- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Perjuangan hidup mati Komet ISON


TS
Jalan.Lurus
Perjuangan hidup mati Komet ISON
Nasib Komet ISON yang mendekati matahari masih belum berujung. Beberapa pakar ruang angkasa menyebutkan komet ini masih bertahan. Sebelumnya komet ini diyakini tak selamat.
Pada hari Kamis (28/11) Comet ISON melintas dekat ke permukaan matahari dan menghilang setelah mengelilingi permukaan matahari yang berapi-api, demikian dikatakan para astronom.
Diperkirakan Komet ISON melaju di tengah suhu 4.900 derajat Fahrenheit atau 2.700 derajat celcius. Dalam perjalanannya mendekati matahari, ISON kehilangan tiga juta ton massa per detik, Kebanyakan astronom telah meramalkan bahwa ISON tidak akan bertahan perjalanan. Namun beberapa observatorium surya menyaksikan posisi terdekat komet itu dengan matahari, yang dikenal sebagai perihelion.
Komet Ison pantauan NASA
Dan komet itu tampak menjadi samar-samar dalam pandangan Solar Terrestrial Relations Observatory NASA, European Space Agency dan Solar Heliospheric Observatory NASA. Namun Solar Dynamics Observatory NASA, tidak bisa melihat komet tersebut.
Tak selamat dalam perjalanannya
"Kelihatannya, komet ISON mungkin tak selamat dalam perjalanannya," ilmuwan komet Karl Battams dari Naval Research Laboratory: "Saya tidak melihat apa pun yang muncul dari belakang cakram surya dan yang saya pikir komet itu tak selamat," katanya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh badan antariksa Amerika Serikat NASA.
Phil Plait dari Blog Bad Astronomy setuju. Plait mengatakan ia memiliki "kecurigaan kuat bahwa ISON mungkin akan menjadi eks-komet."
Komet Ison pantauan NASA
Sementara itu, Carey Lisse, seorang ilmuwan riset senior di Johns Hopkins Applied Physics Laboratory membandingkan komet tersebut dengan "bola salju" yang agak lemah dan mudah putus setengah atau sepertiga massanya yang berasal dari air.
ISON memiliki setengah ukuran dari sebuah komet pada umumnya, dengan diameter maksimum mencapai sekitar 1,2 kilometer.
Tulang dinosurus dalam tata surya
Komet ISON diperkirakan berusia 4,6 miliar tahun dan telah
melaju selama 5 juta tahun dari luar tata surya ke arah
matahari, kata Alex Young dari Goddard Space Flight Centre di Maryland.
Beberapa juta tahun yang lalu, ISON melepaskan diri awan Oort, sebuah pengelompokan puing-puing antara matahari dan bintang terdekat berikutnya. "Ini adalah situasi yang sangat dinamis. Kami tidak pernah melihat komet seperti ini datang dari awan Oort dan melintas ke orbit matahari," kata Battams.
Lisse menyebutnya sebagai " tulang dinosaurus" dalam pembentukan tata surya, dengan menekankan peran kunci komet dalam membangun planet.
"Komet khusus ini pentingan untuk kami," kata direktur ilmu planet NASA James Green yang, menjelaskan bahwa sangat jarang untuk menemukan komet yang berasal dari begitu jauh di tata surya.
Karena ISON terdeteksi dari jauh dalam tata surya, maka astronom memiliki waktu untuk mengamatinya. Mereka menemukan bahwa inti komet itu dikelilingi oleh awan karbon dioksida.
Spoiler for "ISON":
Pada hari Kamis (28/11) Comet ISON melintas dekat ke permukaan matahari dan menghilang setelah mengelilingi permukaan matahari yang berapi-api, demikian dikatakan para astronom.
Diperkirakan Komet ISON melaju di tengah suhu 4.900 derajat Fahrenheit atau 2.700 derajat celcius. Dalam perjalanannya mendekati matahari, ISON kehilangan tiga juta ton massa per detik, Kebanyakan astronom telah meramalkan bahwa ISON tidak akan bertahan perjalanan. Namun beberapa observatorium surya menyaksikan posisi terdekat komet itu dengan matahari, yang dikenal sebagai perihelion.
Komet Ison pantauan NASA
Dan komet itu tampak menjadi samar-samar dalam pandangan Solar Terrestrial Relations Observatory NASA, European Space Agency dan Solar Heliospheric Observatory NASA. Namun Solar Dynamics Observatory NASA, tidak bisa melihat komet tersebut.
Tak selamat dalam perjalanannya
"Kelihatannya, komet ISON mungkin tak selamat dalam perjalanannya," ilmuwan komet Karl Battams dari Naval Research Laboratory: "Saya tidak melihat apa pun yang muncul dari belakang cakram surya dan yang saya pikir komet itu tak selamat," katanya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh badan antariksa Amerika Serikat NASA.
Phil Plait dari Blog Bad Astronomy setuju. Plait mengatakan ia memiliki "kecurigaan kuat bahwa ISON mungkin akan menjadi eks-komet."
Komet Ison pantauan NASA
Sementara itu, Carey Lisse, seorang ilmuwan riset senior di Johns Hopkins Applied Physics Laboratory membandingkan komet tersebut dengan "bola salju" yang agak lemah dan mudah putus setengah atau sepertiga massanya yang berasal dari air.
ISON memiliki setengah ukuran dari sebuah komet pada umumnya, dengan diameter maksimum mencapai sekitar 1,2 kilometer.
Tulang dinosurus dalam tata surya
Komet ISON diperkirakan berusia 4,6 miliar tahun dan telah
melaju selama 5 juta tahun dari luar tata surya ke arah
matahari, kata Alex Young dari Goddard Space Flight Centre di Maryland.
Beberapa juta tahun yang lalu, ISON melepaskan diri awan Oort, sebuah pengelompokan puing-puing antara matahari dan bintang terdekat berikutnya. "Ini adalah situasi yang sangat dinamis. Kami tidak pernah melihat komet seperti ini datang dari awan Oort dan melintas ke orbit matahari," kata Battams.
Spoiler for "ISON":
Lisse menyebutnya sebagai " tulang dinosaurus" dalam pembentukan tata surya, dengan menekankan peran kunci komet dalam membangun planet.
"Komet khusus ini pentingan untuk kami," kata direktur ilmu planet NASA James Green yang, menjelaskan bahwa sangat jarang untuk menemukan komet yang berasal dari begitu jauh di tata surya.
Karena ISON terdeteksi dari jauh dalam tata surya, maka astronom memiliki waktu untuk mengamatinya. Mereka menemukan bahwa inti komet itu dikelilingi oleh awan karbon dioksida.
Spoiler for "Sumber":
0
985
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan