Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

DonkpretzAvatar border
TS
Donkpretz
Pulang Mengajar, Pak Guru Ini Mengamen


PEKANBARU, KOMPAS.com- Demi mencukupi kebutuhan sehari-hari, seorang guru di Pekanbaru mencari tambahan pendapatan dengan mengamen. Pekerjaan sampingan itu dilakukannya setelah mengajar.

Hendra Hadiningrat (34) adalah guru olahraga di SMAN 9 Pekanbaru, Riau. "Biasanya selesai ngajar sekitar jam setengah enam sore. Setelah itu saya langsung ngamen," ungkap Hendra ketika disambangi Tribun di rumahnya, Senin (25/11/2013).

Ada beberapa tempat yang disambangi Hendra untuk mengamen. Namun dia paling sering mengamen di warung pempek Buyung di Jalan Sisingamangaraja.

Saat mengamen, terkadang Hendra bertemu dengan siswa yang ia ajar di sekolah. "Biasanya kalau ketemu siswa mereka senyum dan menyalam saya. Ada juga yang ikut menyanyi. Sementara, kalau jumpa dengan sesama guru, biasanya hanya senyum-senyum saja," papar pria kelahiran 29 April 1980 ini.

Meski bertemu dengan orang yang ia kenal, Hendra tak pernah merasa malu. Bahkan, ia mengaku sudah banyak siswa-siswanya yang tahu profesinya sebagai pengamen. Dia berpendapat, tidak perlu malu ketahuan mengamen karena pekerjaan itu halal dan dia tidak merampas hak orang lain.

Hendra menjelaskan, mengamen tetap ia lakukan karena untuk menghidupi dua anak tentu membutuhkan biaya. Sementara sebagai guru bantu provinsi gajinya tidak menentu.

Menurut Hendra, terkadang gajinya terlambat dua hingga tiga bulan. Itupun jumlahnya masih dibawah upah minimum kota (UMK). Alhasil, begitu menerima gaji, biasanya langsung habis untuk membayar berbagai keperluan.

Terancam drop out

Menurut dia, mengamen sangat membantunya. Karena kalau dihitung-hitung, penghasilan dari mengamen biasanya lebih banyak dibanding gaji guru bantu. Itulah sebabnya, ketika ditanya apakah ingin berhenti mengamen, Hendra menggeleng. Ia justru mengaku bangga menjadi seorang pengamen.

Bahkan, ketika ditanya oleh orang lain, Hendra tak canggung mengakui dirinya seorang pengamen. Ia menilai, mengamen sama membanggakan seperti seorang guru. Keengganan Hendra berhenti mengamen juga dikarenakan dirinya tak mau meninggalkan suasana kompak dengan pengamen lain.

Hal lain yang membuat dia enggan berhenti mengamen adalah, karena Hendra saat ini sedang menempuh pendidikan S-2 di bidang Manajemen Pendidikan Olahraga di Universitas Negeri Padang-Universitas Riau. Alumnus Pendidikan Olahraga Universitas Islam Riau ini mulai kuliah S2 sejak tahun 2009 lalu.

Namun saat ini Hendra terancamdrop outdari kuliahnya karena masalah biaya. Untuk lulus, dia butuh anggaran sebesar Rp 26 juta karena harus menebus pembayaran SPP sejak 2011. Itupun belum termasuk biaya ujian dan buku-buku untuk
"Pendapatan saya dari mengamen dan menjadi guru bantu, tidak bisa memenuhi kewajiban itu," tuturnya.

Sumber : Tribun Pekanbaru
Editor : Kistyarini


emoticon-Berduka (S)Selamat Hari Guru..

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Diubah oleh Donkpretz 27-11-2013 10:11
0
4.8K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan