Jubir PT KAI Commuter Jabotabek CANTIK...dan TOGE....!
TS
buduran
Jubir PT KAI Commuter Jabotabek CANTIK...dan TOGE....!
Quote:
Eva Chairunisa, Mantan Jurnalis yang Tertantang Membenahi Wajah Perkeretaapian
February 11, 2013 By Dwi Wulandari
Delapan tahun malang melintang di dunia TV—SCTV dan ANTV—akhirnya, pada tahun 2012 Eva Chairunisa memutuskan untuk menerima tantangan karir di PT KAI Commuter Jabodetabek. Tepat di bulan April, Eva dipercaya menempati posisi Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek.
Perjumpaan Eva dengan dunia perkeretaapian berawal dari tugas invetigasi mendalam tentang perubahan kebijakan KAI tentang Single Operation—yakni, meniadakan kereta express. “Dari perbincangan yang intens, saya tertarik sekaligus tertantang untuk terlibat dalam pembenahan perkeretaapian. Itu sebabnya, begitu tawaran KAI datang, saya pun menyambutnya,” Eva bercerita.
Eva Chairunisa, Manager Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek
Alumnus Universitas Indonesia jurusan Psikologi itu mengungkapkan bahwa dunia yang kini ia tekuni sebenarnya tak jauh berbeda dengan media. “Kalaupun ada perbedaan, hanya beda di konteks,” terang Eva, yang pernah menangani tayangan ‘Napak Tilas’ dan ‘baikan Kasih’ di ANTV.
Jika di media Eva harus menghadapi narasumber, maka profesinya sekarang justru menuntutnya untuk memahami stakeholder seperti pengguna kereta api dan pemerintah. Jika di media Eva harus memiliki
data yang akurat dan jelas untuk membuat sebuah berita, maka saat ini ia juga harus mampu memiliki data yang akurat dan jelas dalam merilis dan mengkomunikasikan sebuah informasi.
Selang satu semester menempati posisi sebagai Manager Komunikasi Perusahaan, Eva langsung ditantang untuk menangani isu kenaikan tarif. Bagi ibu dari Althaira (2 tahun) itu, hal itu menjadi momen paling berharga. Lantaran, melalui momen itulah Eva bisa memetik banyak hal.
“Yang dapat saya petik, mulai dari melatih kesabaran, memahami lebih mendalam seputar perkeretaapian, hingga lebih memahami karakter dari masing-masing stakeholder, baik internal maupun eksternal. Kuncinya, saya harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan seluruh stakeholder,” ujar kelahiran Jakarta 29 tahun yang silam itu mengenang.
Diakuinya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi oleh KAI. Oleh karena itu, melalui akun sosial Twitter, Facebook, dan website KAI, Eva membuka diri untuk menerima kritikan dan masukan dari seluruh stakeholder. Eva dan tim pun kerap meng-update informasi terkini di akun tersebut. Bahkan, tak jarang, akun media sosial pribadinya serta ponselnya, sangat terbuka untuk menerima masukan dari stakeholder.
Hinaan hingga makian, diakui Eva, sudah menjadi makanan sehari-hari. Ia pun memaklumi itu. Baginya, itu semua adalah otokritik untuk perbaikan ke depan. “Filosfi hidup saya, sepanjang saya tidak punya niat jahat, maka apapun yang saya lakukan pasti berhasil. Meskipun tak bisa dipungkiri, ada pikiran positif atau negatif dari orang-orang. Untuk itu, saya optimis mimpi saya akan terwujud, yakni menciptakan wajah perkeretaapian yang lebih baik,” yakinnya.
KRL Tabrak Truk Tangki
Juru Bicara PT KCJ Sakit Hati dengan Deddy Corbuzier
Selasa, 10 Desember 2013 21:07 WIB
Juru Bicara PT KCJ Sakit Hati dengan Deddy Corbuzier
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Tiga jenazah pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) korban kecelakaan antara kereta rel listrik (KRL) commuter line dengan truk tangki BBM Pertamina di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013) kemarin, tiba di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2013) sore, untuk disemayamkan sementara. Ketiga jenazah adalah masinis Darman Prasetyo, asisten masinis Agus Suroto, dan teknisi Sofyan Hadi.
Laporan Wartawan Warta Kota, Ahmad Sabran
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eva Chairunissa, Juru Bicara PT KAI Commuter Jabotabek, menyesalkan tayangan reality show Hitam Putih di Trans7, yang dibawakan Deddy Corbuzier.
Dalam acara yang mengundang keluarga masinis KRL yang terlibat kecelakaan dengan truk tangki Pertamina, Deddy malah membuat lawakan soal kematian.
“Nggak mutu, Hitam Putih: Keluarga Korban Berduka Dibuat Lawakan” demikian status BlackBerry Messengger Eva, Selasa (12/10) malam.
Eva menceritakan, dalam percakapan Deddy di layar kaca dengan keluarga masinis, Deddy mengatakan, “Bapak ada pesan yang ingin disampaikan?” Kemudian, keluarga masinis mengatakan, “Saya hanya ingin menyampaikan permohonan maaf kalau almarhum ada kesalahan semasa hidupnya, dan buat kita yang masih sehat, sebaiknya mempersiapkan diri, karena kita tidak pernah tau kapan kita akan dipanggil.”
Namun, Deddy malah berkelakar, “Bapak aja duluan, kita sih ogah,” disambut tawa penonton di studio. Keluarga masinis pun kembali menjawab, “Saya sih siap, Anda (Deddy) mungkin belum siap." Lantas, mentalis berkepala plontos kembali berkelakar, “Mana ada orang yang siap.”
Eva sangat menyesalkan sikap Deddy. Sebab, seluruh keluarga masinis, bahkan seluruh jajaran PT KAI dan semua warga, menaruh duka mendalam. Sementara, kematian hanya dianggap candaan bagi Deddy.
“Saya sakit hati banget, enggak rela saja. Duka keluarga para korban dijadikan bahan celaan atau lawakan,” tutur wanita yang juga pernah bekerja di stasiun televisi swasta. (*)
Terkait #Eva Chairunissa #Deddy Corbuzier #PT KAI Commuter Jabodetabek
Berita Terkait: KRL Tabrak Truk Tangki
PT KAI Tawarkan Pekerjaan untuk Keluarga Korban Tragedi Bintaro
Penghargaan kepada Karyawan, PT KAI Kirim Jenazah Gunakan Kereta Api
Jenazah Masinis Darman Tiba di Purworejo
Istri Masinis KRL: Mas Darman Aku Mau Ikut
Benarkah Truk Tangki Menerobos Palang Pintu Perlintasan KRL?