Berlokasi di tempat parkir yg cukup luas di kawasan industri yang sepi di kota Lyon, Perancis
Sebuah mobil tua jenis SUV merk Ford diparkir disitu.

Di dalamnya ada seorang wanita kulit putih , sebut saja Karen ( berusia menjelang 40 thn ) duduk di belakang kemudi kendaraan dgn hanya mengenakan lingerie ( pakaian dalam ) berwarna hitam.

Malam makin larut , sudah pukul 22.00 , aktivitas warga sudah mulai menurun meskipun hari itu adalah hari Jum'at malam
namun lokasi area parkir tsb jauh dari keramaian pusat kota



Tinggal beberapa mobil saja yg terparkir di sana , termasuk ford tua itu.
Karen mulai berdandan , diambilnya peralatan make up dan mulai memoles wajahnya.

Karen , si wanita malam , memutuskan untuk turun dari mobilnya dgn pakaian yg mencolok , dia melihat keadaan yg makin lengang di jalan raya dan juga area parkir tsb .

Sambil menunggu pelanggan , Karen menghabiskan waktu dgn menghisap rokok menthol dan memainkan smartphonenya .

Karen merupakan seorang mantan sekretaris dan beberapa kali bekerja kantoran.
Sudah tiga kali menikah yang semuanya berakhir dgn perceraian dan memiliki dua anak perempuan.
Tidak bersuami dan memiliki dua anak berdampak pada kondisi finansialnya.
Karen memilih bekerja seperti ini karena ia ingin mendapatkan uang secara cepat.

Beberapa mobil tampak mengitari area parkir tsb
mereka adalah para calon pelanggan yg sedang mengamati penampilan Karen

Kira -kira pukul 22.17 , sebuah sedan peugeot warna silver memasuki area parkir tsb

di balik kemudi ada seorang pria kulit putih usia 30 tahunan sendirian, Sedan tsb menghampiri mobil karen .

jendela diturunkan , dan Pria tersebut berbicara kpd Karen ( masih berdiri di luar )

percakapan pun dimulai
" combien , madame ? " ujar pria tsb ( artinya " Berapa tarifmu , madame ? ")
"20 euros for a baik, 40 euros for 'love' karen menyahut

" wah terlalu mahal " pria tsb mencoba menawar

Karen hanya tersenyum , sambil menggeleng ( artinya dia tidak mau menurunkan tarifnya )

" baiklah , selamat malam " kata pria tsb sambil memasukkan gigi maju di transmisi mobilnya , dan keluar dari area parkir tsb.

Karen hanya sendirian di area parkir tsb , namun dia tidak takut , dia sudah biasa menjalani aktivitas seperti ini.

tidak lama setelah itu sebuah sedan Mercedes memasuki area parkir tsb
Di belakang kemudi seorang pria berusia kira " 60 thn mendekati mobil karen.

tanpa basa basi , pria tsb menanyakan hal yg sama
Karen pun menjawab tarif yg sama
Pria tsb menyetujui tarif Karen sebesar 40 euro artinya dia ingin " full service "

Mesin mobil Pria tsb dimatikan , kemudian dia pindah ke mobil Karen
Pria tsb meninggalkan jas, dasi dan arlojinya di mobil kemudian beranjak ke mobil karen dgn memakai kemeja dan celana panjang .

Selanjutnya , Pria asing tsb dan Karen pindah ke bagian belakang mobil SUV yg sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk aktivitas kenikmatan .

Kira -kira 13 menit kemudian , pria tsb keluar dan kembali berjalan ke mobilnya dgn kemeja yg berantakan . Karen masih di dalam mobil sambil menghitung uang euro yg baru saja diterimanya dan membereskan pakaiannya .

Tidak lama kemudian sedan Mercedes itu keluar dr area parkir ,sambil membunyikan klakson sbg tanda terima kasih.

Karen hanya tersenyum saja dari balik kemudi , Sambil menunggu pelanggan yg lain , dia melihat foto kedua puterinya yg masih kecil di smartphone.

Tanpa terasa air matanya mengalir di pipinya yg penuh bedak

Tiba -tiba sebuah Telpon masuk , ternyata itu dari salah seorang pelanggan tetapnya

" Posisi kamu dimana ? " ujar suara seorang pria di ujung telepon
" saya berada di area parkir , dekat pabrik bla... bla ...bla" jawab Karen
" Apakah kamu sedang ramai ? " Tanya pria itu
" tidak juga " sahut Karen
" tarifmu masih sama bukan ? " pria tsb bertanya lagi
Karen pun menjawab
" baiklah setengah jam lagi aku mengarah ke sana " kata pria tsb
" Aku tidak akan kemana- mana , sayang " ujar Karen sambil menggoda


sesuai yg dijanjikan pria tsb muncul di Area parkir dgn mengendarai sebuah mobil buatan Jepang .

dan kemudian hal yg sama terulang kembali , diawali dgn pria tsb memasuki bagian belakang mobil Karen
setelah selesai pria tsb kembali ke mobilnya dan mengarah ke luar tempat parkir.

Karen kembali duduk termenung di balik kemudinya sambil menyetel radio dari tape mobilnya yg sudah usang .sambil menunggu pelanggan berikutnya

Setelah beberapa mobil atau motor datang ke tempat parkir tsb
dan waktu telah menunjukkan pukul tiga pagi .

" baiklah cukup untuk hari ini " ujar Karen dalam hati sambil memandangi pelanggan terakhirnya keluar dari area parkir .

setelah berbenah dan membereskan dandanannya maka Karen mulai menyalakan mesin mobil tuanya yg sudah mulai ngadat .

Akhirnya , mobil Karen keluar dari tempat itu dan tempat parkir itu kembali sepi dan menjadi saksi bisu atas semua kejadian yg terjadi semalam



Begitulah kisah keseharian Karen seorang wanita malam yg menjajakan diri dgn cara yg unik

Fenomena maraknya " mobil kenikmatan " yg menjual seks di kota Lyon di kawasan industri Gerland menggambarkan uniknya kehidupan prostitusi di Perancis .

Kegiatan bisnis syahwat di Inggris dan Perancis tidak sebebas negara tetangga mereka seperti Belanda atau Jerman yg melegalkan prostitusi .

Hampir sama seperti di Inggris , prostitusi itu sendiri - menerima uang untuk seks , atau membayar untuk seks - bukan merupakan tindak pidana .

Tapi kegiatan di sekitar itu dikenai sanksi pidana . Hukum Perancis melarang kegiatan mucikari , perdagangan manusia , dan meminta seks di depan umum . rumah Bordil dilarang berdiri sejak tahun 1946 di seluruh Perancis
namun tentu ada saja kegiatan prostitusi ilegal dan mucikari di mana-mana.

Lyon , kota terbesar ketiga di Prancis ,Pd thn 2013 memiliki sekitar 600 pramuria jalanan , selalu berada di jantung protes pekerja seks .

Pada tahun 2003 , Nicolas Sarkozy selaku menteri dalam negeri memperkenalkan hukum kontroversial yg menghukum kegiatan meminta seks dan perempuan yg berdiri di tempat umum menjajakan diri .

Untuk mengakali peraturan ini , wanita malam mulai bekerja di mobil pribadi . menjual seks di dalam kendaraan tidak melanggar hukum .

Namun, polisi Perancis tidak tinggal diam dan sekarang aparat menggunakan cara apapun untuk menindak meningkatnya jumlah mobil seks , yaitu dengan memberi tilang dan menderek mobil seks itu .

Di Lyon , pekerja seks mengeluhkan denda tilang yg konstan mereka terima dan mobil ditarik ke markas kepolisian . Beberapa pekerja mobil seks di kawasan industri berutang ribuan euro dalam tiket tilang dan denda penebusan mobil yang masih harus dibayar setiap bulan .

" Anda bisa mendapatkan dua tiket tilang dalam 20 menit , atau diderek pergi pada hari Selasa , membayar denda , dan ditarik lagi pada hari Kamis , " kata salah satu pekerja seks mobil .

Para wanita ini hidup di mobil mereka . Ada yg mengendarai sejauh 500 km dari Bordeaux ke lyon setiap minggu , bekerja dan tidur di van nya selama empat hari , sebelum pulang ke rumah. wanita lainnya menempuh perjalanan dari kota Burgundy ke Paris .