Efek Musik Jadul dan Pengaruhnya buat Kehidupan Sekarang(percaya ga percaya masuk)
TS
ajikomara
Efek Musik Jadul dan Pengaruhnya buat Kehidupan Sekarang(percaya ga percaya masuk)
jangan lupa di
Spoiler for moga no repost /:D/:
hallo min izin share article ya, disini ane pengen share article nih tentang Mozart Effect , jujur nih ane juga baru denger apa itu mozart effect hehehe justru ane bru denger ini kata, makannya ane nyari tau dan nyoba buat thread ini yo coba agan-agan simak aja siapa tau menarik
Wolfgang Amadeus Mozartseorang anak yang terlahir prematur, dia lahir di salzburg austria, 27 januari 1756.anak dari leopard mozart, salah satu pendidik musik yang terkenal. dia menjadi salah satu komponis musik klasik terkenal di dunia. Ia mulai menulis lagu dan memainkan piano serta biola sejak umur lima tahun. Mozart telah menulis lebih dari 600 lagu. Dan dari setiap lagu yang di tulisnya selalu membuat orang yang mendengarkannya merasa nyaman, dan karna itulah di sebut “Mozart Effect”.
Apa itu Mozart effect?
. Efek Mozart umumnya dapat dijelaskan sebagai kondisi/efek sebagai hasil pemaparan terhadap musik tertentu (khususnya musik Mozart) dalam waktu singkat dan berefek positif terhadap kognisi(kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu) dan perilaku. Sains tidak mendukung fakta ini, meskipun mendengarkan musik Mozart tidak merugikan siapapun sejauh ini.
Quote:
Dan di bawah ini adalah beberapa pernyataan Mozart Effect terhadap musik:
Musik dapat meningkat daya ingat, kepekaan, dan mempermudah cara belajar
Musik dapat menyembuhkan mental dari rasa kalah
Musik dapat meningkatkan daya imajinasi, yang menjadikan anda kreatif
Musik dapat menurunkan perasaan depresi dan gugup
tetapi di samping itu banyak juga yang bilang kalo mozart effect hanyalah sebuah legenda atau mitos, tetapi dengan adanya penelitian-penelitian yang di lakukan oleh beberapa ilmuan mengenai pengaruh positif dari mozart effect. mampu menjawab kebenarannya dan mereka menyatakan bahwa adanya pengaruh positif mengenai mozart effect memang benar.
Spoiler for contoh musiknya:
Bahkan efek ini ga cuma berpengaruh sama manusia dan kesehatan bayi prematur aja . bahkan Seekor sapi, seekor tikus ,tanaman hingga pembuangan limbah setelah diperdengarkan lantunan Mozart dapet efek positifnya. ko bisa yah???
dan ini ada beberapa contoh kasus efek positifnya ...
Spoiler for Kesehatan Bayi Prematur:
Pada Januari 2010, jurnal Pediatrics menerbitkan sebuah studi oleh para ilmuwan Israel yang menunjukkan bahwa musik Mozart membantu proses kelahiran bayi prematur lebih cepat dengan berat badan normal.
Para peneliti memutar sekitar 30 menit musik Mozart kepada 20 bayi prematur di Tel Aviv Sourasky Medical Center selama dua hari berturut-turut dan ternyata mereka memiliki berat badan yang lebih besar daripada bayi-bayi prematur lainnya yang tidak mendengarkan musik.
Para dokter mencatat bahwa bayi yang mendengarkan musik menjadi lebih tenang, sehingga mengurangi pengeluaran energi saat beristirahat (Resting Energy Expenditure – REE).
“Paparan musik Mozart secara signifikan menurunkan REE pada bayi prematur yang sehat. Kami berspekulasi bahwa efek musik terhadap REE mungkin menjelaskan peningkatan berat badan sebagai hasil dari efek Mozart,” menurut kesimpulan para peneliti dalam makalah mereka.
Spoiler for Produksi Susu:
Seperti dilaporkan dalam sebuah artikel pada 2007 oleh media Spanyol, El Mundo, sapi di sebuah peternakan di Villanueva del Pardillo, Spanyol, menghasilkan 30 – 35 liter (sekitar 8-9 galon) susu per hari, dibandingkan dengan hanya 28 liter di pertanian lainnya.
Menurut pemilik Hans-Pieter Sieber, ini adalah berkat Concerto for Flute and Harp in D karya Mozart, yang diperdengarkan kepada 700 ekor sapinya pada saat pemerahan.
Ia juga mengklaim bahwa susunya memiliki rasa yang manis. Dan kini, para petani mulai dari Israel hingga Inggris semuanya memperdengarkan musik klasik bagi sapi mereka!
Menurut kabar, biarawan di Brittany, Prancis, adalah orang pertama yang menyuruh untuk memperdengarkan lagu Mozart kepada para sapi, menurut ABC News.
Spoiler for Tikus di Labirin:
Frances Rauscher, salah satu ilmuwan yang berpartisipasi dalam studi “efek Mozart” yang pertama pada 1995, melanjutkan studi tersebut pada tikus pada 1998. Sekelompok tikus diperdengarkan musik Mozart ketika berada di rahim dan selama 60 hari setelah kelahiran. Kemudian ditemukan bahwa tikus ini lebih baik dalam menavigasi labirin dibandingkan kelompok lain dari tikus yang tidak diperdengarkan musik atau diperdengarkan musik lain.
Penelitian yang dilakukan di Universits Wisconsin bersama dengan Desix Robinson dan Jason Jens yang diterbitkan dalam jurnal Neurological Research ini melaporkan: “Pada hari ke-3, tikus yang terkena ‘efek Mozart’ menyelesaikan labirin lebih cepat dan dengan lebih sedikit kesalahan dibandingkan tikus yang ditugaskan ke kelompok lain.”
“Perbedaannya semakin meningkat setelah 5 hari. Hal ini menunjukkan bahwa paparan yang berulang dari musik yang rumit menginduksi peningkatan spasial-temporal belajar pada tikus, menyerupai hasil yang ditemukan pada manusia.”
Spoiler for Pertumbuhan Tanaman:
Telah dilakukan percobaan memperdengarkan segala macam musik pada tanaman sejak 1970-an. Beberapa jenis musik mereka gemari, dan beberapa musik lainnya justru membuat mereka mati. Sedangkan musik Mozart merupakan salah satu musik favorit bagi tanaman.
Salah satu eksperimen pertama antara tanaman dan musik terjadi pada 1973 ketika sarjana Dorothy Retallack menggunakan ruang control bionic yang diputarkan 2 channel radio yang berbeda.
Dalam ruang pertama, tanaman harus mendengarkan musik rock selama tiga jam sehari. Sedangkan di ruang lain, radio memperdengarkan musik easy listening selama tiga jam sehari.
Ternyata tanaman yang mendengarkan musik easy listening tumbuh lebih sehat, dan batang mereka mulai menekuk ke arah radio. Sebaliknya, tanaman yang mendengarkan musik rock, memiliki daun kecil dan bersandar jauh dari radio. Mereka tumbuh tinggi dan kurus, dan sebagian besar dari mereka mati setelah 16 hari.
Retallack melanjutkan eksperimen dengan berbagai jenis musik. Tanaman bersandar jauh dari Led Zeppelin dan Jimi Hendrix tapi sepertinya lebih menghargai musik organ dan jazz karya Johann Sebastian Bach. Favorit mereka (tanaman), menurut Retallack adalah musik klasik India Utara yang dimainkan dengan sitar.
Spoiler for Kebun Anggur:
Pada 2001, demi mencari cara alami untuk menjaga tanaman anggurnya terbebas dari hama, pecinta musik Carlo Cignozzi mengatur speaker di sepanjang 24 hektar perkebunan anggur Tuscan, Il Paradiso di Frassina.
Dia memutar berbagai musik klasik, termasuk Mozart, kepada tanaman-tanaman anggurnya 24 jam sehari, dan mendapati bahwa anggur-anggurnya tampak lebih cepat matang.
Cignozzi mengatakan bahwa anggur yang berjarak paling dekat ke speaker lebih cepat matang, dan hal ini hanya bekerja dengan musik klasik saja, dan bukannya musik pop atau rock.
Pada 2006, sebuah tim peneliti dari Universitas Florence melakukan penyelidikan lebih lanjut. Menurut profesor pertanian Stefano Mancuso, suara musik membuat anggur matang lebih cepat daripada mereka yang tidak terpapar musik. Musik juga memiliki efek positif pada pertumbuhan pohon anggur dan lebar daun per pohon anggur.
Spoiler for Pembuangan Limbah:
Pada 2010, sebuah pabrik pengolahan limbah dekat Berlin, Jerman, mengujicobakan sistem suara Mozart yang dibuat oleh perusahaan Jerman, Mundus. Musik karya Mozart The Flute Enchanted itu diperdengarkan bagi mikroba pemakan limbah.
Awalnya, pabrik hampir membatalkan percobaan setelah beberapa bulan. Namun setelah setahun, ketika tiba saatnya untuk membersihkan lumpur, pabrik mendapati bahwa mereka hanya mengangkut 6.000 meter kubik lumpur, bukan 7.000 meter kubik seperti yang biasa mereka lakukan.
Detlef Dalichow, spesialis dalam manajemen air limbah, mengatakan kepada surat kabar Märkische Allgemeine, “Limbah lumpur yang harus kami angkut pergi secara signifikan telah berkurang.”
Perusahaan diperkirakan mampu menghemat hingga 10.000 euro (sekitar 115 juta rupiah) untuk biaya pengangkutan lumpur. Mundus mengatakan bahwa dalam memutar musik Mozart, mereka berusaha menggunakan speaker besar sehingga tampak semirip mungkin dengan suara ruang konser.