Banyak yang berubah setelah 15thn pasca meledaknya kerusuhan di wilayah tanah kelahiran saya.. Tepatnya di Sulawesi Tengah (Poso ~ Palu). Kala itu kerusuhan untung saja gak masuk sampai Ke kota palu yang menempuh sekitar 3 jam perjalanan untuk sampai ke Poso.

Jika ingin balik lagi ke masa2 itu tentu saja seram rasanya mengingat banyaknya Korban jiwa dan Properti juga harta banda lainnya kala kerusuhan itu terjadi 1998 silam dan berkepanjangan hingga 2005 dan asap panasnya terakhir terasa thn 2008.. Tetapi syukurlah saat ini isu itu sudah mulai hilang dari warga propinsi kami... Mungkin generasi baru yang telah mengikis semua itu. 80% pemuda yang kala itu berumuran 18-30 thn lenyap dari muka bumi ini karena mati ketika berperang membela kepercayaan mereka masing-masing.

Satu hal yang agan semua harus pahami cerminan dari neraka ketika tidak ada kedamaian di wilayah tempat agan menginjakan kaki, yaitu dimana ketika teman, sahabat, tetangga agan saling membunuh satu sama lainnya...

So, Please Cukuplah kami yang mengalaminya dan beberapah wilayah seperti ambon yg mengalaminya di bumi indonesia ini. Buat agan2 yang masih suka menyinggung masalah SARA dengan keterlaluan, mohon untuk memikirkan kembali.

Balik lagi ke intinya Gan !!!! Kala itu gw kira2 umur 18 thn... Jujur aja Darah ini setiap harinya mendidih karena isu kerusuhan ini tidak kunjung berakhir... belom lagi mendengar sanak saudara ikur bertempur... ttapi untunglah kerusuhan gak sampai masuk ke Kota Palu tempat saya tinggal. Semenjak itu daerah kami menjadi Kota yang paling TER SARA, RASIS, DISKRIMINASI.DLL....



""""Karna sekarang ini kota kami penuh dengan kedamaian bebas dari SARA, kami belajar dari pengalaman pahit kerusuhan antar umat beragama. Saat ini saat umat Kristen beribadah pemuda Muslimlah yang menjadi Penjaga keamanan dan begitu pula sebaliknya....

I LOVE My City ~ kangen rasanya untuk menginjakan kaki Lagi setelah sejak 2008 aku meninggalkan KOta Palu tercinta.