Jakarta, Guan-yin Mai mengajak suaminya ke kafe yang memiliki panggung karaoke lantaran bosan di rumah. Dia berharap dengan menyanyikan lagu-lagu yang bisa menenangkan pikiran, maka janin yang sedang di kandungnya juga menjadi tenang. Tapi saat asyik menyanyi, air ketubannya malah pecah, sehingga dia harus melahirkan sebulan lebih awal.

"Saya sempat menjadi pusat perhatian di sana. Mereka heran melihat wanita yang sedang hamil besar seperti saya berani datang dan bernyanyi di karaoke," ujar perempuan 28 tahun itu seperti dikutip dari Mirror, Jumat (22/11/2013).

Guan-yin mengatakan kegembiraannya meningkat berkali lipat saat sedang bernyanyi, apalagi ketika mendapat sorakan dukungan dari para pengunjung kafe yang terletak di Provinsi Hubei, China, itu. Namun tak lama, janin di dalam perut Guan-yin seakan meronta-ronta ingin segera 'keluar'.

Guan-yin kemudian dilarikan ke RS dengan menggunakan ambulans. Guan-yin tidak mampu menahan kelahiran hingga di RS. Alhasila dia pun melahirkan bayinya di dalam ambulans. Meski lahir sebulan lebih awal, namun bayi tersebut berada dalam kondisi yang sehat.

"Saya sudah melarangnya pergi, tapi dia memaksa. Tapi setidaknya saya bersyukur ikut pergi dengan dia. Saya dapat segera mencarikan ambulans dan menolong istri saya. Dan kini saya sudah menjadi ayah yang bahagia," tutur suami Guan-yin.

Ketuban yang pecah merupakan tanda bahwa bayi akan segera lahir. Namun ada beberapa kasus di mana ketuban tersebut pecah sebelum usia kandungan itbu belum mencapai 37 minggu. Apa penyebabnya?

"Penyebabnya infeksi, anemia, gizi tidak baik, dan hamil dalam kondisi tidak optimal. Ketuban pecah bisa diminimalisasi dengan cara harus periksa agar memastikan kondisi harus fit, termasuk badan tulangnya, harus fit sebelum hamil," ungkap dr Dwiana Ocviyanti, SpOG (K), dokter ahli kebidanan dan kandungan dari RSCM, kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Sementara gejala yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil jika ketubannya sudah pecah yaitu air ketuban langsung keluar banyak, jumlahnya sekitar setengah sampai satu liter. Keluarnya cairan seperti urine ini tidak bisa ditahan melalui vagina dan dipastikan melalui tes lakmus.

"Kalau bayinya nggak segera dikeluarkan makin lama bisa menyebabkan infeksi pada ibu. Bayi pun juga bisa terinfeksi, sebab ketuban kan menghalangi bayi agar tidak terinfeksi bakteri di vagina. Nah, kalau pecah, bakteri di vagina bisa menginfeksi bayi," terang dr Dwiana.

(vit/vit)

Sekian trit anS E N S O R silahkan komennya yang gag komen bukan manusia tampol ane gag nolak pake banget dan pliis jangan nampol ane pake yang nimpuk ane berarti