- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Yang MAU dan PERNAH DEMO, MASUK!!!


TS
death.knight
Yang MAU dan PERNAH DEMO, MASUK!!!
Assalamulaikum wr.wb.
Terima kasih sudah mau mampir, ada baiknya sebelum komen baca curhatan yang susah payah TS tulis.
Ingatkah kalian di masa kecil? Ketika kalian meminta sesuatu pada orang tua, “Pah, mah, beliin. Aku pengen itu!”. Tapi orang tua menolak karena suatu alasan. Lalu apa yang kalian lakukan? Mogok makan? Mogok belajar? Mogok beribadah? Kalau aku sendiri pernah seperti itu, dan aku akhirnya mogok belajar. Soal pilihan ganda yang ibu beri, aku isi dengan A,B,C,D,A,B,C,D dan seterusnya. Tidak mau makan, tidak mau shalat. Setelah dewasa, aku sadar ternyata memang wajar, namanya juga anak kecil.

Tahukah kalian kenapa aku curhat masa laluku? Wkwkwkwk. Karena sebenarnya, hal yang tidak jauh berbeda sedang terjadi di negeriku ini, INDONESIA. Para dokter rewel mogok kerja karena tiga dokter dinyatakan menjadi tersangka malpraktik. Okelah, kemarin buruh yang mogok kerja, karena tuntukan kenaikan gajinya ditolak. Mungkin karena pada dasarnya kebanyakan buruh tidak mengenyam pendidikan yang cukup tinggi, paling setara SMP atau SMA. Jadi sedikit wajar, kalau mereka cuma bisa rewel dengan cara mogok kerja. Tapi, dokter yang manakalanya adalah orang-orang berpendidikan tinggi, S1, S2, atau palik jelek D3, masa kelakuannya gag beda ama yang lulusan SMP/SMA?? Dokter yang menurutku adalah pekerjaan dimana untuk mencapainya membutuhkan pendidikan yang mahal, paling mahal kalau setauku.
Kalau pabrik berhenti beroprasi, mungkin cuma roda ekonomi yang berhenti sesaat. Tapi kalau puskesmas? Rumah sakit? Rumah bersalin? Orang-orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan cepat bisa mati saat itu juga. Bangga kalau sudah begitu? Syukur sampai sekarang saya belum mendengar ada yang meninggal gara-gara dokter rewel mogok kerja, cuma ada beberapa yang sekarat karena cuma disuruh nunggu.
Lama-lama negaraku isinya cuma orang-orang yang bisanya rewel. Dikit-dikit demo, dikit-dikit demo, BBM naik demo, upah buruh g bisa naik demo, dokter dijadikan tersangka demo, tidakkah kalian punya aktivitas yang lebih bermanfaat selain demo??
Yang aku takutkan, kalau nanti ada pemain bola yang tidak melakukan pelanggaran keras tapi dikartu merah oleh wasit, semua pemain bola demo mogok bermain. Kalau ada guru yang dipenjara gara-gara mencabuli siswanya, semua guru demo mogok mengajar. Kalau ada TNI yang ditilang oleh polisi, semua TNI demo mogok bertugas. Kalau ada siswa dikeluarkan gara-gara melakukan hubungan intim, semua siswa demo mogok belajar. Mau semua orang di Indonesia menyikapi masalah selalu dengan DEMO????
Maaf kalau ada salah kata, TS cuma mau negri ini lebih baik. Kalau pengen tahu pekerjaan TS, TS bukan buruh, bukan juga dokter, TS cuma pengangguran yang menghasilkan.
sumber
Terima kasih sudah mau mampir, ada baiknya sebelum komen baca curhatan yang susah payah TS tulis.
Ingatkah kalian di masa kecil? Ketika kalian meminta sesuatu pada orang tua, “Pah, mah, beliin. Aku pengen itu!”. Tapi orang tua menolak karena suatu alasan. Lalu apa yang kalian lakukan? Mogok makan? Mogok belajar? Mogok beribadah? Kalau aku sendiri pernah seperti itu, dan aku akhirnya mogok belajar. Soal pilihan ganda yang ibu beri, aku isi dengan A,B,C,D,A,B,C,D dan seterusnya. Tidak mau makan, tidak mau shalat. Setelah dewasa, aku sadar ternyata memang wajar, namanya juga anak kecil.

Tahukah kalian kenapa aku curhat masa laluku? Wkwkwkwk. Karena sebenarnya, hal yang tidak jauh berbeda sedang terjadi di negeriku ini, INDONESIA. Para dokter rewel mogok kerja karena tiga dokter dinyatakan menjadi tersangka malpraktik. Okelah, kemarin buruh yang mogok kerja, karena tuntukan kenaikan gajinya ditolak. Mungkin karena pada dasarnya kebanyakan buruh tidak mengenyam pendidikan yang cukup tinggi, paling setara SMP atau SMA. Jadi sedikit wajar, kalau mereka cuma bisa rewel dengan cara mogok kerja. Tapi, dokter yang manakalanya adalah orang-orang berpendidikan tinggi, S1, S2, atau palik jelek D3, masa kelakuannya gag beda ama yang lulusan SMP/SMA?? Dokter yang menurutku adalah pekerjaan dimana untuk mencapainya membutuhkan pendidikan yang mahal, paling mahal kalau setauku.
Kalau pabrik berhenti beroprasi, mungkin cuma roda ekonomi yang berhenti sesaat. Tapi kalau puskesmas? Rumah sakit? Rumah bersalin? Orang-orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan cepat bisa mati saat itu juga. Bangga kalau sudah begitu? Syukur sampai sekarang saya belum mendengar ada yang meninggal gara-gara dokter rewel mogok kerja, cuma ada beberapa yang sekarat karena cuma disuruh nunggu.
Lama-lama negaraku isinya cuma orang-orang yang bisanya rewel. Dikit-dikit demo, dikit-dikit demo, BBM naik demo, upah buruh g bisa naik demo, dokter dijadikan tersangka demo, tidakkah kalian punya aktivitas yang lebih bermanfaat selain demo??
Yang aku takutkan, kalau nanti ada pemain bola yang tidak melakukan pelanggaran keras tapi dikartu merah oleh wasit, semua pemain bola demo mogok bermain. Kalau ada guru yang dipenjara gara-gara mencabuli siswanya, semua guru demo mogok mengajar. Kalau ada TNI yang ditilang oleh polisi, semua TNI demo mogok bertugas. Kalau ada siswa dikeluarkan gara-gara melakukan hubungan intim, semua siswa demo mogok belajar. Mau semua orang di Indonesia menyikapi masalah selalu dengan DEMO????
Maaf kalau ada salah kata, TS cuma mau negri ini lebih baik. Kalau pengen tahu pekerjaan TS, TS bukan buruh, bukan juga dokter, TS cuma pengangguran yang menghasilkan.
sumber
Diubah oleh death.knight 28-11-2013 13:09
0
1.3K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan