JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat perlawanan dari aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) ketika ingin menertibkan jalur Kereta Rel Listrik (KRL). Aktivis menilai, rencana Ahok itu melanggar hak orang lain.

Menurut Ahok, sebelum kecelakaan yang melibatkan KRL Commuterline dengan truk berisi bahan bakar minya di Bintaro, Jakarta Selatan, terjadi, pemerintah sudah berencana perlintasan kereta tanpa izin yang jumlahnya ratusan.

"Kita mau melakukan tindakan-tindakan penertiban dibilang melanggar. Ini kita mau mendidik dan mengajari orang untuk disiplin. Kalau enggak disiplin akibatnya begini dan semuanya diam," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (9/12/2013).

Seperti halnya saat Pemprov DKI menertibkan warga bataran Waduk Pluit. Banyak protes yang menyatakan terjadi pelanggaran HAM saat relokasi tersebut.

"Kalau kita tidak tertibkan, 17 ribu orang bisa mati di tempat. Kalau tengah malam atau pagi, datang rob 2,8 meter. Kita mau pindahkan mereka ke tempat yang bagus, dibilang melanggar HAM," tuturnya.

Menurut Ahok, siapapun yang melanggar aturan layak ditindak tegas. Pasalnya, hidup tidak tertib bisa membahayakan orang lain.

"Karena dia enggak tahu kalau dia membahayakan nyawanya. Kalau mau mati sendiri biarin saja mati, asal jangan bawa orang lain mati," ucapnya.

http://jakarta.okezone.com/read/2013...entang-lsm-ham








klo udah kejadian kya gini aj LSM-LSM itu pada diam & merunduk tanpa malu,, klo menurut ts LSM yg kayak gini g mau ikut mentaati aturan lebih baik dibubarkan saja, tidak ada manfaatnya bagi masyarakat banyak.