghilang. Ini adalah perasaan paling memalukan. Saya sangat marah, sedih, benci, yang pernah saya alami."
Postingan-postingan yang ditulis di forum itu kemudian mendapat berbagai tanggapan. Para anggota forum itu kemudian membahas bagaimana cara mengembalikan kembali kulup yang telah dipotong.
Kernel melaporkan, kebanyakan pria yang mengunjungi situs tersebut adalah orang-orang yang marah atau malu karena telah disunat. Kemarahan itu disebutkan karena mereka merasa tidak lagi lengkap secara seksual, dan tidak dapat mencapai tingkat kepuasaan saat berhubungan intim, seperti yang dapat dirasakan oleh pria yang tidak disunat.
ember
Spoiler for Studi: Sunat pada Pria Mengurangi Kenikmatan Seksual:
Sebuah penelitian pernah mengungkapkan sunat pada anak perempuan bisa membuat kehidupan seksnya menjadi buruk. Dan penelitian terbaru fokus pada sunat yang dilakukan pada anak-anak laki atau pria dewasa.
Hasilnya, kesenangan seksual yang intens dan orgasme pada pria menjadi berkurang dibandingkan pria yang tidak disunat..
"Kami tidak mengatakan kurangnya aktivitas seksual atau kepuasan, tapi sensitivitas," kata peneliti senior pada penelitian itu, Dr Piet Hoebeke, dari Ghent University Hospital, seperti dikutip Reuters, Jumat (15/2/2013).
Pria ditanyakan apakah pernah disunat dan diminta untuk menilai seberapa sensitif penisnya, seberapa intens orgasme dan apakah mengalami sakit atau mati rasa ketika terangsang.
Secara keseluruhan, 310 pria yang disurvei disunat dan 1.059 tidak disunat. Masing-masing dinilai seberapa sensitif penisnya pada skala 0 sampai 5, dengan mati rasa ketika terangsang.
Secara keseluruhan, pria yang tidak disunat dilaporkan 0,2 point dan 0,4 poin lebih sensitif dan mendapatkan kenikmatan seksual ketika kepala penisnya (yang dikenal dengan glan) memukul saat bergairah, dibandingkan pria yang sudah disunat.
Pria yang tidak disunat misalnya mempunyai skor sensitivitas rata-rata 3,72 ketika pasangannya membelai bagian glan penis, dibandingkan dengan 3,31 pria yang disunat. Pria yang tidak disunat juga melaporkan mengalami orgasme secara intens.
"Ini bukan perbedaan yang sangat besar dalam sensitivitas, tapi perbedaan yang signifikan," ujar Hoebeke.
Saat ini, sekitar setengah pria AS melakukan pembedahan kulup saat lahir dan sekitar 30 persen pria di seluruh dunia melakukan sunat. Beberapa agama seperti Islam dan Yudaisme, menganggap sunat merupakan bagian dari praktik keagamaan, sementara orang lain memilih sunat untuk manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko infeksi saluran kemih.
Hoebeke dan rekan-rekannya menulis dalam BJU Internasional bahwa ada beberapa penelitian yang meneliti apakah kulup bisa berperan dengan kenikmatan seksual. Namun Dr Aaron Tobian, yang mempelajari sunat dan tak ikut dalam studi baru ini mengatakan, uji coba sebelumnya dilakukan secara acak dengan melihat performa seksual dan kepuasaan. Tapi penelitian itu tak menemukan perbedaan.
Satu penjelasan yang mungkin untuk perbedaan potensial dalam sensitivitas adalah kulup pria bisa melindungi kepala penis dari gesekan dengan pakaian dalam. Ada kemungkinan, peneliti menulis, gesekan yang membuat kepala penis menjadi tebal, kering, dan akhirnya kurang sensitif.
Para peneliti juga menemukan pria yang disunat lebih mungkin untuk melaporkan nyeri lebih dan mati rasa selama gairah dibanding pria yang tidak disunat, yang Hoebeke mengatakan mungkin karena jaringan parut.
"Saya kagum dengan orang yang melaporkan rasa sakit selama kenikmatan seksual. Itu sangat menakjubkan dan tak terduga," katanya.
Tobian, dari John Hopkins University di Baltimore mengatakan, temuan ini menghilangkan konteks yang penting."Bukti-bukti medis dan manfaat dari sunat pria sangat jelas," jelas Tobian kepada Reuters Health.
"Jika ada vaksin di luar sana yang mengurangi risiko HIV hingga 60 persen, herpes sebesar 30 persen, dan kanker penis menyebabkan HPV sebesar 35 persen, komunitas medis akan memadukannya," jelas Tobian.
Sementara, American Academy of Pediatrics mengatakan manfaat dari sunat laki-laki lebih besar daripada risiko.(Mel/Igw)
ember
Hasilnya, kesenangan seksual yang intens dan orgasme pada pria menjadi berkurang dibandingkan pria yang tidak disunat..
"Kami tidak mengatakan kurangnya aktivitas seksual atau kepuasan, tapi sensitivitas," kata peneliti senior pada penelitian itu, Dr Piet Hoebeke, dari Ghent University Hospital, seperti dikutip Reuters, Jumat (15/2/2013).
Pria ditanyakan apakah pernah disunat dan diminta untuk menilai seberapa sensitif penisnya, seberapa intens orgasme dan apakah mengalami sakit atau mati rasa ketika terangsang.
Secara keseluruhan, 310 pria yang disurvei disunat dan 1.059 tidak disunat. Masing-masing dinilai seberapa sensitif penisnya pada skala 0 sampai 5, dengan mati rasa ketika terangsang.
Secara keseluruhan, pria yang tidak disunat dilaporkan 0,2 point dan 0,4 poin lebih sensitif dan mendapatkan kenikmatan seksual ketika kepala penisnya (yang dikenal dengan glan) memukul saat bergairah, dibandingkan pria yang sudah disunat.
Pria yang tidak disunat misalnya mempunyai skor sensitivitas rata-rata 3,72 ketika pasangannya membelai bagian glan penis, dibandingkan dengan 3,31 pria yang disunat. Pria yang tidak disunat juga melaporkan mengalami orgasme secara intens.
"Ini bukan perbedaan yang sangat besar dalam sensitivitas, tapi perbedaan yang signifikan," ujar Hoebeke.
Saat ini, sekitar setengah pria AS melakukan pembedahan kulup saat lahir dan sekitar 30 persen pria di seluruh dunia melakukan sunat. Beberapa agama seperti Islam dan Yudaisme, menganggap sunat merupakan bagian dari praktik keagamaan, sementara orang lain memilih sunat untuk manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko infeksi saluran kemih.
Hoebeke dan rekan-rekannya menulis dalam BJU Internasional bahwa ada beberapa penelitian yang meneliti apakah kulup bisa berperan dengan kenikmatan seksual. Namun Dr Aaron Tobian, yang mempelajari sunat dan tak ikut dalam studi baru ini mengatakan, uji coba sebelumnya dilakukan secara acak dengan melihat performa seksual dan kepuasaan. Tapi penelitian itu tak menemukan perbedaan.
Satu penjelasan yang mungkin untuk perbedaan potensial dalam sensitivitas adalah kulup pria bisa melindungi kepala penis dari gesekan dengan pakaian dalam. Ada kemungkinan, peneliti menulis, gesekan yang membuat kepala penis menjadi tebal, kering, dan akhirnya kurang sensitif.
Para peneliti juga menemukan pria yang disunat lebih mungkin untuk melaporkan nyeri lebih dan mati rasa selama gairah dibanding pria yang tidak disunat, yang Hoebeke mengatakan mungkin karena jaringan parut.
"Saya kagum dengan orang yang melaporkan rasa sakit selama kenikmatan seksual. Itu sangat menakjubkan dan tak terduga," katanya.
Tobian, dari John Hopkins University di Baltimore mengatakan, temuan ini menghilangkan konteks yang penting."Bukti-bukti medis dan manfaat dari sunat pria sangat jelas," jelas Tobian kepada Reuters Health.
"Jika ada vaksin di luar sana yang mengurangi risiko HIV hingga 60 persen, herpes sebesar 30 persen, dan kanker penis menyebabkan HPV sebesar 35 persen, komunitas medis akan memadukannya," jelas Tobian.
Sementara, American Academy of Pediatrics mengatakan manfaat dari sunat laki-laki lebih besar daripada risiko.(Mel/Igw)
ember
Spoiler for Studi: Sunat Bisa Kurangi Kepuasan Seksual Pria:
Sunat dilakukan pada anak laki-laki bukan tanpa alasan. Kondisi kesehatan merupakan dasar utama dilakukannya sunat. Tapi, menurut peneliti dari Ghent University Hospital, Belgia, ada efek lain dari sunat yang belum diketahui banyak orang. Ternyata sunat bisa mengurangi kepuasan seksual pada pria.
Kesimpulan tersebut berdasarkan studi yang dilakukan pada 1.369 pria yang sunat dan tidak disunat selama lebih dari 18 tahun. Para responden pria diminta opininya seputar kehidupan seksual mereka. Antara lain skala sensitivitas (0 sampai 5), kekuatan orgasme, dan apakah mereka pernah mengalami kesakitan atau mati rasa saat berhubungan seksual.
Hasil penelitian secara umum, seperti dilansir dari Genius Beauty, pada pria yang disunat level sensitifitasnya antara 0,2 hingga 0,4. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pria yang tak disunat.
Rata-rata sensitivitas seksual pria yang tak disunat sekitar 3,72. Sementara, pria yang disunat sensitivitasnya adalah 3,31. Lalu, dari hasil penelitian, pria yang tak disunat mengalami orgasme yang lebih kuat.
Peneliti memperkirakan hal ini terjadi karena kontak penis secara konstan pada bahan dan pakaian setelah disunat. Dampak fisiknya membuat kelenjar jadi lebih padat, lebih kering dan kurang sensitif. Hal tersebut juga bisa jadi pemicu mati rasa dan nyeri di area genital pria selama berhubungan seksual.
Di seluruh dunia, diperkirakan ada sekitar 30 persen dari laki-laki yang disunat. Selain alasan agama, sunat diyakini menjadi cara efektif untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih. (eh)
ember
Kesimpulan tersebut berdasarkan studi yang dilakukan pada 1.369 pria yang sunat dan tidak disunat selama lebih dari 18 tahun. Para responden pria diminta opininya seputar kehidupan seksual mereka. Antara lain skala sensitivitas (0 sampai 5), kekuatan orgasme, dan apakah mereka pernah mengalami kesakitan atau mati rasa saat berhubungan seksual.
Hasil penelitian secara umum, seperti dilansir dari Genius Beauty, pada pria yang disunat level sensitifitasnya antara 0,2 hingga 0,4. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pria yang tak disunat.
Rata-rata sensitivitas seksual pria yang tak disunat sekitar 3,72. Sementara, pria yang disunat sensitivitasnya adalah 3,31. Lalu, dari hasil penelitian, pria yang tak disunat mengalami orgasme yang lebih kuat.
Peneliti memperkirakan hal ini terjadi karena kontak penis secara konstan pada bahan dan pakaian setelah disunat. Dampak fisiknya membuat kelenjar jadi lebih padat, lebih kering dan kurang sensitif. Hal tersebut juga bisa jadi pemicu mati rasa dan nyeri di area genital pria selama berhubungan seksual.
Di seluruh dunia, diperkirakan ada sekitar 30 persen dari laki-laki yang disunat. Selain alasan agama, sunat diyakini menjadi cara efektif untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih. (eh)
ember
Diubah oleh keybrain 18-12-2013 17:10
0
23.6K
Kutip
54
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan