- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tarnedi, supir yang menginspirasi


TS
ies.solution
Tarnedi, supir yang menginspirasi

Spoiler for Ts mengharapkan:
" We don't want to leave our culture, but we also don't want to leave behind." -Tarnedi (Taxi Driver)
[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/11/185957/2439356/10/2/lika-liku-tarnedi-speaking-english-disebut-sok-tahu-hingga-orang-gila"]Sumber[/URL]

Jakarta - "Good afternoon..." salam yang selalu diucapkan Tarnedi (54), sopir taksi Express, kepada setiap penumpangnya. Ya, dia tak segan mengajak semua pelanggannya untuk bicara bahasa asing itu. Tujuannya: untuk belajar lebih baik.
detikcom jalan-jalan dengan Tarnedi menyusuri jalanan Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2013) sore. Ayah dua anak itu cas-cis-cus sepanjang perjalanan berbahasa Inggris. Padahal, dia tak pernah belajar secara formal sebelumnya.
"I didn't graduate from elementary school, Bro...," ucap Tarnedi saat ditanya pendidikan terakhirnya.
Kosakata bahasa Inggris itu dia pelajari seluruhnya dari para penumpang. Setiap ada yang naik, dia selalu meminta 'ilmu' baru. Entah itu sapaan atau sebuah kalimat yang bisa digunakan sehari-hari sebagai sopir taksi.
"Sehari saya belajar dua kosakata. Misalnya dulu ada ibu Yuli pelanggan saya. Saya bilang, bu gimana caranya bilang selamat pagi sama mau ke mana. Dia kasih tahu good morning dan where are you going," terangnya.
Berbekal dua kalimat itu, dia menarik perhatian para penumpang. Ilmu pengetahuan Tarnedi pun semakin hari kian bertambah. Kini, dia sudah bisa diskusi soal kemacetan Jakarta, hingga kebijakan pemerintahan Gubernur DKI Joko Widodo.
"What do you think about traffic jam in Jakarta?" tanyanya.
"What should government do? Should they limit motorcycle and car? But I think Jakarta people is difficult," begitu ucapannya.
Menurut pria asal Indramayu, Jabar, ini belajar bahasa Inggris sudah jadi kebutuhan hidup. Dia merasakan sendiri begitu banyaknya turis asing yang ada di Jakarta. Dalam waktu beberapa tahun ke depan, dia yakin ilmu ini akan sangat penting.
"10 Tahun lagi kalau sopir taksi tidak bisa bahasa Inggris, pasti harus pulang kampung karena kalah bersaing," ceritanya sambil membelah jalanan.
Respons para penumpang terhadap keinginan kuat Tarnedi untuk belajar pun cukup baik. Hampir semua mau mengajarkannya kosakata baru. Bahkan ada yang memberinya buku hingga kamus bahasa Inggris.
"I have commitment, whoever taking my taxi I will greeting in English. My customer very admire me," ucap pria yang tinggal di kontrakan ini sambil tertawa.

Jakarta - Tidak mudah bagi Tarnedi (54) untuk menerapkan bahasa Inggris di lingkungan sekitarnya. Keluarga dan teman-temannya tak semua mendukung. Bahkan ada yang skeptis terhadap keinginannya untuk belajar.
Pria yang tak pernah lulus SD ini bertekad menguasai bahasa Inggris karena tak mau kalah bersaing untuk mendapatkan penumpang. Dia sadar, kebutuhan bahasa asing di jalanan Jakarta sudah tak bisa ditawar lagi.
Karena itu, dia meminta pada para penumpangnya agar berbicara bahasa Inggris dan memberinya kosakata baru tiap hari. Pria yang masih tinggal di rumah kontrakan ini bahkan memasang pelang khusus di belakang jok mobilnya. Pesan itu bertuliskan: TO ALL PASengasRS PLEASE TALK IN ENGLISH BECAUSE I WANT TO IMPROVE MY ENGLISH. IF YOU DON'T KNOW HOW TO SPEAK ENGLISH IT DOESN'T MATTER. THANK YOU.

Keinginan Tarnedi rupanya direspons positif para penumpang. Mereka mau bicara panjang lebar dalam bahasa Inggris. Bahkan ada yang tak segan memberi kamus hingga buku pelajaran khusus.
Sayang, suasana yang sama tak dia dapatkan di rumah dan lingkungan kerja. Kedua anaknya yang selalu diajak berbahasa Inggris tak merespons dengan cukup baik. Begitu pun rekan-rekan Tarnedi sesama sopir taksi.
"Kata orang kan kalau bisa bahasa Inggris itu apa yang sore dapat harus diucapkan besok pagi. Nah saya praktekin di mess, eh malah diomelin sama teman-teman," ceritanya sambil tertawa.
Suatu hari, dia juga pernah meminta anaknya agar belajar bahasa Inggris. Tujuannya agar bisa bersaing dalam dunia kerja di masa yang akan datang.
"Hey my son, allow me to remind you it is important to speak english. 10 Years from now, every taxi driver in Jakarta should speak English, so we must learn from now, if not, ready go back to your village," ucap Tarnedi pada anaknya.
"Tapi dia balasnya, bapak sok pintar, sok tahu," katanya.
Satu-satunya orang yang mau meresponsnya bicara bahasa Inggris adalah cucunya bernama Diana. Anak lima tahun itu senang bila diajak sang kakek ngomong bak seorang bule.
"Sekalian saya belajar juga, one two three four, dia senang sekali," imbuhnya.
Tarnedi yang bekerja setiap hari hingga tengah malam ini juga kerap dicemooh rekannya sesama sopir taksi ketika berbahasa Inggris di pangkalan. Bahkan ada yang menyebutnya sudah tak waras.
"They think I'm crazy by speaking English. Mereka bilang biarin aja orang bule yang belajar bahasa kita. Itu benar, tapi kita juga jangan sampai ketinggalan," pesannya.
"We dont want to leave our culture, but we can't leave behind, so good we learn together," ucap Tarnedi dengan nada diplomatis.
Spoiler for Cerita seputar penumpang Tarnedi:
Spoiler for Kamus murah bahasa Inggris ala Tarnedi:
Spoiler for Yang mau wafer:
Diubah oleh ies.solution 11-12-2013 21:19
0
2.5K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan