- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tanggul Laut Raksasa Dijadikan Kota Baru Jakarta


TS
kakaknyawamin
Tanggul Laut Raksasa Dijadikan Kota Baru Jakarta
Jakarta - Pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa tidak hanya difungsikan sebagai sarana pertahanan Jakarta dalam mengantisipasi banjir regional, tetapi kini dikembangkan menjadi National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Artinya, keberadaan tanggul laut raksasa tidak lagi berskala regional, melainkan sudah menjadi skala nasional.
Karena nantinya, tanggul laut raksasa ini akan dijadikan kota baru di Jakarta yang dilengkapi dengan bandara dan pelabuhan. Semua itu dilakukan dengan melakukan reklamasi pantai.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan perubahan rencana pembangunan Giant Sea Wall merupakan langkah untuk mengatasi permasalahan banjir di Jakarta dengan melibatkan daerah di sekitar Jakarta.
Karena itu namanya diubah menjadi NCICD dari awalnya bernama Jakarta Coastal Defense Program. Dalam pelaksanaan pembangunan tanggul laut raksasa ini, akan melibatkan daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
“Kita tahu, untuk mengatasi banjir di Jakarta, tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemprov DKI saja atau secara parsial. Melainkan semuanya pemerintah daerah di sekitar kota Jakarta harus terintegrasi dalam menangani masalah banjir ini,” kata Hatta di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/11).
Dengan proyek NCICD, lanjutnya, tidak hanya bisa mengatasi banjir jakarta, tetapi juga diharapkan dapat menyediakan air baku di Ibukota. Sehingga seluruh aliran air yang menuju Jakarta, terutama dari 13 sungai dapat dijaga dari hulu hingga ke hilir.
Selain itu, tanggul laut raksasa ini juga dapat dijadikan sebagai kota baru dalam Kota Jakarta. Dengan adanya pembangunan bandara dan pelabuhan untuk mengakomodir kebutuhan jasa transportasi bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
“Kami mendukung program ini dapat terus berjalan dan terwujud dengan segera. Tetapi lagi-lagi ujung tombaknya ada di pemerintah daerah,” tukasnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi Jakarta harus dilakukan secara terintegrasi, baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sekitar ibu kota. Pasalnya, Kota Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia yang pembangunannya tidak bisa ditangani oleh Pemprov DKI saja.
“Jadi harus ada campur tangan dari pemerintah pusat untuk mengkoordinasikan rencana pembangunan di Jakarta. Seperti gagasan besar pembangunan tanggul laut raksasa ini memang harus dikerjakan bersama-sama antara pusat dan daerah. Kalau kerja secara parsial, ya pembangunannya tidak akan selesai,” kata Jokowi.
Pembangunan proyek NCICD, ungkap Jokowi, masih dalam proses pembahasan. Mulai dari pembahasan uji kelayakan hingga design engineering detail (DED). Jika seluruh pembahasan tersebut sudah rampung, maka pembangunan fisik pun akan segera dikerjakan.
Dalam rencana pembangunan tersebut, tanggul laut raksasa dibuat beserta dengan reklamasi pantai, pembangunan tampungan air baku, Bandar udara, pelabuhan dan pusat industri. Untuk pembiayaan, tidak hanya berasal dari APBD dan APBN, tetapi juga akan melibatkan swasta.
“Tanggul laut raksasa ini akan kita buat seperti kota baru yang simpel dan efisien. Dengan begitu, Jakarta dapat bersaing dengan kota-kota dari negara lain. Di negara lain sudah punya semua area kota baru yang efisien. Untuk pembangunannya kita libatkan swasta juga, agar tidak terlalu bergantung pada APBD atau APBN,” jelas Jokowi.
Penulis: Lenny Tristia Tambun/NAD
NCICD
tahun depan, tahun politik, PPP (bogor) cerdas melihat program NCICD ini, simpatik dan pujian didapat dengan tindakan membongkar villa2 liar dipuncak sebagai bentuk dukungan http://www.republika.co.id/berita/na...liar-di-puncak
Karena nantinya, tanggul laut raksasa ini akan dijadikan kota baru di Jakarta yang dilengkapi dengan bandara dan pelabuhan. Semua itu dilakukan dengan melakukan reklamasi pantai.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan perubahan rencana pembangunan Giant Sea Wall merupakan langkah untuk mengatasi permasalahan banjir di Jakarta dengan melibatkan daerah di sekitar Jakarta.
Karena itu namanya diubah menjadi NCICD dari awalnya bernama Jakarta Coastal Defense Program. Dalam pelaksanaan pembangunan tanggul laut raksasa ini, akan melibatkan daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
“Kita tahu, untuk mengatasi banjir di Jakarta, tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemprov DKI saja atau secara parsial. Melainkan semuanya pemerintah daerah di sekitar kota Jakarta harus terintegrasi dalam menangani masalah banjir ini,” kata Hatta di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/11).
Dengan proyek NCICD, lanjutnya, tidak hanya bisa mengatasi banjir jakarta, tetapi juga diharapkan dapat menyediakan air baku di Ibukota. Sehingga seluruh aliran air yang menuju Jakarta, terutama dari 13 sungai dapat dijaga dari hulu hingga ke hilir.
Selain itu, tanggul laut raksasa ini juga dapat dijadikan sebagai kota baru dalam Kota Jakarta. Dengan adanya pembangunan bandara dan pelabuhan untuk mengakomodir kebutuhan jasa transportasi bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
“Kami mendukung program ini dapat terus berjalan dan terwujud dengan segera. Tetapi lagi-lagi ujung tombaknya ada di pemerintah daerah,” tukasnya.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi Jakarta harus dilakukan secara terintegrasi, baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sekitar ibu kota. Pasalnya, Kota Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia yang pembangunannya tidak bisa ditangani oleh Pemprov DKI saja.
“Jadi harus ada campur tangan dari pemerintah pusat untuk mengkoordinasikan rencana pembangunan di Jakarta. Seperti gagasan besar pembangunan tanggul laut raksasa ini memang harus dikerjakan bersama-sama antara pusat dan daerah. Kalau kerja secara parsial, ya pembangunannya tidak akan selesai,” kata Jokowi.
Pembangunan proyek NCICD, ungkap Jokowi, masih dalam proses pembahasan. Mulai dari pembahasan uji kelayakan hingga design engineering detail (DED). Jika seluruh pembahasan tersebut sudah rampung, maka pembangunan fisik pun akan segera dikerjakan.
Dalam rencana pembangunan tersebut, tanggul laut raksasa dibuat beserta dengan reklamasi pantai, pembangunan tampungan air baku, Bandar udara, pelabuhan dan pusat industri. Untuk pembiayaan, tidak hanya berasal dari APBD dan APBN, tetapi juga akan melibatkan swasta.
“Tanggul laut raksasa ini akan kita buat seperti kota baru yang simpel dan efisien. Dengan begitu, Jakarta dapat bersaing dengan kota-kota dari negara lain. Di negara lain sudah punya semua area kota baru yang efisien. Untuk pembangunannya kita libatkan swasta juga, agar tidak terlalu bergantung pada APBD atau APBN,” jelas Jokowi.
Penulis: Lenny Tristia Tambun/NAD
NCICD
tahun depan, tahun politik, PPP (bogor) cerdas melihat program NCICD ini, simpatik dan pujian didapat dengan tindakan membongkar villa2 liar dipuncak sebagai bentuk dukungan http://www.republika.co.id/berita/na...liar-di-puncak
0
1.3K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan