Sekitar 5.000 orang Tenaga Honorer Kementrian Keuangan Direktorat Jenderal Pajak, yang sudah belasan bahkan puluhan tahun bekerja sebagai Tenaga Ahli Penilai Pajak Bumi dan Bangunan. Yang dibiayai dari APBN dan telah terdaftar di Database BKN 2005, dan diusulkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Kementrian Keuangan untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil berdasarkan PP No. 48 Tahun 2005.

Ternyata Honorer Kemenkeu yang memenuhi kriteria tersebut tidak satupun sampai saat ini diangkat menjadi CPNS, meskipun setelah 8 tahun menunggu hingga keluar PP Honorer Tahun 2013, malah tidak tersentuh tidak dimasukan dalam kategori manapun. Bukannya SK CPNS yang didapatkan, yang ada kebanyakan dari honorer di PHK sepihak, ada pula yang dilimpahkan ke perusahan sebagai pegawai outsourching.

Adapun Honorer Kemenkeu yang diangkat Tahun 2005 menjadi CPNS, mereka adalah titipan- dan anak-anak pejabat di Kemenkeu. Mereka diangkat CPNS berdasarkan Surat Keputusan Menkeu tentang “Pengangkatan Tenaga Honorer Kemenkeu di Daerah Konflik”. Padahal kenyataan di lapangan, justru tenaga honorer yang bekerja di Kantor Pusat Jakarta yang diangkat telah diangkat menjadi CPNS sebanyak 97 orang.

Honorer Kemenkeu yang terdzolimi sudah sejak tahun 2006 tanpa kenal lelah berjuang mengadukan nasib mereka baik itu ke DPR RI Komisi II, Komnas HAM, dan Komisi Ombudsman Nasional. Meskipun ketiga institusi itu sangat memberikan apresiasi dan dukungan, namun instituasi tersebut tidak mampu berbuat banyak, karena masalah honorer bukan proyek yang bisa membuat kantong menjadi tebal

Bahkan mantan-mantan Menpan RB dan Menpan RB saat ini, mendukung agar honorer kemenkeu dilimpahkan ke Pemda setempat. Dikarenakan honorer kemenkeu merupakan Tenaga Ahli dan adanya pelimpahan sektor Pajak Bumi dan Bangunan dari Kementrian Keuangan ke Lingkungan Pemerintah Daerah.

Sehubungan Penyelesaian Honorer batas akhirnya pada tahun 2013, hingga saat ini kami tidak tersentuh dan tida ada kejelasan dan dari dulu hanya sekedar janji-janji palsu para pejabat pemerintah maupun gombalan-gombalan para anggota dewan yang terhormat..

MAKA dengan ini kami Honorer Kemenkeu korban diskriminasi rezim ini, akan melakukan aksi bakar diri massal pada bulan Desember 2013. Meskipun hanya beberapa orang yang siap merelakan nyawanya demi tegaknya keadilan, daripada kami dibunuh secara perlahan-lahan.

Dan biar seluruh dunia mengetahui bahwa kami adalah korban diskrimininasi, dan kami terinspirasi kejadian di kawasan Timur Tengah dalam menumbangkan Rezim Otoriter ini

Kami siap merelakan nyawa demi memercikan api, yang penting impas para antek-antek Dajjal merasakan seperti apa yang kami rasakan saat Deden Iwan Gunawan
http://hukum.kompasiana.com/2013/10/...al-595031.html