Gan, ane launching lelucon Banten yang kini beredar kencang. Nggak pake basa basi ya. Langsung ke TKP...



Suatu hari sang penguasa Banten tampak mondar mandir di museum. Antusias mencatat, memotret, dan mematut-matut beberapa koleksi yang tersedia (terutama tembikar, porselin, keramik, koin emas, dan pusaka peninggalan Kesultanan Banten.

Karuan tindakan ini membuat arkeolog yang ikut mendampingi bingung. Lantaran tak biasanya ada penguasa Banten yang mau berkunjung ke "gudang purbakala". Penasaran, ia akhirnya bertanya: "Maaf, Ibu, rupanya senang juga ya dengan koleksi di sini. Kalau boleh tahu, untuk apa Ibu memotret benda-benda itu?"

Yang ditanya hanya tersenyum kecil. Lalu menjawab santai: "Nggak apa-apa, sih. Tunggu aja besok ya, nanti juga kamu tahu sendiri."

Besoknya: semua benda yang difoto penguasa Banten itu terpampang di [url=http://www.TokoBagus.com,]www.TokoBagus.com,[/url] dengan label: dijual, barang bekas

Demonstran Belum Sarapan

Di depan Kantor Gubernur Banten, terjadi demo besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa (dan mahasiswi juga dong). Seorang mahasiswa tampak gagah berani berorasi. Mengutuk, memaki, dan mengobarkan pesan perjuangan ---untuk menurunkan koruptor Dana Hibah Banten dari jabatannya.

Sekonyong terjadi kericuhan. Rupanya terjadi aksi kontra demo, yang dilakukan oleh pasukan Jawara (yang dibiayai si penguasa). Beruntung polisi sigap, dan mengamankan para mahasiswa. Saat itu terlihat mahasiswa yang melakukan orasi tampak gemeteran

Melihat itu, seorang polisi menghampiri. Lalu bertanya: "Heh, kamu tadi teriak-teriak minta Gubernur turun, eh sekarang malah gemeteran. Kamu takut ya sama pendukung Ibu?"

Karuan pertanyaan ini membuat si mahasiswa marah. Dengan lugas menjawab keras: "Saya tak takut Pak! Saya gemeteran karena dari pagi belum sarapan




Ada empat jenis janda yang berurusan dengan KPK.
1. Janda Herang (bahasa sunda, artinya bening, kinclong). Mereka adalah "kolega mesra" Ahmad Fathonan.
2. Janda Kembang (eks Puteri Indonesia, yang vonisnya diperberat oleh MA, menjadi 12 tahun plus denda hamir Rp. 40 Milyar).
3. Janda Hambalang (ini para isteri yang sementara jadi janda, karena suami terjerat kasus wisma atlet Hambalang).
4. Janda Tumbang (nah, yang ini koruptor Banten yang bakal tumbang dari jabatannya kalau sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK).

Menang Pilkada Di Bulan

Jika di Bulan ada terminal, maka orang minang sudah mendirikan Rumah Makan Padang.
Jika di Bulan ada pelabuhan, maka Perahu Phinisi Makassar - Bugis sudah berlabuh.
Jika di Bulan di huni orang-orang yang hak pilihnya bisa ditukar dengan dua bungkus Mie Instan, maka yang jadi Gubernur adalah Penguasa Banten.
Catatan: waktu Pilkada Banten, sang pemenang melakukan suap kepada rakyat, dengan cara membagi uang dan memberi dua bungkus Indomie.

Puisi Sang Penguasa...

Ragukan jika ijazahku asli
Ragukan jika janjiku suci
Ragukan jika gelarku murni
Tapi jangan ragukan Tas Hermes ku yang beli di Itali....
(Catatan: Majalah TEMPO dan beberapa media nasional melansir berita bahwa Gubernur Banten doyan belanja barang mahal di luar negeri).



Di akherat, para malaikat mengajukan hak interpelasi. Mengirim pertanyaan ke Tuhan. Mereka keberatan, karena melihat Tuhan memberikan mobil Lamborghini Aventador ke Penguasa Banten (untuk menyeberangi Jembatan Shiratal Mustaqiem).

Menurut mereka itu tak adil. Lantaran si penguasa ketika hidup di dunia terkenal korup dan pembohong. Kok, malah diberi mobil mewah, pasti bisa menyeberang secepat kilat...

Lalu muncul suara jawaban dari Tuhan:
"Sssstttt... Tenang. Mobil itu kagak ada remnya!!!



Dalam sebuah even balap, penguasa Banten berhasil ke luar sebagai juara pertama. Tentu hal ini membuat penonton dan para awak media penasaran. Segera mengerubungi si Penguasa Banten. Sembari bertanya: "Ibu, apa sih rahasianya, kok bisa menang, kan lawan Ibu semuanya kaliber internasional?"

Dengan enteng yang ditanya menjawab: "Gampang kok. Cukup membayangkan bahwa mobil balap yang ada di belakang adalah rombongan mobil KPK yang mengejar saya..."

Beli Sinyal

Jelang Pilkada, penguasa Banten rajin blusukan ke desa-desa. Sambil tak lupa memberi amplop dan handphone kepada para kepala desa yang ditemui. Di sebuah desa, si penguasa mendapat pertanyaan:
"Ibu, maaf, di desa kami tak ada sinyal, jadi HP yang Ibu beri tak akan bisa dipakai..."

Sang penguasa langsung memberi respon: Udah, tenang aja, besok Ibu belikan sinyal sekalian, langsung dianter ke sini...



Di aula kantor gubernur Banten terjadi dialog interaktif. Diikuti oleh warga perwakilan daerah tertinggal, Salah seorang wakil dari warga curhat, mengeluh kondisi buruk yang ada di tempat tinggalnya.

"Ibu, mohon perhatian dan bantuan. Karena di desa kami kalau malam gelap gulita. Sampai sekarang jaringan PLN belum masuk."

Dengan santai, Ibu Penguasa menjawab: "Kalau boleh tahu, sejak kapan desa Bapak tak ada listrik?"

Sontak suasan hening. Bapak yang bertanya hanya diam. Batinnya bergumam: sejak zaman dinosaurus kaleeeee, emang dari dulu tak ada listrik