Eksplorasi minyak dan gas bumi umumnya dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih. Namun, di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hingga saat ini sejumlah warga menambangnya secara tradisional. Upaya penambangan minyak dan gas bumi dengan mempergunakan tenaga manusia.
Di daerah tersebut terdapat sekitar 140 sumur minyak peninggalan Belanda. Tepatnya, di kawasan Hutan Kawean. Ternyata, 10 sumur di antaranya masih dikelola masyarakat sekitar. Dengan peralatan yang sederhana, warga mengangkat minyak dari sumur. Biasanya, dibutuhkan tenaga manusia sekitar delapan hingga 15 orang untuk menimba minyak. Sedangkan beberapa orang lainnya bertugas menyuling minyak. Mereka juga mencampurkannya dengan memakai air.
Berikut penampakan foto-foto di wilayah tambang minyak Wonocolo:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4:
Spoiler for 5:
Spoiler for 6:
Spoiler for 7:
Spoiler for 8:
Spoiler for 9:
Spoiler for 10:
Spoiler for 11:
Spoiler for 12:
Quote:
Uniknya, penduduk desa Wonocolo merebus air lumpur itu
dengan cara tradisional. Mereka memanfaatkan alam sekitarnya untuk menyuling air lumpur jadi minyak. Tanah berbukit di sekitarnya dijadikan alat penyulingan minyak bumi secara sederhana. Tungku api dibuat di terowongan bawah tanah. Api itu memanaskan tong berisi air lumpur sampai mendidih.. Dari satu sumur minyak perharinya rata-rata bisa dihasilkan 2-3 drum solar dan minyak tanah yang dijual Rp 600 ribu per drum untuk solar dan Rp 350 ribu untuk minyak tanah.
Quote:
Sangat ironis dimana sebuah desa yang sudah menjadi ladang minyak puluhan tahun, taraf kehidupan perekonomiannya tidak meningkat. Bagi para penambang di kecamatan Kadewan kenaikan harga minyak mentah dunia tak ada yang dapat dibanggakan, kenyataannya mereka tidak merasakan kenaikan harga dari hasil tambangannya. Meski harga bahan bakar minyak terus naik. Namun, para penambang tradisional ini masih hidup pas-pasan. Apalagi, minyak mentah yang mereka hasilkan harganya ditentukan dari pengepul yang kemudian menjualnya ke Pertamina.
Think again. Indonesia sangat kaya akan SDA, bahkan tempat terpencil sekalipun. Namun, dapat dihitung siapa saja yang hidupnya sejahtera, dan tak dapat dihitung siapa saja yang hidupnya tidak sejahtera.