Sedari kecil ane punya cita-cita gan jadi pilot, dari mulai SD sampai dengan SMA cita-cita ane tetep sama, menjadi pilot! Namun suatu hari ane divonis bahwa ane menderita buta warna parsial. Buat yang belum tau, buta warna parsial itu bisa liat warna, ngga cuma item putih doang, tapi agak susah untuk membedakan warna. Ane suka bingung bedain warna-warna, contohnya antara warna hijau, merah dan biru.
Spoiler for vonis:
Jadi ceritanya begini, suatu pagi di sebuah kampus negeri di jakarta, ane sedang menjalani proses daftar ulang karena pada saat itu ane dinyatakan lulus program UMB (Ujian Masuk Bersama) dan ane diterima di kampus tersebut.
Pagi itu, proses daftar ulang dimulai dengan pengumpulan berkas-berkas yang diminta, serta tes kesehatan. Tes kesehatan terdiri dari tes narkoba, rongsen dan tes buta warna. Pas ane tau ada tes buta warna, rasanya ane deg-degan, soalnya ane dari kecil udah ngerasa kalau ane agak kesulitan untuk membedakan warna. Ane takut dalam tes ini hasilnya buruk.
Setelah mengumpulkan berkas, tes urin serta rongsen, tibalah saatnya untuk tes buta warna. Ane bener-bener takut banget waktu itu. Ane masuk ke sebuah ruangan, ada dua orang mahasiswa yang bertugas untuk memberikan tes buta warna ke ane. Setelah ane duduk, mereka segera memberikan buku yang berisi titik-titik berwarna yang akan menunjukan angka sesuai dengan kondisi mata kita. contohnya seperti ini:
Spoiler for tes buta warna:
Dari 5 gambar yang diberikan, ane cuma bisa jawab 1 doang gan. Yang paling nyesek itu ketika mahasiswa yang melakukan tes ngomong kaya gini ke ane “masa gitu aja ngga bisa ngeliat sih, payah!”
Setelah itu ane disuruh menemui dokter yang segera menjelaskan mengenai kondisi ane. Ane bener-bener terpukul gan, rasanya hancur sehancur hancurnya. Kalo kata Olga, hancur hatiku deh. semua cita-cita ane pupus, ngga ada lagi harapan, berserakan tak bersisa. Hati ane menjadi berkeping rasanya, badan lemes, kepala langsung pusing
Spoiler for pilu:
Ane keluar ruangan sambil tertunduk pilu. “kenapa harus saya Tuhan? Kau tidak adil, kenapa harus saya??"
Ane seolah marah sama Tuhan atas keadaan ane ini. Ane anggap ini semua ngga adil, kenapa harus ane yang merasakan ini semua?? Kenapa??
sepanjang siang dan sore, ane Cuma duduk dibawah rindanganya sebuah pohon, terus-terusan mengutuki keadaan ini, mencela ketidakadilan yang diberikan oleh Tuhan Menjelang magrib, ane memutuskan untuk pulang. Kaki ane masih lemes banget rasanya, naik motor pun ngga bisa ngebut. Waktu dijalan ane terus mengutuki ketidakadilan ini, "kenapa harus ane yang mengalami hal ini?? Kenapa??"
Spoiler for keajaiban:
Karena ngga konsen, ane jadi salah jalan gan. seharusnya ane belok kiri, eh ane malah nyelonong lurus terus. Ane pun baru sadar bahwa ane salah jalan ketika sudah terlewat cukup jauh. Ane belum pernah lewat jalan itu sebelumnya, jadi ane putuskan untuk mencari puteran. Belum nemu puteran, ane liat ada marka jalan yang menunjukan ke daerah ane tinggal, so ane coba aja ikutin marka jalan itu dan ternyata bener, ane tembus ke sebuah daerah yang ngga jauh dari jalan yang biasanya ane lewatin
Nah disitu ane merasakan kejanggalan, kok jalannya sepi, padahal itu jam pulang kantor. Tapi karena ane masih ga konsen, ane ga peduliiin hal itu. Sampai ane melihat ada angkot didepan ane yang juga berjalan agak pelan. Di kaca belakang angkot tersebut, ane melihat sekilas ada sosok anak kecil yang sedang tersenyum. Lagi-lagi, karena ane masih sibuk mengutuki kejadian merenggut mimpi-mimpi ane, ane jadi ngga terlalu memperhatiin anak itu. Namun karena angkot itu berjalan pelan, lama2 ane mendekat, eh kok si anak masih senyum-senyum aja, apa dia baru dibeliiin maninan sama ayahnya ya? Ah, ane ngga mau mikirin, ane lagi bingung, galau, hancur..
Lama-lama makin deket, makin deket dan tiba-tiba air mata mengalir melintasi pipi ane. Dalam posisi yang sangat dekat itu ane bisa melihat jelas semuanya, ternyata anak kecil yang daritadi senyum-senyum di angkot itu matanya putih semua, dan anak yang malang itu terlihat seperti (maaf) agak keterbelakangan mental
Disitu ane nangis sejadi-jadinya gan karena ane pake helm full face. Ya Allah, ampuni hamba yang mengeluh atas nikmat pengelihatan ini, sementara anak itu tidak bisa melihat. Seharusnya ane bersyukur gan masih bisa ngeliat indahnya dunia, sementara anak itu harus hidup dalam gelap. Ane bener-bener bersyukur gan setelah melihat anak itu. Ane seperti ditunjukan sama Allah kalau Allah itu Maha Adil dan ane harus lebih banyak banyak banyak bersyukur gan
Sebuah kejadian yang luar biasa gan, ane seperti langsung mendapatkan jawaban dari Allah atas keluahan-keluhan ane mengenai kondisi mata ane.
Setelah kejadian itu, ane menjadi lebih mudah untuk bersyukur karena tau bahwa ada saudara-saudara kita yang hidupnya kurang beruntung. Maka syukurilah semua yang kita miliki sekarang. Makanya sekarang ane ngga pernah berhenti berharap.
Mungkin sekarang ane belum bisa jadi pilot beneran. Semoga dengan adanya acara dari kaskus ini, ane bisa mencicipi sedikit sensasi untuk menjadi seorang pilot melalui flight simulator. Amiin
Buat kaskuser yang pengen ikutan flight experience with KASKUS silakan melalui tread ini Ayo, Ikutan Kuis Flight Experience with KASKUS