Kaskus

Story

pjhe87Avatar border
TS
pjhe87
Satu hidup Untuk Cinta
Muscat, oct 2013

"Jangan katakan pada siapapun kemana aku pergi. Inilah yang terbaik."

Tergesa-gesa Sheeran mengusap bubur daal lentil yg masih menempel di dagunya ke cukin yang diikatkan ke lehernya, dia tampak begitu cantik dengan jubah magenta yang berkancing besar dengan rambut tersanggul rapi.

Dengan mata sembab Nila menghampiri mama nya yang masih tertegun di meja makan, meremas tissue ketika menyadari Nila, anak satu-satunya yang ia pungut dari sebuah keluarga Badui di pinggir kota kecil di selatan Izki ,menghampirinya.

Sheeran terdiam,begitupula Nila, tidak ada percakapan keduanya sejak beberapa hari terakhir. Nila, gadis yang baru beranjak dewasa dengan rambut keriting dan berkulit gelap, seperti suku Zanjibar menurutku.

Masih teringat jelas ketika 10 tahun lalu aku mengantar Sheeran untuk menemui paman Hamood, seorang pria tua ketua suku Badui yang ternyata adalah keponakan dari kakek ibunya. Matanya berbinar-binar saat pertama kali melihat balita mungil yg ceria duduk dipangkuan kakak laki-lakinya.

"Lihat matanya Fattuh!" katanya,"Lihat pipinya, seperti batu pualam yg terkena sinar rembulan!"
Aku menggannguk mantap tanda setuju.


Sheeran mengayun-ayun kan Nila, matahari terbit diwajahnya saat senja mulai beringsut pelan.

Sejak saat itulah Nila tinggal dirumah kami, keceriaannya membawa aroma segar setiap kali matanya sudah mulai terbuka, mulai dari berlari dan mengganggu onta yang bersantai setelah sarapan, menjejalinya dengan rumbut dan memukul ekornya bila menolaknya,dan lalu berjeritan di kamar mandi dengan berenang di bathtub yg terisi penuh, mungkin dia merindukan wadi di desanya dulu,dan bathtub adalah satu-satunya wadi yang bisa ia temukan dirumah ini, karena Abdullah, suami Sheeran menolak untuk membuat kolam renang yang dianggapnya mubadzir.



Nila beringsut meninggalkan meja makan tanpa menyentuh apapun disana, sedangkan Sheeran sudah lama berlalu pergi menuju kamarnya. Hatinya hancur ketika pertama kali mendengar suaminya Abdullah, berencana menikah lagi. Dirinya yang merasa tidak sempurna tanpa kehadiran seorang malaikat kecil dari rahimnya yang telah diangkat sejak remaja. Kehidupannya yang kelam tanpa bimbingan seorang ibu membuatnya menjadi wanita yang menurutnya bebas melakukan apa saja, bergaul dengan pria manapun, dia tidak menghiraukan naang dan namoos , kehormatan. Wlaupun baru berusia duapuluh tahunan Sheeran sudah hampir disentuh oleh seluruh kota. Dia bepergian dari satu negara ke negara lain, jalalabad Salalah Nizwa Dubai Mesir bahkan berkeliling Eropa dengan setidaknya 7 pria berbeda dalam satu minggu.
Gumaman berdengung dari seluruh Muscat kala itu, ayahnya seorang Mullah di Kesultanan kala itu harus mengalami pemecatan dan akhirnya meninggal akibat serangan jantung.


Suara sepatu boots yang tergesa-gesa terdengar menuruni anak tangga, dengan mata sembab Sheeran menyeret sebuah koper sedang berwarna merah marum. Dia masih tampak cantik di usianya yang menginjak 45, rambutnya tergerai,dia memakai jubah sutra berwarna merah muda, dan sekali lagi dengan aroma segar dari parfum yang kerap membuat bulu kuduk berdiri.



Aku masih duduk terdiam sendiri di meja makan dengan memegang sepotong naan yg masih utuh sejak satu jam lalu,dan syahi yang sudah mulai mendingin, hanya mampu menatap Sheeran yg mendekat dan memeluk,menempelkan pipinya ke pipiku lalu menciumku lembut.

Terasa air mataku meleleh, menyadari apa yg dikatakannya pasti akan dilakukannya, dia akan pergi, entah kemana.

Aku tergagap,meremas tangannya agar aku dapat ikut dengannya, tapi dia menggeleng,

"Tidak Fattuha, kau harus tetap disini menjaga Nila, dan bayinya, bayi Abdullah."



(bersambung...)


My first post Gan, Thanks yg udah mau berkunjung emoticon-Kiss (S)
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1 suara
Gimana gan tulisan ane?
good
100%
bad
0%
Diubah oleh pjhe87 30-11-2013 12:19
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan