Jakarta, POL

BELUM adanya jaminan ketersediaan pasokan gas sebagai bahan bakar, menjadi penyebab terancam sia-sianya upaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk mendatangkan ratusan bus berbahan bakar gas (BBG) pada bulan ini.

Saat ini baru ada 9 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) serta 4 unit mobile refueling unit (MRU) yang melayani kebutuhan 579 unit bus transjakarta.

"Jika datang ratusan bus lagi, maka mau tak mau jumlah SPBG atau MRU di Jakarta harus ditambah," kata Kepala Unit Pengelola (UP) Transjakarta Pargaulan Butarbutar yang kami tulis (6/12/2013).

Kendala ini masih ditambah lagi dengan sulitnya birokrasi di perusahaan gas negara yang enggan membangun SPBG tersebut.

"Tidak mungkin, karena PGN hanya bergantung pada pasar bus transjakarta milik Pemprov DKI Jakarta. Oleh sebab itu, PGN tidak menambah pasokan gas untuk sektor transportasi di Ibu Kota," jelas Kepala Departemen Komunikasi Korporat Perusahaan Gas Negara (PGN) Ridha Ababil.

Menurut Ridha dalam hal ini, pemerintah pusat harus turun tangan, jika pemerintah pusat tak turun tangan mendorong perbanyakan pasar kendaraan BBG, maka kerja sama antara PGN dan Pemprov DKI tidak ada gunanya. POL
- See more at: http://metropolitan.pelitaonline.com...y#.UqHapSfEcwo