- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dokter Mesir Siap Datang Ke Indonesia


TS
herigarage
Dokter Mesir Siap Datang Ke Indonesia

By. Masykur A. Baddal - Kasus yang akhir-akhir ini banyak menyorot pekerja medis Indonesia, dengan kecanggihan era medsos dan teknologi informasi, ternyata informasinya telah menyebar ke berbagai belahan dunia. Beragam tanggapan pun muncul dari pelaku profesi yang sama. Ada yang mendukung aksi para pekerja medis Indonesia, dan ada juga yang menentang aksi mereka. Dengan alasan, menelantarkan pasien di rumah sakit, itu sama saja mereka telah mengingkari janji profesi, yang telah mereka ikrarkan sebelumnya.
Seorang sahabat berkebangsaan Mesir bernama dr. Ashraf Mohsen, kebetulan berprofesi sebagai dokter. Dengan penuh tanda tanya mengontak penulis lewat komunikasi BBm. Tanpa banyak basa-basi, ia pun langsung menanyakan beberapa hal kepada penulis. “Mengapa dokter di negeri kamu menelantarkan pasien..?” Tanya dr. Ashraf. “Ooo…itu dokter Indonesia sedang menuntut haknya dengan berunjuk rasa, khan negeri kami demokrasi, jadi hak setiap warga tetap sama di mata hukum”. Jawab penulis.
…” Lah itu khan tujuan mulia, kenapa dokter itu menelantarkan pasien, dan mereka sudah berikrar untuk itu. Kalau kami disini justeru berebutan menangani pasien, karena itu bagian dari amal shaleh” sanggah dr. Ashraf dengan sedikit protes. “Saya setuju dengan anda, mungkin di Indonesia mereka tidak menganggap sebagai amal shaleh lagi, tapi justeru sebagai sumber pendapatan, sehingga dengan gampang meninggalkan pasien di rumah sakit”. Jawab penulis dengan sedikit aroma bercanda.
“Sangat disayangkan, Indonesia khan negeri muslim terbesar dunia, kenapa persepsi bisa berubah jadi materialistik sedemikian rupa. Jika di Mesir, memanggil tenaga medis dari berbagai spesialisasi dalam suasana darurat, cukup dengan SMS saja, otomatis langsung mendapat bantuan”. Ucap dr. Ashraf dengan semangat. “Betul, saya juga tidak paham kenapa bisa jadi begitu. Apakah tim dokter Mesir siap datang ke Indonesia, jika dokter-dokter kami tetap melakukan mogok kerja?” Pancing penulis kepada dr. Ashraf.
“Ooo..pasti, kami pasti kesana jika dibutuhkan, relawan kami ada ribuan orang dan siap terjun kemana saja. Apalagi ke Indonesia negara sahabat, dan negara muslim terbesar di dunia, pasti semua kolega saya akan bersedia” jawab dr. Ashraf ber api-api. Setelah berbicara panjang lebar menyangkut berbagai masalah sosial, akhirnya komunikasi BBm itupun terhenti dan pending.
Namun, dari beberapa pembicaraan di atas dapat diambil intisari. Ternyata persepsi dokter di Mesir dengan di Indonesia sangat berbeda jauh. Secara implisit, mereka tetap mengedepankan unsur-unsur kemanusiaan dalam profesi mereka, sebagaimana ikrar yang telah mereka ucapkan sebelum mengemban tugas sebagai seorang dokter. Malah menjadikannya sebagai Amal Shaleh kelak di akhirat. Mungkin hal itu pula yang menyebabkan hampir rata-rata dokter di Mesir hidupnya sangat sederhana, jika dibandingkan dengan dokter di tanah air.
Penulis betul-betul tidak dapat membayangkan, jika kesiapan mereka untuk membantu pasien di tanah air, yang ditelantarkan oleh para dokter-dokter IDI, betul-betul direalisasikan. Yaitu dengan mengirim ribuan relawan medis Mesir ke Indonesia. Apa kata dunia? Negara yang sedang tertimpa konflik berdarah, namun mampu membantu bidang kesehatan negeri sahabat yang konon pertumbuhan ekonominya mencapai dua digit? Entahlah…..jika memang itu yang terbaik mengapa tidak, ketimbang masyarakat harus melakukan proses persalinan di wc sebuah puskesmas desa, karena dokternya mogok. Mirisss….
SEMOGA INI JADI PELAJARAN BAGI DOKTER-DOKTER KITA
Sumber
Diubah oleh herigarage 30-11-2013 02:23
0
4.7K
66


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan