Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku bersyukur atas perlindungan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Saat ini, kata dia, tidak ada lagi kasus-kasus pelanggaran HAM berat.
Pelanggaran HAM oleh negara terhadap rakyat juga menurun drastis. Namun, di sisi lain
Presiden mengaku prihatin atas pelanggaran HAM secara horizontal.
"Kita prihatin pelanggaran HAM horizontal antarkomponen masih terjadi di banyak tempat," kata Presiden saat acara Puncak Peringatan Hari Antikorupsi dan Hari HAM se-Dunia di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/12/2013).
Acara tersebut dihadiri para duta besar negara sahabat, jajaran kabinet, pimpinan lembaga negara, pimpinan lembaga penegak hukum, para kepala daerah, dan ratusan undangan lain.
Presiden mengatakan, masyarakat perlu mendapat pendidikan mengenai HAM yang diatur dalam konstitusi. Masyarakat perlu diingatkan bahwa penggunaan haknya tidak boleh membatasi hak orang lain.
"Penggunaan hak dan kebebasan yang absolut dan tidak peduli HAM orang lain, itu cikal bakal pelanggaran HAM horizontal," kata Presiden.
Dalam pidatonya, Presiden mengucapkan terima kasih kepada para aktivis HAM atas perjuangannya selama ini. Wajah HAM di Indonesia, kata dia, kedepan mesti makin baik.
"Di era demokrasi dan kebebasan ini, saya ingatkan siapapun bisa melanggar HAM, apakah negara, pemerintah, parlemen, aparat keamanan, pers, LSM, bisa orang per orang, kelompok masyarakat. Ingat, kita punya hak, tapi kita tidak mengganggu, merampas hak pihak lain," kata Kepala Negara.
http://nasional.kompas.com/read/2013...HAM.Horizontal
Prihatinnya diganti yg lain bisa ga pak? .. paling ga padan katanyalah
Quote:
Pelanggaran HAM oleh negara terhadap rakyat juga menurun drastis
Korupsi menggila = secara vertikal sudah merampas hak-2 rakyat , pengecualiankah??
Quote:
"Kita prihatin pelanggaran HAM horizontal antarkomponen masih terjadi di banyak tempat," kata Presiden saat acara Puncak Peringatan Hari Antikorupsi dan Hari HAM se-Dunia di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/12/2013).
Penegak hukum melakukan pembiaran atas arogansi suatu kelompok pada kelompok lain, apalagi atas nama agama, lalu posisi negara ada dimana??