Hallo agan/aganwati kaskuser semua.

Selamat menikmati weekend ya... Semoga pada sehat dan lancar rezekinya . Aamiin
Ane mau share pengalaman nih mengenai yang namanya “
TAMU”
Dalam pengertian ana, "tamu" adalah seorang atau lebih yang mendatangi sebuah tempat bisa rumah, apartemen, hotel, losmen, warung (bukan remang2) ataupun tempat lainnya.
Quote:
Berawal dari beberapa tamu yang udah pernah dateng ke rumah ana.

Sebagian tamu ada yang langsung nyelonong masuk tanpa permisi, salam maupun ketuk pintu gan. Kaya’ maling aja kelakuannya.

Kadang kaget juga kalo lg didalem ngobrol sama anggota keluarga lain ataupun lagi sendirian tiba2 ada makhuk eh orang asing gak dikenal masuk rumah.

(anggota keluarga yang memang tinggal serumah tidak termasuk dalam hal ini)
Nah ane mau tanya pendapat agan/aganwati kaskuser semua. Pasti pernah jadi tamu dan penghuni rumah kan. Pernah kah di posisi selaku tamu nyelonong masuk rumah orang lain tanpa permisi atau minta ijin dlu?
Bagaimana perasaan agan jika posisi agan sebagai penghuni rumah jika ada tamu yang seperti itu??
Seharusnya semua ada tata caranya. Ada sopan santunnya. Kudu nduwe unggah ungguh kl bahasa jawanya. Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi norma2 yang berlaku di masyarakat.
Ane mau share juga ni tata cara bertamu ke rumah orang dengan baik yang ane yakini gan.
Quote:
1. Minta Izin Maksimal Tiga Kali
Kalo di agama ane, Islam mengajarkan bahwa batasan untuk meminta izin untuk bertamu adalah tiga kali.
Jangan maksa ya!
2. Mengucapkan Salam & Minta Izin Masuk
Terkadang seseorang bertamu dengan memanggil-manggil nama yang hendak ditemui atau dengan kata-kata sekedarnya bahkan seenak jidat. Harusnya seseorang ketika bertamu memberikan salam dan meminta izin untuk masuk. Kalo Islam ucap Assalamu'alaikum, kalo non muslim bisa sepada, selamat siang, campurasung, kulonuwun dan lain2 dah

Kalo langsung nyelonong masuk aja kan yg di rumah bisa ngira maling. Emang mau diteriaki maling, dilempar gelas atau paling parah digebukin warga??
Bisa jadi kalo langsung masuk, aib atau hal yang tidak diinginkan untuk dilihat belum sempat ditutupi oleh sang pemilik rumah.
3. Ketukan Yang Tidak Mengganggu
Sering kali ketukan yang diberikan seorang tamu berlebihan (kaya Debt Collector aja) sehingga mengganggu pemilik rumah. Baik karena kerasnya atau cara mengetuknya. Maka, hendaknya ketukan itu adalah ketukan yang sekedarnya dan bukan ketukan yang mengganggu seperti ketukan keras yang mungkin mengagetkan atau sengaja ditujukan untuk membangunkan pemilik rumah. Baiknya pakai kuku jari
4. Posisi Berdiri Tidak Menghadap Pintu Masuk
Hendaknya posisi berdiri tamu tidak di depan pintu dan menghadap ke dalam ruangan. Poin ini juga berkaitan hak sang pemilik rumah untuk mempersiapkan dirinya dan rumahnya dalam menerima tamu. Sehingga dalam posisi demikian, apa yang ada di dalam rumah tidak langsung terlihat oleh tamu sebelum diizinkan oleh pemilik rumah. Cari posisi lain
5. Tidak Mengintip
Mengintip ke dalam rumah sering terjadi ketika seseorang penasaran apakah ada orang di dalam rumah atau tidak. Kalo kejadian gt, jangan salahin pemilik rumah jika dilempar gelas, piring, batu, bola tennis, pisau ataupun ditampar pakai stick golf

6. Pulang Kembali Jika Disuruh Pulang
Kita harus menunda kunjungan atau dengan kata lain pulang kembali ketika setelah tiga kali salam tidak di jawab atau pemilik rumah menyuruh kita untuk pulang kembali. Sehingga jika seorang tamu disuruh pulang, hendaknya ia tidak tersinggung atau merasa dilecehkan karena hal ini termasuk adab yang penuh hikmah dalam syari’at Islam. Di antara hikmahnya adalah hal ini demi menjaga hak-hak pemilik rumah.
Jangan memaksa ingin masuk, dan jangan marah.

Karena tuan rumah bukan menolak hak yang wajib bagi seorang tamu (menjamunya, tapi bukan jampi2 lho ya

), tetapi dia ingin berbuat kebaikan. Terserah dia, karena itu haknya mengizinkan masuk atau tidak. Jangan ada perasaan dan tuduhan (buruk sangka) bahwa tuan rumah angkuh, sok suci dan sombong sekali. Paling parah trus digosipin ke tetangga2. Mungkin di dalam rumahnya sedang ada hajat atau keperluan, kelelahan sehingga tidak bisa diganggu.
7. Menjawab Dengan Nama Jelas Jika Pemilik Rumah Bertanya “Siapa?”
Terkadang pemilik rumah ingin mengetahui dari dalam rumah siapakah tamu yang datang sehingga bertanya, “Siapa?”

Maka hendaknya seorang tamu tidak menjawab dengan “saya” atau “aku” atau yang semacamnya, tetapi sebutkan nama dengan jelas. Kalo malem2 jawabnya gitu terus, gak akan ane bukain pintu se senti pun.

Banyak penipu dan maling sekarang. Siang pun ada, apalagi malem.
Maaf kalo terlalu panjang ya gan
Sekian pengalaman dan sharing ana.
Kalo seneng sama trit ana, ana g nolak

Tapi kalo g seneng ya sudah, Jangan dibata ya
Kalo ada yg mau share pengalaman jg boleh ko

Terimakasih udah baca
Sumber dengan sedikit editan