Ane mau share perjalanan ane ke Takabonerate tanggal 6 – 12 september 2013. Bagi agan yang blum tau apa dan dimana itu Takabonerate, ane ceritain dulu sekilas tentang tempat ini. Taman Nasional Taka Bonerate adalah taman laut yang mempunyai kawasan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Luas total dari atol ini 220.000 hektar dengan sebaran terumbu karang mencapai 500 km². Kawasan ini terletak di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Pertama ane tau tempat ini sebenarnya tidak sengaja. Berawal dari keinginan untuk mengeksplorasi tempat-tempat wisata baru di Indonesia yang masih jarang dikunjungi, kemudian ane cari info di internet. Setelah mencari-cari kemudian ane mendapat info tempat ini dari sebuah forum backpacker (BPI). Melalui forum ini pula ane menemukan ada sebuah thread yang dibuat oleh salah satu member yang sedang mencari teman perjalanan untuk sharing cost ke takabonerate. Setelah chat dan koordinasi dengan member tersebut disepakati tanggal keberangkatan yaitu tanggal 6 september 2013 dengan meeting point di bandara Hassanudin Makassar. Grup ane ini terdiri dari 8 orang yang terdiri dari 5 cowok dan 3 cewek. Salah satu cowok adalah orang bule dari Belanda (Andre).
Dr kiri ke kanan (bang Acca (guide1), Armi (Bekasi), Fadli (guide2), Aprit (Makassar), Andre (Belanda), Oki (Belanda/Jakarta), Iget (Jakarta), Misa (Bali), Nia (Jakarta), ane (Bandung).

Perjalanan ane mulai dari Jakarta menggunakan pesawat Air Asia dengan tujuan Makassar. Berangkat 21:50 WIB, tiba di Makassar 00:55 WITA. Begitu tiba di bandara hassanudin Makassar , ane langsung telepon Iget( leader grup kita) untuk janjian ketemu. Ternyata grup yang di Makassar Cuma 3 orang yaitu ane, iget dan nia saja . Sisa 5 orang lagi sudah terlebih dahulu pergi dan sudah menginap di tanjung bira sehari sebelumnya. Ya sudah, setelah perkenalan singkat dengan iget dan nia, kami bertiga langsung naik mobil carteran kijang innova yang sudah menunggu di parkiran. Sudah stand by juga guide kami nanti selama di takabonerate yaitu Fadli. Waktu menunjukan sekitar pukul 01:30 WITA saat kami berempat mulai berangkat menuju Tanjung bira.
Biaya : sewa mobil 700 rb sekali jalan.

Perjalanan menuju Tanjung bira ditempuh dalam waktu sekitar 4,5 jam dari Makassar. Kami tiba di tanjung bira kira2 pukul 06:00 WITA. Begitu tiba kami hanya melihat-lihat pantainya sebentar saja, kemudian bertemu dengan 5 orang sisa grup kami di penginapan mereka. Setelah saling berkenalan, kami berdelapan langsung menuju pelabuhan penyebrangan untuk menuju pulau Selayar. Sembari menunggu kapal ferry yang dijadwalkan berangkat pukul 08:30 WITA, kami sarapan dulu di warung dekat pelabuhan. Pukul 09:00 WITA kapal ferry berangkat menyebrang ke pelabuhan pamatata di pulau Selayar. Perjalanan ditempuh dalam waktu 2 jam.
Biaya : Tiket ferry per orang 25 rb. Jadwal fery 8 30 dan 14 30 setiap hari.

Tiba di pelabuhan pamatata,kami disambut oleh guide kami yang satu lagi bang acca, kemudian langsung naik angkot carteran menuju kota Benteng. Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 1 jam. Tiba di benteng kami makan siang di sebuah restoran kecil. Kota benteng ini adalah kota terakhir, kami berbelanja cemilan dan kebutuhan lain seperti sabun, odol, sikat gigi dll untuk di pulau Tinabo nanti. Disini juga ada beberapa ATM bank, di antaranya Bank Mandiri, BRI, dan Danamon. Makan malam dibawa dalam bentuk nasi kotak untuk dimakan di kapal nanti.

Perjalanan dilanjutkan menuju pelabuhan pattumbukang yang memakan waktu kurang lebih 1 jam juga. Tiba di pelabuhan pattumbukang kami langsung menaiki perahu boat carteran untuk menyebrang ke pulau tinabo. Perjalanan menuju Pulau Tinabo ditempuh selama sekitar 4 jam perjalanan dalam kondisi normal. Tetapi waktu ane menyebrang, gelombang laut sedang tinggi mencapai 4.5m sehingga perjalanan menjadi lebih lama yaitu sekitar 6 jam. Berangkat pukul 15:00 WITA , tiba di Pulau Tinabo sekitar pukul 21:00 WITA. Sesampainya di Pulau Tinabo kami segera beres2, makan dan tidur karena kecapekan.
Biaya : 1. Makan 300 rb makan siang dan makan malam untuk 8 orang.
2. Sewa angkot dari pelabuhan pamatata sampai pelabuhan pattumbukang 650 rb (dibagi 8)
3. Cemilan dll 360 rb (dibagi 8)

Acara berlanjut dengan makan pagi kemudian lanjut snorkeling di dekat p. tinabo juga. Kemudian dilanjutkan dengan bermain dengan hiu2 kecil di depan penginapan kami yang langsung berhadapan dengan pantai.

Hiu2 kecil ini jumlahnya cukup banyak dan berkeliaran di sekitar pantai dekat penginapan kami berada di p. tinabo ini. Untuk memancing ikan2 tersebut dating maka diberikan makanan berupa jeroan ikan, sehingga ikan2 hiu tsb mendekati kami dan dapat difoto2.

Setelah puas bermain2 dengan hiu acara dilanjutkan kembali dengan makan, kemudian snorkeling kembali di spot lain yang terletak dekat p. tinabo juga, sembari menikmati sunset. Setelah itu acara bebas dan makan malam.

Esok harinya kembali menikmati sunrise yang cerah, dilanjutkan dengan makan pagi .

Dikarenakan hari ini air surut sehingga kapal tidak dapat berangkat, maka acara bebas untuk sesi foto2 saja. Kami berkeliling pulau tinabo ini yang dapat dikelilingi dengan berjalan kaki saja. Selama berkeliling kami juga berfoto2. P. tinabo ini sungguh indah, pasirnya putih seperti bedak halus sekali. Air laut berwarna hijau tosca karena dangkal dan terlihat dasarnya. Langit biru cerah dengan sedikit awan. Sungguh suatu pemandangan yang menakjubkan.

Setelah makan siang,air sudah mulai pasang, sehingga kami berangkat untuk menuju pulau tinabo kecil yang berjarak kurang lebih 20 menit menyebrang menggunakan boat. Di tinabo kecil kita mengelilingi pulau itu dengan berjalan kaki juga. Pulau ini lebih kecil dari p. tinabo besar, sesuai dengan namanya. Acara di pulau ini kami foto2 bebas dan minum kelapa segar yang kami bawa dari p. tinabo besar. P. tinabo kecil ini mirip dengan p. tinabo besar, pasirnya putih, airnya jernih, di tengah pulau ditumbuhi oleh pepohonan hijau dan pohon kelapa.

Dari p. tinabo kecil kami berangkat menuju p. gosong pasir tak jauh dari p. tinabo kecil ini untuk menikmati sunset dan acara foto2 bebas.

Setelah menikmati sunset kami kembali ke p. tinabo besar untuk makan malam, packing dan beres2 untuk persiapan berangkat besok pagi kembali ke selayar.

Esok pagi pukul 7 pagi setelah sarapan, kami berangkat meninggalkan p. tinabo kembali ke pelabuhan pattumbukang di selayar. Perjalan kembali sangat menyenangkan. Langit cerah, ombak tidak besar. Perjalanan kembali memakan waktu hanya 3.5 jam dikarenakan arah perjalanan searah dengan arah angin dan tinggi ombak yang sudah tidak terlalu tinggi seperti waktu kami berangkat.
Biaya di p. tinabo :
Makan 25 rb per orang x 8 kali makan
Simaksi 2500 (domestic) 25 rb (asing) per orang
Ijin snorkeling 40 rb (domestic) 60 rb (asing) per orang
Boat 4 juta pp (dibagi 8)
Penginapan 150 rb per kamar per malam (bisa dibagi 2 atau 3 orang per kamar)
Kelapa muda 5000 per buah
Guide snorkeling 150rb per hari (dibagi 8)
Sewa alat snorkeling 50 rb untuk 2 hari per orang

Tiba di pelabuhan pattumbukang selayar, sekitar pukul 11:30 WITA. Rencana awal kami akan mencarter angkot kembali untuk kembali ke kota benteng. Tapi karena angkot yang dicarter mungkin akan baru tiba 2 jam lagi, maka diputuskan untuk menumpang mobil polisi hutan yang kebetulan datang ke pattumbukang untuk mengirim logistik untuk di p. tinabo.
Biaya : sewa mobil polisi hutan 100 rb per mobil ( 1 mobil muat 4 orang)

Secara mendadak kami ditawari oleh guide kami untuk mengunjungi sebuah spot yang menarik di p. selayar ini yaitu sebuah pantai yang ada bebatuan nya juga menghiasi tebing yaitu pantai liang kareta. Untuk mencapai sana kami harus masuk ke pantai yang ada di selayar resort, kemudian mencarter boat untuk menyebrang. lokasi resort ini sudah dekat kota benteng, kira2 perjalanan 50 menit dari pelabuhan pattumbukang. Setiba di resort kami membayar uang masuk resort yaitu sebesar rp 20 rb yang dapat dibelikan minuman di resort tersebut. Kemudian kami naik boat sewaan menuju pantai liang kareta yang hanya berjarak sekitar 40 menit menyebrang. Pantai ini lokasinya seperti teluk agak menjorok ke dalam, di pinggir pantainya ada batu2 indah yang menghiasi tebing. Pasirnya putih lembut, airnya juga bening sekali. Kami menikmati sunset juga disini sebelum kembali ke selayar resort.
Biaya : carter boat 250 rb (dibagi 8)
Tiket masuk resort yg bisa dibelikan minuman 20 rb per orang

Dari selayar resort kami menyewa angkot menuju benteng yang ditempuh dalam waktu kira2 30 menit. Kemudian kami makan malam dan beristirahat di penginapan.
Biaya : penginapan : 200 rb per kamar (dibagi 2 atau 3 orang)
Sewa angkot : 150 rb (dibagi 8)
Makan malam 25 rb per orang
Fee Guide : 150 rb per hari x 6 hari (dibagi 8)

Sampai di sini grup kami akan berpisah. Andre, oki dan misa akan melanjutkan liburan di selayar, sedangkan sisanya 5 orang yaitu ane, iget, nia, armi dan aprit kembali ke Makassar. Esok paginya jam 6:00 WITA kami berlima diantar ke pelabuhan pamatata oleh guide kami menggunakan mobil carteran Toyota avanza. Tiba di pelabuhan sekitar pukul 07.00 WITA dan menyebrang selama 2 jam kembali ke tanjung bira.
Biaya carter mobil 300 rb per hari ( cost dibagi 2 150 rb oleh kita ber lima, 150 rb dibayar oleh oki,andre dan misa).
Sampai di tanjung bira kami kembali menaiki mobil carteran kembali Toyota avanza kembali ke makasar yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 5 jam . biaya sewa mobil 700 rb

Tiba di Makassar kurang lebih pukul 13.00 WITA kami langsung makan siang coto Makassar. Di Makassar ini kami diantar oleh Aprit menggunakan mobilnya. Setelah santap siang,kami berbelanja oleh2 dilanjutkan ke fort Rotterdam kemudian ke pantai losari untuk menikmati sunset. Selepas sunset kami mencicipi es pisang ijo khas Makassar kemudian nongkrong di kafe sembari menunggu waktu untuk pergi ke bandara. Kurang lebih pukul 23:30 WITA kami berempat diantar oleh Aprit ke bandara untuk kembali ke kota kami masing2.
Biaya : makan coto 25 rb per orang
Tiket masuk fort Rotterdam : seiklasnya kami memberi 10 rb per orang