- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sylvester Stallone, Meski Jatuh Bangun, Masih Tetap Berdiri


TS
wilsonjonathan
Sylvester Stallone, Meski Jatuh Bangun, Masih Tetap Berdiri
Quote:
Jika berkenan, kasih ane
ya

Spoiler for No Repost:

Quote:
Si Jagoan Sylvester Stallone


Spoiler for Kisahnya:
Popularitasnya memang tak bisa dilepaskan dari karakter John Rambo. Namun Sylvester Stallone tak hanya pandai memerkan otot saja. Ia juga dikenal sebagai sutradara dan penulis scenario andal. Ia pun pernah merasakan jatuh bangun merintis karier di Hollywood.
Ada yang menganggap Michael Sylvester Gardenzio Stallone hanyalah aktor kelas B karena akting-aktingnya di genre aksi yang tak banyak bicara. Namun lewat gayanya itu, ia justru terbukti mampu menciptakan penggemar fanatik. Rambo adalah salah satu karakter aksi yang tak bisa dilupakan begitu saja.
Pria yang lahir di New York, 6 Juli 1946 ini adalah salah satu aktor yang memulai kariernya dari bawah. Sejak kecil ia sudah memiliki banyak cobaan. Saat lahir ia harus menggunakan alat bantu yang mengakibatkan kerusakan saraf pada sekitar mulutnya, termasuk dagu, lidah, dan rahang yang mengkibatkan bicaranya tak jelas.
Tak hanya itu, saat umur sembilan tahun orang tuanya juga berpisah. Stallone lebih banyak diasuh oleh ibunya yang mengelola pusat kebugaran wanita. Sedangkan ayahnya yang jadi perias membuka sekolah khusus untuk perias.
Stallone sempat mengenyam pendidikan di Charlotte Hall Military Academy dan Miami Dade College, sebelum terjun ke dunia akting. Yang menarik, debut pertamanya berakting adalah ketika membintangi kisah The Party at Kitty and Stud's (1970). Kisah ini adalah sebuah tayangan dewasa. Saat itu ia dibayar US$ 200.
Namun Stallone kemudian menjelaskan bahwa saat itu ia sangat membutuhkan uang. Ia sempat hidup menggelandang setelah kehilangan apartemennya. Ia pernah tidur di dalam bus milik pemerintah selama tiga minggu karena tak punya tempat tinggal. "Saat itu pilihannya antara bermain di film itu atau merampok orang lain," ujarnya.
Namun Stallone tidak putus asa. Berkali-kali ia sempat mengikuti audisi, meskipun gagal. Suatu kali pada tahun 1975, ia menyaksikan pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Wepner. Setelah menyaksikan pertandingan itu ia pulang ke rumah. Tiga hari kemudian selama 20 jam ia menulis cerita tentang petinju bernama Rocky. Setelah selesai, ia berusaha menjual cerita itu, termasuk menawarkan dirinya untuk jadi pemain utama.
Adalah Robert Chartoff dan Irwin Winkler, produser yang tertarik dengan cerita itu. Stallone ditawarkan uang jumlah besar agar ia mau menyerahkan orang lain bermain dalam film itu. Namun Stallone memilih mendapatkan sedikit uang dibanding menyerahkan peran itu pada aktor lain.
Hasilnya, Rocky mendapat sambutan luar biasa. Rocky masuk nominasi pada sepuluh kategori di ajang Academy Awards, termasuk Film Terbaik. Dan akhirnya film itu mendapatkan Oscar untuk film terbaik, sutradara terbaik, dan editing terbaik.
Sukses dengan Rocky, Stallone kemudian memulai debutnya sebagai sutradara dan bermain dalam film Paradise Alley. Kisahnya tentang drama keluarga tiga pria yang coba menekuni dunia gulat. Di tahun yang sama ia juga bermain dalam film F.I.S.T.
Pada tahun 1979 ia menulis, menyutradarai, dan membintangi, sekuel kisah yang membuat dirinya terkenal, Rocky II. Pada 1982, ia kembali menelurkan kisah yang membuatnya terkenal, Rambo, First Blood. Rambo adalah mantan prajurit Baret Hijau yang saat kembali ke negaranya tidak mendapat perlakuan baik. Hingga akhirnya ia membuat onar, dan disangka sebagai penjahat.
Sebagai film aksi, First Blood mendapat kritikan bagus dan sukses di pasaran. Tiga tahun kemudian Stallone mengadirkan sekuelnya, First Blood II. Sebenarnya saat menggarap First Blood, Stallone juga menggarap Rocky III, dan ketika menggarap First Blood II, juga mengerjakan Rocky IV.
Sekitar tahun 1985, ia juga menerima tawaran untuk bermain dalam film remake karya James Cagney, Angels With Dirty Faces. Ia juga bermain dalam film Cobra (1986) bersama Kurt Russel. Film ini pun meraih sukses, dengan mendapat US$ 160 juta.
Pada era, 90-an hingga 2000, Stallone pun bermain dalam genre yang beragam. Tahun 1993, ia bermain dalam salah satu judul yang hits, Cliffhanger. Ia juga bermain dalam Demolition Man, dan The Specialist.
Belakangan, Stallone menggarap kisah-kisah fenomenalnya, seperti Rambo dan Rocky Balboa. Ia juga mengumpulkan sejumlah bintang aksi dalam The Expendables.
Tak hanya di kariernya, pada kehidupan pribadinya, Stallone juga harus jatuh bangun. Ia menikah dengan Sasha Czack pada usia 28 dan memiliki dua anak. Salah satu anaknya menderita autisme. Hingga akhirnya mereka bercerai pada 1985. Ia kemudian menikah dengan model dan aktris Brigitte Nielsen dan dua tahun kemudian bercerai. Pada tahun 1997 ia menikahi Jennifer Flavin, dan memiliki tiga putri.
Stallone pernah ditangkap polisi Australia karena memiliki 48 butir obat perangsang hormon yang dilarang penggunaannya. Ia juga dikenal sebagai fans olahraga sepak bola. Ia selalu menonton pertandingan olahraga itu saat Amerika Serikat menjadi tuan rumah Piala Dunia. Ia juga penggemar berat klub Inggris, Everton.
Meski dalam karier dan kehidupannya, ia harus jatuh bangun, namun Stallone bisa membuktikan eksistensi dirinya. Bahkan ia mampu menciptakan penggemar sejatinya di seluruh dunia.
Ada yang menganggap Michael Sylvester Gardenzio Stallone hanyalah aktor kelas B karena akting-aktingnya di genre aksi yang tak banyak bicara. Namun lewat gayanya itu, ia justru terbukti mampu menciptakan penggemar fanatik. Rambo adalah salah satu karakter aksi yang tak bisa dilupakan begitu saja.
Pria yang lahir di New York, 6 Juli 1946 ini adalah salah satu aktor yang memulai kariernya dari bawah. Sejak kecil ia sudah memiliki banyak cobaan. Saat lahir ia harus menggunakan alat bantu yang mengakibatkan kerusakan saraf pada sekitar mulutnya, termasuk dagu, lidah, dan rahang yang mengkibatkan bicaranya tak jelas.
Tak hanya itu, saat umur sembilan tahun orang tuanya juga berpisah. Stallone lebih banyak diasuh oleh ibunya yang mengelola pusat kebugaran wanita. Sedangkan ayahnya yang jadi perias membuka sekolah khusus untuk perias.
Stallone sempat mengenyam pendidikan di Charlotte Hall Military Academy dan Miami Dade College, sebelum terjun ke dunia akting. Yang menarik, debut pertamanya berakting adalah ketika membintangi kisah The Party at Kitty and Stud's (1970). Kisah ini adalah sebuah tayangan dewasa. Saat itu ia dibayar US$ 200.
Namun Stallone kemudian menjelaskan bahwa saat itu ia sangat membutuhkan uang. Ia sempat hidup menggelandang setelah kehilangan apartemennya. Ia pernah tidur di dalam bus milik pemerintah selama tiga minggu karena tak punya tempat tinggal. "Saat itu pilihannya antara bermain di film itu atau merampok orang lain," ujarnya.
Namun Stallone tidak putus asa. Berkali-kali ia sempat mengikuti audisi, meskipun gagal. Suatu kali pada tahun 1975, ia menyaksikan pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Wepner. Setelah menyaksikan pertandingan itu ia pulang ke rumah. Tiga hari kemudian selama 20 jam ia menulis cerita tentang petinju bernama Rocky. Setelah selesai, ia berusaha menjual cerita itu, termasuk menawarkan dirinya untuk jadi pemain utama.
Adalah Robert Chartoff dan Irwin Winkler, produser yang tertarik dengan cerita itu. Stallone ditawarkan uang jumlah besar agar ia mau menyerahkan orang lain bermain dalam film itu. Namun Stallone memilih mendapatkan sedikit uang dibanding menyerahkan peran itu pada aktor lain.
Hasilnya, Rocky mendapat sambutan luar biasa. Rocky masuk nominasi pada sepuluh kategori di ajang Academy Awards, termasuk Film Terbaik. Dan akhirnya film itu mendapatkan Oscar untuk film terbaik, sutradara terbaik, dan editing terbaik.
Sukses dengan Rocky, Stallone kemudian memulai debutnya sebagai sutradara dan bermain dalam film Paradise Alley. Kisahnya tentang drama keluarga tiga pria yang coba menekuni dunia gulat. Di tahun yang sama ia juga bermain dalam film F.I.S.T.
Pada tahun 1979 ia menulis, menyutradarai, dan membintangi, sekuel kisah yang membuat dirinya terkenal, Rocky II. Pada 1982, ia kembali menelurkan kisah yang membuatnya terkenal, Rambo, First Blood. Rambo adalah mantan prajurit Baret Hijau yang saat kembali ke negaranya tidak mendapat perlakuan baik. Hingga akhirnya ia membuat onar, dan disangka sebagai penjahat.
Sebagai film aksi, First Blood mendapat kritikan bagus dan sukses di pasaran. Tiga tahun kemudian Stallone mengadirkan sekuelnya, First Blood II. Sebenarnya saat menggarap First Blood, Stallone juga menggarap Rocky III, dan ketika menggarap First Blood II, juga mengerjakan Rocky IV.
Sekitar tahun 1985, ia juga menerima tawaran untuk bermain dalam film remake karya James Cagney, Angels With Dirty Faces. Ia juga bermain dalam film Cobra (1986) bersama Kurt Russel. Film ini pun meraih sukses, dengan mendapat US$ 160 juta.
Pada era, 90-an hingga 2000, Stallone pun bermain dalam genre yang beragam. Tahun 1993, ia bermain dalam salah satu judul yang hits, Cliffhanger. Ia juga bermain dalam Demolition Man, dan The Specialist.
Belakangan, Stallone menggarap kisah-kisah fenomenalnya, seperti Rambo dan Rocky Balboa. Ia juga mengumpulkan sejumlah bintang aksi dalam The Expendables.
Tak hanya di kariernya, pada kehidupan pribadinya, Stallone juga harus jatuh bangun. Ia menikah dengan Sasha Czack pada usia 28 dan memiliki dua anak. Salah satu anaknya menderita autisme. Hingga akhirnya mereka bercerai pada 1985. Ia kemudian menikah dengan model dan aktris Brigitte Nielsen dan dua tahun kemudian bercerai. Pada tahun 1997 ia menikahi Jennifer Flavin, dan memiliki tiga putri.
Stallone pernah ditangkap polisi Australia karena memiliki 48 butir obat perangsang hormon yang dilarang penggunaannya. Ia juga dikenal sebagai fans olahraga sepak bola. Ia selalu menonton pertandingan olahraga itu saat Amerika Serikat menjadi tuan rumah Piala Dunia. Ia juga penggemar berat klub Inggris, Everton.
Meski dalam karier dan kehidupannya, ia harus jatuh bangun, namun Stallone bisa membuktikan eksistensi dirinya. Bahkan ia mampu menciptakan penggemar sejatinya di seluruh dunia.
Quote:
LEBIH SEDIH LAGI GAN...
Aktor film laga Sylvester Stallone berbagi cerita pernah mengalami kesulitan ekonomi. Alhasil, dia menjual anjing kesayangannya demi mendapakan uang seharga Rp 500 ribu.
Dilansir Femalefirst, Jumat (01/02), Stallone menjual anjing bernama Butkus untuk kebutuhan hidupnya. "Saya menjual Butkus, anjing pitbull saya kepada seseorang hanya untuk sedikit uang," ucapnya.
Setelah menjualnya, Sylvester langsung mendapat tawaran bermain film dan salah satunya adalah Rocky. Film itu laris manis di dunia. Saking sayangnya dengan sang anjing, Sylvester menebus anjingnya seharga Rp 29 juta.
Aktor film laga Sylvester Stallone berbagi cerita pernah mengalami kesulitan ekonomi. Alhasil, dia menjual anjing kesayangannya demi mendapakan uang seharga Rp 500 ribu.
Dilansir Femalefirst, Jumat (01/02), Stallone menjual anjing bernama Butkus untuk kebutuhan hidupnya. "Saya menjual Butkus, anjing pitbull saya kepada seseorang hanya untuk sedikit uang," ucapnya.
Setelah menjualnya, Sylvester langsung mendapat tawaran bermain film dan salah satunya adalah Rocky. Film itu laris manis di dunia. Saking sayangnya dengan sang anjing, Sylvester menebus anjingnya seharga Rp 29 juta.
Quote:
Jika berkenan, ane menerima 

UPDATE:
Quote:
Stallone bersama anjingnya, Butkus


Quote:
Original Posted By 6886►
Kalo yang sama Kurt Russel bukan Cobra Bro, tapi Tango and Cash!!
Diubah oleh wilsonjonathan 12-12-2013 16:10
0
3.4K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan