Setelah ane membaca trit trit di supranatural, ane terheran dengan doa doa penangkal dzikir atau latihan tenaga dalam, mungkin semua itu bisa bermanfaat apabila hati telah bersih.

Bersihnya hati itu bagaimana? Dahulu kala saya selalu berpikir kebersihan hati adalah perbuatan mengorbankan diri yang luar biasa, tetapi setelah menjalani hari hari yang penuh dengan kekotoran hati, rasanya rasa ini telah menjadi kebal terhadap rasa, dan diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk membersihkan hati ini dengan cara ditiupkan pikiran-pikiran ketakutan karena perbuatan yang buruk.

Perbuatan sehari-hari saya yang menjauhi Tuhan membuat saya tidak menyadari bahwa apa itu bersih hati dan apa itu mengotori hati, saya selalu merasa Tuhan berada di sisi saya, tetapi sejak kesadaran ini kacau balau dan malam di penuhi dengan mimpi buruk, saya menyadari perilaku saya telah berbalik menghantui saya sendiri.

Saya ingin sekali meraih kebersihan hati, tidak dengan beramal, tidak dengan pengorbanan diri yang luar biasa, cukup dengan perilaku yang baik. Semisal teman saya yang merasa saya bersalah atas orang lain, maka saya meminta maaf, saya tidak lagi mencari tahu apakah benar atau tidaknya diri saya, pembelaan terhadap diri saya, karena rasa pembelaan itu hanya mengeraskan hati saya saja.

Saya berusaha selalu berpikiran positif terhadap orang lain, berusaha melawan rasa iri terhadap keberhasilan orang. Saya tidak berbangga hati atas keilmuan yang saya miliki, tetapi saya usahakan hati ini bersih dengan membersihkan kotoran di hati terus menerus melalui meditasi.

Dengan memejamkan mata, maka pikiran kalut saya mulai bermunculan, saya menyadari dan meminta maaf kepada Tuhan bahwa saya telah bersalah atas hal-hal yang menyebabkan saya harus terus melawan arus mencari penyebab saya berbuat salah, saya menyadari, pencarian saya hanya berakhir pada kambing hitam saja, hendaknya saya menerima bahwa kelakuan buruklah yang saya lakukan sehingga saya menerima keburukan pula.

Saya meminta maaf kepada orang yang telah saya sakiti, saya rasakan hati saya bahwa saya benar-benar melakukan kesalahan itu, saya terima pribadi saya yang telah bersalah dan meminta maaf kepada diri saya sendiri dan juga orang yang telah saya sakiti, sehingga hati saya senantiasa menjadi lega, seolah topeng topeng yang saya kenakan terlepas dan saya menyadari bahwa saya tidak butuh kekeuh mempertahankan diri saya, karena saya hanya manusia biasa yang bersalah, saya bukan orang suci, tidak pula mulia. Karena saya hanya orang yang berusaha ke jalan Tuhan.

Saya mulai merasa lega walaupun masih ada rasa ketakutan-ketakutan yang mengancam nyawa saya. SAya mulai bertanya kepada diri saya "Kenapa saya harus takut melihat dinding rendah di depan pintu apartemen yang bisa tidak sengaja saya loncat kebawah". SAya bertanya kenapa saya harus loncat, apa yang saya berusaha hindari? Saya berusaha menghindari dunia nyata karena selama ini saya telah berperilaku menyesatkan.
1. Saya selalu mengganggu adik saya semasa kecil, hingga dirinya tumbuh tidak sehat sekarang
2. Saya selalu menebarkan iri dengki kepada orang lain
3. Saya selalu mencari pembelaan atas perilaku buruk saya

Saya sesungguhnya meminta maaf, maafkanlah saya dan terimalah tobat saya.