- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KASKUS AKAN DI "HACK" OLEH HACKER AUSTRALIA GAN !!! (PERANG SIBER TELAH DIMULAI)
TS
ainovo
KASKUS AKAN DI "HACK" OLEH HACKER AUSTRALIA GAN !!! (PERANG SIBER TELAH DIMULAI)
Quote:
Welcome To My Thread
Quote:
Spoiler for OPEN IT FIRST!:
BONUS:
JANGAN LUPA DI YA GAN ...
BOLEH JUGA BUAT ISO YANG MAU NGASIH
BUDAYAKAN UNTUK KOMEN (BERKUALITAS)
TERIMA KASIH
Quote:
Akibat "Perang Siber” Hacker RI-Australia
Sejumlah situs sipil lumpuh total di dua negara. Siapa rugi? Mungkin itulah yang seharusnya di tanyakan kepada dua belah pihak, antara pihak Indonesia dan Australia. Kedua belah pihak saling melemparkan kesalahan kepada masing-masing pihak, sehingga seharusnya masing-masing Pemerintah dapat mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak agar "PERANG SIBER" ini tidak larut berkepanjangan.
Kaskus telah masuk dalam "HACK-LIST" target Hacker Australia, seperti dikutip dalam siaran berita di "TV One", akibat penyerangan Hacker Indonesia terhadap situs-situs "tidak bersalah" milik Australia.
Garuda Indonesia, telah menjadi korban Hacker Australia yang yang mengaku sebagai 'AnonAu', atau Anonymous Australia, mengklaim daftar panjang kartu kredit itu adalah pelanggan Garuda Indonesia Airways yang sengaja dicuri. Diduga peretas itu berhasil menyusup ke jaringan database Garuda Indonesia melalui celah di website garuda-indonesia.com. Impresif.
Garuda Indonesia hanyalah satu dari sekian banyak daftar calon situs-situs lain yang akan di hack. Melalui situs S E N S O R, hacktivist yang mengaku dari Australia menjawab ucapan hacker Indonesia yang menganggap remeh dirinya. Hacker yang diduga berasal dari Negeri Kanguru mengatakan, aksi defacement atau mengganti halaman muka situs hanyalah peretasan yang cuma dilakukan oleh anak-anak. "Kami tak perlu untuk mengubah tampilan muka situs yang kami retas (seperti kalian), tapi kami hanya merusak sistem dan memanipulasi data-datanya," tulis pengguna yang mengaku sebagai AnonAu di Pastebin.
Lebih dari itu, para hacktivist yang ditengarai asal Australia ini pun menantang Anonymous Indonesia untuk menyerang balik sistem keamanan di bandara Australia. "Kalian bisa melakukan hal seperti yang kami lakukan? Retas sistem di bandara (negeri kami) dan jangan hanya mengubah tampilan situs yayasan sosial, gereja, dan yang tak bersalah lainnya. Tapi kami pikir kalian tak akan bisa, karena kalian hanya seorang pembual dan skill kalian seperti anak kecil," tantang sang hacker.
"Yeah. That's your country, baby … “ tulis AnonAu itu setengah mengejek. Lalu mereka mengatakan data itu dicuri dari dua juta akun milik warga Indonesia di Facebook. “Next... maybe your account... fella," hardik AnonAu dalam pesan itu.
Itulah reaksi para hacker Australia yang berang. Sebab, lebih dari 170 situs tak bersalah asal Australia diobrak-abrik peretas Indonesia, beberapa hari sebelumnya. Aksi balas serang ini telah terjadi lebih dari sepekan. Korban pun jatuh. Garuda Indonesia dan pelanggannya mungkin hanya secuil dari gambar besar korban "perang."
Beberapa kutipan dari Viva News.
Quote:
Jika ditelusuri, tragedi ini berawal dari aksi spionase badan intelijen Australia, Direktorat Sinyal Pertahanan/DSD. Aksi lembaga spion itu terbongkar melalui dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang dibocorkan oleh mantan kontraktornya, Edward Snowden.
Menurut laporan Guardian edisi 2 November 2013, operasi penyadapan oleh DSD dilakukan pada 2009, dan dibantu mitra sekutu, yakni NSA. Target operasinya adalah nomor kontak para pejabat tinggi bidang keamanan Indonesia, tak terkecuali Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri, Wapres Boediono, mantan Wapres Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan beberapa pejabat tinggi lain.
Fakta ini tentu menyulut api antara Indonesia dan Australia. Di dunia maya, kabar ini memantik amarah sejumlah pihak. Aksi mata-mata itu dianggap kelewatan, dan para peretas asal Indonesia pun menuntut balas. Mereka menggencarkan serangan deface —mengubah tampilan depan website— ke sejumlah situs milik Australia, dengan nama operasi #OpAustralia di Twitter.
Badai serangan sporadis digelar para peretas dari Indonesia. Kurang dari 24 jam, 178 wajah website Australia diacak-acak. Nama-nama grup peretas seperti Blackwhiteanglezwings Team, Indonesian Cyber Army, Jagad dot ID, Wonogiri Cyber Team, Indonesia Security Down pun mejeng di halaman depan situs-situs Australia itu. Tak cuma sebentar, tapi berhari-hari.
Tak luput dari serangan, situs milik pemerintah Australia: asis.gov.au (situs milik badan intelijen Australia ASIS atau Australian Secret Intelligence Service) dan asio.gov.au (situs milik badan pertahanan Australia ASIO atau Australian Security Intelligence Organisation). Selama beberapa jam, kedua situs sempat tak bisa diakses.
"Stop spying Indonesia, If Australia still spy on Indonesia, we do not hesitate Indonesian Hacker reluctant to undermine Australia website. … We will stop if Australia to say sorry to Indonesia," kata salah satu peretas melalui pesan yang ditinggalkan di situs korbannya.
Sejak itu, warga Australia berkeluh kesah tentang serangan yang bodoh dan tidak bertanggung jawab itu di media sosial. Merasa merasa tidak terlibat dengan aktivitas intelijen di masa lalu, namun ironis, kini mereka yang menerima getahnya. Saat dikonfirmasi, mengutip laman Cyber War News, seorang peretas beridentitas xCodeZ asal Indonesia berkilah, Australia-lah yang memulai.
Galau oleh serangan membabi-buta dari Indonesia itu, Anonymous Australia meninggalkan peringatan di situs YouTube.
Mereka meminta pelaku aksi peretasan dari Indonesia agar menghentikan serangan ke situs-situs tak bersalah milik masyarakat sipil Australia, dan fokus pada target situs pemerintahan yang memang dianggap lebih relevan.
"We bid you, as a fellow brother to focus on your main target – governments and spy agencies and leave the innocent bystanders out of this," tulis pesan itu di dalam video.
Namun, pesan itu tak digubris. Sekelompok peretas bergerak. Laman Cyber War News, menyatakan peretas Indonesia menyerang situs sipil, setelah membombardir situs Badan Intelijen Australia, ASIS.gov.au dengan serangan DDoS (distributed denial of service). Itu serangan massif. Sasaran dihujani bom trafik seketika, sehingga lumpuh secara infrastruktur.
Serangan itu pun menarik perhatian media massa asing. Dampak dari serangan itu meluas cepat. "Sebuah grup peretas bernama Indonesian Security Down (ISD) Team diyakini telah berada di belakang serangan ke situs ASIS. ISD dan kelompok peretas lain, termasuk Indonesian Cyber Army dan The Java Cyber Army bersumpah untuk melanjutkan serangan tersebut," tulis harian Sydney Morning Herald, edisi Senin 11 November 2013
Menurut laporan Guardian edisi 2 November 2013, operasi penyadapan oleh DSD dilakukan pada 2009, dan dibantu mitra sekutu, yakni NSA. Target operasinya adalah nomor kontak para pejabat tinggi bidang keamanan Indonesia, tak terkecuali Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri, Wapres Boediono, mantan Wapres Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan beberapa pejabat tinggi lain.
Fakta ini tentu menyulut api antara Indonesia dan Australia. Di dunia maya, kabar ini memantik amarah sejumlah pihak. Aksi mata-mata itu dianggap kelewatan, dan para peretas asal Indonesia pun menuntut balas. Mereka menggencarkan serangan deface —mengubah tampilan depan website— ke sejumlah situs milik Australia, dengan nama operasi #OpAustralia di Twitter.
Badai serangan sporadis digelar para peretas dari Indonesia. Kurang dari 24 jam, 178 wajah website Australia diacak-acak. Nama-nama grup peretas seperti Blackwhiteanglezwings Team, Indonesian Cyber Army, Jagad dot ID, Wonogiri Cyber Team, Indonesia Security Down pun mejeng di halaman depan situs-situs Australia itu. Tak cuma sebentar, tapi berhari-hari.
Tak luput dari serangan, situs milik pemerintah Australia: asis.gov.au (situs milik badan intelijen Australia ASIS atau Australian Secret Intelligence Service) dan asio.gov.au (situs milik badan pertahanan Australia ASIO atau Australian Security Intelligence Organisation). Selama beberapa jam, kedua situs sempat tak bisa diakses.
"Stop spying Indonesia, If Australia still spy on Indonesia, we do not hesitate Indonesian Hacker reluctant to undermine Australia website. … We will stop if Australia to say sorry to Indonesia," kata salah satu peretas melalui pesan yang ditinggalkan di situs korbannya.
Sejak itu, warga Australia berkeluh kesah tentang serangan yang bodoh dan tidak bertanggung jawab itu di media sosial. Merasa merasa tidak terlibat dengan aktivitas intelijen di masa lalu, namun ironis, kini mereka yang menerima getahnya. Saat dikonfirmasi, mengutip laman Cyber War News, seorang peretas beridentitas xCodeZ asal Indonesia berkilah, Australia-lah yang memulai.
Galau oleh serangan membabi-buta dari Indonesia itu, Anonymous Australia meninggalkan peringatan di situs YouTube.
Mereka meminta pelaku aksi peretasan dari Indonesia agar menghentikan serangan ke situs-situs tak bersalah milik masyarakat sipil Australia, dan fokus pada target situs pemerintahan yang memang dianggap lebih relevan.
"We bid you, as a fellow brother to focus on your main target – governments and spy agencies and leave the innocent bystanders out of this," tulis pesan itu di dalam video.
Namun, pesan itu tak digubris. Sekelompok peretas bergerak. Laman Cyber War News, menyatakan peretas Indonesia menyerang situs sipil, setelah membombardir situs Badan Intelijen Australia, ASIS.gov.au dengan serangan DDoS (distributed denial of service). Itu serangan massif. Sasaran dihujani bom trafik seketika, sehingga lumpuh secara infrastruktur.
Serangan itu pun menarik perhatian media massa asing. Dampak dari serangan itu meluas cepat. "Sebuah grup peretas bernama Indonesian Security Down (ISD) Team diyakini telah berada di belakang serangan ke situs ASIS. ISD dan kelompok peretas lain, termasuk Indonesian Cyber Army dan The Java Cyber Army bersumpah untuk melanjutkan serangan tersebut," tulis harian Sydney Morning Herald, edisi Senin 11 November 2013
Serangan balik dari Pihak Australia
Tak terima negaranya diserang membabi buta, grup peretas Anonymous Australia naik darah. Mereka pun membuat aksi balasan. Sebuah video di YouTube diunggah oleh Anonymous Australia. Di video itu, mereka mengancam akan menyerang sejumlah website ternama di Indonesia, milik negara dan swasta, seperti Portal VIVA.co.id, Polri.go.id, KASKUS.com, dan Kpk.go.id.
Ini gan SS yang diambil dari berita TV One:
Spoiler for SS 1:
Spoiler for SS 2:
UNTUK VIDEO-NYA SILAKAN "WATCH" DI LAMAN VIVA NEWS.COM, SORRY NGGAK ADA YOUTUBE DAN VIMEO-NYA. TRIMS
Sekarang yang akan menjadi pertanyaannya kita-kita adalah? Apa yang akan Admin/Kaskuser lakukan untuk sebagai tindakan preventif agar tidak di Hack? Atau jika kita ambil yang terburuknya jika memang "telah" di Hack, bagaimana?
Sorry gan kalau ini Rekap, bukan Repost.
0
20.4K
Kutip
414
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan