Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

antikritik.Avatar border
TS
antikritik.
FPI Dukung dan akan Kawal peraturan Polwan menggunakan Jilbab
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta mengaku akan mengawal langkah Kapolri mengeluarkan izin resmi para polwan berjilbab saat bertugas. Sebab, izin polwan berjilbab baru sekadar ucapan Kapolri Jenderal Pol Sutarman, belum keluar peraturan resmi.

Menurut Ketua FPI, Habis Salim Al-Atas, langkah Kapolri mengizinkan polwan berjilbab sudah baik. "Kita akan kawal," katanya, Sabtu (23/11).

Menurut pria yang akrab disapa Habib Selon itu, Kapolri adalah pemimpin cerdas. Pemimpin yang mengerti syariat Islam untuk diterapkan di Indonesia. Soalnya, menurut Habib Selon, banyak pemimpin di Indonesia yang beragama Islam tapi bodoh, karena ogah menerapkan syariat Islam.

Habib Selon berkata, izin polwan berjilbab memang harus dituangkan dalam peraturan resmi. Hal itu untuk mengantisipasi pihak yang tidak setuju terhadap izin tersebut.

Apalagi Kapolri memiliki kewenangan untuk menerapkannya. "Kita kembalikan ke Kapolri," tutup Habib Selon.

http://www.republika.co.id/berita/na...emimpin-cerdas

Tanggapan POLWAN Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID, Rabu (20/11) menjadi hari yang bersejarah bagi para polisi wanita (polwan) yang beragama Islam. Betapa tidak. Mulai hari itu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) secara resmi mengizinkan polwan untuk mengenakan jilbab saat bertugas.

Kebahagiaan pun terpancar dari mata seorang polwan yang bertugas di Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Surabaya bernama Bripda Wahyu Septi (23 tahun).
Wahyu Septi sebenarnya sudah mengenakan jilbab sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Namun sejak dia diterima menjadi polwan, jilbab yang biasa dia kenakan sehari-hari itu tidak lagi dapat dikenakan karena seragam polwan yang diatur tidak didesain untuk polwan berjilbab. Meski demikian, awalnya dia tidak mempermasalahkan aturan tersebut.

‘’Tetapi lama kelamaan, seiring bertambahnya usia dan seiring dengan bertambahnya pengetahuan agama membuat saya berpikir kapan bisa memakai jilbab?’’ katanya kepada Republika saat ditemui di Polrestabes Surabaya, Jumat (22/11).

Perasaan tersebut terus dipendamnya. Saat ada acara di lingkungan polwan, dia tidak menggenakan jilbab. Tetapi saat dia sedang kuliah ataupun keluar rumah termasuk bersama keluarga, dia mengenakan jilbab sebagai salah satu kewajiban Muslimah. Kemudian, hingga beberapa bulan lalu beredar kabar bahwa polwan boleh berjilbab. Tentunya Septi ingin sekali mengenakan jilbabnya.

‘’Namun karena waktu itu kabar polwan boleh mengenakan jilbab masih simpang siur dan di Polrestabes belum ada yang pakai jilbab, membuat saya belum memakainya,’’ tuturnya.

Setelah semua izinnya sudah jelas, ia tak henti-hentinya mengucapkan syukur karena bisa mengenakan jilbab seperti yang sudah dia lakukan sejak SMP. Meski masih menggunakan dana pribadi untuk seragam dan jilbab, dia tidak mempermasalahkannya.Menurutnya penggunaan jilbab adalah bentuk kesadaran pribadi, merupakan hak dan sifatnya tidak memaksa.

‘’Semoga ini barokah dan saya harap, semakin hari semakin banyak yang mengenakan jilbab,’’ ucapnya.

Septi tidak sendiri, puluhan polwan yang bertugas di lingkungan Polrestabes Surabaya, baik polrestabes maupun polsek yang ingin mengenakan penutup aurat itu. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta menyebutkan, dari 146 polwan yang bertugas di jajaran Polrestabes Surabaya, baik dari Polrestabes maupun polsek-polsek yang ada di Surabaya, ada 40 polwan yang secara sadar akan mengenakan jilbab.

http://www.republika.co.id/berita/na...hkan-berjilbab

Alhamdulilah, 40 Polwan Polrestabes Surabaya Berjilbab


REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polrestabes Surabaya, Jawa Timur hari ini (22/11) resmi memperbolehkan polisi wanita (polwan) yang bertugas di lingkungan Polrestabes Surabaya untuk mengenakan jilbab.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, pihaknya menindaklanjuti instruksi dari Kapolri Jenderal Pol Sutarman yang mengizinkan polwan dapat mengenakan jilbab saat bekerja.

“Oleh sebab itu kami menindaklanjuti hal tersebut dan kami sampaikan kepada para polwan kebebasan menggunakan jilbab. Tetapi jilbab itu sifatnya tidak wajib atau sesuai kepercayaan polwan tersebut,” katanya kepada wartawan di halaman Polrestabes Surabaya, Jumat (22/11).
Dia menyebutkan, dari 146 polwan yang bertugas di jajaran Polrestabes Surabaya, baik dari Polrestabes maupun polsek-polsek yang ada di Surabaya, ada 40 polwan yang secara kesadaran akan mengenakan jilbab.

Meski telah memberi izin para polwan untuk berjilbab, pihaknya masih belum menyediakan seragam polwan yang khusus berjilbab. Jadi untuk sementara para polwan menggunakan jilbab secara swadaya.

“Kedepannya kami menunggu aturan peraturan kapolri (perkap) mengenai seragam untuk polwan berjilbab supaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Sementara itu Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti mengatakan, pihaknya menyambut baik polwan bisa mengenakan jilbab. “Kita menyambut baik karena jilbab kan merupakan sebagian dari iman dan berpahala,” ucapnya.

Namun, meski belum ada perkap yang mengatur mengenai penggunaan seragam untuk polwan berjilbab, Suparti menuturkan bahwa polwan yang ingin berjilbab dapat mengenakan seragam seperti yang dipakai polwan di Polda Aceh.

Meski demikian, perkap tetap dianggap penting karena dalam perkap tersebut mengatur tentang warna dan model seragam maupun jilbab. Pihaknya optimistis perkap tersebut dapat terbit dalam waktu dekat.“Jadi untuk sementara bisa merujuk seragam di Polda Aceh,” tuturnya.

__________________________________

Ane dukung polwan berjilbab, lebih rapih dan indah
emoticon-Shakehand2



Diubah oleh antikritik. 25-11-2013 12:40
0
2.9K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan