Quote:
Bambang Dwi Hartono ternyata sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus gratifikasi DPRD-Pemkot Surabaya Rp 720 juta oleh penyidik Subdit III Korupsi, Ditreskrimsus, Polda Jatim, Rabu (27/11/2013).
"Pemeriksaan masih berlangsung. Memang, sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka," jawab Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, Rabu siang (27/11/2013).
Ditanya lebih jauh, Awi mengaku belum bisa menjelaskan lebih karena pemeriksaan masih berlangsung.
"Lebih detailnya, nanti kalau pemeriksaan sudah selesai," sambungnya.
Mantan Walikota Surabaya Bambang DH menjalani pemeriksaan di Polda Jatim sejak Rabu pagi.
Siang ini, pemeriksaan masih dihentikan dengan alasan istirahat. Setelah itu, pemeriksaan kembali dilanjutkan.
Bambang DH yang dijadwalkan menjalani pemeriksaan pukul 10.00 WIB, datang di Polda Jatim lebih awal, sejak sekitar pukul 09.00 WIB.
http://www.tribunnews.com/regional/2...jadi-tersangka
Quote:
Ahok Kepingin Bambang DH yang Gantikan Jokowi di Balaikota
Wakil Gubernur Jakarta Basuki T Purnama menginginkan kader PDI Perjuangan, Bambang Dwi Hartono yang menggantikan Gubernur Joko Widodo (Jokowi), apabila Jokowi menjadi presiden 2014 mendatang. Jika itu terjadi, Ahok panggilan akrab Basuki otomatis menjadi gubernur, dan Bambang DH menjadi wakil gubernur.
"Kalau saya sih Bambang maunya. Bambang DH kan mantan Walikota Surabaya, yang mengatur semua. Yang punya ide, seperti ide taman di Surabaya bukan Buk Risma (Tri Rismaharini, Walikota Surabaya) loh, tetapi Bambang. Risma cuma meneruskan," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (26/11).
Jokowi disebut-sebut sebagai calon kuat presiden. Banyak pengamat dan lembaga survei yang menempatkan popularitas dan elektabilitas mantan walikota Solo itu di rangking pertama. Kini nasib Jokowi tinggal menunggu keputusan ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnopuri, apakah akan mengusung Jokowi atau tidak.
Ahok mengaku, dirinya memang pernah ingin mengajak Risma ke DKI. Namun, semua keputusan tersebut menurutnya tergantung pada partai pengusung Tri Rismaharini, PDI Perjuangan. "Buk Risma datang tergantung PDIP juga. Kalo Buk Risma ke sini enak dong saya, dia yang jalan-jalan (blusukan)," ungkapnya.
Namun Ahok menyadari, kalau Risma tidak mungkin mau melepas jabatannya sebagai Walikota Surabaya.
Pasalnya Ahok meragukan kemampuan Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana yang juga sama-sama berasal dari partai PDI Perjuangan memimpin Surabaya.
"Kalau Buk Risma susah lepas, karena takutnya wakilnya belum tentu kayak Buk Risma. Kalau Bambang kan sudah teruji.
Kalau saya boleh pilih, ya Bambang," terangnya.
Kendati demikian, Ahok yang juga politisi Partai Gerindra itu menyerahkan sepenuhnya keputusan ini kepada partai PDI Perjuangan. Apapun keputusan partai maka mantan Bupati Belitung Timur itu akan patuh.
"Ini bukan urusan saya, tapi urusan partai. Lagi pula belum tentu Pak Jokowi pergi (jadi presiden) he he he," tandasnya. [rus]
http://politik.rmol.co/read/2013/11/...-di-Balaikota-
alamaaaak kejadian juga, mau ngajak bajingan anggaran masuk balai kota 
itulah makanya hok, kamu berdua jokowi konsentrasi saja nyelesain masa jabatan kelen ngurus jakarta
jangan ikut gosokan partai kelen berdua untuk nyapres