Negara Kita adalah Negara yang kaya akan SDA dan SDM, dalam beberapa hal Negara Kita sangat dihargai oleh Negara Negara Lain. Namun dalam beberapa hal Negara kita belum bisa sejajar dengan Negara lain bahkan perekonomian kita masih membutuhkan dukungan dana dari Negara Lain.
Spoiler for Berita:
SEANDAINYA rakyat Indonesia dilibatkan langsung untuk melunasi utang pemerintah, setiap orang harus menyisihkan dana sebesar Rp9,1 juta, jumlah yang tidak kecil.
Angka tersebut didasarkan pada total utang pemerintah yang kini tercatat sebesar Rp 2.177,95 triliun per Agustus 2013 dibagi dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa. Utang yang terus bertumbuh itu sangat disayangkan mengingat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menggaungkan untuk senantiasa meminimalisasi muncul utang baru. Namun, fakta lapangan sulit terbantahkan bahwa utang tetap bertumbuh subur. http://nasional.sindonews.com/read/2...erus-bertumbuh
Spoiler for Berita:
Jakarta -Hingga akhir Agustus 2013, total utang pemerintah Indonesia Rp 2.177,95 triliun. Utang ini naik dibandingkan akhir 2012 yang sebesar Rp 1.977,71 triliun. Berapa cicilan pokok dan bunga utang pada Januari-Agustus 2013?
Dikutip dari data Kementerian Keuangan, Jumat (20/9/2013), jumlah cicilan utang yang dibayar pemerintah baik pokok atau bunganya selama 8 bulan di 2013 ini adalah Rp 175,427 triliun atau 58,53% dari target cicilan utang yang akan dibayar pemerintah tahun ini.
[url]http://finance.detik..com/read/2013/09/20/143751/2364776/4/pemerintah-ri-punya-utang-rp-2177-t-cicilannya-berapa-ya[/url]
Spoiler for Berita:
BARU-baru ini (Agustus 2013) Bank Indonesia mengeluarkan laporan perkembangan utang luar negeri Indonesia. Publikasi itu sangat menarik karena data yang tercantum di dalamnya dapat memberikan dua manfaat.
Kedua manfaat tersebut adalah, pertama, mengidentifikasikan warisan utang yang ditinggalkan oleh rezim SBY. Kedua, memproyeksikan pilihan kebijakan, ke arah manakah ekonomi Indonesia akan bergerak pasca-2014. Interpretasi peta
Terdapat sejumlah interpretasi yang dapat diberikan dari kumpulan data yang termuat dalam laporan itu. Pada intinya, seluruh interpretasi itu akan menjadi warisan bagi siapa pun yang memimpin Indonesia pada tahun 2014 yang akan datang. Pertama, utang luar negeri Indonesia, baik itu utang pemerintah (termasuk bank sentral) maupun utang swasta, terus meningkat dalam satu dasawarsa terakhir. Jika pada tahun 2006 utang Indonesia 132,633 miliar dollar, pada tahun 2013 (tercatat hingga Juni) telah meningkat menjadi 257,980 miliar dollar AS. Ini berarti terdapat peningkatan hampir 94 persen. Jika penduduk Indonesia kini diperkirakan 240 juta jiwa, salah satu interpretasi yang dapat dilakukan adalah setiap warga Indonesia kini berutang sekitar 1.000 dollar AS.
Tren Cicilan Utang
Sejak tahun 2000, tren cicilan utang pemerintah meningkat (lihat grafik). Dari Rp57,69 trilyun pada tahun 2000 menjadi Rp230,33 trilyun di 2010. Tingkat cicilan utang negara tahun ini meroket hampir 4 kali lipat cicilan utang pemerintah tahun 2000. Hanya pada tahun 2003 cicilan utang turun jumlahnya dari cicilan tahun 2002, dan tahun 2005 dari tahun 2004. Tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2000, tren cicilan utang tidak mengalami penurunan sama sekali (lihat tabel).
Mulai dari jaman dulu mpe era reformasi roda pemerintahan di puter pake Utang, Karena itu ane inget sama Buku yang Pernah Ane baca.
Spoiler for Keren:
Penulisnya ini Gan :
Spoiler for Mantan Agen:
Spoiler for Mantan Agen:
John Perkins adalah orang Amerika yang berjuluk ''Preman Ekonomi" karena sepak terjangnya dalam menjalankan misi negaranya melalui jalur ekonomi. Setelah melalui perekrutan dan pelatihan, John Perkins dipekerjakan secara terselubung di perusahaan swasta Amerika Serikat seperti Monsanto, General Electric, General Motors, Nike dan Wall-Mart di bawah badan koordinasi Badan Keamanan
Nasional (NSA). Tugas pertama yang dilakukan Perkins adalah membuat laporan fiktif kondisi negara berkembang agar lembaga-lembaga bantuan seperti IMF, USAID dan Bank Dunia mau mengeluarkan utang, kelak utang itu akan berupa utang untuk proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh perusahaan besar di AS, seperti Bechtel dan Haliburton. Tugas kedua, Perkins harus membangkrutkan negeri penerima utang, caranya dengan terus memberikan hutang dalam jumlah besar, sehingga Negara tersebut terjebak dalam perangkap utang dan tersandera yang kemudian dimanfaatkan secara politik dan ekonomi oleh AS. Hal itu dijalankan pula oleh perkins di Indonesia setelah berkeliling di negeri ini selama tiga bulan pada tahun 1971 atas pesanan presiden Richard Nixon agar Indonesia diperas sampai
kering dan jangan sampai jatuh ke tangan Uni Sovyet, hasilnya AS menyedot Minyak, mengeruk emas dan eksploitasi aset lain untuk kepentingan mereka, sementara Indonesia megap-megap harus membayar utang. Atas kelakuanya ini John Perkins ditasbihkan sebagai preman ekonomi pada tahun 1971-1981. Dan pada tahun 2004 John Perkins melakukan sesuatu yang mengejutkan dengan menulis buku yang berjudul "Confessions of an Economic Hit Man" yang berisi tentang pengakuan dosanya. http://profil-sejarah.blogspot.com/2...n-perkins.html
Buku spionase dengan pemikiran yang mendalam Gan, ini sebuah gambaran pondasi akan sebuah Negara yang dengan mudah di rubah oleh kepentingan luar.
Jadi, jangan harap NKRI bebas hutang, bila kebijakan pemerintahan berporos pada pendanaan hutang dan dalam sebuah hutang terdapat consensus atau persyaratan akan pencairan hutang itu sendiri, bisa dibidang politik, ekonomi, social dan budaya. Ini hutang Negara Gan, bukan hutang perorangan, kalau orang hutang tinggal jaminannny diambil (Rumah, Tanah, Perusahaan, SK, dst). Kalau Negara berhutang maka jaminannny pun akan sangat besar.
Spoiler for The End:
Debt Was The Best Weapon For Capitalist Economic Expansion