- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Soccer & Futsal Room
Persita Tangerang - Laskar Benteng Viola- ISL 2012/13


TS
izuafnamhar
Persita Tangerang - Laskar Benteng Viola- ISL 2012/13
Persita Tangerang

Persita lahir di Kota Tangerang secara resmi pada tanggal 19 April 1940 dipelopori oleh Alm. M.E. Umran. Namun Persita berdiri secara resmi pada tanggal 15 September 1945. Persita diterima dan disahkan oleh PSSI 9 September 1953. Kostum kebanggaan Persita yang pertama pada zaman dulu adalah merah dengan celana putih dan kaos kaki putih. Pada masa kepemimpinan H. Urip Hermansyah, SH kostum ini digantikan dengan warna ungu. Setelah melalui musyawarah dengan pengurus, HUT "Pendekar Cisadane" diperingati setiap tanggal 9 September dengan tujuan mengingat kembali sejarah lahirnya Persita. Pada saat itu perwakilan dari Persita menyerahkan lambang bendera Persita.
Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
1995/96: Babak 12 Besar
1996/97: Peringkat ke-5 Wilayah Barat
1997/98: Kompetisi dihentikan
1998/99: Degradasi ke Divisi I
2000: Juara Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
2001: Babak Delapan Besar
2002: Runner-up (kalah 1-2 nih dari Petrokimia Gresik
)
2003: Peringkat ke-3
2004: Peringkat ke-8
2005: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
2006: Peringkat ke-10 Wilayah Barat
2007: Peringkat ke-9 Promosi Ke ISL
2007-11 : Main Di Divisi Utama
2011/12 : Runner - Up Divisi Utama ( LI ) , Promosi Ke ISL
2013 : Indonesia Super League
dan sebuah trofi Jusuf Cup 2007...
Persita Tangerang berhasil memboyong Piala Jusuf setelah sukses menaklukan tuan rumah PSM Makassar 1-0 pada partai final turnamen Jusuf Cup XII 2007 yang dimainkan di Gelora stadion Andi Mattalatta Makassar, Minggu.
Esaiah Benson tampil sebagai pahlawan tim "Pendekar Cisadane" julukan Persita dengan mencetak gol tunggal kekenangan timnya pada menit ke 75 lewat tendangan menyusur tanah meneruskan umpan silang Firman Utima lewat serangan balik yang cepat, sehingga mengacaukan barisan belakang PSM.
Tendangan datar Benson pada sudut sempit gagal dihalau kiper PSM Frenky Irawan lewat serangan cukup apik mengantarkan kemenangan Persita sekaligus merebut Jusuf Cup 2007.
PSM beberapa kali memperoleh peluang tetapi gagal membuahkan gol pada menit-menit akhir pertandingan berkat pertahanan berlapis yang diperagakan tim Persita, sehingga menyulitkan pemain PSM menembus barisan pertahanan lawan dan pertandingan berkesudahan 1-0 untuk Peresita.
Partai final antara Persita melawan tuan rumah PSM berlangsung cepat dan keras, sehingga wasit Jimmy Napitupulu dari Jakarta memberi kartu merah kepada pemain kedua tim, masing-masing kepada pemain PSM Hamdy Hamzah pada menit ke-80 dan pemain Persita Andela Atangana pada ke 84.
Empat pemain Persita lainnya juga menerima hukuman kartu kuning yakni, Fallah Jhonson, Firman Basuki, Steven Mennoh dan Siankam Ernest, serta dua pemain tuan rumah Nomo Teh Marco serta Iqbal Samad.
Terpilih sebagai pemain terbaik penjaga gawang Persita Mukti Ali Radja, sedangkan pencetak gol terbanyak diraih pemain PSM Leo Chitesci dengan hasil empat gol.
Kegagalan tuan rumah PSM di turnamen yang digelar sejak 1965 ini adalah untuk kelima kalinya. Empat tim lainnya yang pernah merebut Piala Jusuf adalah Persebaya Surabaya ( Jusuf Cup III 1969), PSMS Medan (Jusuf Cup IV 1971), Persija Jakarta (Jusuf Cup VI 1977), dan Persib Bandung (Jusuf Cup VIII 1979).
Berikut daftar juara turnamen Piala Jusuf, PSM (I 1965), PSM (II 1967), Persebaya (III 1969), PSMS Medan ( IV 1971), PSM ( V 1975), Persija (VI 1977), PSM (VII 1978), Persib Bandung (VIII 1979), PSM (IX 1980), PSM (X 1984), PSM (XI 1999) dan Persita Tangerang 2007.
Persita yang tampil sebagai juara dan merenut Piala Jusuf jugamenerima hadiah uang tunai Rp150 juta, sedangkan PSM Makassar yang keluar sebagai runner up menerima hadiah Rp100 juta. sementara pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak masing-masing menerima Rp10 juta.
Piala Jusuf dan hadiah diserahkan Gubernur Sulsel H M Amin Syam kepada tim Persita, sedangkan hadiah bagi tim juara II diserahkan Walikota Makassar Ilham Arif Siradjuddin, hadiah pemain terbaik dan top scorer diserahkan kerabat Jenderal M Jusuf Ir Andi Herry Iskandar kepada Mukti Ali Radja dan Leo Chitescu
Sumber

Quote:
Persatuan Sepak bola Indonesia Tangerang (disingkat Persita atau Persita Tangerang) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang bermarkas di Tangerang. Tim berjuluk Pendekar Cisadane atau Laskar Viola karena identik dengan kostum ungunya ini didukung oleh kelompok suporter Laskar Benteng Viola (LBV), dan Viola xtrim, yang terbaru adalah ultras persita bernama North Legion.
Pada kompetisi Liga Indonesia, markas Persita adalah Stadion Benteng di Tangerang, namun karena stadion tersebut tidak layak untuk Liga Super 2008 maka Persita harus memainkan pertandingan 'kandang' di tempat lain seperti Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Namun Persita promosi kembali ke Liga Super Indonesia, Persita pun mempunyai kandang di Kuningan, Jawa Barat
Pada kompetisi Liga Indonesia, markas Persita adalah Stadion Benteng di Tangerang, namun karena stadion tersebut tidak layak untuk Liga Super 2008 maka Persita harus memainkan pertandingan 'kandang' di tempat lain seperti Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Namun Persita promosi kembali ke Liga Super Indonesia, Persita pun mempunyai kandang di Kuningan, Jawa Barat
Sejarah
Quote:
Persita lahir di Kota Tangerang secara resmi pada tanggal 19 April 1940 dipelopori oleh Alm. M.E. Umran. Namun Persita berdiri secara resmi pada tanggal 15 September 1945. Persita diterima dan disahkan oleh PSSI 9 September 1953. Kostum kebanggaan Persita yang pertama pada zaman dulu adalah merah dengan celana putih dan kaos kaki putih. Pada masa kepemimpinan H. Urip Hermansyah, SH kostum ini digantikan dengan warna ungu. Setelah melalui musyawarah dengan pengurus, HUT "Pendekar Cisadane" diperingati setiap tanggal 9 September dengan tujuan mengingat kembali sejarah lahirnya Persita. Pada saat itu perwakilan dari Persita menyerahkan lambang bendera Persita.
Prestasi
Quote:
Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
1995/96: Babak 12 Besar
1996/97: Peringkat ke-5 Wilayah Barat
1997/98: Kompetisi dihentikan
1998/99: Degradasi ke Divisi I
2000: Juara Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
2001: Babak Delapan Besar
2002: Runner-up (kalah 1-2 nih dari Petrokimia Gresik

2003: Peringkat ke-3
2004: Peringkat ke-8
2005: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
2006: Peringkat ke-10 Wilayah Barat
2007: Peringkat ke-9 Promosi Ke ISL
2007-11 : Main Di Divisi Utama
2011/12 : Runner - Up Divisi Utama ( LI ) , Promosi Ke ISL
2013 : Indonesia Super League
dan sebuah trofi Jusuf Cup 2007...
Spoiler for Juara Jusuf Cup 2007:
Persita Tangerang Boyong Piala Jusuf
Persita Tangerang berhasil memboyong Piala Jusuf setelah sukses menaklukan tuan rumah PSM Makassar 1-0 pada partai final turnamen Jusuf Cup XII 2007 yang dimainkan di Gelora stadion Andi Mattalatta Makassar, Minggu.
Esaiah Benson tampil sebagai pahlawan tim "Pendekar Cisadane" julukan Persita dengan mencetak gol tunggal kekenangan timnya pada menit ke 75 lewat tendangan menyusur tanah meneruskan umpan silang Firman Utima lewat serangan balik yang cepat, sehingga mengacaukan barisan belakang PSM.
Tendangan datar Benson pada sudut sempit gagal dihalau kiper PSM Frenky Irawan lewat serangan cukup apik mengantarkan kemenangan Persita sekaligus merebut Jusuf Cup 2007.
PSM beberapa kali memperoleh peluang tetapi gagal membuahkan gol pada menit-menit akhir pertandingan berkat pertahanan berlapis yang diperagakan tim Persita, sehingga menyulitkan pemain PSM menembus barisan pertahanan lawan dan pertandingan berkesudahan 1-0 untuk Peresita.
Partai final antara Persita melawan tuan rumah PSM berlangsung cepat dan keras, sehingga wasit Jimmy Napitupulu dari Jakarta memberi kartu merah kepada pemain kedua tim, masing-masing kepada pemain PSM Hamdy Hamzah pada menit ke-80 dan pemain Persita Andela Atangana pada ke 84.
Empat pemain Persita lainnya juga menerima hukuman kartu kuning yakni, Fallah Jhonson, Firman Basuki, Steven Mennoh dan Siankam Ernest, serta dua pemain tuan rumah Nomo Teh Marco serta Iqbal Samad.
Terpilih sebagai pemain terbaik penjaga gawang Persita Mukti Ali Radja, sedangkan pencetak gol terbanyak diraih pemain PSM Leo Chitesci dengan hasil empat gol.
Kegagalan tuan rumah PSM di turnamen yang digelar sejak 1965 ini adalah untuk kelima kalinya. Empat tim lainnya yang pernah merebut Piala Jusuf adalah Persebaya Surabaya ( Jusuf Cup III 1969), PSMS Medan (Jusuf Cup IV 1971), Persija Jakarta (Jusuf Cup VI 1977), dan Persib Bandung (Jusuf Cup VIII 1979).
Berikut daftar juara turnamen Piala Jusuf, PSM (I 1965), PSM (II 1967), Persebaya (III 1969), PSMS Medan ( IV 1971), PSM ( V 1975), Persija (VI 1977), PSM (VII 1978), Persib Bandung (VIII 1979), PSM (IX 1980), PSM (X 1984), PSM (XI 1999) dan Persita Tangerang 2007.
Persita yang tampil sebagai juara dan merenut Piala Jusuf jugamenerima hadiah uang tunai Rp150 juta, sedangkan PSM Makassar yang keluar sebagai runner up menerima hadiah Rp100 juta. sementara pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak masing-masing menerima Rp10 juta.
Piala Jusuf dan hadiah diserahkan Gubernur Sulsel H M Amin Syam kepada tim Persita, sedangkan hadiah bagi tim juara II diserahkan Walikota Makassar Ilham Arif Siradjuddin, hadiah pemain terbaik dan top scorer diserahkan kerabat Jenderal M Jusuf Ir Andi Herry Iskandar kepada Mukti Ali Radja dan Leo Chitescu
Sumber
Persita' Official Website


Diubah oleh izuafnamhar 14-02-2013 11:57
0
21.7K
Kutip
196
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan