Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tuankekanananAvatar border
TS
tuankekananan
Bangga Tanpa Berusaha?
BANGGA TANPA BERUSAHA?

Saya membaca artikel ini (http://berinovasi.blogspot.jp/2013/0...nesia.html?m=1) dan beberapa artikel lainnya yang kurang lebih sama isinya, yaitu bertema bangga terhadap Indonesia. Yang membuat saya bingung adalah, kebanyakan hal-hal yang "dibanggakan" dalam tulisan tersebut tidak jauh dari budaya, keindahan alam, atau kesenian. Saya rasa bangga terhadap hal-hal tersebut adalah SALAH. Perlu diulangi? SALAH. Biar lebih mantap saya tambahkan SALAH BESAR. Akan saya jelaskan mengapa.

Kebanyakan dari kita cukup beruntung dapat sekolah sampai ke tingkat SMA atau bahkan perguruan tinggi. Kita bangga ketika kita lulus SMA, ketika wisuda, ketika nilai ujian diatas 90, ketika IP tiga koma, atau ketika bisa masuk perguruan tinggi favorit. Mengapa kita bangga? Karena hasil kerja keras untuk mendapatkan hal-hal tersebut menjadi kenyataan. Kita bangga ternyata kita "bisa" dan "mampu" melakukan hal-hal tersebut. Kebanggaan seperti inilah "kebanggaan" sebenarnya. Nah, pertanyaan sekarang adalah, apakah hal-hal yang tertulis dalam artikel tersebut adalah sesuatu yang patut dibanggakan?

Pertama, "Arsitektur". Yang menjadi contoh adalah Borobudur dan Rumah Gadang. Tertulis betapa kokohnya dan betapa "unik"-nya bangunan tersebut. Sekilas hal itu mungkin patut dibanggakan, tetapi sebenarnya tidak. Kenapa? Karena bangunan-bangunan tersebut merupakan bangunan KUNO dan merupakan ide dari orang-orang zaman DAHULU. Kita tidak patut membanggakan hal yang dilakukan orang terdahulu. Yang patut dibanggakan adalah ketika kita dapat MENCIPTAKAN desain, arsitektur, atau fitur bangunan lainnya yang belum terpikirkan sebelumnya. Kokoh? Lempar bom nuklir juga hancur. Unik? Setiap kebudayaan juga mempunyai bangunan unik, lihatlah iglo orang eskimo atau piramida mesir kuno. Mungkin anda akan berargumen bahwa bangunan itu mempunyai keunikan seperti bla bla bla. Poin utamanya disini adalah tidak terpaku pada masa lalu, dan ciptakanlah inovasi terbaru yang patut dibanggakan.

Yang kedua adalah "Kekayaan Alam, Flora, dan Fauna". Mungkin ini bagian yang paling bodoh, MENGAPA KITA HARUS BANGGA DENGAN SESUATU YANG TANPA USAHA APAPUN SUDAH ADA DARI SANANYA? Kita "kebetulan" tinggal di negara yang mempunyai keindahan alam dan keberagaman flora dan fauna. Kata kuncinya adalah "kebetulan". Analoginya adalah, saya "kebetulan" menemukan uang 10.000 rupiah di jalan dan lalu membanggakannya keliling kampung. Mungkin bisalah "usaha" pemerintah dan warga lokal untuk menjaga dan melestarikannya diberi tepuk tangan. Tapi hanya itu saja. Apakah dengan mempunyai kekayaan alam saja dapat mensejahterakan rakyat, menumpas kemiskinan, dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Indonesia? Apakah kekayaan alam dapat memberantas korupsi?

"Kuliner", "Kerajinan dan Ukiran", "Lagu, Tarian, dan Alat Musik", "Permainan Rakyat", "Seni Peran". Hal-hal tersebut juga bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan. Kenapa? Karena kita tidak berusaha untuk mendapatkannya. Mungkin bisa dibilang dengan adanya kebudayaan tradisional seperti itu mempunyai keuntungan seperti "meningkatnya pariwisata", "keunikan budaya" atau omong kosong lainnya.

"Pahlawan & Tokoh Nasional Indonesia" dan "Properti Sejarah Nasional". Mungkin yang ini agak sensitif. Tapi ya masa bodoh lah. Pahlawan memang patut dihargai, tapi tidak untuk dibanggakan TERHADAP negara lain. Kenapa negara lain harus peduli jika presiden pertama kita Sukarno? Mungkin saat zaman Sukarno memimpin, ia cukup disegani di kalangan internasional, tetapi tidak lagi saat ini. Mereka berusaha memerdekakan Indonesia, tapi itu zaman dulu. Jangan membanggakan usaha mereka, banggakan usaha diri sendiri.

Yang menjadi inti dalam tulisan ini adalah, banggakanlah sesuatu yang KITA BERUSAHA MATI-MATIAN untuk mendapatkannya, bukan membanggakan sesuatu yang sudah ada dari dulu yang HAMPIR TIDAK ADA signifikansinya terhadap kemajuan Indonesia saat ini. Jangan banggakan keunikan Indonesia, banggakan kehebatan Indonesia. Sama saja ketika ada wanita yang membanggakan rambutnya yang lurus atau orang yang membanggakan kulit putihnya misalnya. Siapa yang peduli? Dan lagi, jangan banggakan keunikan yang "udah ada dari sononya", banggakan sesuatu yang kita berusaha untuk mendapatkannya dan buat negara lain "iri". Walaupun begitu, jujur sebenarnya saya berpikir hal-hal diatas tidak sepenuhnya tidak patut dibanggakan. Yang menjadi masalah adalah kita terlalu fokus pada hal-hal tersebut dan membutakan mata kita terhadap masalah yang kita hadapi saat ini.

Yang tari saman paling cuma tampil kalo ada tamu bule, itu aja. Yang jago permainan rakyat paling cuma ngajarin bule-bule buat main yang terus mereka lupa selama-lamanya, itu aja.

Indonesia saat ini menjadi salah satu destinasi liburan favorit bule-bule untuk bersantai. Memangnya kita pekerja seks, dibutuhin kalo bule-bule cuma pengen nyantai? Kita harus menjadi negara yang dibutuhkan untuk segalanya.

Ps. Berdasarkan pengalaman, biasanya mereka yang sensitif akan berkomentar tong sampah yang tidak berhubungan dengan isi tulisan, seperti "Kenapa nggak lo yang membuat sesuatu yang patut dibanggakan?" atau mengomentari kesalahan dan gaya penulisan saya. Yah, saya anggap wajar saja lah. Saya juga tidak membuat tulisan ini untuk menghina pihak manapun.
0
1.1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan