Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

smallreds004Avatar border
TS
smallreds004
Dokter IDI Sulut Demo, Menangis..Ibu Pasien Ungkap Kebenaran Anaknya Meninggal
Manado – Demonstrasi dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Utara (sulut), yang menolak kriminalisasi dokter pada Senin 18 November 2013, rupanya ‘menyayat-nyayat hati’ Ny Yulin Mahengkeng, tak lain ibu korban meninggal Alm Julia Fransiska Makatey dugaan malpraktek di RSUP Kandow, Manado.

Diketahui Kasus yang saat ini sudah bermuara ke Mahkamah Agung (MA), dengan divonisnya, dr Ayu Sasiary Prawani hukuman 10 bulan penjara pada tingkat Kasasi itu, rupanya membuat dokter-dokter di Sulut, menggelar aksi turun kejalan sambil menunggu Peninjauan Kembali (PK) dari MA.

Pelak saja, keluarga korban dugaan malpraktek tersebut, menyayangkan aksi dari ratusan dokter tergabung dalam IDI Sulut itu, untuk membela dr Ayu Sasiary Prawani yang ditangkap di Balikpapan pada pekan lalu tersebut.

“Ini jelas tiga oknum yang salah. Saya yakin ada yang mempolitisir persoalan ini,” ungkap ibu korban dengan mata berkaca-kaca, sembari bercerita mengenai awal dimana anaknya harus kehilangan nyawa akibat lamban ditangani.

Dengan kesedihan mendalam, dirinya kemudian melanjutkan bahwa kejadian itu berawal pada tanggal 9 April 2010. Anaknya ketika itu masuk Puskesmas di Bahu. Kemudian keesokannya 10 April sekitar pukul 04.00 Wita, anaknya mengalami pecah air ketuban dengan pembukaan 8 hingga 9 Centi Meter (cm).

Karena Fransiska sebelumnya mempunyai riwayat melahirkan anak pertama dengan cara divakum maka dokter Puskemas merujuk ke RSUP Prof Kandou dan tiba pada pukul 07.00 Wita untuk dioperasi. “Maka kami bawa ke RS Malalayang,” ucapnya.

Pukul 08.00 pasien masuk di ruangan Irdo dan di rawat oleh dokter Gomer. Di situ setelah diperiksa ternyata mengalami penurunan menjadi 5 hingga 6 cm. Setelah itu, sekitar 09.00 Wita, pasien di arahkan ke ruang bersalin.

Di ruang persalinan, pembukaan justru menurun menjadi 2 hingga 3 cm. “Padahal seharusnya bukan turun malah naik. Kesimpulan kami dari keluarga mereka terksesan mengulur waktu untuk menunggu persalinan normal padahal anak saya harus dioperasi karena air ketuban sudah pecah,” terangnya.

Pembiaran terhadap pasien pun terjadi hingga pukul 22.00 Wita. Dan pada jam segitu, melihat kondisi anaknya sudah tidak berdaya maka para dokter yang merawat yakni dokter Ayu dan dua orang rekannya baru mengambil tindakan sendiri melakukan operasi sehingga surat persetujuan operasi di tanda tangani sendiri oleh para dokter itu.

“Jam delapan malam anak saya di arahkan ke ruang oprasi. Kami keluarga beberapa kali bolak balik disuruh oleh dokter membeli obat di apotek, bahkan terjadi tawar menawar karna saat itu kami keluarga belum cukup biaya membeli obat, bahkan sudah menjamin kalung emas untuk meyakinkn para dokter dan perawat di situ uang masih dalam perjalanan, tapi tidak dihiraukan,” katanya.

“Mereka pun bilang kalau nda ada uang operasi akan di tunda. Kami tetap memohon dan akhirnya diterima dan bersamaan adik kami yang bawa uang tiba,” ungkapnya lagi.

Setelah uang ada, sekitar pukul 22.15 Wita, bayi keluar dan dibawa oleh dokter. Setelah ditanya tentang ibu bayi malang itu, dijawab oleh dokter bahwa keadaanya sehat.

Tidak lama para dokter kemudian mengatakan pada keluarga dari Fransiska bahwa anaknya sudah meninggal dunia.
Dikatakannya, dokter itu tidak salah jika saat dibawa sudah dalam keadaan berat atau kritis.

“Cito terjadi di rumah sakit atas perbuatan sendiri dari dokter yang ada di rumah sakit yang membiarkan anak kami Siska dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam. Bayangkan saja penderitaan anak kami yang menderita selama selama 15 jam nanti sudah berat tidak berdaya baru diambil tindakan kedokteran, sampai anak kami meninggal dunia,” tuturnya sambil menangis mengingat kejadian tersebut.

Persoalan ini pun sudah terbukti dipersidangan dan terungkap dalam sidang bahwa dokter Mallo yang mengeluarkan visum otopsi sudah jelas Siska meninggal karena masuk Emboli Udara karena terlambat ganti Infus. Yang mengherankan para dokter tidak mengetahui kalau siapa yang ganti infus selama observasi. “Itu semua karena kelaian para dokter yaitu faktor pembiaran begitu lama. Sehingga sampai-sampai pergantian infus satu dokter pun tidak tau. Jadi kami keluarga tekankan disini bahwa bukan meninggal karna Emboli Air Ketuban tetapi Siska meninggal karena Emboli Udara. Ini fakta yang terungkap dalam persidangan,” ungkapnya.

Yulin pun sempat kesal saat sidang di Pengadilan Negeri Manado yang memutuskan tiga terdakwa bebas. Dia pun sempat menangis dan jatuh pingsan. Namun, dirinya pun tak patah arang. Yulin kemudian meminta kepada Jaksa untuk melakukan kasasi di MA, hingga kemudian dr Ayu divonis 10 bulan penjara dan saat ini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Malendeng.
Jumpa Pers Dokter sebelum aksi demonstrasi menolak kriminalisasi dokter

Jumpa Pers Dokter sebelum aksi demonstrasi menolak kriminalisasi dokter

Sebelumnya turun kejalan para dokter IDI, pada Sabtu (16/11), IDI dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Sulawesi Utara memberikan aksi solidaritasnya pada dr. Ayu bertempat di Hotel Lion Manado, digelar Konfrensi Pers.

Selaku pengarah, Wakil Ketua IDI Sulut, Dr. dr. Taufiq Pasiak, M.Kes, M.Pd menyampaikan seputar maksud digelarnya Konfrensi Pers tersebut. Menurutnya IDI dan POGI Sulut dalam kesempatan itu akan memberikan klarifikasi terkait masalah dr. Ayu yang sedang berjalan saat ini, beserta upaya solidaritas yang dilakukan pihaknya.

Kasus dr. Ayu ini merupakan pukulan bagi para dokter yang tidak lain adalah manusia biasa, dokter perlu belajar dari pengalaman. Dokter punya tugas mulia, membantu masyarakat, hanya saja disatu sisi jika kerja dokter membawa efek ”merugikan” masyarakat maka dokterpun dipandang ”buruk” kerjanya. Disinilah kesempatannya pengurus IDI Sulut dan POGI memberikan klarifikasinya pada publik terkait masalah yang melibatkan rekan kami dr. Ayu ini – Taufiq Pasiak, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Saat menyampaikan klarifikasi dan pandangan, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Sulawesi Utara, dr. Jimmy Waleleng,sedikit banyak mengulas terkait kerja-kerja medis, resiko yang ditemukan, hingga regulasi yang sering ”tidak” berpihak pada para dokter. Menurutnya kasus dr. Ayu merupakan insiden yang perlu diluruskan ke publik, karena dr. Ayu telah melakukan tindakan penyelamatan, namun disalahartikan.(vebry dan tim)

Sumber

Yuli Mahenkang: Dokter Manado Demonstrasi..Tak Berhati Nurani !

Manado - Ny Yulin Mahengkeng, Ibu dari Julia Fransiska Makatey yang meninggal saat operasi Cito Sectio Caesaria pada April tahun 2010 angkat suara dengan aksi demonstrasi dokter pada Senin 18 November 2013 di Kejati, Pemprov dan Rutan Malendeng.

Orang tua korban dugaan Malpraktek ini sangat menyayangkan aksi turun kejalan dari para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulut tersebut.

“Ini negara hukum, seharusnya para dokter menunggu hingga proses upaya hukum selesai sampai ada putusan akhir di Mahkamah Agung (MA). Kenapa jelas sudah divonis bersalah harus dibela. Jelas ini dokter yang turun demonstrasi tak berhati nurani,” kata Yulin dengan terisak-isak, menangis ketika mengingat kematian anaknya yang tragis itu.

Di lokasi makam dari anaknya di Kelurahan Tateli Weru Lingkungan 1, Senin (18/11), Ny Yulin, tampak terpukul dengan aksi ratusan dokter di Manado itu.

Yulin di makam anaknya itu bersama dengan dua cucunya, tak lain anak almarhum, yakni Flora Fransiska Notanubun (3) dan Anselo (7). Flora sendiri terlihat lugu. Dia pun seakan tidak mengetahui bahwa ibunya telah tiada. “Mama lagi tidur jangan baganggu (menggangu),” kata Flora bocah polos itu kepada neneknya Yulin.

Pada operasi Cito Sectio Caesaria sendiri , Flora berhasil selamat namun sayangnya nyawa ibunya tak bisa diselamatkan karena terlambat penanganannya. Sementara itu Anselo kakak dari Flora justru terlihat tegar. Dia pun terlihat membersihkan makam dan mengusapkan foto ibunya tersebut. “Mama dibunuh sama Dokter,” kata bocah kelas 2 di SD GMIM Bulo Kabupaten Minahasa tersebut.

Sementara itu Yulin pun mengatakan bahwa hukuman terhadap dr Ayu yang ditangkap di Balikpapan justru sangat ringan dibandingkan penderitaan dari anaknya ketika dirawat di RSUP Prof Kandou. “Ini bukan putusan saya tapi dari MA. Mereka hanya divonis 10 bulan saja, anak saya divonis mati. Siapa yang lebih dirugikan,” ucapnya.

Dirinya pun menceritakan ketika proses sidang di Pengadilan Negeri (PN) Manado yang memutuskan bahwa ketiga dokter tersebut tak bersalah. Sidang itu pun dipimpin oleh tiga orang hakim masing-masing Novrie Oroh dan Parlindungan Sinaga dan diketuai oleh Joni Talew.

Dia pun kemudian pingsan mendengar putusan tersebut dan kemudian dirawat di RS Pancaran Kasih. Setelah dirawat Yulin pun pulang kerumahnya di Tateli. Malamnya, Yulin bermimpi didatangi oleh Siska. “Anak saya pun kemudian mengatakan bahwa saya disuruh tenang karena enam bulan kemudian akan ada putusan lain,” ungkapnya.

Enam bulan kemudian pun Yulin pun kemudian mendatangi PN Manado. Alangkah terkejutnya ternyata permohonan untuk kasasi ke MA sudah dimasukan. Dan lebih terkejut lagi ternyata Hakim Ketua yang saat itu memutuskan tiga dokter tak bersalah sudah meninggal. “Berarti ini maksud mimpi itu. Hakim Oroh pun meminta maaf kepada saya tentang putusan waktu di PN dan mengatakan bahwa untuk kasasi sudah dikirim ke MA,” ucapnya.

Dikatakannya, anaknya tersebut pun orang yang suka bergaul. Ketika meninggal, masyarakat ikut membantu bahkan mengadakan ibadah selama tiga hari berturut-turut.

Ditangkapnya dr Ayu, dirinya berharap kepada dua dokter lainnya masing-masing dr Hendi Siagian dan Hendry Simanjuntak bisa menyerahkan diri. “Dan jangan sampai ada Sisca-Sisca lain. Saya berterimakasih juga kepada penyidik yang telah serius menangani kasus ini,” ucapnya.

Sementara itu, demontrasi dokter yang tergabung dalam IDI Sulut dilakukan di tiga tempat, yakni di Kejati, Pemprov dan Rutan Malendeng.(vebry)

Ember
Diubah oleh smallreds004 20-11-2013 11:39
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
27.8K
344
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan