Angin puting beliung menerjang sejumlah lokasi di Denpasar, Bali, Rabu sekitar pukul 14.00 Wita. Belum diketahui pasti adanya korban jiwa.

"Puting beliung terjadi di Dusun Dukuh Tangkas. Petugas kami tengah melakukan pengecekan ke lokasi," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDD) Denpasar Made Prapta di Denpasar, Rabu (11/12/2013).

Akibat angin kencang tersebut, sejumlah rumah di kawasan Pemogan, Sesetan, Jalan Pulau Moyo, dan sekitarnya mengalami kerusakan di bagian atap dengan banyak genteng-genteng yang berjatuhan.

Beberapa gudang di kawasan itu juga mengalami kerusakan terutama kaca-kacanya pecah. Sejumlah baliho berukuran besar ambruk, serta beberapa mobil pecah kacanya akibat angin kencang tersebut.

Belum diketahui adanya korban jiwa namun kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai jutaan rupiah.

"Sejumlah rumah mengalami kerusakan. Kami masih mendata," ucap Prapta.

Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) Wilayah III Denpasar Nyoman Gede Wirajaya mengatakan, pihaknya telah menyebarkan informasi terkait bencana alam itu kepada sejumlah instansi terkait.

Ia mengatakan, berdasarkan analisis BMKG, kecepatan angin tersebut mencapai 30 km per jam.


SUMBER

Angin puting beliung berkecepatan 33 knot menerjang Denpasar, Bali. Terjangan angin merusak rumah warga juga fasilitas umum di kota tujuan wisata itu.

Dari foto yang didapat detikcom, tampak awan hitam menggumpal. Puting beliung dari arah barat laut Bali ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur.

Sementara foto lainnya menunjukkan mobil tertimpa lempengan besar seng. Sebuah papan pun jatuh ke jalan karena tertiup angin kencang tersebut.

Tirta Jaya, petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar menyebut ketinggian puting beliung mencapai 165 meter.

Citra radar BMKG Denpasar merekam puting beliung terjadi pada pukul 13.50 WITA. Angin ini membuat atap rumah milik sejumlah warga berterbangan.
Puting beliung merupakan fenomena alam yang wajar terjadi. "Cuma ini yang mengejutkan khususnya untuk Kota Denpasar karena belum pernah puting beliung cukup dahsyat," tuturnya
Menurut Tirta, puting beliung masih berpotensi terjadi karena peralihan cuaca. Masyarakat diminta waspada.

Angin puting beliung terjadi akibat adanya perbedaan tekanan sangat besar dalam area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan Cumulonimbus (CB).

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar, Agung mengatakan puting beliung merusak puluhan rumah.

"Data sementara, 15 rumah rusak sedang, 75 rumah rusak ringan," sebutnya.




[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/12/100451/2439647/10/begini-dahsyatnya-puting-beliung-di-denpasar?9922022"]SUMBER[/URL]

Sungguh kasihan anjing peliharaan salah seorang warga Denpasar, Bali. Karena terjangan puting beliung, anjing malang ini beserta kandangnya terbawa angin dan menghilang.

"Ada informasi juga ada kandang anjing itu sempat terbang ada beserta beserta anjingnya hilang di daerah Denpasar," ujar petugas BMKG Tirta Wijaya saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (11/12/2013) malam.

Angin puting beliung dengan kecepatan 33 knot menerjang wilayah Denpasar pukul 13.50 WITA. Angin kencang itu datang dari arah Barat Laut Bali.

"Kejadiannya tidak terlalu lama sekitar 5 sampai 10 menit. Atap rumah beterbangan," terangnya.

Menurut Tirta, puting beliung merupakan fenomena alam yang wajar terjadi. "Cuma ini yang mengejutkan khususnya untuk Kota Denpasar karena belum pernah puting beliung cukup dahsyat," tuturnya

Tirta mengatakan belum ada laporan soal adanya korban jiwa pada bencana alam ini. Sebelum angin kencang terjadi, terlihat awan yang membumbung tinggi dan sempat terjadi kilat.

"Ketinggian 165 meter dan jika di darat putarannya tidak menentu," ucapnya.



[URL="http://news.detik..com/read/2013/12/12/095729/2439642/10/kasihan-anjing-beserta-kandangnya-di-denpasar-hilang-terbawa-puting-beliung?9922022"]SUMBER[/URL]